Minggu, 29 Agustus 2021

Bupati Lantik Direksi PDAM Tirta Mountala


 Dailymailindonesia.net - Kota Jantho.


Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali melantik Ir Sulaiman M.Si sebagai Direktur utama beserta Direktur teknis dan Direktur umum PDAM Tirta Mountala di Aula Gedung Dekranasda, Gampong Gani, kecamatan Ingin jaya, Rabu (25/8/2021).


Pelantikan tersebut berdasarkan SK Bupati Aceh Besar dengan Nomor 389 Tahun 2021, setelah melalui beberapa uji fit dan proper test yang di lakukan oleh tim independen.


Ir Sulaiman M.Si di lantik sebagai Direktur Utama untuk memimpin perusahaan daerah tersebut selama 5 ( lima ) tahun ke depan bersama 2 Direksi lainnya yaitu Salman ST sebagai Direktur teknis dan Devid Zainal di percayakan pada jabatan Direktur Umum.


Dalam arahannya, Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali meminta agar menjadikan pelayanan sebagai hal utama, Di samping bisnis. "Jadikan pelayanan kepada Masyarakat sebagai hal utama," tegasnya.


Bupati juga mengingatkan agar menjadikan jabatan sebagai amanah untuk mencari kemuliaan. "Jangan sampai dengan jabatan menjadikan kita hina," Ujar Mawardi Ali yang meminta agar melayani dan bekerja secara profesional.


Turut hadir saat prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan Direksi PDAM Tirta Mountala antara lain Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi M.Si, Staf ahli Bupati, unsur Forkopimda, Kadis pendidikan dan Kebudayaan Dr. Silahuddin M.Ag, kepala BKPSDM Aceh Besar Drs Asnawi M.Si, dan para Kabag Setdakab Aceh Besar.

Jumat, 27 Agustus 2021

Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, Tim sembilan dan Bank Aceh Gali Potensi Daerah

 


Dailymailindonesia.net - Aceh Singkil


Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman mengatakan, Bank Aceh berkomitmen mendukung tim sembilan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi daerah. Sejumlah catatan penting dari kunjungan kerja bersama tim sembilan akan segera di realisasikan.


Di antaranya, program pelatihan bagi sektor unggulan di setiap daerah, optimalisasi pembiayaan produktif, terutama UMKM, maupun pembukaan jaringan kantor di berbagai daerah yang membutuhkan.


Haizir Sulaiman mengatakan, Bank Aceh mendukung pengembangan seluruh sektor ekonomi yang ada di Aceh. Khusus untuk pulau Banyak, Haizir mengatakan, pada tahun ini di jadwalkan akan segera di bangun jaringan kantor cabang pembantu.


"Kami telah mengajak tim sembilan untuk melihat langsung kondisi di pulau Banyak. Hal ini, di maksudkan untuk mempercepat realisasi unit kerja di pulau Banyak," ujar Haizir.


Kehadiran Bank Aceh di pulau Banyak menurutnya akan mendorong percepatan Inklusi keuangan maupun perekonomian daerah. "Kita menjadwalkan dalam tahun ini pembangunan jaringan kantor akan selesai di kerjakan," ujarnya.


Sebagai Bank milik daerah, menurutnya, Bank Aceh memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam upaya membangun daerah.


"Orientasi Bank tidak hanya profit, tetapi juga membuka akses keuangan yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Aceh dalam rangka menumbuhkembangkan perekonomian daerah," Ujar Haizir.

Tahun ini, Bank Aceh Bangun jaringan kantor di Pulau Banyak


 Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, Tim Sembilan dan Bank Aceh Gali Potensi Daerah


Dailymailindonesia.net - Aceh Singkil

Aceh menyimpan sumber daya alam melimpah. Kondisi Geografis yang terletak di ujung Barat pulau sumatera, menjadikan Aceh sebagai pripinsi yang tidak hanya kaya akan minyak bumi dan gas, tetapi juga komoditas perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Namun, sejumlah sektor unggulan belum mampu mendongkrak pertumbuhan Ekonomi secara optimal di setiap daerah, khususnya Aceh.


Pekan lalu, sejak Rabu (18/8/2021) tim sembilan bersama Bank Aceh melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten/kota dalam rangka menggali potensi sumber daya, serta mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Hal tersebut di lakukan dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan Ekonomi daerah.


Tim sembilan terdiri dari sejumlah lembaga dan badan maupun direktorat yaitu, Bank Indonesia (BI), Otoritas jasa keuangan (OJK), Badan pusat statistik (BPS), Badan pemeriksaan keuangan (BPK), Badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP), Direktorat jenderal pajak (DJP), Direktorat jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Diretorat jenderal kekayaan Negara (DJKN), dan kantor pelayanan perbendaharaan Negara (KPPN).


Tim sembilan merupakan mitra kerja dari komisi Xl DPR RI dengan ruang lingkup keuangan, perencanaan pembangunan nasional, dan perbankan.


Dalam kunjungan kerja kali ini, tim sembilan di ikuti oleh empat institusi atau badan yang di wakili oleh kepala perwakilan Bank Indonesia propinsi Aceh, Achris Sarwani, kepala otoritas jasa keuangan Aceh, Yusri, kepala badan pusat statistik Aceh, Ihsanurijal, dan kepala kantor wilayah diretorat jenderal pajak propinsi Aceh, Imanul Hakim.


Sementara itu, dari Bank Aceh, turut di hadiri oleh Direktur utama, Haizir Sulaiman, dan pemimpin divisi perencanaan, Budi Kafrawi.


Kunjungan kerja antara lain di lakukan melalui audiensi dengan sejumlah kepala daerah sejak Rabu, 18 - 22 Agustus 2021. Kabupaten/kota yang di kunjungi adalah Aceh jaya, Aceh barat daya, Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Aceh Tengah.


Bupati Aceh jaya, Teuku Irfan TB, Rabu (18/8/2021), Dalam kesempatan singkat di Calang mengatakan, Aceh jaya nenyimpan potensi sumber daya yang sangat besar untuk di kelola, baik di sektor pertanian maupun perikanan, tidak hanya itu, Aceh jaya juga memiliki potensi pupuk organik.


Namun, menurutnya, di butuhkan orientasi jangka panjang dan sinergi dari seluruh pihak dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.


Bupati Abdya, Akmal Ibrahim dalam pertemuan di kediamannya, Rabu (18/8/2021) malam mengatakan, Abdya memiliki potensi sumber daya perikanan dan pertanian yang sangat prospektif.


"Saat ini masyarakat di Abdya sedang menggalakkan budi daya udang vaname", ujarnya.

Udang vaname di ketahui memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya, udang itu mudah beradaptasi, kemungkinan udang mati juga sangat kecil, sehingga memiliki prospek yang cukup baik di budi dayakan.


Di samping itu, laju pertumbuhan udang vaname juga cepat. Sehingga pengelola tambak tidak perlu menunggu panen dengan waktu yang terlalu lama.


Di sektor pertanian, lanjut Akmal, ia dengan dinas terkait tengah melakukan budidaya dan sosialisasi tanaman polong jengkol. Menurutnya, komoditas jengkol di Abdya di hargai sebesar Rp 13000/kg.


Sementara itu di pulau jawa, dengan kuantitas yang sama, harganya bisa setara harga daging sapi.


"Jengkol Abdya merupakan jengkol terbaik se Indonesia. Awal tahun lalu, kementrian pertanian telah menyerahkan sertifikasi varietas unggul nasional terhadap komoditas jengkol Abdya," ujarnya.


Ia berharap, sektor perbankan dapat membantu dalam melakukan pelatihan sekaligus pembiayaan bagi sektor unggulan di Abdya. Audiensi bersama Bupati Abdya, turut di hadiri oleh Forkopimda Abdya dan Bupati Aceh selatan, Tgk Amran.


Di pulau banyak, kamis (19/8/2021) Bupati singkil, Dulmusrid mengatakan, pulau Banyak merupakan satu Destinasi bahari terbaik di Aceh, investor dari uni emirat Arab, telah berkomitmen mendukung ekosistem pariwisata yang ada di pulau Banyak menampung wisatawan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi belum begitu di rasakan dampaknya. 


"Kehadiran Bank menjadi salah satu indikator penting dalam membangun destinasi wisata di pulau Banyak," ujarnya.


Walikota Subulussalam, Affan Alfian Bintang dalam audiensi yang di laksanakan di pendopo bersama seluruh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), jum'at (20/8/2021) mengharapkan dukungan Bank Aceh dalam membangun jaringan kantor di kecamatan Longkib dan Sultan Daulat.


"Ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut", ujarnya.


Selain itu, Affan juga berharap dukungan dari seluruh pihak dalam membangun rumah singgah bagi dai perbatasan, pun mualaf center.


Wakil Bupati Aceh tenggara, Bukhari Buspa, sabtu (21/8/2021) mengatakan, daerahnya yang terletak di perbatasan memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti jagung, kelapa sawit, dan ikan mas.


Namun menurutnya, komoditas tersebut belum memiliki nilai tambah mengingat masih tingginya ketergantungan proses pengolahan di sumatera utara.


"Pabrik pengolahan jagung menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak untuk saat ini", ujarnya.


Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru, dalam sambutannya saat audiensi bersama OJK, Bank Indonesia dan Bank Aceh, sabtu (21/8/2021) mengatakan, sere wangi merupakan komoditas unggulan di daerahnya.


Namun secara geografis, 80 persen wilayah kabupaten Gayo Lues merupakan kawasan hutan lindung, sehingga pemanfaatan lahan untuk pertanian cenderung terbatas.


"Hal ini berdampak pada kemampuan produksi belum mampu memenuhi kapasitas minimal untuk melakukan ekspor secara mandiri", ujarnya.


Menurutnya, di butuhkan konsolidasi dengan sejumlah kabupaten/kota penghasil komoditas serupa untuk meningkatkan posisi tawar bagi produksi yang di hasilkan.


Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, dalam audiensi di pendopo, minggu (22/8/2021) menyambut baik kunjungan tim sembilan dan Bank Aceh. Dikatakan, selain kopi Gayo, daerah Aceh Tengah memiliki komoditas unggulan seperti bawang dan cabe.


"Namun, selain penggunaan pestisida, kerusakan alam turut mempengaruhi kualitas komoditas tersebut", ujarnya.


Ia berharap, tim sembilan dapat mendukung program pemerintah Aceh Tengah dalam mengoptimalkan produksi dan kualitas komoditas unggulan yang ada di Aceh Tengah, baik dari segi produktifitas maupun akses pasar yang lebih besar bagi petani yang ada di Aceh Tengah.


Menurutnya, Bank Aceh telah memberikan konstribusi yang luar biasa dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah, baik melalui pembiayaan secara langsung maupun resi gudang.


Kepala otoritas jasa keuangan Aceh, Yusri mengatakan, salah satu peran penting OJK saat ini di Aceh adalah memastikan implementasi Qanun LKS nomor ll tahun 2018. Yusri mengatakan, sebagai lembaga yang di berikan tugas untuk mengatur, mengawasi dan melindungi sektor perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya, dirinya ingin mendengar langsung setiap masukan maupun permasalahan perbankan di masing-masing daerah.


Dikatakan, saat ini,total aset di Aceh per juni 2021 mencapai Rp61,03 triliun, dari jumlah tersebut, 44,73% merupakan aset Bank Aceh. "Karena itu, Bank Aceh memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong sektor unggulan di daerah," ujarnya.


Kepala Badan pusat statistik (BPS) propinsi Aceh, Ihsanurijal mengatakan pencatatan terhadap seluruh indikator ekonomi di Aceh di lakukan secara objektif dengan metodologi yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.


Tingkat pengangguran terbuka dan pandemi berdampak pada tingginya tingkat kemiskinan di Aceh. Sementara itu kepala kantor wilayah Direktorat jenderal pajak propinsi Aceh, Imanul Hakim, mengingatkan pentingnya kesadaran pajak untuk membangun Negara di setiap kesempatan.


Kepala Bank Indonesia Achris Sarwani, di setiap pertemuan menyampaikan, kunjungan tim sembilan di maksudkan sebagai upaya sinergitas seluruh sektor dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.


"Kami di tim sembilan membuka diri seluas-luasnya untuk melakukan koordinasi dengan seluruh pihak dalam upays mencari solusi atas permasalahan yang di hadapi oleh masing-masing daerah," ujarnya.


Di katakan, tahun lalu sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) Aceh cenderung tinggi, Ia berharap, seluruh pihak dapat terus proaktif bersinergi dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.


Menurut Achris, audiensi yang di lakukam kali ini merupakan langkah awal tim sembilan dalam membangun sinergitas antara seluruh instansi dan kepala daerah. Selajutnya, koordinasi akan terus di lakukan dalam rangka mengakomodir permasalahan di masing-masing daerah.


"Bank Aceh memberikan kontribusi yang sangat positif bagi tim sembilan, sehingga khusus Aceh, kami menyebutnya tim sembilan plus satu, yaitu Bank Aceh," ujarnya.




B

Kamis, 26 Agustus 2021

Vaksin massal di kecamatan simpang tiga berlangsung sukses


 Dailymailindonesia.net - Aceh Besar
.

Sejumlah ASN se kecamatan simpang tiga kabupaten Aceh Besar mengikuti vaksinasi massal yang berlangsung di Aula kecamatan setempat kamis, 26 Agustus 2021.


Camat simpang tiga kabupaten Aceh Besar Mulyadi, SH. menuturkan bahwa vaksin massal ini di ikuti oleh 50 ASN di berbagai instansi yang ada di kecamatan tersebut dan juga sejumlah perangkat Desa.


Dalam acara ini juga turut di hadiri Kapolsek dan Danramil setempat,dan pihak terkait dari pemkab aceh besar..camat juga mengharapkan kepada warganya yang belum divaksin agar segera mendaftarkan dirinya untuk divaksin dipuskesmas ataupun dirumah sakit terdekat,masyarakat jangan mudah percaya dengan berita hoack yang beredar dimedsos tentang vaksin dan semoga kedepannya semakin banyak warganya yang bersedia divaksin,dan kita berharap dengan adanya vaksin massal ini kecamatan simpang tiga bebas dari covid 19.

Minggu, 22 Agustus 2021


Jakarta
, DailyMailIndonesia.Net
- Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kembali membuka rekrutmen Fasilitator/Pendamping Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) untuk ditugaskan di sejumlah provinsi melalui BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah).

Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 177/KPTS/M/2021 tanggal 11 Februari 2021 tentang Penetapan Lokasi dan Besaran Bantuan Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2021.

Dilansir RRI Jum'at (05/03/2021) dari laman pu.go.id, ada 33 provinsi penerima program ini, salah-satunya adalah Provinsi Aceh.

Program KOTAKU Tahun 2021 Aceh membutuhkan sebanyak 65 personel pendamping pada wilayah kerja OC-1, dengan rincian dan ketentuan antara lain sebagai berikut:

• Fasilitator Teknik (29 Orang) dari Jurusan Tehnik Sipil/Arsitektur;• Fasilitator Ekonomi (7 Orang) dari Jurusan Akuntansi/Manajemen;

• Fasilitator Sosial (29 Orang) dari Semua Jurusan.Ada 17 daerah di Aceh yang menjadi lokasi penempatan pendamping, yaitu:

• Kota Sabang;

• Kota Banda Aceh;

• Kab. Aceh Besar;

• Kab. Pidie;

• Kab. Bireuen;

• Kota Lhokseumawe

• Kab. Aceh Utara;

• Kab. Aceh Timur;

• Kota Langsa;

• Kab. Aceh Tamiang;

• Kab. Bener Meriah;

• Kab. Aceh Tengah;

• Kab. Aceh Tenggara;

• Kota Subulussalam;

• Kab. Aceh Selatan;

• Kab. Nagan Raya;

• Kab. Aceh Barat.

Pendaftaran dibuka selama enam hari, yakni 4 sampai 9 Maret 2021.

Selamat mencoba, semoga sukses!

Label: , ,

Sabtu, 21 Agustus 2021

Tiga Anggota DPRA Adu Jotos, Waktu sidang Paripurna



 DailymailIndonesia.net - Banda Aceh.

Bikin malu pada Rakyat inilah Tiga anggota DPRA, Lembaga terhormat ini terlibat adu jotos, Jum'at (20/8/2021) malam. Aksi baku hantam di kabarkan melibatkan anggota tehormat safrizal, Zulfadli dengan Tantawi.


Aksi keributan ini usai skor sidang paripurna DPRA raqan pertanggungjawaban APBA 2020. Informasi di terima, kericuhan ini berawal saat ketua fraksi PNA, Safrizal kecewa atas interupsi yang di sampaikan Tantawi, anggota DPRA Fraksi Partai Demokrat pada paripurna di Nanggroe Aceh.


Sementara itu, tiba - tiba terlibat adu mulut antara Safrizal, Zulfadli alias Abang dengan Tantawi.

"Tiba - tiba langsung terjadi adu jotos antara Safrizal, Zulfadli dan Tantawi," ujar salah satu narasumber yang namanya enggan di tulis.


Aksi saling pukul itu langsung di leraikan oleh sesama anggota DPRA, sejumlah anggota DPRA kembali ikut menghadiri sidang lanjutan di Banmus DPRA.

Selasa, 17 Agustus 2021

BRA Siapkan 3.575 Hektare Lahan Pertanian Untuk Eks Kombatan GAM


 DailymailIndonesia.net - Banda Aceh

Pemerintah Aceh Melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) telah melaksanakan sertifikasi Lahan pertanian seluas 3.575 hektar untuk di berikan kepada eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan korban konflik Aceh.


"Kita menyiapkan lahan pertanian mulai dari 2019 sampai 2021 ini, yang sudah kita sertifikasi 3.575 hektar lahan, ini sesuai dengan butir-butir MOU Helsinki," kata kepala BRA Fakhrurrazi Yusuf, di Banda Aceh, Minggu (15/8/2021).


Perihal ini disampaikan Fakhrurrazi Yusuf pada acara peringatan Hari Damai Aceh atau MOU Helsinki ke 16 tahun antara pemerintah RI dan GAM yang terjadi 15 Agustus 2005 lalu di Finladia.


Fakhrurrazi menyampaikan, lahan pertanian tersebut diberikan kepada para kombatan GAM, tahanan politik dan narapidana politik (Tapol/Napol) dan masyarakat yang terkena Imbas konflik Aceh masa lalu.


Dirinya menyebutkan 3.575 hektar Lahan pertanian itu tersebar beberapa wilayah yakni kabupaten Aceh utara, Aceh timur dan Pidie jaya, dan ini akan terus bertambah.


"Terus bertambah, dan setelah peringatan hari Damai Aceh ini, juga akan ada penyerahan lahan pertanian dari Bupati Nagan raya seluas 1.000 hektar untuk mantan kombatan," Ujarnya.


Sejauh ini, kata Fakhrurrazi, Gubernur Aceh juga sudah menyurati Bupati/Walikota se Aceh untuk segera menyelesaikan poin-poin dalam MOU Helsinki termasuk lahan pertanian tersebut, karena lahan itu hanya ada di kabupaten/kota.


Selain itu, lanjut Fakhrurrazi, berkat bantuan dari DPR Aceh, tahun ini juga memberikan bantuan sosial kepada 463 mantan kombatan, tapol/napol dan masyarakat imbas konflik.


"Alhamdullah tinggal beberapa orang lagi yang belum di serahkan bantuan, karena masih menunggu surat keputusan Gubernur Aceh," kata Fakhrurrazi.


Dalam kesempatan hari damai Aceh ke 16 yang bertajuk bingkai perdamaian dunia ini, Fakhrurrazi juga mengatakan bahwa banyak negara di dunia, khususnya Asia tenggara yang menjadikan referensi MOU Helsinki sebagai tolak ukur mereka berdamai.


