Kamis, 31 Oktober 2019

Di Gayo Lues, BNNP Aceh Kembali Launching Kampung Bersinar


DMI, Gayo Lues - Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH bersama Bupati Gayo Lues H. M. Amru menghadiri acara Launching Kampung Sepang Bersinar (Bersih Narkoba) dalam rangka Implementasi Inpres nomor 6 Tahun 2018 yang bertempat di Bale Kampung Sepang, Blangkejeren Gayo Lues.

Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini dibuka langsung Bupati Kabupaten Gayo Lues H. Muhammad Amru. Adapun peserta yang hadir terdiri dari Forkopimda/SKPK, BNNK Gayo Lues, para camat, pengulu kampung Sepang beserta perangkat desa, dan seluruh masyarakat kampung Sepang. Kamis, 301Oktober 2019.

Pengulu (Geuchik/Kepala Desa) Kampung Sepang Said Junaidi dalam laporan nya menyampaikan, dengan adanya Program Kampung Bersinar ini dapat mengembalikan Marwah Kampung Sepang, terhadap Fitnah yang telah beredar, dimana di Kampung Sepang beberapa kali dilakukan penangkapan terhadap penyalahguna dan/atau pelaku peredaran gelap Narkoba.

Menghadapi hal tersebut, Junaidi mengajak tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat Kampung Sepang untuk melakukan sebuah terobosan dalam rangka menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa pelaku Penyalahguna dan Peredaran Gelap Narkoba yang selama ini terjadi di Kampung Sepang bukanlah masyarakat Kampung Sepang, melainkan masyarakat luar yang kebetulan ditangkap di Kampung Sepang.

"Kami telah bermusyawarah dan menyusun Reusam Kampung Sepang, yang mana jika ada masyarakat yg memakai/mengedar narkoba maka kami akan mengusir masyarakat tersebut dari kampung ini, dan hari ini juga kita lakukan tes urin kepada masyarakat kita yang kita takuti terlibat penyalahguna narkoba, walopun kita yakini tidak" jelasnya.

Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru dalam arahannya menyampaikan pihaknya dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sangat mendukung program Desa Bersinar yang digalakkan oleh BNNP Aceh dan BNNK Gayo Lues, yang selama ini dilakukan.

"Harapan kita semua, melalui program ini, dapat membantu membebaskan Kabupaten Gayo Lues dari pengaruh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba" katanya.

Menurutnya, Saat ini negeri kita sedang diserang dengan narkoba, dilakukan oleh orang orang yang tidak ingin melihat negeri kita maju, sehingga mereka menyerang kita dengan narkoba. Sehingga itu menjadi ancaman kemajuan negara kita.

Lebih lanjut, Amru mengatakan sekarang Kabupaten Gayo Lues sudah mempunyai kampung bersinar selain Kampung Sepang, yakni Kampung Ulun Tanoh Kecamatan Kutapanjang, saya berharap agar kedua kampung ini dapat menjadi contoh yang baik dalam pemberantasan Narkoba di Kabupaten Gayo Lues, sehingga Kampung Kampung lain di Gayo Lues ini dapat mengikuti, sebagai Kampung Bersinar dan dibuatnya Reusam Kampung seperti di Kampung Sepang.

"Saat ini Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah membimbing generasi Gayo Lues untuk menjadi hafiz Al Qur'an, harapan kita dengan adanya program hafiz Al Qur'an dapat menjadi penangkal dari penyalahgunaan narkoba di kabupaten Gayo Lues ini", Imbuh Amru.

Untuk itu saya mengajak masyarakat Gampong Spang dan seluruh masyarakat Gayo Lues, mari kita jaga anak anak kita dari pengaruh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Kita sepakat, bahwa siapapun dia Penyalahguna Narkoba dan pelaku peredaran narkoba harus kita perangi bersama sama", tegas Bupati Gayo Lues ini dihadapan semua masyarakat yang berhadir.

Senada dengan Bupati Gayo Lues, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH dalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Bupati Gayo Lues bahwa saat ini kita sedang diserang dengan narkoba adalah benar.

Peredaran narkoba di Aceh sekarang sudah sangat banyak, mereka tidak akan peduli dengan resiko bagi Penyalahguna Narkoba, mereka ingin merusak generasi kita, Generasi Aceh.

