Senin, 28 Juni 2021

Asbaruddin: Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan adalah Moralitas


Subulussalam, Dailymailindonesia.net - Tolok ukur mutu atau kualitas pendidikan Aceh tidak hanya dilihat dari hasil evaluasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK- SBMPTN) para lulusan SMA sederajat setiap tahunnya. Namun, tolok ukur keberhasilan pendidikan adalah moralitas dan karakter peserta didik. 

Hal itu disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, Dr. Asbaruddin, S.TP. MM. M. Eng., kepada media, Senin (28/6/2021) di Subulussalam. 

“Bila tidak lulus perguruan tinggi negeri (PTN) bukan berarti mutu pendidikan rendah. Keselarasan dan harmonika sosial serta dinamika pembangunan tidak akan berjalan baik, jika dikendalikan oleh individu-individu cerdas tetapi egois dan hedonis-materialis,” ungkapnya. 

Kenyataannya saat ini, pendidikan yang pada hakikatnya untuk membentuk manusia yang berkarakter, tampaknya belum berhasil di Indonesia, karena cenderung membanggakan serapan masuk PTN dan mengabaikan akhlakul karimah, katanya. 

“Pendidikan kita baru melakoni misi yang paling rendah dalam pendidikan, yaitu transformasi ilmu dalam upaya pengembangan intelektual, sementara misi moral masih tercecer diantara jalan terjal mimpi dan kenyataan, pertanyaannya siapa yang peduli?” ujarnya. 

Indikator keberhasilan pendidikan, menurut Asbar, lebih dominan ke arah afektif (sikap, akhlakul karimah atau moralitas) para lulusannya, disamping tidak mengabaikan keilmuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik). 

“Ilmuan tidak boleh hanya memandang ranking dari jalur saintek, humaniora atau perspektif lainnya, ilmuan harus menjadi illmuan sejati yang tidak menghakimi dari satu sudut padang saja. Ternyata dalam ujian masuk perguruan tinggi tidak menilai bagaimana afektif, hanya menilai kognitif dan menafikan psikomotorik lulusan, ini sangat keliru,” katanya. 

Disisi lainnya, Kacabdin mengajak pihak USK untuk saling intropeksi diri, karena hampir 75 persen guru dan tenaga pendidikan di Aceh, itu merupakan lulusan Perguruan Tinggi tersebut. 

“Sebagai penyumbang guru terbanyak di Aceh, USK wajib introspeksi diri, apakah proses pendidikan bagi guru telah dilaksanakan dengan baik sehingga tamatannya dapat dipakai untuk satuan pendidikan yang ada di Aceh,” imbuhnya.|Razali|

Label: , ,

Kamis, 16 Maret 2017

DILAPORKAN KE PANWASLIH ACEH SINGKIL

DailymailIndonesia.net [khairol] - Singkil, . Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Singkil dila­porkan ke Panwaslih se­tempat karena dituding telah melanggar teng­gat waktu penyerahan Laporan Pemasukan dan Penge­luaran Dana Kampanye (LPPDK) pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Singkil, Minggu (12/2).

Saksi pelapor dari paslon nomor urut 4 (Putra Ariyanto/Hendri Syahputra), Abdul Gafur di Kantor Panwaslih Aceh Sing­kil, kepada Analisa, Selasa (14/2), menyebutkan, telah terjadi keterlambatan penyerahan LP­PDK melebihi waktu yang telah ditentukan yaitu pukul 18.00 WIB.

Paslon 1 dan 2 disebutkan baru melakukan penyempurnaan kelengkapan LPPDK yang diserahkan ke KIP sesudah melewati tenggat waktu yang sudah ditentukan. Walaupun dikatakan penyerahan berkas pada pukul 17.45 WIB oleh paslon nomor 1dan pukul 17.53 WIB oleh paslon nomor 2, namun kelengkapan baru disempurnakan setelah pu­kul 18.00 WIB.

Kondisi ini dianggap pelanggaran PKPU Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 54 tentang tenggat waktu pelaporan LPPDK, se­hingga pihaknya langsung melaporkan ke Paswalih kabupaten malam itu juga.
Ketua KIP Aceh Singkil, Yarwin Adi Dharma yang ditemui Analisa usai nelakukan klarifikasi ke Panwaslih Aceh Singkil, me­nyebutkan penyerahan berkas LPPDK telah sesuai aturan sebelum pukul 18.00 WIB.

Sedangkan terkait proses verifikasi yang dilakukan oleh pe­tugas KIP lebih dari pukul 18.00, WIB, itu hal yang wajar kare­na yang disebutkan aturan adalah tenggat waktu pe­nyerahan berkas LPPDK.

Sementara untuk verifikasi yang dilaku­kan kemudian, lewat dari pukul 18.00 WIB tidak lagi menyangkut penyerahan tapi veri­fikasi

Dia menjelaskan, apabila paslon menye­rahkan secara ber­samaan dipastikan pihak­nya akan menerima penyerahan ter­lebih da­hulu baru kemudian verifikasi. Komplain pi­hak paslon 4 menurutnya hanya terkait perbe­daan penafsiran penyerahan LPPDK.

