Jumat, 31 Desember 2021

Gubernur Aceh Ambil Sumpah 56 Anggota Pokja PBJ, Bukan Cilet-cilet dan Abal-abal

Gubernur Aceh Ir, H Nova Iriansyah MT mengambil sumpah 56 anggota Pokja Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (31/12/2021) 

Dailymailindonesia.net, BANDA ACEH - Gubernur Provinsi Aceh Ir, H Nova Iriansyah MT mengambil sumpah 56 anggota Pokja Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Aceh.

Pelantikan dilaksanakan di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur pada Jumat (31/12/2021)

Dilanjutkan dengan acara penandatanganan pakta integritas dan penyerahan SK sebagai anggota Pokja PBJ Setda Aceh.

Acara ini dihadiri Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes, bersama para asisten dan Kepala Satuan Kerja Pemerintah (SKPA).

Dalam pidato pengarahannya, Nova minta anggota Pokja PBJ bekerjalah dengan serius dan berprestasi.

“ Pemerintahan Aceh dijalankan dengan serius dan ada aturannya, bukan cilet cilet dan abal-abal,” ujar Nova

Nova memberikan arti dan makna sangat mendalam.

Dimana tanggungjawab anggota Pokja PBJ bukan hanya sesama manusia, tapi juga kepada Allah SWT.

“ Anggota Pokja yang tidak taat dan patuh pada aturan yang berlaku, apalagi melakukan penyimpangan dan tidak jujur akan mendapat dosa dari Allah SWT,” ujar Nova.

Nova berharap ada rasa malu untuk tidak bekerja jujur dan ikhlas.

Dia minta anggota Pokja PBJ, tidak mengangap diri lebih hebat dari Kepala Dinas selaku Pengusa Anggaran (PA).

Atau Kepala Bidang selaku Kuasa Pengguna Anggran (KPA) dan Kasi sebgai PPTK.

Sehingga tidak lagi mau melayani saran dan usul, serta kritikan dari SKPA nya terkait usulan pelaksanaan lelang paket proyek APBA dari SKPA.

Anggota Pokja PBJ diharapkan tidak suka minta dilayani, tapi sebaliknya harus bisa melayani SKPA dengan baik.

"Ikuti aturan dengan benar, bekerja jujur, cepat, tepat waktu, efektif, efisian, transparansi dan akuntabel," ujar Nova.

Gubernur Nova, juga meminta kepada kepala SKPA, kepala bidang dan kasi Pelaksna Teknis Kegaitan (PPTK) melaporkan kepadanya jika tidak berkomunikasi dengan baik.

Bahkan, jika tidak bekerja cepat dan tepat waktu, tolong dilaporkan kepada gubernur, supaya diberikan teguran dan sanksi.

Nova menambahkan termasuk pemberhentian sebagai anggota Pokja PBJ.

Gubernur Nova Iriansyah menyatakan sangat tidak puas dengan kinerja anggota Pokja PBJ Setda Aceh sebelumnya.

Sehingga, sebagian besar anggota Pokja PBJ yang dinilai menyimpang dari aturan sudah diberhentikan.

Disebutkan, hanya 18 orang, dari 56 anggota lama Pokja PBJ yang diambil sumpahnya kembali.

Lainnya sebanyak 38 orang lagi, merupakan orang baru, muda dan energik.

"Semoga mereka bisa bekerja lebih bagus lagi dari orang-orang sebelumnya," harap Nova.

Nova menjelaskan proyek APBA 2022 yang akan dimulai 7 Januari 2022 dengan 2.400 paket bernilai sekitar Rp 3 trilliun.

Dia berharap pelaksanaan tanda tangan kontrak bersama tahap I bisa dilaksanakan, 11 Maret 2022.

Kemudian tahap II bisa dilakukan 30 Maret 2022 dan terakhir pada Juli 2021, dimanasemua paket sudah tuntas dilelang.

Gubernur Nova juga memuji cara kerja Sekda dr Taqwallah MKes, kaena yang dilakukannya selama ini sudah dikonsultasikan dengan gubernur.

Jadi, tegas gubernur, sekali lagi, apapun terobosan kerja yang dilakukan Sekda Aceh, dr Taqwallah M.Kes ini, atas sepengetahuan gubernur.

Anggota Pokja PBJ maupun pejabat lainnya di jajaran Setda Aceh, jangan ada yang menduga-duga terobosan kerja yang dilakukan Sekda Aceh telah mendahului gubernur.

"Dugaan itu sangat tidak benar, “ tegas gubernur.

Sedangkan kepada T Aznal Azhari, yang diangkat sebagai pelaksana tugas Kepala Biro PJB Setda Aceh, tolong dijaga kode etik PBJ.

"Jangan sampai kebiasaan buruk yang telah terjadi di PBJ pada tahun-tahun sebelumnya, terulang kembali pada lelang proyek APBA 2022," jelasnya.

Konferensi Pers Akhir Tahun 2021, Kapolres Lhokseumawe Paparkan Perkembangan Covid-19 dan Vaksinasi

Dailymailindonesia.net, LHOKSEUMAWE - Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto SIK MH memaparkan perkembangan Covid-19 dan program vaksinasi pada acara konferensi pers akhir tahun di Mapolres Lhokseumawe, Jumat (31/12/2021).

Pria nomor satu di jajaran Polres Lhokseumawe ini menjelaskan, perkembangan Covid-19 di Lhokseumawe sampai saat ini sebanyak 1692 orang yang terkonfirmasi Covid-19, diantaranya sembuh 1612 dan sampai sekarang tidak ada lagi yang dirawat. Sedangkan yang meninggal selama pandemi sebanyak 80 orang, suspect 1690 dan 16 probable.
Di Aceh Utara (wilayah hukum Polres Lhokseumawe), lanjut Kapolres, terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 952 orang, 848 orang sembuh dan meninggal sebanyak 103 orang. 

Dalam hal vaksinasi, sebut AKBP Eko Hartanto, kebijakan pemerintan pencapaian target sebesar 70 persen, sampai saat ini di kota Lhokseumawe mencapai 78,9 persen, dan Aceh Utara 45 persen. Kapolres Lhokseumawe juga mengajak masyarakat supaya ikut program vaksinasi agar dapat mempercepat terbentuknya kekebalan komunal. 