Dirinya juga berharap, sejarah konflik dan perdamaian Aceh ini dapat disosialisasikan kepada generasi Aceh, sehingga apa yang pernah terjadi tidak dilupakan.


"Jangan ada konflik lagi, kami di BRA siap melaksanakan tugas reintegrasi, sehingga semua proses perdamaian ini dapat terselesaikan," demikian Fakhrurrazi.

Minggu, 15 Agustus 2021

Peringatan 16 Tahun Damai Aceh, Ini pesan Gubernur Aceh


 DailymailIndonesia.net, Banda Aceh.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang di wakili asisten lll Setda Aceh Iskandar menghadiri acara peringatan 16 Tahun Hari Damai Aceh  tahun 2021.


Kegiatan tersebut berlangsung sederhana di Gedung serba Guna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (15/8/2021).


Tidak ada Tokoh prdamaian, Baik dari Aceh maupun pemerintah pusat, yang Hadir Langsung pada acara Tahunan tersebut.


Bahkan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haitar dan ketua komite Peralihan Aceh (KPA) Muzakir Manaf alias Mualem sendiri juga tidak hadir.


Menurut informasi yang di terima media ini, Malik Mahmud Tidak hadir karena kondisi kesehatan yang menurun tapi tetap memberikan sambutan secara virtual.


Asisten lll Setda Aceh Iskandar membacakan sambutan tertulis Gubernur Aceh yang berhalangan hadir. Ada dua pesan penting yang di sampaikan dalam kesempatan itu.


Pertama, kata Iskandar, yang paling penting di wujudkan masyarakat Aceh adalah mensyukuri nikmat Damai yang telah di peroleh dan mengisi damai itu dengan amalan - amalan kebaikan yang sebesar- besarnya.


"Dalam memaknai Damai ini, marilah kita menempatkan diri sebagai hamba Allah yang taat dan mensyukurinya sebagai nikmat dan rahmat dari Allah SWT", katanya.


Artinya, Sambung Iskandar, dalam mengisi perdamaian semua elemen masyarakat tidak boleh melupakan Allah yang telah memberikan Nikmat Damai tersebut.


"Perlu di ketahui bahwa setiap nikmat itu dapat menjadi pembuka atau penutup pintu pada nikmat lainnya. Karena untuk mengundang nikmat yang lebih besar, adalah dengan bersyukur atas nikmat yang telah ada," ujarnya.


Kedua, lanjut Iskandar, selama 16 tahun perdamaian, Aceh telah banyak mengalami kemajuan di berbagai sektor pembangunan, baik sektor ekonomi, pendidikan, infrastruktur maupun sektor- sektor penting lainnya.


"Maka sangat tidak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa perdamaian benar- benar menjadi fondasi dalam mensukseskan pembangunan menuju Aceh yang bermartabat," ucapnya lagi.


Walaupun disadari bahwa dalam perjalanan 16 tahun Damai Aceh, banyak tantangan yang di hadapi, terutama sejak dua tahun terakhir ketika pandemi covid-19 melanda dunia termasuk Aceh.


"Perlu saya garis bawahi bahwa, untuk merespon tantangan yang semakin meningkat dalam usaha menjaga perdamaian Aceh pada situasi covid- 19 saat ini, maka aspek bina damai perlu menjadi bagian dalam upaya penanggulangan pandemi secara konpherensif," pesan Iskandar.


Karenanya Gubernur Aceh berharap, kata Iskandar, pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat perlu memastikan partisipasi inklusif dalam upaya bina damai.


Yang harus di prioritaskan adalah menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif yang mendukung upaya bina damai di masa pandemi ini.


Saya menegaskan bahwa upaya bina damai membutuhkan sinergi antara seluruh elemen dalam sistem pemerintahan. Dalam hal ini Badan Reintegrasi Aceh dan SKPA terkait lainnya harus mampu mengintegrasikan pendekatan yang terbaik terhadap permasaalahan yang terjadi dalam upaya penanganan pandemi di masa damai," kata Iskandar.


Disisi lain, tambah Iskandar, Aceh patut bersyukur bahwa kesuksesan bina damai yang berkelanjutan pasca konflik di Aceh telah mendapat perhatian dan dijadikan model bagi beberapa kawasan negara di Asia tenggara.


Seperti Myanmar dan Filipina yang beberapa waktu yang lalu sempat berkunjung ke Aceh untuk mempelajari terkait penyelesaian konflik dan upaya marawat damai pasca konflik di Aceh.


Bahkan tak sedikit para peneliti dunia menjadikan Aceh sebagai laboratorium dalam melakukan riset dan studi kajian terkait konflik dan perdamaian.


"Keberhasilan ini tentu harus terus di pertahankan, sehingga Aceh dimasa mendatang benar- benar menjadi frame/bingkai perdamaian dunia," demikian Gubernur Aceh yang di bacakan Iskandar.

Peringatan Hari Damai Aceh ke - 16 Berlangsung Aman Dan Kondusif


 DailymailIndonesia.net - Banda Aceh.

Situasi dan kondisi seluruh Wilayah Aceh terlihat Aman dan Kondusif seperti biasanya, sama yang terjadi Hari ini Minggu (15/8/2021) Sebagai hari Damai Aceh Memperingati 16 Tahun perjanjian Helsinki.


Hal itu di sampaikan Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Ahmad Haydar, S.H., M.M, di dampingi karo ops Polda Aceh Kombes Pol. Winardy, S.H.,S.I.K.,M.Si, Dalam siaran persnya, Minggu (15/8/2021).


Kegiatan kepolisian yang terlihat di beberapa objek Vital adalah merupakan Kegiatan rutin, sama halnya dengan perlakuan terhadap objek Vital yaitu berupa pengamanan saja, sebut Kabid Humas.


Pengamanan tersebut di berikan untuk memastikan tidak ada kerumunan yang bisa menimbulkan kluster covid- 19 baru terutama Banda Aceh karena masuk dalam zona merah dan berlaku PPKM Mikro Level 4, sambung Kabid Humas.



"Polisi sangat mengapresiasi masyarakat yang memperingati Hari Damai Aceh ini dengan khidmat dan tetap menjunjung prokes dalam bingkai kebhinnekaan Bangsa Indonesia yang Lusa akan berusia 76 tahun," Ucap kabid Humas mengakhiri keterangannya.


Sabtu, 14 Agustus 2021

CV Rajawali Mas Diduga Tidak Mengantongi Izin Industri.

CV Rajawali Mas Diduga Tidak Mengantongi Izin Industri.

Takengon-dailymailindonesia.net
CV. Rajawali Mas yang bergerak di bidang industri pengengolahan tebu, yang terletak di Desa Buter Dalam, Kecamatan Ketol,Kabupaten Aceh Tengah, diduga tidak mengantongi izin industri, hal itu diungkapkan Kepala Kampung Buter Kariadi saat di temui media ini di Kantor Desa Buter pada selasa 10 Agustus 2021.

Menurut Kariadi, dirinya selaku Kepala Kampung ( Reje ) telah melanyangkan surat teguran kepada pihak Derektur CV Rajawali Mas, dan menurut nya pihaknya selaku Aparatur kampung telah meminta salinan surat izin industri CV. Rajawali mas, untuk perlengkapan administrasi Kampung namun hingga saat ini tidak diindahkan oleh pihak CV Rajawali mas.

", Kami selaku Apartur Kampung Buter telah melayang kan surat kepada pihak manejemen ( Derektur )  CV Rajawali Mas terkait izin industri Perusahaan, namun, nampak nya pihak manajemen perusahaan tidak menggubris permintaan kami selaku Aparatur Kampung dimana perusahaan itu beroprasi", kata Kariadi.

Lebih lanjut Kariadi juga mengatakan, Keberadaan CV Rajawali Mas tersebut sangat merugikan bagi pengusaha kilang kecil milik masyarakat setempat, pasalnya, sejak beroprasi nya pabrik milik CV Rajawali Mas, banyak kilang kilang kecil yang tidak lagi dapat beroprasi, akibat tidak adanya lagi pasokan tebu ke kilang mereka," hal itu tentu sangat merugikan pengusaha kecil yang telah banyak menuangkan modal untuk pembuatan holer tebu", ucap Kariadi.

Sementara untuk CV Rajawali Mas nya sendiri tidak ada kontribusi untuk masyarakat lingkungan, dan bahkan tingkat Izin industrinya sendiri juga masih kita sangsikan, karena sejauh ini pihak manajemen tidak pernah memberikan surat seperti yang telah kami minta ke pihak Kami Selaku Aparatur Kampung Buter Dalam, tambah Kariadi, Selaku Kepala Kampung ( Reje ) Buter Dalam.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan ( DPMDP ) Kabupaten Aceh Tengah T.Alaidinsayh, SE. MM saat di konfirmasi melalui jaringan seluler kepada media ini membenarkan ketidak adanya izin industri CV Rajawali Mas yang berdimisili di Wilayah Kampung Buter Dalam.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus di selesaikan terkait permasalah tersebut," jika no Perusahaan telah kelauar maka secara onlene otamatis izin perdaganannya sudah epektif, namun itu juga harus ada kometmen, seperti izin lingkungan, izin dari tetanga, rekom dari Reje setempat, sedangkan izin tetanga tersebut harus diketahui oleh Reje dan juga Camat, nah itu yang belum dipenuhi oleh pihak CV rajawali Mas" kata T.Alaidinsayh 

Selain itu menurut T.Alaidinsayh izin industrinya juga belum epektif, nah kenapa belum efektif, karna pihak perusahaan belum memenuhi unsur itu, seprti izin dari tetanga dan juga rekom dari (Reje ) kampumung setempat, jelas  T.Alaidinsayh SE.MM. Selakau Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan ( DPMDP )Kab Aceh Tengah.( RED)

Hingga Juli, Bank Aceh Salurkan Dana PEN Sebesar Rp 1,9 Triliun


 Dailymailindonesia.net - Banda Aceh.


Mendukung Program Pemerintah Dalam menstimulus perekonomian, Bank Aceh syariah salurkan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Dalam bentuk pembiayaan sebesar Rp 1,9 triliun.