Ketua Panwasli ceh Singkil, Baihaqi kepada Analisa me­nyebutkan pihaknya telah menerima laporan dimaksud. Pihaknya telah memeriksa saksi saksi dan melakukan klar­i­fikasi dengan KIP Aceh Singkil. Dikataa­kan, lima hari ke depan Panwaslih akan me­ngambil keputusan terkait penga­duan itu. “Apakah pelanggaran atau tidak paling lam­bat lima hari ke depan telah kita putuskan”, tegasnya. 

Label: ,

TEROR "MAGIC" NYASAR KE KANTOR PANWASLIH ASING

Dailymailindonesia.info [khairol] - Singkil - Teror magic yang sehari sebelumnya terungkap di kompleks Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Singkil, ternyata juga menyasar Kantor Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Singkil, di Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Selasa (21/2).

Bahan baku teror magic itu hampir sama dengan paket yang ditemukan di Kantor KIP Aceh Singkil. Yakni, jeruk purut yang ditusuk dengan paku berkarat, sirih berlipat, dan tanah lempung. 

Bedanya hanyalah pada paket ini terdapat pinang, sedangkan tanahnya bukan berwarna merah, melainkan kuning. Pinang yang biasanya digunakan sebagai pelengkap makan sirih itu tidak utuh lagi, melainkan hanya sebelah saja. 

Benda-benda tersebut ditemukan personel kepolisian yang berjaga. Tergeletak di halaman Kantor Panwaslih Aceh Singkil, sekitar 1 meter dari teras kantor. Amatan media, awak panwaslih tidak serta merta membuangnya, tapi mereka biarkan menjadi objek tontonan publik hingga sore hari. Malah beredar informasi, jeruk purut bertusuk paku, daun sirih, dan pinang itu sempat dipindah ke luar dari halaman kantor panwaslih, namun dikembalikan dengan alasan sebagai barang bukti.

Jeruk purut tersebut dibiarkan tergeletak di halaman panwaslih, sebab dipercaya kalaupun ada tujuan kurang baik dari pelakunya, toh tak akan mempan lagi. “Soalnya kekuatan magisnya sudah ditangkal oleh warga yang tentu saja dianggap memahami persolan tersebut. Tidak apa-apa lagi, karena sudah dikencingi,” kata warga yang datang melihat kehadiran jeruk purut di kantor panwaslih.

Sementara itu, Ketua Panwaslih Aceh Singkil, Baihaqi, mengaku tidak terganggu sedikit pun dengan kehadiran jeruk purut tersebut. Ia memilih tetap kerja di ruangannya. Boy, sapaan akrab Baihaqi, baru melihatnya ke lokasi temuan ketika Serambi mengonfirmasi hadirnya jeruk purut yang oleh masyarakat lokal biasa digunakan sebagai bumbu dapur.

Baihaqi banyak melempar senyum ketika diminta pendapatnya tentang adanya jeruk purut tertusuk paku, sirih, dan pinang, berlumur tanah kuning. magic. “Insya Allah sejauh ini tidak ada gangguan,” kata Baihaqi. Menurutnya, aktivitas di Kantor Panwaslih Aceh Singkil berjalan normal, meski penemuan benda tak biasa itu menjadi tontonan staf panwaslih serta warga sekitar yang mendengarnya.

“Kami bekerja seperti biasa. Insya Allah, tak ada gangguan,” ujarnya sambil tersenyum. Sementara itu, menurut kepercayaan sebagian warga, jeruk purut, sirih, dan pinang biasa dijadikan obat untuk penyakit tertentu. Namun, biasanya tidak disertai paku tertusuk serta dilumuri tanah kuning. Walau faktanya jeruk purut sering digunakan sebagai bumbu dapur atau makan bokom (mi isntan yang diseduh air panas).

Sedangkan daun sirih dan pinang merupakan kombinasi yang biasanya digunakan kaum hawa lanjut usia untuk makan sirih. Penemuan jeruk purut tertusuk paku, sirih, dan pinang tersebut dikomentari oleh berbagai pihak. Ada yang menyayangkannya, mengingat di saat teknologi sudah semakin canggih, tapi masih ada pihak yang memercayai hal-hal berbau mistik. 

Sebagian lainnya mewanti-wanti agar mewaspadai kehadiran “teror” magic itu, walau sebagian warga menjadikannya sebagai sekadar bahan cerita guyonan di warung kopi. Sementara itu, hingga pukul 18.30 WIB kemarin, hasil hitung TPS (Form C1) Kabupaten Aceh Singkil yang diunggah di situs https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/aceh/aceh_singkil, tidak berubah dari data sehari sebelumnya. 

Data yang masuk masih tetap 234 dari 237 TPS atau 98,73 persen. Dari data tersebut pasangan Dulmusrid-Sazali masih memimpin perolehan suara dengan meraih 25,629 suara atau 42,75 persen. Posisi dua Safriadi-Sariman, meraih 23.210 suara atau 38,71 persen dan Yakarim Munir-Roesman Hasmy 8.566 suara atau 14,29 persen. Posisi pamungkas diduduki pasangan Putra Ariyanto-Hendri Syahputra dengan 2.548 suara atau 4,25 persen.

Label: ,