"Mari tingkatkan sama-sama, diharapkan seluruh masyarakat dapat melakukan vaksinasi karena setiap hari gerai dibuka bahkan hingga malam hari. Vaksinasi ini perlu, ikhtiar agar mendapatkan imunitas tubuh atau proteksi dari penyebaran penyakit," harapnya.
Kapolres Lhokseumawe juga menambahkan, varian baru ada omicron yang harus diwaspadai. "Kita juga melakukan Operasi Yustisi setiap hari, hal ini penting untuk melakukan pendisiplinan kepada masyarakat agar mematuhi prokes,"jelas AKBP Eko Hartanto.(sumber: Humas polda Aceh) 

Untuk Mendongkrak Capaian Vaksin di Aceh, Kapolda Aceh Tinjau Vaksinasi Serentak di Kantor Camat Ingin Jaya

Dailymailindonesia.net, Banda Aceh - Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Ahmad Haydar, S. H., M. M, meninjau pergelaran vaksinasi serentak yang digelar di UDKP Kantor Camat Ingin Jaya, Aceh Besar, Jum'at (31/12/21).

Kapolda Aceh meninjau lokasi vaksin serentak itu sejak pagi hingga siang hari, kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy, S. H., S. I. K., M. Si, dalam keterangan tertulisnya. 
"Penijauan ke lokasi vaksin serentak itu oleh Kapolda Aceh yang didampingi sejumlah Pejabat Polda Aceh  untuk mendongkrak perolehan hasil vaksin di Provinsi Aceh, " sebut Kabid Humas. 

Sejumlah Pejabat Polda Aceh yang mendampingi Kapolda dalam tinjauan itu adalah Irwasda Polda Aceh Kombes Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, M. M, dan sejumlah PJU Polda Aceh lainjya, sambung Kabid Humas. 

Selain itu juga ikut hadir Kapoltesta Banda Aceh, Kapolres Aceh Besar, Dandim 0101/ BS dan Kadiskes Aceh Besar, terang Kabid Humas. 
Dalam momen tinjauan itu, Kapolda Aceh didampingi sejumlah pejabat lainnya melakukan zoom meeting dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan mendengar arahan seca virtual tentang pelaksanaan vaksinasi, ujar Kabid Humas. 

" Penegasan Kapolri secara virtual ke jajaran Polda bahwa setiap daerah harus segera mencapai angka 70 % agar bisa tercapai herd immunity, dan Polda Aceh kini berada di posisi dengan capaian 64 % serta berkomitmen dalam waktu seminggu akan berusaha sudah mencapai di atas 70 %, " jelas Kabid Humas. 
Kapolda Aceh dalam tinjauan itu juga menyerahkan bansos secara simbolis kepada sejumlah masyarakat yang menerima vaksin di UDKP Kantor Camat Ingin Jaya, Aceh Besar tetsebut, tutup Kabid Humas.(sumber: Humas polda Aceh) 

Hadiri Gebyar Ekspor Tutup Tahun, Kapolri Tegaskan Kawal Seluruh Strategi Wujudkan Ketahanan Pangan

Dailymailindonesia.net, Sulsel - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021, di Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (31/12).

Dalam kesempatan tersebut, Sigit menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota untuk menggali potensi ekspor di wilayahnya, khususnya di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Menurutnya, hal itu dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian unggulan Indonesia di dunia
"Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan saya kira semua tahu ini bagian dari strategi dan program dari Kementan. Tidak hanya ketahanan pangan tapi bagaimana meningkatkan daya saing komoditas pertanian yang berkelanjutan dengan lima strategi yaitu peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. Ini yang harus betul dikawal adalah pengembangan pertanian dan gerakan tiga kali lipat ekspor," kata Sigit dalam sambutannya. 
Dalam mewujudkan ketahanan pangan, mantan Kapolda Banten tersebut juga memaparkan bahwa, saat ini, Pemerintah bersama dengan TNI, Polri dan Stakeholder lainnya juga mengembangkan kawasan Food Estate berbasis korporasi petani. Yang dimana, pengembangan itu diarahkan sebagai sistem agrobisnis yang kuat di pedesaan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat adat ataupun lokal sesuai dengan kekayaan alam yang kita miliki. 
"Itu semua bisa berhasil manakala terjadi sinergitas dan soliditas antara pemangku kepentingan untuk melakukan aksi satu tekad dari hulu sampai hilir dengan seluruh stakeholder dan fungsi Kementerian terkait serta salah satunya Polisi," ujar Sigit. 

Terkait hal itu, mantan Kabareskrim Polri itu memastikan bahwa, seluruh Polda jajaran telah diinstruksikan guna mendukung dan mengawal seluruh program ketahanan pangan nasional. 
"Alhamdulilah pak Mentan, beliau sampaikan dan saya baru tahu maksudnya selama ini di setiap beliau keliling daerah beliau selalu menghubungi kami untuk bisa menghubungi para Kapolda dan Kapolres untuk mendampingi beliau. Saya kira ada apa ini tapi rupanya, hari ini terjawab itu dilakukan dalam rangka mengawal program. Alhamdulilah hasilnya yang tadi sudah disampaikan," ucap Sigit.

Menurut Sigit, sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Polri untuk diberikan kepercayaan dalam hal mengawal, menjaga dan mendampingi seluruh agenda nasional terkait mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan ekspor. 
Dalam hal ini, Sigit menekankan, jajaran Polri selalu menyerap segala permasalahan yang dirasakan para petani. Seperti, tengkulak, kelangkaan pupuk bersubsidi, mafia. Menurutnya, hal itu yang mengakibatkan berkurangnya tingkat nilai tukar petani. 

Menyadari hal itu, Sigit menegaskan, Polri telah berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan dengan melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kementan, guna memberikan pendampingan dan pengawalan serta penegakan hukum atas segala permasalahan yang dihadapi oleh para petani. 

"Kita lakukan MoU dan beberapa diperbaiki disertai 11 perjanjian kerjasama dimana di dalamnya mengikuti pengamanan dan penegakan hukum terkait dengan kegiatan strategis dan barang milik negara, pendampingan pengamanan kegiatan fasilitas dan diikuti pengembangan holtikultura, penegakan hukum di bidang strategis holtikultura, pendampingan dan pengamanan  juga penegakan hukum penyaluran pupuk dan peredaran pestisida, pendampingan dan pengamanan pengendalian pemotongan hewan ternak dan pendampingan intelijen dalam pemotongan hewan ternak," papar Sigit.

Dengan begitu, Sigit memastikan bahwa, kedepannya Polri bakal terus meningkatkan dukungan dan pengawalan di sektor pertanian. Ia juga menyambut baik, ajakan dari Mentan terkait polisi menanam jagung. 