Pada tahap pertama, yakni 7 Desember 2020 hingga 7 Juni 2021 jumlah yang di salurkan tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara itu, pada tahap kedua yang penyalurannya di jadwalkan sejak 7 juni hingga 7 Desember 2021, jumlah yang sudah di salurkan sebanyak Rp 436 miliar.


Hal ini di sampaikan Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman saat menjadi narasumber dalam salah satu Talkshow, selasa (10/8/2021), di Banda Aceh. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber lainnya yaitu kepala kantor Wilayah Direktorat Jenderal pembendaharaan (DJPB) Aceh, Syafriadi dan kepala Otoritas jasa keuangan (OJK) Aceh, Yusri.


Pada kesempatan itu, Haizir menjelaskan pada tahap pertama jumlah dana yang di tempatkan Rp 300 miliar dengan target nominal Ekspansi Rp 600 miliar, "Namun pada tahap ini kami mencapai 5 kali daya ungkit dari 2 kali yang di harapkan, sehingga total penyaluran pada tahap pertama sebesar Rp 1,5 triliun," sebutnya.


Sementara pada tahap kedua jumlah Dana yang di tempatkan juga Rp 300 miliar dengan taeget nominal ekspansi pembiayaan Rp 600 miliar dengan target realisasi  hingga 7 Desember 2021. Hingga periode Juli, dana yang sudah di salurkan dalam bentuk pembiayaan mencapai sebesar Rp 436 miliar atau mencapai 72%.


Di katakan, penempatan dana PEN sebanyak dua tahap merupakan wujud kepercayaan pemerintah kepada Bank Aceh Syariah sebagai Bank penyalur PEN.


Adapun beberapa kriteria yang menjadi Indikator utama adalah merupakan Bank umum yang berbadan hukum Indonesia, beroperasi di wilayah Indonesia dan minimal 51 persen sahamnya di miliki  oleh warga Negara Indonesia Atau badan hukum Indonesia.


Selanjutnya, memiliki Investmen grade menurut rating yang di keluarkan paling kurang oleh dua lembaga peringkat rating Nasional atau International yang berada  dan telah di akui oleh OJK..


Kemudian tingkat kesehatan Bank dalam katagori sehat, portfolio pembiayaan produktif mengalami pertumbuhan.

"Penempatan PEN tahap dua merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas capaian keberhasilan penyaluran PEN pada tahap satu," ujar Haizir.


Haizir menyebutkan ada beberapa strategi yang di lakukan Bank Aceh syariah dalam rangka meningkatkan Ekspansi penyaluran dana PEN, yaitu mapping potensi ekonomi unggulan dari masing - masing daerah, inventarisir pembiayaan yang tidak terdampak covid- 19, dan sosialisasi penyaluran dana PEN kepada masyarakat.


"Dengan adanya penyaluran PEN ini di harapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM di Aceh, membangun UMKM yang kuat dan kokoh di tengah pandemi, serta dapat menjadi stimulus bagi perekonomian Aceh. Sementara bagi Bank dapat meningkatkan outstanding pembiayaan produktif dan meningkatkan pendapatan," kata Haizir.


Kepala kantor wilayah DJPB Aceh, Syafriadi menyampaikan program PEN merupakan sebuah langkah antisipatif yang cepat di lakukan oleh pemerintah untuk menghambat dampak buruknya dari pandemi covid-19. Pada 2020, PEN memiliki enam kluster dengan alokasi pagu kisaran Rp 695 triliun secara Nasional. Ada kluster kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, insentif usaha dan lainnya.


Salah satunya kluster yang berhubungan dengan UMKM. Karena selain bantuan pemerintah untuk usaha mikro juga ada dimana pemerintah mendorong Bank pembangunan daerah untuk turut serta menjadi instrumen. Pemerintah menempatkan dananya di Bank pembangunan daerah, salah satunya yang sudah kita lakukan penempatan dana pemerintah di Bank Aceh syariah," sebutnya.


Menurut Syafriadi, itu merupakan sebuah bentuk kepercayaan pemerintah kepada Bank Aceh syariah karena di nilai mampu dan layak untuk turut serta berperan secara aktif dalam pemulihan ekonomi Nasional.


Sementara kepala OJK Aceh, Yusri menyampaikan banyak aturan- aturan dari OJK yang sudah di terbitkan, seperti POJK nomor 11 yang di terbitkan pada maret 2020 yang mengatur mengenai kebijakan bagi Bank yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena dampak covid - 19, termasuk debitur UMKM dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.


"Kita tahu masyarakat yang berdampak ini sudah susah mengangsur pembiayaan bagi Bank. Apabila ini tidak di lakukan, maka performanya menjadi buruk maka keluarlah peraturan itu semacam memberikan relaksasi. Silahkan melakukan restrukturisasi kepada masyarakat atau pelaku usaha yang benar - benar terdampak," sebutnya.


Di katakan, POJK nomor 11 tersebut berakhir maret 2021. Namun pada Desember 2020 pemerintah melihat pandemi ini belum berakhir, dan apabila di hentikan maka akan menjadi kesulitan bagi perbankan dan masyarakat.

"Lalu di jadikan perubahan dari POJK nomor 11 itu, yang intinya memberikan perpanjangan waktu setahun lagi kepada masyarakat untuk benar - benar bisa memperbaiki usahanya," kata Yusri.

Jumat, 13 Agustus 2021

Irjen Pol Wahyu Widada, Memberi Uang Tunai Kepada Atlet Anggar KONI Aceh


 Dailymailindonesia.net - Banda Aceh.


Sejumlah Atlet Anggar yang selama ini rutin melaksanakan latihan dalam program pemusatan latihan daerah (Pelatda) KONI Aceh mendapat bantuan uang tunai dari Irjen. Pol. Wahyu Widada, M.Phil, kamis malam 12 Agustus 2021, di GOR KONI Aceh, Banda Aceh.


Irjen. Pol. Wahyu Widada merupakan Kapolda Aceh yang kini telah di gantikan oleh Irjen. Pol. Drs. Ahmad Haydar, S.H.,M.M yang secara resmi di lantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa lalu, 10 Agustus 2021 di Mabes Polri, Jakarta.


Bantuan yang di serahkan oleh Irjen. Pol. Wahyu Widada kepada Atlet Pelatda KONI Aceh kali ini merupakan penyerahan yang kesekian kalinya selama Dia menjabat Kapolda Aceh. Bantuan serupa juga pernah di serahkan oleh Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Drs. Raden purwadi, SH,


"Saya senang melihat Atlet Anggar KONI Aceh yang sangat bersungguh - sungguh dalam berlatih," kata Irjen. Pol. Wahyu Widada.


Ia sangat berharap para Atlet yang tengah di persiapkan untuk PON xx Tahun 2021 di Papua akan mampu meraih prestasi terbaik.


Selama bertugas sebagai Kapolda Aceh, Irjen. Pol. Wahyu Widada rutin mengunjungi GOR KONI Aceh setiap pekannya untuk bermain Badminton. Di tempat yang sama pula, sejumlah Atlet binaan KONI Aceh, termasuk Atlet Anggar rutin melaksanakan latihan rutin setiap harinya.


"Kami merasa bangga, terharu dan berterima kasih atas kepedulian Irjen. Pol. Wahyu Widada selama menjadi Kapolda Aceh, dan juga kepedulian Wakapolda terhadap para atlet.itu tentu saja akan menambah semangat para atlet dalam berlatih dan berjuang di PON Papua nantinya," kata ketua Umum Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Aceh, M. Nasir, MPA, yang juga sekum KONI Aceh.(Mul)


KONI Aceh sampaikan Selamat Kepada Kapolda Aceh yang Baru


 Daily Mail Indonesia.net - Banda Aceh.

Kapolda Aceh yang Baru Irjen. Pol. Drs. Ahmad Haydar, S.H., M.M secara resmi di lantik oleh Kapolri Jenderal Listyo sigit Prabowo pada selasa 10 Agustus 2021 di Mabes Polri, Jakarta


Ketua Umum Komite Nasional Indonesia (KONI) Aceh secara khusus menyampaikan selamat dan sukses kepada Irjen. Pol Ahmad Haydar Atas Amanah Yang Telah Di Percayakan kepadanya sebagai Kapolda Aceh yang Baru.


"Saya beserta keluarga besar KONI Aceh menyampaikan selamat bertugas kepada Irjen. Pol. Ahmad Haydar yang telah di lantik sebagai Kapolda Aceh yang baru, Selamat datang di Aceh, Bumi serambi Mekkah," Kata Mualem - Sapaan akrab H. Muzakir Manaf, kamis 12 Agustus 2021.


"Tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada Irjen. Pol. Wahyu Widada M. Phil atas pengabdian di Aceh selama ini," tambah Mualem.


Mualem menyampaikan, besar harapan agar ke depan hubungan yang baik antara Polda Aceh dengan KONI Aceh seperti yang telah terbangun selama ini dapat lebih di tingkatkan lagi.


"Khususnya dalam persiapan Aceh menuju Pon xx tahun 2021 di Papua," kata Mualem.

Rabu, 11 Agustus 2021

Dinas pertanian Aceh besar kerjasama dengan lapas lhoknga Buka pelatihan pertanian Hidroponik


 Daily mail indonesia- Aceh Besar.

Lembaga pemasyarakatan kelas lll lhoknga mengadakan acara pembukaan pelatihan pertanian Hidroponik dengan metode Green House bagi warga binaan di lapas lhoknga.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara lapas lhoknga dengan Dinas pertanian aceh Besar.pembukaan yang bertempat di aula lapas kelas lll lhoknga Aceh besar, Di hadiri oleh kepala lapas kelas lll lhoknga, Yusrizal, SH.,M.SI., kepala dinas pertanian aceh besar, Jakfar, S.P., koordinator Balai penyuluhan pertanian kecamatan lhoknga, pejabat struktural lapas lhoknga dan warga binaan pemasyarakatan yang sudah di daftarkan menjadi peserta pelatihan.