"Saya setuju dengan Pak Bupati, kepada ibu ibu, Bapak Bapak untuk lebih cerewet, lebih perhatian kepada anak anak kita, karena mereka adalah target dari para bandar dan pengerdar" imbuhnya yang turut didampingi oleh Kepala BNNK Gayo Lues Fauzul Iman.

Saya juga mengajak kepada Pemerintah, TNI, Polri (Bhabinkamtibmas dan Babinsa) dan kepada seluruh lapisan masyarakat, untuk tegas terhadap para pelaku peredaran narkoba.

"Tindak mereka, dan usir mereka, jangan kasih ruang bagi mereka disini" ajak Jenderal Polisi Bintang Satu ini.

Pada kegiatan Launching Kampung Sepang Bersinar ini, dilakukan juga Penandatanganan PKS antara Pemerintah Kampung Sepang dan BNNK Gayo Lues terkait upaya P4GN dan Upaya Desa Bersinar.()

Label:

Rabu, 30 Oktober 2019

Kepala BNNP Aceh Menjadi Narasumber Pada Kegiatan Sosialisasi P4GN Bagi Pelajar Mahasiswa se-Kabupaten Gayo Lues


Gayo Lues, Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh  bersama BNNK Gayo Lues melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan P4GN bagi Pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Gayo Lues, yang bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues. 

Adapun jumlah peserta yang hadir terdiri dari para Pelajar se Kabupaten Gayo Lues dan para Mahasiswa Kabupaten Gayo Lues yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Gayo Lues. Rabu, 30 Oktober 2019.

Kegiatan ini di buka oleh Anggota DPRA Rijaludin, SH, MH yang dalam sambutannya menyampaikan  kepada palajar mahasiswa peserta sosialisasi agar jangan pernah untuk coba-coba menggunakan narkoba, karena Narkoba dapat menghancurkan generasi bangsa.

"Adik adik semua adalah generasi muda, jangan pernah coba-coba untuk narkoba" imbuhnya.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH sebagai narasumber pada kegiatan ini menyampaikan, Kepada adik adik siswa semua, dalam menjalani pendidikan hendaknya patuh kepada orang tua, Karena orang tua lah yang terus memperjuangkan masa depan adik adik semuanya yang terus berdo'a dan berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya.

"Jangan kalian mengecewakan orang tua dengan menjadi penyalahguna narkoba dan terlibat dalam peredaran gelap narkoba" imbuhnya.

Pada kegiatan yang bertemakan "Bersama Milenial Lawan Narkoba, dalam rangka mewujudkan Aceh Hebat Tanpa Penyalahgunaan Narkoba" Brigjend Pol Faisal AN menjelaskan, peredaran gelap narkoba terus berkembang dalam memasukkan sabu ke Aceh ini, untuk itu Kepala BNNP Aceh ini mengajak kepada peserta semua harus menjadi penggiat atau relawan anti narkoba di sekolah adik adik masing-masing.

Ia melanjutkan, Adik adik adalah generasi muda bangsa yang menjadi target dari Para Bandar Narkoba, karena menurut mereka masa Penyalahgunaan Narkoba adik adik bisa sangat panjang waktunya. Mereka tidak akan peduli dengan masa depan kita, yang mereka peduli adalah bagaimana memperoleh uang dengan dagang sabu. Jelasnya.

"Mereka mencari Pangsa pasar nya dan pelaku peredaran gelap narkoba nya adalah generasi muda, kalian harus menghindari mereka para penyalahguna dan pelaku peredaran gelap narkoba" tambahnya.

Lebih lanjut, Faisal berpesan kepada seluruh pelajar dan mahasiswa agar dapat  menghindari  bergaul dengan orang-orang yang menyalahgunakan Narkoba.

"Jangan biarkan pecandu Narkoba berada di daerah kita, Pelajar dan para mahasiswa agar dapat  mengusir para penyalahguna narkoba dan yang membawa sabu ke daerah kita Gayo Lues ini" jelasnya.

Kunci sukses dari P4GN yakni, apabila tercipta komitmen yang kuat antara center government, local leader dan grass root community, para pelajar dan mahasiswa harus mengambil peran yang aktif dalam menghadapi keadaan darurat narkoba menuju Indonesia yang sehat tanpa narkoba dan dalam mendukung keberhasilan program P4GN. Pungkas Faisal.