"Penting dan wajib kita untuk mendorong petani, peternak untuk bisa terus meningkatkan kesejahteraannya dengan cara mengawal dan menjaga. Sehingga produk pertanian bisa unggul, nilai petani bisa kita jaga, petani bisa dapat nilai cukup bahkan lebih pada saat menjual hasil pertanian dan peternakan. Sehingga itu semua tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Bagaimana kita mampu mewujudkan ketahanan pangan, swasembada pangan, kita mampu mencukupi kebutuhan pertanian dengan hasil pertanian kita dan sisanya bisa kita ekspor, ini cita-cita kita bersama dan kita ingin masa kejayaan pertanian kita kembali dan itu kita harapkan dan saya yakin bisa terjadi di era saat ini," tegas Sigit.

Di tengah Pandemi Covid-19, Sigit menyebut pertumbuhan perekonomian Indonesia sempat terdampak. Namun, kata Sigit, peran di sektor pertanian, telah memberikan pertumbuhan ekonomi sebesar 16,24 persen.

"Ini angka besar, tahun 2021 saat pertumbuhan nasional naik di angka 3,31 persen, sektor pertanian 12,92 persen ini adalah angka menggembirakan dan kita harapkan bisa dipertahankan. Kita harus optimis, kerja keras dan modernisasi di bidang pertanian. Sehingga pelan-pelan kebutuhan kita terhadap impor bisa kita kurangi, semua kebutuhan kita, bisa kita lengkapi dari hasil pertanian dan peternakan kita dan ke depan kita harapkan ekspor kita menguasai dunia," harap Sigit.

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat mengapresiasi Kapolri Jenderal Sigit karena telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam acara ini. Menurutnya, selama ini, jajaran Polri telah ikut mendukung segala program Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Terima kasih pak Kapolri sudah datang dan mohon pengarahan serta sekaligus melepas. Ditempat ini Presiden melepas ekspor sama-sama saya sebelum dia menjadi Presiden. Persis ditempat ini gitu pak, saya masih Gubernur (Sulsel), beliau (Presiden) masih Gubernur DKI. Kami tandatangan MoU disini. Jadi seperti itu mudah-mudahan ini mengenergi seluruh Indonesia," kata Syahrul. 

Lebih dalam, selain meminta seluruh Polres jajaran menanam jagung, Syahrul juga berharap, adanya peran Polri dalam rangka karantina bagi pangan yang masuk maupun ke luar Indonesia. Hal itu mencegah terbawanya hama yang dapat merusak sektor pertanian. 

"Saya titip karantina saya pak Kapolri. Insya Allah bersama pak Kapolri sukses selalu. Kepolisian tidak hanya jaga keamanan sekaligus jaga makannya rakyat. Subhanallah," tutup Syahrul.(sumber: Humas polda Aceh) 

Label:

Kamis, 30 Desember 2021

Kapolda Aceh Gelar Pertemuan Dengan Forkopimda Aceh Besar Sambil Terima Penghargaan Dari Kapolri

Dailymailindonesia.net, Banda Aceh, Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Ahmad Haydar, S. H., M. M, menggelar pertemuan dengan pejabat Forkopimda Aceh Besar sambil zoom meeting dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menganugerahkan penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama kepadanya di lokasi wisata Jantho Panorama Park Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar, Kamis (30/12/21).
Pejabat Forkopimda dan sejumlah pejabat lainnya di Aceh Besar yang hadir dalam pertemuan dengan Kapolda Aceh yang didampingi sejumlah PJU Polda Aceh adalah Bupati Aceh Besar Ir. H. Mawardi Ali, Kapolres Aceh Besar AKBP Riki Kurniawan, S.I.K. M.H, Sekda Aceh Besar Drs. Sulaimi, M.Si, Ketua PN Kota Jantho
Faisal Mahdi, S.H, M.H, Pabung Kodim 0101/BS
Letkol Inf. Isukandar, Kasi Intel Kejari Aceh Besar Dedi Maryadi, S. H, 
Plt. Ketua MPU Aceh Besar Tgk. H. Bustami, MD dan staf Ahli Bupati, Asisten dan Kepala OPD lingkungan Pemerintahan Kab. Aceh Besar.

*Sambutan Bupati Aceh Besar*

Bupati Aceh Besar dalam sambutannya melaporkan bahwa Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah yang sangat luas dan pernah bergabung dengan Kota Banda Aceh.
Kemudian pada 1982  berpisah dengan Kota Banda Aceh dan berdiri sendiri menjadi Kabupaten Aceh Besar dengan beberapa kecamatan yang memiliki jumlah penduduk lebih 400.000 jiwa yang padatan sebaran penduduk berada di Kecamatan - Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Banda Aceh, sebut Bupati Aceh Besar. 
Bupati Aceh Besar juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepolisian Polda Aceh yang telah mendukung pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Aceh Besar dan juga memohon kepada Bapak Kapolda Aceh untuk mendorong perubahan-perubahan baru khususnya bagi Kabupaten Aceh Besar. 

Bupati Aceh Besar dalam sambutannya memohon dukungan, arahan dan bimbingan dari Kapolda Aceh untuk mendukung kepemimpinannya dan pejabat Aceh Besar lainnya. 

*Sambutan Kapolda Aceh*

Kapolda Aceh dalam sambutannya pada pertemuan itu diantaranya menyebutkan, 
Kabupaten Aceh Besar merupakan Kabupaten yang menopang Kota Banda Aceh bahkan Provinsi Aceh, oleh karena itu angka vaksinasi di Kabupaten Aceh Besar sangat mempengaruhi stabilitas dan capaian vaksin Kota Banda Aceh dan Provinsi Aceh.
Polda Aceh telah menargetkan pencapaian vakainasi hingga akhir Desember 2021, kepada kepala Dinas di Kabupaten Aceh Besar untuk dapat terus mendukung palaksanaan vaksinasi sebagaimana contoh pada Dinas Pendidikan yang memiliki siswa/i sekolah agar kiranya dapat terus dilakukan pencapaian optimal sasaran pelaksanaan vaksinasi terhadap pelajar, sebut Kapolda. 
Dalam pertemuan itu,Bupati Aceh Besar turut menyerahkan cenderamata kepada Kapolda Aceh.

*Kapolda Aceh Terima Penghargaan Dari Kapolri*
Seusai isoma, Kapolda Aceh yang didampingi PJU Polda Aceh dan sejumlah pejabat Forkopimda Aceh Besar, sekira pukul 14.00 hingga 14.45 wib melakukan zoom meeting mengikuti Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama yang diserahkan oleh Kapolri kepada dirinya.( sumber: Humas polda Aceh) 

Diduga di aniaya sesama pasien mengakibatkan korban meninggal dunia

Diduga di aniaya sesama pasien mengakibatkan korban meninggal dunia

Redelong-dailymailindonesia.net Seorang  pasien di rumah sakit umum muyang Kute Bener Meriah, meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh pelaku yang juga merupakan pasien di rumah sakit tersebut.

"Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis (30/12/21) dini hari sekitar pukul 01:30 WIB, di ruang penyakit dalam Rumah Sakit Umum Muyag Kute Bener Meriah" Kata Kapolres Bener Meriah AKBP Agung Surya Prabowo, S.I.K. melalui Kasi Humas Polres Bener Meriah Ipda Kemat, S.H

Kemudian Ipda Kemat melanjutkan "Suartik (68) warga Kampung Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo yang menjadi korban penikaman tersebut sebelum insiden terjadi di rawat di dalam satu ruangan bersama dengan pelaku AS (57) warga Kampung Singah Mulo kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah."

Kejadiannya sekira pukul 01.30 WIB tiba - tiba pelaku bangun dari tempat tidur, mencari sesuatu di ruangan tersebut, kemudian tiba - tiba pelaku mendekati saksi dan korban, Dimana pada saat itu pelaku langsung  memukul saksi Zohari (43) yang merupakan anak kandung korban, menggunakan tiang standar infus sebanyak 3 kali di bagian punggung sebelah kiri. 

Kemudian pelaku mengeluarkan sebilah pisau dari pinggang dan mengayunkan pisau tersebut ke arah saksi yang mengenai pergelangan tangan sebelah kiri saksi, Pada saat itu Korban mencoba melerai kejadian tersebut, Namun sontak Korban terkena tusukan di bagian punggung sebelah kanan yang dilakukan oleh pelaku, menggunakan sebilah pisau, sehingga korban mengalami pendarahan dan dilarikan keruang UGD. 

setelah mendapat pertolongan tenaga medis, tidak lama kemudian korban meninggal dunia. Pada saat ini  jenazah korban berada di ruang Jenazah RSUD Munyang Kute.

Sedangkan pelaku pada saat ini masih di Rawat dan diamankan di ruang Inap Penyakit Dalam RSUD Muyang Kute dan dijaga pihak kepolisian. 

Saat ini motif dari kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Resor Bener Meriah.

**

Tahun Baru 2022 Sebentar Lagi, Kendaraan Pengamanan Ditlantas Polda Aceh Dilakukan Pengecekan

Dailymailindonesia.net, Banda Aceh - Tahun Baru 2022 diambang pintu tinggal 2 hari lagi kita meninggalkan tahun 2021 dan memasuki Tahun  Baru 2022.

Memasuki Tahun Baru 2022 itu, Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol. Dicky Sondani, S. I. K., M. H, melakukan gelar kendaraan di halaman Kantor Ditlantas Polda Aceh, Lamteumen, dalam rangka kesiapan pengamanan menyambut Tahun Baru 2022. 
" Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan sehingga tidak ada kendala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, " ujar Dirlantas, Kamis (30/12/21).

Adapun kondisi kendaraan yang harus dicek adalah rem, ban, lampu, sirine, wiper dan accu/ baterai. Apabila ada kendala, maka akan dilakukan perbaikan, sebut Dirlantas 
Dirlantas Polda Aceh selaku Kasatgasda Ops Lilin Seulawah 2021 mengajak masyarakat untuk tidak eforia dalam menyambut Tahun Baru 2022, karena akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadi penyebaran Covid-19 dan terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

" Masyarakat dilarang konvoi, balap liar dan menyalakan kembang api atau petasan dalam menyambut Tahun Baru 2022, " imbau Dirlantas lagi. 

TNI-Polri dan Satpol PP akan terus melakukan patroli sampai pagi untuk memantau situasi keamanan menjelang Tahun Baru 2022, pungkas Dirlantas.(sumber: Humas polda Aceh) 

Aceh Besar Ingin Lahirkan Generasi Berakhlaqul Karimah dan Hafidz Quran

Kadisdikbud Aceh Besar, Dr Silahuddin MAg program unggulan pendidikan di Aceh Besar ini lahir visi dan misi hingga RPJM pemerintah Mawardi Ali-Husaini A Wahab. 

Dailymailindonesia.net, JANTHO - Program Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) sudah berjalan selama hampir dua tahun lebih di Aceh Besar, dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama islam.

Tujuan dari program SPT itu, karena ada cita-cita dari pemimpin di kabupaten tersebut untuk melahirkan Generasi berakhlaqul karimah dan hafidz alqur'an.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Besar, Dr Silahuddin MAg mengatakan, program unggulan pendidikan di Aceh Besar ini lahir visi dan misi hingga RPJM pemerintah Mawardi Ali-Husaini A Wahab.

Tujuannya untuk melahirkan generasi maju dan berakhlaqul karimah serta menciptakan generasi hafidz qur'an.

Katanya, program ini telah berjalan efektif selama dua tahun, sehingga didorong menjadi program tetap yang akan diperkuat dengan qanun pendidikan.

Dia sebutkan program dengan sistem pendidikan terpadu dan program sekolah tahfidz telah berjalan dengan baik, sehingga ke depan dibutuhkan masukan seluruh elemen dalam pelaksanaannya, agar berkelanjutan.

Silahuddin mengatakan, SPT ini telah berjalan di beberapa sekolah di Aceh Besar.

Saat ini sudah ada 66 sekolah yang menerapkan program SPT. Dengan rincian, 44 jenjang SD dan 22 jenjang SMP.

"InsyaAllah akan bertambah secara bertahap dan akan diaplikasikan ke semua sekolah di Aceh Besar,” ujar Silahuddin.

Pihaknya terus berusaha untuk terus melakukan pengembangan sejak awal program ini diluncurkan.

Apalagi, saat ini qanun sedang digodok. Sehingga setelah selesai nantinya dapat dimasukkan ke dalam qanun sebagai lampiran yang tidak terpisahkan.

Aceh Besar Terus Perkuat Kurikulum Sistem Pendidikan Terpadu

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan, program SPT yang sudah dirancang itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan, kemampuan teknologi, serta juga untuk menerapkan budi pekerti yang baik, berakhlak santun di kalangan pelajar Aceh Besar. 

Dailymailindonesia.net, JANTHO - Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan pembenahan dalam memajukan sistem pendidikan.

Salah satu program unggulannya adalah Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) yang telah dimulai sejak 2018 lalu.

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan, program SPT yang sudah dirancang itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan, kemampuan teknologi, serta juga untuk menerapkan budi pekerti yang baik, berakhlak santun di kalangan pelajar Aceh Besar.