Pelatihan ini sudah di laksanakan selama 3 hari (16-18 juli 2021) dan di ikuti oleh 40 warga binaan pada lapas lhoknga. Selanjutnya acara di lanjutkan dengan penyampaian kata sambutan oleh kepala Dinas pertanian Aceh Besar Jakfar SP dan kepala lapas lhoknga. Dalam acara ini juga di ingatkan agar peserta tetap mengedepankan protokol kesehatan yang telah di tentukan antara lain mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, masker dan face shield yang telah di bagikan kepada peserta agar tidak lupa dikenakan.


Dalam acara ini juga peserta akan di berikan sertifikat yang di tanda tangani oleh kadis pertanian Aceh Besar dan kepala lapas kelas lll lhoknga. Dmn nanti para peserta jika ada lowongan kerja bisa dengan mudah di terima di sebuah perusahaan- perusahaan swasta.


 Acara ini turut hadir juga Ibu koordinator BPP lhoknga Fatiahani, SP, Kasubsi pembinaan Bahriza, SE dan di hadiri oleh Penyuluh BPP lhoknga, Yusnita, S.ST, ketua prodi Agroteknologi Abulyatama Ibu Safitri, SP,MP. Dan juga Instruktur Hidroponik dari dinas pertanian Aceh Besar Benni Baihaqi, SP, jabatan Mantri tani kecamatan lhoknga, ketua umum petani milenial Aceh dan Owner Galeri Hidroponik Aceh. Dan juga Dinas pertanian Aceh Besar memberi sedikit Bantuan berupa jagung pipilan dari BPP lhoknga ke pihak lapas karena lapas masih masuk ke dalam wilayah kerja BPP lhoknga. Kerjasama ini sudah berjalan sejak tahun 2020 dan acara Hidroponik ini adalah yang ke dua kalinya di adakan.


Pelatihan pertanian Hidroponik dengan metode Green House bagi warga binaan pemasyarakatan ini di buka secara resmi oleh kalapas kelas lll lhoknga di sertai penyematan tanda peserta bagi perwakilan warga binaan. Penyematan ini juga di lakukan oleh kepala dinas pertanian Aceh Besar Bpk Jakfar, SP.


Atas kerjasama yang terjalin ini dan sebagaimana kerjasama tersebut sangatlah bermanfaat untuk situasi seperti ini dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi warga binaan. Pihaknya berharap untuk ke depannya kerjasama dengan dinas pertanian Aceh Besar dapat terus terjalin dengan Baik. "pihak kami sangat senang kerjasama ini dapat terealisasi dengan baik dan semoga ilmu yang di berikan kepada warga binaan dapat menjadi Bekal bagi mereka setelah menyelesaikan masa tahanan kelak",ucap kalapas.


Selasa, 10 Agustus 2021

Pedagang ikan pasar Almahirah buka lapak di DKP


Dailymailindonesia.net- Banda Aceh, Pedagang ikan dari pasar Almahirah Lamdingin Banda aceh pindah lokasi lapak berjualan ikan di depan kantor dinas perikanan dan kelautan (DKP) Aceh, lantaran di tempat lama atau pasar Almahirah lamdingin kurang laku.Salah seorang pedagang lapak ikan di pasar Almahirah, Nurdin mengaku dirinya ikut pindah lapak ke depan kantor DKP karena kurang laku dan dirinya di bebankan biaya lapak sebesar Rp 400 ribu per bulan dan Rp 10 ribu perhari oleh pemilik lapak namun tidak laku dagangannya."Kurang laku pak di pasar Almahirah, kami pindahkan ke halaman DKP ini biar mudah akses dengan pembeli dan caoek juga biaya lapak di kutip tapi gak laku," ujar Nurdin.Kepala dinas kelautan dan perikanan (DKP) Aceh, Aliman kepada awak media, selasa 10 Agustus 2021, mengaku telah memanggil pihak pemangku kepentingan pasar Almahirah, seperti kepala pasar M. Nurdin dan kasatpol PP kota Banda Aceh untuk penertiban lapak jualan.Dari pertemuan itu juga di libatkan sejumlah pedagang ikan yang pindah ke depan kantor DKP Aceh, agar terungkap persoalan yang di hadapi pedagang ikan.Menurut Aliman, pedagang ikan berharap ada penertiban di lokasi dermaga TPI yang saat ini di jadikan transaksi pasar glosir sehingga pedagang enceran kurang laku karena pembeli memilih langsung ke dermaga.Aliman berharap DKP di libatkan agar bisa bersama sama dengan pemko Banda Aceh dalam mengatasi berbagai persoalan yang di hadapi pedagang ikan, "misalnya jika pemko siapkan tempat atau lokasi pedagang glosir ikan, pihak DKP bisa meminta pedagang glosir tinggalkan dermaga ikan, agar dermaga bisa efektif untuk bongkar muat.dan distribusi ekspor ikan," ujar Aliman.Kemudian pedagang ikan juga meminta agar pintu gerbang lamdingin di buka kembali dan pintu masuk lampulo di tutup agar tertib pedagang tidak kucar kacir ketika pembeli langsung ke dermaga TPI lantaran pintu masuk lampulo mengarah ke Dermaga.Aliman juga meminta satpol PP untuk melakukan pengawalan setip saat agar tidak lagi terjadi aksi protes pedagang seperti saat ini dengan berjualan dengan tempat yang tidak bisa mereka lakukan untuk berjualan," Demikian".

Label: , ,

Sabtu, 07 Agustus 2021

HUT ke- 48, Taqwallah ajak masyarakat dukung BAS

 Dailymailindonesia.net- Banda Aceh

Memasuki usia ke - 48, Bank aceh sebagai lembaga keuangan milik daerah terus tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi nyata bagi nasabah, masyarakat,dan daerah aceh. Hal tersebut di sampaikan Taqwallah dalam amanatnya selaku inspektur upacara peringatan hari ulang tahun Bank aceh ke-48, di roof top kantor pusat Bank aceh syariah. Acara tersebut turut di hadiri Gubernur aceh Nova iriansyah, selaku pemegang saham pengendali Bank aceh, jum'at(6/8/2021).

Taqwallah menceritakan sejarah singkat Bank aceh. Sebagaimana di ketahui, Bank tertua di serambi mekkah ini didirikan pada tanggal 19 November 1958 di kutaraja dengan nama NV Bank kesejahteraan Bank atjeh. Sepuluh tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 7 April 1973, Gubernur kepala daerah istimewa aceh mengeluarkan surat keputusan nomor: 54/1973 tentang penetapan pelaksanaan pengalihan "NV Bank kesejahteraan atjeh".


Peralihan status, baik dalam bentuk hukum, hak dan kewajiban secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang di anggap sebagai hari lahirnya Bank pembangunan daerah istimewa aceh. Selanjutnya Bank ini mengalami empat kali perubahan nama dan badan hukum hingga akhirnya pada tanggal 19 september 2016 menjadi PT. Bank aceh syariah.


Di usia yang ke-48, di roof top kantor pusat Bank aceh syariah. Acara tersebut turut di hadiri oleh Gubernur aceh Nova iriansyah, selaku pemegang saham pengendali Bank aceh, jum'at(6/8/2021).


Dalam amanatnya, Sekda mengajak seluruh jajaran Bank aceh untuk terus menigkatkan kinerja dan bersyukur, selama Bank aceh menjadi Bank aceh syariah, telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Di bandingkan periode yang sama tahun lalu, capaian kinerja Bank aceh hingga 30 juni 2021, cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari total aset bank aceh bertambah dari Rp 24,2 triliun menjadi Rp 27,3 triliun atau meningkat sebesar 13,05 persen," kata Taqwallah.


Tak hanya oeningkatan total aset, Dana pihak ke tiga(DPK) juga bertambah dari Rp 20 triliun menjadi Rp.23,4 triliun (meningkat 14,06 persen) pembiayaan juga meningkat dari Rp.14,5 triliun menjadi Rp. 15,7 triliun (meningkat 8,54 persen).


Selain itu, sambung Taqwallah, Laba bank aceh juga bertambah dari Rp.188,6 milyar menjadi Rp. 220,3 milyar.


"Di samping kesuksesan dari angka- angka kinerja, dalam rangka meningkatkan layanan dan transaksi, sepanjang 2020-2021 Bank aceh berhasil meluncurkan 4 layanan transaksi, yaitu kartu debet, cash recycling machine (CRM) Quick Response code indonesian Standar (QRIS) dan tambahan fitur Action Mobile Banking," sambung Taqwallah.


Namun disisi lain, Sekretaris daerah aceh Taqwallah, mengingatkan seluruh Bank aceh untuk menindaklanjuti hasil rapat umum pemegang saham, Rapat kerja serta kunjungan lapangan dewan komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas.


"kita semua perlu segera menindaklanjuti hasil RUPS, Rapat kerja serta kunjungan lapangan dewan komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas, yang merupakan harapan dari seluruh pemangku kepentingan, antara lain, pembiayaan peningkatan pembiayaan produktif," ujarnya.


Selain itu, sekda juga berpesan agar gerakan bersih, rapi, Elok dam hijau (BEREH) agar terus di pertahankan dan di tingkatkan pada masa mendatang, serta sejumlah pembenahan lainnya.


Apresiasi penerima jubilium


Dalam kesempatan tersebut Plt Komut Bank aceh juga mengapresiasi 19 orang penerima lencana jubilium, yang telah mendedikasikan kerjanya selama 25 tahun, di Bank aceh. "tentunya, kontribusi yang saudara berikan akan menjadi motivasi bagi seluruh karyawan dan karyawati bank aceh."


Di sisi lain, Taqwallah juga mengingatkan, bahwa selama satu tahun terakhir, Bank aceh Bank aceh juga mengalami kehilangan 29 orang sumber daya insani yang telah memberikan kontribusi dan dedikasi untuk kemajuan Bank aceh syariah. Tujuh orang di antaranya meninggal dunia, dan 22 orang telah memasuki masa purna tugas.


Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga yang di tinggalkan, dan juga ucapan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas yang di tunjukkan selama ini. Kepada karyawan yang telah memasuki masa purna tugas, kami mengucapkan terimakasih atas pengabdian dan dedikasi yang telah di berikan. Semoga rasa persaudaraan dan komitmen kita untuk membesarkan Bank aceh syariah akan terus ada," ujar sekda.


"Dirgahayu ke-48. Semoga Bank aceh syariah semakin berkiprah maju dan terus berkembang menjadi lembaga keuangan yang mampu menguatkan fondasi perekonomian daerah dan mendorong berkembangnya usaha ekonomi berbasis kerakyatan," pungkas Plt komut Taqwallah.


Sebagai bentuk rasa syukur, dalam memperingati usianya ke-48 ini, Bank aceh syariah juga melaksanakan kegiatan sosial melalui  Bank aceh peduli, di antaranya bantuan komsumsi bagi tenaga kesehatan di ruang pinere RSUZA, bantuan kebutuhan sehari hari dan sembako bagi yayasan Blood for life fondation, yayasan darah untuk aceh, dan bantuan 1 (satu) unit sepeda motor kepada pengurus masjid Al-A'la, cot mesjid, Banda aceh.


Peringatan HUT Bank aceh berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta upacara sangat terbatas.

Kegiatan ini turut di hadiri oleh komisaris independen Bank aceh Mirza Thabrani, Muslim A Djalil, dan Abdul samad, Direktur utama Bank aceh Haizir sulaiman, Direktur dana dan jasa, Amal Hasan, Direktur kepatuhan Yusmal Diansyah. 

Sementara itu turut hadir Dewan pengawas syariah Bank aceh Syahrizal Abbas, Al Yasa' abubakar, muhammad yasir yusuf, dan kepala biro Humas dan protokol setda aceh Muhammad iswanto.


Gubernur Aceh, Nova iriansyah di dampingi Plt komut Bank aceh, Taqwallah, komisaris independen, Mirza Tabrani, Direktur utama Bank aceh, Haizir sulaiman menyerahkan secara simbolis bantuan konsumsi bagi tenaga kesehatan yang di terima oleh Direktur Rumah sakit umum zainal abidin, dr Isra Firmansyah, di ruang pinere RSUZA, jum'at (6/8/2021).


Jumat, 06 Agustus 2021

Peringati HUT ke-48, Komut PT BAS Ingatkan Amanat RUPS

 

Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Sekda Aceh dr. Taqwallah, M.Kes dan Direktur PT.BAS Haizir Sulaiman menyerahkan bantuan logistik untuk Tenaga Kesehatan yang bertugas di Ruang Pinere RSUDZA yang diterima langsung oleh Direktur RSUDZA, dr.Isra Firmansyah Sp.A di RSUDZA, Banda Aceh, Jum'at (6/8/2021).

Banda Aceh, Dailymailindonesia.net – Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, selaku Plt Komisaris Utama PT Bank Aceh Syariah, mengingatkan seluruh jajaran PT BAS untuk menindaklanjuti hasil Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Kerja serta kunjungan lapangan Dewan Komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas. Hal yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan Pembiayaan Produktif harus di atas 20 persen.

Penegasan tersebut disampaikan Taqwallah, dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun PT BAS ke-48, di roof top PT BAS. Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, selaku Pemegang Saham Pengendali PT BAS, Jum’at (6/8/2021)

“Kita semua perlu segera menindaklanjuti hasil RUPS, Rapat Kerja serta kunjungan lapangan Dewan Komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas, yang merupakan harapan dari seluruh pemangku kepentingan, antara lain, pembiayaan produktif harus di atas 20 persen,” ujar Taqwallah.

Taqwallah menambahkan, selain target pembiayaan produktif, RUPS dan Rapat Kerja PT BAS juga mengamanatkan agar penagihan pembiayaan macet harus di atas 10 persen, jenjang karier SDI terjamin, standarisasi tampilan tempat pelayanan langsung kepada nasabah, membangun tim kerja yang solid, bukan hanya secara formalitas dan seremonial, namun diterapkan dalam operasional kerja.

Selain itu, Sekda juga berpesan agar Gerakan Bersih, Rapi, Elok dan Hijau (BEREH) agar terus dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang, serta sejumlah pembenahan lainnya.

* Sejarah Singkat BAS *

Dalam amanatnya, Taqwallah juga menceritakan sejarah singkat PT BAS. Sebagaimana diketahui, Bank tertua di Serambi Mekkah ini didirikan pada tanggal 19 November 1958 di Kutaraja dengan nama NV Bank Kesejahteraan Bank Atjeh. Sepuluh tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan “NV Bank Kesejahteraan Atjeh” menjadi “Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh”.

Peralihan status, baik dalam bentuk hukum, hak dan kewajiban secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Selanjutnya bank ini mengalami empat kali perubahan nama dan badan hukum hingga akhirnya pada 19 September 2016 menjadi PT. Bank Aceh Syariah.

“Alhamdulillah, pada hari ini Bank Aceh Syariah telah memasuki usianya yang ke-48. Untuk itu, kita patut bersyukur karena bank yang kita cintai ini masih terus tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi nyata bagi nasabah, masyarakat, dan daerah Aceh tercinta ini,” kata Taqwallah.

Pada HUT ke-48 ini PT BAS mengusung tema ‘Solutif dan Inovatif.’ Solutif merupakan cerminan keberadaan Bank Aceh memberi solusi bagi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Sedangkan ‘Inovatif’ merupakan cerminan percepatan dan penguatan daya saing menuju kinerja yang optimal.

* Capaian Positif BAS *

Dalam amanatnya, Sekda mengajak seluruh jajaran PT BAS untuk terus meningkatkan kinerja dan bersyukur atas capaian positif selama ini.

“Kita patut bersyukur, selama Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah, telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, capaian kinerja PT BAS hingga 30 Juni 2021, cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari total aset PT BAS yang bertambah dari Rp.24,2 triliun menjadi Rp.27,3 triliun atau meningkat sebesar 13,05 persen,” kata Taqwallah.

Tak hanya peningkatan total aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga bertambah dari Rp.20 triliun menjadi Rp.23,4 triliun (meningkat 14,06 persen) Pembiayaan Juga meningkat dari Rp.14,5 triliun menjadi Rp.15,7 triliun (meningkat 8,54 persen) Non Performing Financing (NPF) mengalami konsolidasi sebesar 1,73 persen, atau sedikit berada di atas NPF periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, sambung Taqwallah, Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami penurunan dari 82,67 persen menjadi 80,68 persen (turun sebesar 1,99 persen) Rasio Pembiayaan (FDR) menurun dari 70,66 persen menjadi 67,24 persen. Laba aktual PT BAS juga bertambah dari Rp.188,6 milyar menjadi Rp. 220,3 milyar.

“Disamping kesuksesan dari sisi angka-angka kinerja, dalam rangka meningkatkan layanan dan transaksi, sepanjang 2020-2021 PT BAS setidaknya telah meluncurkan 4 layanan transaksi, yaitu Kartu debet, Cash Recycling Machine (CRM) Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) dan tambahan fitur Action Mobile Banking,” sambung Taqwallah.

* Apresiasi Penerima Jubilium *

Dalam kesempatan tersebut Plt Komut BAS juga mengapresiasi 19 Orang penerima lencana Jubilium, yang telah mendedikasikan kerjanya selama 25 tahun, di PT BAS. “Tentunya, kontribusi yang Saudara berikan akan menjadi motivasi bagi seluruh karyawan dan karyawati PT BAS.”

Di sisi lain, Taqwallah juga mengingatkan, bahwa selama satu tahun terakhir, PT BAS juga mengalami kehilangan 29 Orang Sumber Daya Insani yang telah memberikan kontribusi dan dedikasi untuk kemajuan Bank Aceh Syariah. Tujuh orang diantaranya meninggal dunia, dan 22 Orang telah memasuki masa purna tugas.

“Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan, dan juga ucapan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas yang ditunjukkan selama ini. Kepada karyawan yang telah memasuki masa purna tugas, kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan. Semoga rasa persaudaraan dan komitmen kita untuk membesarkan Bank Aceh Syariah akan terus ada,” ujar Sekda.

Sebagai bentuk rasa syukur, dalam rangka memperingati usianya yang Ke-48 ini, Bank Aceh Syariah juga akan melaksanakan kegiatan sosial. Salah satunya dengan memberikan dukungan moril kepada tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan covid-19, yang bertugas di Ruang PINERE RSUD dr. Zainoel Abidin dan RSUD kabupaten/kota. Bantuan tersebut berupa mengantarkan makan siang dan makan malam selama 12 hari ke depan atau sesuai kemampuan anggaran.

Taqwallah mengajak seluruh organ yang ada di Bank Aceh Syariah untuk terus memupuk kekompakan dan kesolidan dalam sebuah budaya kerja yang seirama, sehingga seluruh gerak organ fokus menuju pada arah yang sama, yaitu menjadikan pengelola bank yang amanah sesuai harapan pemegang saham dan impian seluruh masyarakat Aceh.

“Dirgahayu ke-48. Semoga Bank Aceh Syariah semakin berkiprah maju dan terus berkembang menjadi lembaga keuangan yang mampu menguatkan fondasi perekonomian daerah dan mendorong berkembangnya usaha ekonomi berbasis kerakyatan,” pungkas Plt Komut PT BAS.

Peringatan HUT PT BAS berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta upacara sangat terbatas. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Komisaris Independen PT BAS Mirza Thabrani, Direktur Utama PT BAS Haizir Sulaiman, Dewan Pengawas Syariah PT BAS Syahrizal Abbas dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto. [Humas] 

Label: , ,

Kamis, 05 Agustus 2021

Hut Bank aceh ke 48, kantor pusat operasional menggelar donor darah, peduli sesama


 Dailymail indonesia.net- Banda Aceh.

Dalam rangka hut bank aceh syariah yang ke 48, Bank aceh syariah(BAS) menggelar donor darah peduli sesama melalui bank aceh syariah (KPO) kantor pusat operasional, kamis(5/8/21). Bekerja sama dengan palang merah indonesia(PMI) kota banda aceh, total sebanyak 60 kantong darah berhasil di kumpulkan.