“Ini tidak semata ditujukan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan, dan kemampuan teknologi. Namun juga bertujuan agar para murid bisa menerapkan budi pekerti yang baik, berakhlak santun," tambahnya.

Beberapa bulan lalu, di bawah arahan Bupati, Aceh Besar sudah melakukan Pengembangan Kurikulum SPT SD dan SMP.

SPT merupakan perpaduan antara beberapa kurikulum pendidikan.

Dalam program itu, para murid tidak hanya mendapat binaan secara keilmuan umum, namun juga mental, serta pendidikan agama.

"Untuk itu harus dipadukan dengan pendidikan agama yang ada dalam SPT, pembelajaran yang berintegritas," tegas dia.

Bupati Aceh Besar memastikan, pihaknya tetap melaksanakan agar SPT tersebut benar-benar bisa menjadi program yang akan terasa dampaknya bagi generasi muda Aceh Besar.

"Membangun sistem pendidikan seperti ini, tidak secepat membangun fasilitas fisik, namun butuh waktu 5 - 10 tahun baru dapat melihat dampaknya," jelasnya.

Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan grand design yang kuat, harus lurus dan memiliki roadmap yang bagus, sehingga memiliki arah yang akan dituju.

Tahun ini, Pemkab Aceh Besar dan DPRK Aceh Besar secara bersama terus menggodok Qanun SPT. Sehingga kedepan, qanun ini menjadi dasar hukum pelaksanaan SPT.

Rabu, 29 Desember 2021

Beri Ruang Kebebasan Berekspresi, Polri Sambut Baik Acara 'Safari Bhayangkara Mural'

Dailymailindonesia.net, Jakarta - Tempo Media Grup menggandeng Mabes Polri untuk kembali menggelar acara lomba mural untuk memberikan ruang kebebasan berekspresi terhadap masyarakat. Kali ini, acara itu bertajuk 'Safari Bhayangkara Mural 2021'.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyambut baik terselenggaranya kerjasama kedua belah pihak tersebut dalam rangka memberikan wadah untuk menyampaikan kebebasan berpendapat. 
"Polri tentunya menyambut baik kegiatan lomba mural untuk memberikan ruang kebebasan berekspresi dan berpendapat dari masyarakat," kata Dedi kepada awak media, Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Polri, kata Dedi, telah menyelenggarakan lomba mural Festival Piala Kapolri 2021 lalu. Hal itu, menurut Dedi, membuktikan bahwa, Korps Bhayangkara merupakan institusi yang tidak anti-kritik. 
"Sejak awal, Pak Kapolri telah menyampaikan, Polri bukan lembaga yang anti-kritik. Bahkan, kritik harus dijadikan evaluasi untuk menuju organisasi yang jauh lebih baik dan semakin dicintai masyarakat," ujar Dedi.
Untuk diketahui, program ini merupakan kelanjutan dari Bhayangkara Mural Festival Piala Kapolri 2021 yang sudah terlaksana pada bulan Oktober lalu.

Kali ini, tujuannya guna mengapresiasi para juara harapan pemenang dalam kompetisi Bhayangkara Mural Festival Piala Kapolri 2021. Karena itu, Tempo Media Group bekerja sama dengan Mabes Polri mengadakan program lanjutan lomba mural secara langsung di ruang publik.
Safari Bhayangkara Mural 2021 sendiri rencananya akan diselenggarakan pada 29 dan 30 Desember 2021 di BSD X-treme Park.( sumber: Humas polda Aceh) 

Rekrutmen Proaktif, Polda Aceh Luluskan 177 Calon Bintara Polri

Dailymailindonesia.net, Banda Aceh - Seleksi calon Bintara Polri di Polda Aceh melalui rekrutmen proaktif ( Rekpro) telah menghasilkan lulusan di tingkat panitia daerah (Panda). 

Sebanyak 177 peserta rekpro yang lulus tersebut diumumkan dalam sidang akhir tingkat panda penyelenggara rekpro dalam penerimaan Bintara Polri T. A. 2022 yang dipimpin Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Ahmad Haydar, S. H., M. M, dan digelar di Gedung Presisi, Mapolda Aceh, Rabu (29/12/21) sore. 
Karo SDM Polda Aceh Kombes Pol. Fajar Budiyanto, S. I. K, melalui Kabid Humas  Kombes Pol. Winardy, S. H., S. I. K., M. Si, dalam keterangan tertulisnya mengatakan,  sidang akhir tingkat panda rekpro tersebut dipimpin langsung Kapolda Aceh yang didampingi Wakapolda Aceh Brigjen Pol. Dr. Drs. H. Agus Kurniady Sutisna, M. M., M. H, Irwasda Polda Aceh Kombes Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, M. M, dan Karo SDM Polda Aceh serta dihadiri sejumlah panitia seleksi baik dari Polda Aceh maupun panitia eksternal. 
" Dalam sidang akhir tingkat panda rekpro diumumkan bahwa peserta yang lulus sebanyak 177 orang sesuai kuota untuk Polda Aceh dengan anggaran pelaksanaan pendidikan di tahun anggaran 2022, " sebut Kabid Humas. 

" Rekrutmen proaktif dalam penerimaan Bintara Polri tahun anggaran 2022 kuota Polda Aceh adalah sebanyak 177 orang, " kata Kabid Humas
177 orang kuota tersebut dapat dirincikan dengan kategori affirmative action sebanyak 103 orang terdiri dari 87 pria dan 16 wanita, talent scouting sebanyak 32 orang terdiri dari 29 pria dan 3 wanita dengan perincian dari wanita akademik dan non akademik di luar bidang olah raga sebanyak 1 orang dan wanita bidang olah raga sebanyak 2 orang, jelas Kabid Humas. 
Kemudian lanjut Kabid Humas, kuota penghargaan sebanyak 2 orang pria dan hafiz Al-qur'an sebanyak 40 orang yang terdiri dari 36 pria dan 4 wanita.

Jadi semuanya berjumlah 177 orang peserta dan dinyatakan lulus untuk tingkat panitia daerah, terang Kabid Humas.
Setelah lulus, mereka akan megikuti pembinaan dan latihan (Binlat) kemudian setelah selesai Binlat mereka persiapan untuk mengikuti pendidikan dengan anggaran tahun 2022, pungkas Kabid Humas.(sumber: Humas polda Aceh) 

Kapolri: Layani dan lindungi, serta perhatikan rasa keadilan masyarakat.

Dailymailindonesia.net, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada seluruh personel kepolisian dalam menjalankan tugasnya untuk tidak sekali-kali melupakan tugas pokoknya untuk selalu melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. 

Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) tujuh Kapolda di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2021).
"Ingatkan, ingatkan, ingatkan, bahwa tugas kita adalah memberikan pelayanan, terhadap tugas pokok yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Hal ini sebenarnya adalah doktrin dan tugas kita dari dulu," kata Sigit dalam arahannya. 

Mantan Kapolda Banten tersebut menjelaskan, tugas dasar sebagai aparat penegak hukum itu harus selalu ditanamkan setiap hari. Mengingat, kata Sigit, belakangan ini masih muncul tagar di media sosial (medsos) akan persepsi publik terhadap Polri.
Menurut Sigit, kemunculan Hastag tersebut harus disikapi dengan langkah-langkah yang konkret untuk melakukan perbaikan di institusi Korps Bhayangkara. Sehingga pelanggaran tidak kembali terjadi. 

"Tanamkan itu setiap hari. Berikan contoh, turun ke lapangan, cek apakah semua berjalan dengan baik. Kalau ada kekurangan lakukan koreksi," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Polri dewasa ini, ditegaskan Sigit, bukanlah institusi yang anti-kritik. Melainkan, menjadi masukan dari masyarakat sebagai bahan evaluasi dan perbaikan untuk menuju Polri yang semakin baik dan dicintai oleh masyarakat. 

"Ada kritik dari masyarakat kita terima sebagai bagian dari evaluasi kita untuk membawa institusi menjadi jauh lebih baik. Pertahankan Polri tidak anti-kritik, tapi kita akan terus berbenah menjadi organisasi yang modern dan organisasi yang selalu berubah menjadi organisasi yang lebih baik," ucap Sigit.

Menurut Sigit, perbaikan harus terus dilakukan kedepannya. Hal itu untuk mempertahankan tren positif dari beberapa lembaga survei yang merilis soal tingkat kepercayaan dan kinerja Polri yang mengalami peningkatan jauh lebih baik. 

Ia meminta seluruh personel polri tak terlena dengan hasil survei yang sudah baik. Menurutnya, hal itu harus dijadikan motivasi untuk terus mempertahankan yang baik dan memperbaiki segala bentuk kekurangan yang ada. 

Terkait hal itu, Sigit memastikan, bakal memberikan reward kepada anggota kepolisian yang memang bekerja keras, berprestasi dan bersungguh-sungguh dalam menjalani tugas melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Sebaliknya, Sigit tak akan segan memberikan sanksi tegas kepada aparat yang melakukan pelanggaran atau bekerja tak sesuai dengan aturan. 

"Beberapa hasil survei yang menempatkan Polri di urutan yang baik, Alhamdulilah dengan situasi yang ada, kita masih berada di posisi tersebut. Dan saya harapkan menjadi motivasi agar kedepan melakukan perbaikan dan terus ditingkatkan. Ini bagian dari tugas rekan-rekan, menjaga wibawa hukum dan institusi Polri," tutur Sigit.

Oleh karena itu, Sigit menegaskan untuk memberikan pelayanan yang prima dan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan peran dari Polri dalam mencari keadilan. Ia menginstruksikan, untuk tidak pandang bulu dalam melakukan proses penegakan hukum di Indonesia. 

"Jaga wibawa institusi, tegakkan hukum dan berikan rasa keadilan dan perhatikan masyarakat kecil yang selama ini merindukan rasa keadilan. Kita cepat respons terhadap hal-hal seperti itu. Pastikan mereka mendapatkan pelayanan yang sama dan tak membeda-bedakan rakyat kecil. Hal-hal yang sensitif, hal-hal yang menjadi perhatian tolong dilaksanakan dengan cepat," tegas Sigit. 

Disisi lain, Sigit mengingatkan kepada seluruh Kapolda untuk tetap melakukan pengendalian Pandemi Covid-19. Apalagi, saat ini akan memasuki masa liburan Tahun Baru 2022. 

Kesiapan itu, kata Sigit, sebagai bentuk untuk mengantisipasi penyebaran dari varian baru Covid-19, Omicron, yang sudah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masuk ke Indonesia. Oleh karenanya, Sigit menginstruksikan kepada seluruh Kapolda yang masih rendah capaian vaksinasi di wilayahnya untuk segera berpacu guna mewujudkan target vaksinasi 70 persen sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Oleh karena itu langkah yang harus dilakukan adalah mengejar ketertinggalan dan akselerasi vaksinasi di masing-masing wilayah. Ada 13 provinsi yang saya pantau. 5 provinsi kemungkinan akan mencapai 70 persen. Masih ada 8 lagi saya harapkan bisa mengejar ketertinggalannya. Silahkan rekan-rekan melihat kondisi wilayah masing-masing. Bagi yang masih tertinggal lakukan langkah dan strategi yang pas sehingga akselerasi vaksinasi bisa dilaksanakan. Karena itu yang bisa kita lakukan untuk mencegah lonjakan berikutnya," papar Sigit.

Dengan vaksinasi, menurut Sigit, hal itu akan meningkatkan imunitas dan menurunkan fatalitas bagi masyarakat yang terpapar virus corona. Tak hanya itu, akselerasi vaksinasi juga sebagai persiapan untuk menghadapi perhelatan event nasional dan internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia. 

"Tolong untuk Kapolda yang wilayahnya menjadi tempat melaksanakan event tersebut siapkan dengan baik mulai dari sekarang. Sehingga pada saatnya kita betul-betul menjaga dan mengawal pelaksanaan G20 presidensi. Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah dan ini harus kita kawal sehingga semuanya berjalan sukses. Jaga jangan sampai terjadi konflik, letupan yang bisa menganggu proses presidensi. Tolong dilakukan mapping terhadap potensi yang ada dan Kesiapan kita kalau belum optimal," ujar Sigit. 

Untuk mencegah varian baru Omicron, Sigit berharap seluruh Kapolda untuk betul-betul melakukan pengawasan terhadap jalur pintu masuk ke Indonesia, seperti, Bandara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Penegakan protokol kesehatan (prokes) terhadap Pelaku Perjalanan Internasional (PPI) harus diperkuat. Terutama, masa wajib karantina. 

Sigit juga meminta kepada Kapolda jajaran untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana alam. Personel Polri harus hadir dan bertindak cepat membantu masyarakat lantaran itu representasi kehadiran negara. 

Tak lupa, Sigit kembali mengingatkan pesan Presiden Jokowi untuk kepolisian melakukan pengawalan iklim investasi di Indonesia. Karena, hal itu dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di tengah Pandemi Covid-19. 