Kegiatan di laksanakan di pelataran parkir bank aceh syariah KPO di ikuti oleh nasabah dan karyawan/ti.

"pimpinan PT Bank aceh syariah KPO, Fadil ilyas mengatakan, kegiatan donor darah tersebut dilakukan sebagai respon atas kebutuhan darah. Seperti yang di ketahui bersama, saat ini stok darah di sejumlah unit pelaksanaan teknis daerah PMI terus mengalami penurunan. Kegiatan ini kami harapkan dapat membantu kebutuhan darah pada sejumlah fasilitas kesehatan, khususnya di Banda aceh," ujar Fadhil.

Fadhil menjelaskan, kegiatan donor darah tetap di lakukan dengan berpedoman pada protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh pemerintah.                 "Aktivitas donor kita lakukan secara terukur dengan tetap mematuhi protokol pencegahan covid-19," ujarnya.

Di tambahkan Fadhil, Bank aceh syariah KPO sebagai entitas bisnis milik masyarakat Aceh, akan terus mendukung kegiatan kemanusiaan dan sosial dalam berbagai program kegiatan.

"Dalam tahun ini bank aceh syariah KPO telah melakukan sejumlah program di antaranya, program bantuan kepada tim medis dalam program Bank aceh syariah KPO bersama tim medis, dan bantuan sembako dalam program Bank aceh syariah KPO berbagi," ujarnya.

Dalam acara tersebut juga turut di hadiri oleh walikota Banda aceh H.Aminullah usman,SE.AK,MM., Beliau mengucapkan selamat ulang tahun kepada PT.Bank aceh syariah menjadi bank kebanggaan masyarakat aceh.

Aminullah juga menambahkan bahwa kami sangat mendukung dengan adanya donor darah ini karena di masa pandemi ini sangat banyak membutuhkan darah, ucap walikota Banda aceh.

Gubernur Aceh Hadiri Festival Ekonomi Syariah 2021



Gubernur Aceh Ir.H.Nova Iriansyah, MT. saat menghadiri pembukaan Aceh Sharia Economic Festival 2021 di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis (5/8/2021).

Banda Aceh, Dailymailindonesia.net. – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menghadiri pembukaan Aceh Sharia Economic Festival 2021 di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis 5 Agustus 2021. Acara yang gelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat itu turut dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, Kepala BI Perwakilan Aceh Achris Sarwani, Kepala OJK Aceh Yusri, Dirut Bank Aceh Syariah Haizir serta sejumlah tamu lainnya.

Kegiatan yang digelar Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Aceh itu ditujukan untuk mendukung penerapan ekonomi syariah di Aceh serta mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. 

Gubernur Nova dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh yang telah menginisiasi penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah tersebut. 

“Kami memandang bahwa acara ini sangat penting artinya dalam rangka mendorong masyarakat agar dapat memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui peningkatan literasi bagi masyarakat di Aceh,” ujar Gubernur Nova.

Sebagai daerah yang melaksanakan Syariat Islam, lanjut Gubernur, Pemerintah bersama masyarakat Aceh terus berkomitmen menjadikan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Aceh berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Gubernur melanjutkan, sejalan dengan semangat tersebut, Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh, secara khusus telah mensahkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah, yang mengamanatkan kepada seluruh Lembaga Keuangan di Aceh untuk dapat menerapkan sistem keuangannya berdasarkan prinsip Syariah, selambat-lambatnya Januari 2022.

Penetapan Qanun tersebut, kata Gubernur, bertujuan untuk mewujudkan ekonomi Aceh bersyariah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh, sehingga Aceh dalam derap pembangunannya terus dapat membangkitkan aktivitas ekonomi masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

“Kita bersyukur bahwa saat ini, hampir semua lembaga keuangan konvensional di Aceh telah siap melakukan konversi ke sistem syariah. Sejalan dengan itu pula, Pemerintah Aceh terus berupaya mendorong percepatan proses konversi tersebut agar pada tahun 2022 nanti seluruh lembaga keuangan dapat beroperasi dengan menerapkan sistem keuangan syariah,” kata Gubernur.

Gubernur juga menyebutkan, di saat bersamaan, prinsip-prinsip ekonomi syariah juga terus digemakan di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan, semangat masyarakat untuk terus menghidupkan ekonomi bersyariat dapat terus ditingkatkan.

“Karena itu, kami menyambut baik kegiatan Aceh Sharia Economic Festival “Road to Fesyar” Tahun 2021 ini,” sebut Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur menambahkan, pihaknya masyarakat Aceh patut berbangga karena secara yuridis formal, Aceh punya peluang untuk mengambil posisi sebagai strategic reference dari analisis ekonomi dan arah kebijakan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah Indonesia.

Hal tersebut, kata Gubernur, merupakan upaya untuk mewujudkan Aceh sebagai pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

“Untuk itu, kami berharap agar semua pihak dapat bersinergi dalam memanfaatkan kegiatan ini sebagai sandaran sekaligus sebagai platform dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, serta edukasi syariah,” ujar Gubernur.

Pada kesempatan itu Gubernur juga menyampaikan harapannya agar dalam rangka menjadikan Aceh sebagai poros ekonomi syariah Indonesia, sinergi dan kolaborasi antar lembaga keuangan dan lembaga-lembaga terkait lainnya perlu terus ditingkatkan.

Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia dan seluruh pihak yang telah memberikan perhatian penuh terhadap pelaksanaan ekonomi syariah di Aceh.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo yang mengikuti acara tersebut melalui daring menyebutkan, Festival Ekonomi Syariah itu digelar di tiga kawasan, yakni Jawa, Sumatra, dan Kawasan Timur Indonesia.

Acara itu merupakan rangkaian acara Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun 2021. [Humas]

Label: , ,

Buka Pelatihan Soft Skill, Ini Yang Disampaikan Kepala BNNP Aceh


Dailynailindonesia.net, Banda Aceh - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh menyatakan angka pencandu atau mereka yang menyalahgunakan narkoba di provinsi itu mencapai 83 ribu orang.

"Hasil penelitian BNN dan LIPI pada 2019 didapati hasil mengkhawatirkan. Di mana jumlah pencandu narkoba di Aceh mencapai 83 ribuan," kata Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Heru Pranoto di Banda Aceh, Selasa 4 Agustus 2021.

Pernyataan tersebut disampaikan Brigjen Pol Heru Pranoto pada Kegiatan Pelatihan Pengembangan Soft Skill Untuk SMP Sederajat. Pelatihan tersebut diikuti sejumlah guru sekolah menengah pertama. Yang berlangsung di Kyriad Hotel Banda Aceh.

Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan angka 83 ribuan tersebut didapat dari perbandingan jumlah penduduk dengan prevalensi yang diteliti.

Hasil penelitian, menyebutkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Aceh mencapai 2,80 persen. Sedangkan jumlah penduduk Aceh sekitar 5,3 juta jiwa, kata Brigjen Pol Heru Pranoto.

"Dari penelitian tersebut, Aceh sekarang ini berada di peringkat enam dari seluruh provinsi di Indonesia yang jumlahnya pencandunya sangat banyak. Bukan tidak mungkin Aceh berada di peringkat pertama, apabila kita tidak peduli" kata Brigjen Pol Heru Pranoto.

Brigjen Pol Heru Pranoto mengatakan 83 ribuan pecandu narkoba di Aceh tersebut merupakan yang tercatat dan terlibat. Jumlahnya pencandu narkoba di Aceh bisa melebihi angka tersebut.

"Pecandu narkoba ini ibarat gunung es, bahayanya tidak terlihat. Jika gunung es mencair, baru kelihatan bahaya. Bahaya narkoba ini tidak hanya merugikan pemakainya, terapi juga orang lain," kata Brigjen Pol Heru Pranoto.

Oleh karena itu, Brigjen Pol Heru Pranoto mengajak semua elemen masyarakat di Provinsi Aceh membentengi anak-anaknya sejak sedini mungkin guna mencegah mereka menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

"Upaya-upaya ini harus dilakukan sejak usia dini dengan menanamkan nilai-nilai positif, termasuk bahaya narkoba, sehingga mereka paham dan tidak akan menyentuh barang terlarang tersebut," kata Brigjen Pol Heru Pranoto.

Di sinilah, kata Brigjen Pol Heru Pranoto, guru berperan menanamkan kebencian terhadap narkoba dalam diri anak didik sejak usia dini dan itu akan tertanam hingga mereka dewasa.

"Kebencian terhadap narkoba yang ditanam ini tidak bisa dirasakan sekarang, tetapi akan dirasakan sekian tahun ke depan. Memang hal yang dilakukan ini sepele, namun dampaknya luar biasa di masa mendatang," kata Brigjen Pol Heru Pranoto.

Rabu, 04 Agustus 2021

Peringati Hari Anak Nasional, GOPTKI Aceh Gelar Webinar Pencegahan dan Penanganan Covid-19 pada Anak

 

Ketua DWP Aceh, Safrida Yuliani, saat Menggelar Webinar Pencegahan dan Penanganan Covid-19 pada Anak dalam rangka Hari Anak Nasional GOPTKI-2021, di Ruang Rapat Biro Umum Setda Aceh, Banda Aceh, Rabu (4/8/2021).

Banda Aceh, Dailymailindonesia.net – Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Aceh menggelar Webinar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2021, dari ruang Rapat Biro Umum Kantor Gubernur Aceh, Rabu (4/8/2021).

Kegiatan web seminar yang dibuka secara virtual oleh Ketua DPD GOPTKI Aceh Safrida Yuliani, mengusung tema ‘Pencegahan dan Penanganan Covid-19 pada Anak’ guna memberikan pengetahuan dalam mencegah penularan dan penyebaran virus itu terhadap anak.

Safrida menyampaikan, penyebaran virus Covid-19 sudah menjadi momok sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil yang masih berusia dini.