"Hindarkan polisi menjadi penghambat investasi. Saya ingatkan, kawal dan pastikan aman hingga betul-betul merasakan apa yang menjadi harapan Pemerintah. Masalah perizinan berikan pendampingan sehingga semuanya bisa dilengkapi dan UMKM yang ada bisa tumbuh. Kawal penggunaan APBN baik di daerah, di sektor strategis, sehingga penggunaannya tepat sasaran dan tak terjadi kebocoran," kata Sigit.

Terakhir, Sigit menegaskan untuk aparat kepolisian tetap menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia di saat menghadapi situasi politik yang berkembang di tahun 2022 mendatang. Pesta demokrasi yang akan berlangsung di Indonesia harus berjalan aman dan damai serta tidak terjadinya pecah belah sesama anak bangsa.

"Demokrasi Pilkada bagian dari proses demokrasi yang harus dilaksanakan, sehingga menjadi pendidikan politik yang sehat. Bukan menyebabkan kondisi bangsa kita terpecah belah. Ini bicarakan dengan tokoh adat, agama, atau tokoh masyarakat lain untuk membuat komitmen bahwa demokrasi boleh jalan, situasi dan pilihan berbeda tapi masalah persatuan dan kesatuan tetap dijaga," tutup Sigit.(sumber: Humas polda Aceh) 

Selasa, 28 Desember 2021

Tinjau Bakti Negeri Tinjau Bakti Negeri Akabri 2001, Kapolri Tekankan Vaksinasi Hingga Waspadai Pintu Masuk Negara

Dailymailindonesia.net, Bogor - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh wilayah yang belum mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen sebagaimana target Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk terus melakukan akselerasi. Mengingat, saat ini varian baru Covid-19, Omicron telah masuk di Indonesia, sesuai data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 
Pernyataan itu disampaikan Sigit saat menghadiri acara puncak 20 tahun bakti untuk negeri Akabri 2001 'Dwipa Arya' yang menggelar vaksinasi massal, pemberian bantuan sosial, pembangunan dan renovasi tempat ibadah di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12).

"Bagi wilayah-wilayah yang saat ini pencapaian vaksinnya belum maksimal. Laksanakan akselerasi," kata Sigit usai meninjau acara puncak tersebut. 
Demi mengantisipasi penyebaran Omicron yang sangat cepat, Mantan Kapolda Banten itu menekankan, percepatan vaksinasi harus segera dilakukan khususnya kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan para remaja.  

"Akselerasi vaksinasi harus terus kita tingkatkan. Karena saat ini kita tahu bahwa varian baru Omicron, sebagaimana tadi disampaikan telah ada 48 orang terpapar. Satu sedang dilaksanakan tracing dan testing karena yang bersangkutan lolos dari karantina. Ini menjadi perhatian kita semua," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Akselerasi vaksinasi yang harus terus dilakukan, kata Sigit, hal itu juga sebagai bentuk kesiapan  dan antisipasi menyambut Tahun Baru 2022, yang mana berpotensi terjadinya peningkatan mobilitas dan kerumunan masyarakat. 

Terkait hal itu, Sigit mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari ataupun tidak berkerumun. Karena, dikhawatirkan terjadi lonjakan covid-19 seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. 
"Saat ini kita mendekati akhir tahun. Akan ada potensi mobilitas masyarakat dan potensi kerumunan di akhir tahun yang biasa dilakukan. Dalam kesempatan ini sebaiknya dihindari dan laksanakan apa yang menjadi ketentuan di dalam surat edaran Inmendagri. Jadi ikuti. Hindari kerumunan karena kita tidak ingin terjadi transmisi penularan pada saat terjadi kerumunan tersebut," ucap Sigit.
Disisi lain, Sigit menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin, hal itu akan menambah imunitas dan mengurangi fatalitas dari penyebaran virus Covid-19, termasuk dalam hal ini Omicron. 

Karenanya, Sigit sangat memberikan perhatian lebih bagi masyarakat yang belum menerima vaksinasi. Ia mengajak, seluruh warga agar datang ke gerai-gerai vaksinasi yang telah disediakan oleh TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. 
"Dengan vaksin yang ada dalam tubuh, maka efek atau fatalitas bisa diatasi. Namun yang belum vaksin tolong harus waspada dan segera laksanakan vaksinasi. 
Kita sudah membuka gerai di seluruh wilayah Pemda, TNI, Polri buka gerai. Yang belum vaksin silahkan untuk segera vaksin supaya kita siap hadapi varian baru Omicron," tutur Sigit.
Selain vaksinasi, Sigit juga meminta kepada wilayah yang memiliki akses pintu masuk negara, seperti Bandara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk betul-betul dengan maksimal melaksanakan penegakan protokol kesehatan (prokes), khususnya terhadap Pelaku Perjalanan Internasional (PPI). 

Sigit menginstruksikan kepada personel TNI, Polri dan aparat terkait lainnya, untuk melakukan pengawasan ketat terkait dengan masa karantina wajib. 
"Dalam kesempatan ini saya pesan, kepada wilayah yang memiliki pintu masuk, Bandara Internasional, PLBN, kemudian wilayah Pelabuhan, yang jadi pintu masuk bagi warga kita yang datang dari luar negeri tolong pelaksanaan pemeriksaan terkait protokol kesehatannya betul-betul dimaksimalkan. Ketentuan karantina 10-14 hari harus betul-betul dilaksanakan. Jangan ada yang lolos, jangan ada yang tiga hari kemudian sudah keluar," papar Sigit.

Penegakan protokol kesehatan dengan kuat khususnya kepada PPI, kata Sigit, sebagai upaya untuk melindungi dan menjaga masyarakat lainnya dari potensi penularan varian baru Covid-19, Omicron. Karena dalam masa Pandemi saat ini, menurut Sigit, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto.

"Jadi tentunya harapan kita bersama bagaimana penguatan kembali protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, yang belum vaksin segera vaksin, akselerasi vaksin ditingkatkan, dan terhadap yang melaksanakan karantina betul-betul diawasi. Yang melanggar saya minta untuk diberikan sanksi. Itu untuk jaga kita. Kita tegakkan Salus Populi Suprema Lex Esto, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus kita jaga," kata Sigit.

Tak lupa dalam kesempatan ini, Sigit mengapresiasi sinergitas dari Akabri 2001 yang telah melakukan akselerasi vaksinasi, menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19 serta melakukan pembangunan terhadap tempat ibadah. 

"Saya memberikan apresiasi pada Akabri tahun 2001. Yang hari ini laksanakan kegiatan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama 16 hari dimana kegiatannya membantu melakukan akselerasi vaksinasi. Sehingga dari data yang ada sudah tercapai 3 juta lebih. Dan hari ini targetnya kurang lebih 90  ribu vaksinasi. Dan ini tentunya menjadi bagian kontribusi dari Angkatan Akabri 2001 melengkapi kontribusi dari rekan-rekan yang lainnya yang selama ini juga telah laksanakan rangkaian kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi," ujar Sigit.

Sigit yang didampingi oleh Kasum TNI Letjen Eko Margiyono juga menyempatkan untuk menyapa secara virtual wilayah yang menggelar kegiatan tersebut. Diantaranya adalah, Polda Kalbar, Polda Maluku Utara, dan Polda Jawa Timur. 2001, Kapolri Tekankan Vaksinasi Hingga Waspadai Pintu Masuk Negara

Dailymailindonesia.net, Bogor - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh wilayah yang belum mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen sebagaimana target Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk terus melakukan akselerasi. Mengingat, saat ini varian baru Covid-19, Omicron telah masuk di Indonesia, sesuai data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Pernyataan itu disampaikan Sigit saat menghadiri acara puncak 20 tahun bakti untuk negeri Akabri 2001 'Dwipa Arya' yang menggelar vaksinasi massal, pemberian bantuan sosial, pembangunan dan renovasi tempat ibadah di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12).

"Bagi wilayah-wilayah yang saat ini pencapaian vaksinnya belum maksimal. Laksanakan akselerasi," kata Sigit usai meninjau acara puncak tersebut. 

Demi mengantisipasi penyebaran Omicron yang sangat cepat, Mantan Kapolda Banten itu menekankan, percepatan vaksinasi harus segera dilakukan khususnya kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan para remaja.  

"Akselerasi vaksinasi harus terus kita tingkatkan. Karena saat ini kita tahu bahwa varian baru Omicron, sebagaimana tadi disampaikan telah ada 48 orang terpapar. Satu sedang dilaksanakan tracing dan testing karena yang bersangkutan lolos dari karantina. Ini menjadi perhatian kita semua," ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Akselerasi vaksinasi yang harus terus dilakukan, kata Sigit, hal itu juga sebagai bentuk kesiapan  dan antisipasi menyambut Tahun Baru 2022, yang mana berpotensi terjadinya peningkatan mobilitas dan kerumunan masyarakat. 

Terkait hal itu, Sigit mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari ataupun tidak berkerumun. Karena, dikhawatirkan terjadi lonjakan covid-19 seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya. 

"Saat ini kita mendekati akhir tahun. Akan ada potensi mobilitas masyarakat dan potensi kerumunan di akhir tahun yang biasa dilakukan. Dalam kesempatan ini sebaiknya dihindari dan laksanakan apa yang menjadi ketentuan di dalam surat edaran Inmendagri. Jadi ikuti. Hindari kerumunan karena kita tidak ingin terjadi transmisi penularan pada saat terjadi kerumunan tersebut," ucap Sigit.

Disisi lain, Sigit menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin, hal itu akan menambah imunitas dan mengurangi fatalitas dari penyebaran virus Covid-19, termasuk dalam hal ini Omicron. 

Karenanya, Sigit sangat memberikan perhatian lebih bagi masyarakat yang belum menerima vaksinasi. Ia mengajak, seluruh warga agar datang ke gerai-gerai vaksinasi yang telah disediakan oleh TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. 

"Dengan vaksin yang ada dalam tubuh, maka efek atau fatalitas bisa diatasi. Namun yang belum vaksin tolong harus waspada dan segera laksanakan vaksinasi. 
Kita sudah membuka gerai di seluruh wilayah Pemda, TNI, Polri buka gerai. Yang belum vaksin silahkan untuk segera vaksin supaya kita siap hadapi varian baru Omicron," tutur Sigit.

Selain vaksinasi, Sigit juga meminta kepada wilayah yang memiliki akses pintu masuk negara, seperti Bandara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk betul-betul dengan maksimal melaksanakan penegakan protokol kesehatan (prokes), khususnya terhadap Pelaku Perjalanan Internasional (PPI). 

Sigit menginstruksikan kepada personel TNI, Polri dan aparat terkait lainnya, untuk melakukan pengawasan ketat terkait dengan masa karantina wajib. 

"Dalam kesempatan ini saya pesan, kepada wilayah yang memiliki pintu masuk, Bandara Internasional, PLBN, kemudian wilayah Pelabuhan, yang jadi pintu masuk bagi warga kita yang datang dari luar negeri tolong pelaksanaan pemeriksaan terkait protokol kesehatannya betul-betul dimaksimalkan. Ketentuan karantina 10-14 hari harus betul-betul dilaksanakan. Jangan ada yang lolos, jangan ada yang tiga hari kemudian sudah keluar," papar Sigit.

Penegakan protokol kesehatan dengan kuat khususnya kepada PPI, kata Sigit, sebagai upaya untuk melindungi dan menjaga masyarakat lainnya dari potensi penularan varian baru Covid-19, Omicron. Karena dalam masa Pandemi saat ini, menurut Sigit, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto.

"Jadi tentunya harapan kita bersama bagaimana penguatan kembali protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, yang belum vaksin segera vaksin, akselerasi vaksin ditingkatkan, dan terhadap yang melaksanakan karantina betul-betul diawasi. Yang melanggar saya minta untuk diberikan sanksi. Itu untuk jaga kita. Kita tegakkan Salus Populi Suprema Lex Esto, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus kita jaga," kata Sigit.

Tak lupa dalam kesempatan ini, Sigit mengapresiasi sinergitas dari Akabri 2001 yang telah melakukan akselerasi vaksinasi, menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19 serta melakukan pembangunan terhadap tempat ibadah. 

"Saya memberikan apresiasi pada Akabri tahun 2001. Yang hari ini laksanakan kegiatan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama 16 hari dimana kegiatannya membantu melakukan akselerasi vaksinasi. Sehingga dari data yang ada sudah tercapai 3 juta lebih. Dan hari ini targetnya kurang lebih 90  ribu vaksinasi. Dan ini tentunya menjadi bagian kontribusi dari Angkatan Akabri 2001 melengkapi kontribusi dari rekan-rekan yang lainnya yang selama ini juga telah laksanakan rangkaian kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi," ujar Sigit.

Sigit yang didampingi oleh Kasum TNI Letjen Eko Margiyono juga menyempatkan untuk menyapa secara virtual wilayah yang menggelar kegiatan tersebut. Diantaranya adalah, Polda Kalbar, Polda Maluku Utara, dan Polda Jawa Timur.(sumber: Humas polda Aceh)