Ia menjelaskan, Virus yang ditularkan melalui percikan droplet itu akan menjangkiti siapa pun dan tidak memandang usia, baik itu orang dewasa bahkan anak-anak bisa saja terjangkit. Penularan Covid-19 pada anak, katanya, biasanya disebabkan oleh faktor imunitas tubuh yang lemah dan bisa juga akibat penularan dari orang lain.

Sebab itu, GOPTKI menginisiasi webinar itu untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara dan tindakan pencegahan supaya anak dapat terhindar dari bahaya virus Covid-19 dan bagaimana pula menanganinya apabila terkena virus tersebut.

“Sudah satu setengah tahun dirundung pandemi Covid-19. Banyak aktivitas dan kebiasaan sehari-hari harus dibatasi, jadi kita juga harus barengi dengan perubahan perilaku baru juga,” kata Safrida.

Oleh karena itu, Safrida menegaskan kepada semua orang tua agar tetap waspada dan selalu memperhatikan pola hidup serta lingkungan, agar anak-anak bisa terlindungi dan terhindar dari virus Covid-19.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Dr. dr. Raihan, Sp. A menyebutkan total kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh sebanyak 23.306 jiwa dan 1.100 jiwa diantaranya merupakan anak atau sekitar 4.7 persen dari jumlah keseluruhan dan sebanyak 995 anak yang meninggal akibat Covid-19.

“Memang angka kasus anak yang terkonfirmasi Covid-19 masih kecil, namun tetap harus waspada untuk menjaga kesehatan anak,” kata Raihan.

Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kasus anak lebih rendah dikarenakan intensitas paparan lebih rendah dan aktivitas anak saat ini masih terbatas. Tes PCR pada anak masih lebih sedikit yang dilakukan. Efek proteksi dari vaksin penyakit lain (BCG, campak) masih berfungsi, Anak lebih sedikit memiliki penyakit penyerta (komorbiditas) dan Kadar melatonin yang lebih tinggi.

Ia juga menjelaskan, untuk mencegah virus corona itu menjangkiti anak, ada baiknya orang tua harus membekali anak-anak mereka dengan protokol kesehatan yang baik, seperti cara mencuci tangan yang benar, memakai masker atau faceshield, dan menjaga jarak.

Kemudian, tidak membawa anak ke tempat atau ruangan tertutup yang tidak memiliki ventilasi atau pencahayaan alami. Selain itu, orang tua juga didorong untuk lebih disiplin dalam menjaga kebersihan, terutama saat di rumah. 

“Jika harus keluar pun harus tetap kawal anak anda, dengan berikan perlindungan extra,” kata Raihan. 

Turut mengikuti acara tersebut, seluruh Ketua DPC kabupaten/kota se-Aceh serta pengurus, para Kepala PAUD dari masing-masing kabupaten/kota, dan para pengurus DPD GOPTKI Aceh. 

Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan ketat, memakai masker dan menjaga jarak. [Humas]

Label: , ,

Selasa, 03 Agustus 2021

Babinsa Koramil 04 /Bintang Dampingi Pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)

Babinsa Koramil 04 /Bintang Dampingi Pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
 
Takengon|— dailymailindonesia.net
Guna mendukung pemerintah dalam mengentaskan angka kemiskinan, Babinsa Koramil 04/Bintang Serda Aceng melaksanakan pendampingan pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)  bertempat linung bulen ayu, kec, bintang kab, Aceh Tengah. Selasa(03/08/21).

Dalam pendampingan Serda Aceng manuturkan “ Pemerintahan  berupaya untuk meningkatkan produktivitas kesejahteraan melalui program-program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Salah satu bentuk
program tersebut adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui program perlindungan sosial”, tutur Aceng.
“Dengan kata lain bagi keluarga penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini berhak mendapat program perlindungan sosial yang diberikan dalam bentuk keuangan digital
dengan pemberian SIM Card yang berisi e-money dan dalam bentuk
simpanan giro pos”.

“KKS ini berfungsi sebagai penanda bahwa si pemegang kartu ini berhak menerima bantuan uang dari pemerintah untuk menurunkan jumlah warga miskin. Dan dapat menjaga daya beli masyarakat dan melepas keterpurukan sehingga masyarakat miskin tetap dapat memenuhi kebutuhan akibat kesulitan ekonomi”, pungkasnya.

(seagian)

Minggu, 01 Agustus 2021

Babinsa Koramil 07/Atu Lintang Bantu Petani Merawat Jahe.

Babinsa Koramil 07/Atu Lintang Bantu Petani Merawat Jahe.


Takengon- dailymailindonesia.net
Kegiatan Babinsa Koramil 07/Atu lintang Kodim 0106/Ateng Kopda Sivinli melaksanakan pendampingan pertanian dengan membantu petani dalam merawat tanaman jahe milik wandi (45), yang bertempat di kampung merah muyang Kec. Atu Lintang. Kab, Aceh Tengah.Minggu (01/08/21).

Ditengah Pandemi Covid-19 saat ini jahe merupakan salah satu obat herbal yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta untuk menangkal masuknya Virus Corona. 

Jahe adalah tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi terutama untuk campuran bahan makanan dan juga minuman hangat yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.  
Kopda Sivili menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan  ini merupakan tugas sebagai satuan teritorial dalam rangka mendampingi pelaksanaan proses perawatan jahe.

"Kali ini kita melakukan perawatan dengan membersihkan gulma dan rumput liar diseputaran lahan agar tidak mengganggu tumbuh kembang tanaman jahe ini," ucapnya.

Burhanuddin selaku pemilik kebun mengatakan sangat senang kepada Babinsa yang langsung terjun untuk membantu kami para petani di desa ini yang telah mendampingi  dalam  merawat tanaman jahe  dan membersihkan lahan jahe ini." Ungkapnya".(seagian)

Sekda Bahas Percepatan Vaksinasi Covid-19 dan Insentif Nakes dengan Tujuh Bupati/Wali Kota di Aceh

 
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, didampingi SekdaKab Gayo Lues, Rasyidin Porang, dan Kadinkes Aceh, dr. Hanif, melakukan pertemuan dengan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten dan SKPD Terkait membahas penanganan Covid 19 dan percepatan Vaksinasi Massal di Aula Pendopo Bupati Gayo Lues, (1/8/2021).

Banda Aceh, Dailymailindonesia.net – Menindaklanjuti arahan Gubernur Aceh, dalam sepekan terakhir ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh melakukan kunjungan ke tujuh daerah untuk memastikan percepatan pencairan insentif tenaga kesehatan (Nakes), sekaligus memastikan kegiatan vaksinasi berlangsung lancar, cepat dan tertib serta makin banyak warga yang ikut serta melakukan vaksin. 

Tujuh daerah itu meliputi Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues. Sekda langsung bergerak ke daerah usai Rakor Forkopimda pada hari Kamis sore. Pada tahap pertama, yaitu tanggal 29 Juli hingga 2 Agustus 2021. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, yang juga Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Minggu (1/8/2021). “Sesuai arahan Pak Gubernur dalam Rapat Koordinasi dengan Forkopimda Aceh dan Forkopimda Kabupaten/Kota, tahap pertama ini Pak Sekda langsung berkunjung ke tujuh daerah,” kata Iswanto. 

Mantan Kabag Humas Pemkab Aceh Besar itu menambahkan, dalam temu percepatan penanganan Covid-19 di daerah Bupati atau Walikota ikut didampingi Sekda Kabupaten/Kota, Kepala BPKD, Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD setempat. 

Kunjungan Sekda Aceh juga bagian dari tindak lanjut surat Menteri Dalam Negeri, yang mengamanahkan kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota segera melakukan refocusing APBD untuk penanganan Covid-19, termasuk alokasi insentif bagi nakes, walaupun anggaran DAU yang ada sangat terbatas.

“Mendagri melalui Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Mochamad Ardian meminta sejumlah daerah untuk segera mencairkan insentif nakes, termasuk Aceh. Karena itu, Gubernur menugaskan Sekda untuk melakukan langkah cepat, langsung, agar jika ada kendala atau hambatan dapat segera diatasi,” tutur Iswanto.

Tidak hanya itu, kunjungan ke daerah juga dalam kaitan arahan gubernur kepada para pemangku kepentingan agar pencairan insentif bagi para Nakes benar-benar mematuhi dan memperhatikan batasan dan syarat yang ada, dalam melakukan refocusing dan pengalokasian insentif. Salah satunya adalah tidak boleh tumpang tindih atau rangkap.
 
Dalam Rakor Forkopimda Aceh dan Forkopimda Kabupaten/Kota itu, beberapa bupati memang mengeluhkan keterbatasan vaksin. “Alhamdulillah, keluhan itu langsung direspon. Sekarang ini, sebanyak 38 ribu lebih vaksin sudah dikirim Satgas Pusat, dan ini langsung didistribusikan ke daerah sesuai alokasi. Sementara pada Senin 2 Agustus besok, Satgas covid-19 Aceh juga akan kembali menerima 93 ribu dosis vaksin. Ini juga perlu dikoordinasikan agar vaksinasi tidak menyulitkan warga, “ tambahnya.

Bersatu Cegah Covid-19

Sementara itu dalam pertemuan di Subulussalam, Sekda Aceh berpesan agar para pemangku kebijakan selalu bergerak sebagai tim, bersatu dan saling dukung untuk keluar dari pandemi Covid-19. 

Selain itu Sekda juga mengimbau untuk memberi perhatian khusus kepada para vaksinator, karena saat ini vaksinator merupakan ujung tombak pelaksanaan vaksinasi. Pesan yang sama juga disampaikan Sekda dalam pertemuan dengan Pemkab Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan. 

Dalam pertemuan yang juga diikuti Kepala Dinas Kesehatan Aceh Sekda Aceh juga berkoordinasi soal penyaluran beras PPKM, termasuk penyaluran dana desa untuk penanganan Covid-19. Juga ikut dipastikan lagi jadwal pengiriman hasil tes PCR. “Paska kunker ini, semua kendala kita harap sudah tidak ada lagi,” kata Iswanto mengutip harapan yang disampaikan Sekda Aceh. [humas]

Label: , ,