Senada dengan Kepala BNNP Aceh, Kepala BNNK Gayo Lues Fauzul Iman, ST, M.SI menyampaikan jika permasalahan penyalahgunaan narkotika terus dibiarkan di daerah kita saat ini maka dapat menyebabkan hancurnya masa depan bangsa/Loss Generation.

Fauzul berharap agar seluruh pelajar dan seluruh mahasiswa Kabupaten Gayo Lues ini untuk menjauhi Narkoba, dan ikut terlibat dalam menuntaskan permasalahan Narkoba, agar dapat terselamatkan , terhindar dan tidak terkontaminasi dengan Narkoba, karena para pelajar dan para mahasiswa merupakan benteng utama dalam pencegahan Narkoba.

Label: , ,

Jumat, 11 Oktober 2019

PKK Aceh Dukung Sinergitas Kemitraan dengan BKKBN dan TNI

Banda Aceh – Dyah Erti Idawati, menyebutkan dirinya sangat mendukung sinergitas kemitraan antara PKK Aceh bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta TNI, untuk meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga di Aceh. Dengan kemitraan itu, Dyah yakin segala persoalan sosial yang terjadi di masyarakat bisa diatasi.

“Persoalan sosial tentu akan berdampak pada kesejahteraan keluarga. Karena itu perlu sinergitas dan kemitraan yang terarah sehingga semua unsur-unsur sampai satuan terkecil bisa melakukan gerakan bersama,” kata Dyah saat menghadiri pembukaan Rakornis kemitraan bersama BKKBN dengan TNI dan PKK Aceh, di Banda Aceh, Senin 7/10.



Dyah mengatakan, segala persoalan sosial berawal dari keluarga. Ia yakin keluarga yang punya ketahanan keluarga kuat tidak akan diterpa persoalan sosial. “Kalau keluarga punya ketahanan yang kuat, semua masalah sosial tidak akan terjadi,” katanya.

Dyah mengatakan, BKKBN adalah mitra kerja PKK Aceh, khususnya dalam operasional posyandu dan penyuluhan KB di seluruh gampong di Aceh. Salah satu kampanye bersama adalah perwujudan keluarga sejahtera serta penurunan angka perceraian dan angka stunting. PKK Aceh kata Dyah, terus menunjukkan komitmen dalam penggalakan program Keluarga Berencana.

Jika di luar Aceh program KB dilakukan untuk pengendalian kependudukan, maka di Aceh, PKK mengampanyekan persoalan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Karenanya sinergitas tiga organisasi yaitu PKK, TNI dan BKKBN, dinilai sangat cocok.

“BKKBN punya satu kader di setiap gampong. Begitu juga kita. Kita punya 30 kader di setiap gampong. Artinya kita punya 400 ribu kader PKK di seluruh Aceh. TNI juga punya kader sampai ke desa. Artinya, dengan adanya kemitraan ini, kita bisa sama-sama menjaga ketahanan keluarga hingga ke tingkat paling kecil,” kata Dyah.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, mengatakan program kemitraan antara BKKBN, TNI dan PKK Aceh sangat penting untuk ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Hal itu atas dasar kondisi Aceh yang tingkat perceraian pasangan keluarga yang cukup tinggi.

Sahidal menyebutkan, rata-rata per setiap kabupaten di Aceh, ada 200 pasangan yang bercerai setiap tahunnya. Melihat persoalan itu, bisa diindikasikan bahwa ketahanan keluarga di Aceh sangat rentan.

“Kalau terus berlanjut akan menimbulkan problem di tengah keluarga. Korban dari perceraian itu adalah anak-anak,” kata Sahidal. Jika tak segera ditanggulangi, sulit untuk mencapai Indonesia emas pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia atau di tahun 2045 mendatang.

Sahidal mengatakan, pemerintah Aceh sangat serius untuk mengupayakan ketahanan keluarga. Salah satu upaya adalah membuat payung hukum berupa Qanun yang pada bulan lalu telah diparipurnakan oleh dewan di DPR Aceh. Poin di Qanun tersebut di antaranya mewajibkan calon pengantin untuk mengikuti pembekalan pra nikah. Calon pengantin juga diharuskan memeriksa kesehatan sebelum menikah. []

Label:

TP PKK Aceh Dukung Pelaksanaan Kampung KB

Banda Aceh- Tim Penggerak PKK Aceh terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Aceh. Sebanyak 10 program pokok PKK juga akan disinergikan dengan program kampung KB demi terwujudnya keluarga berkualitas.

“PKK memiliki struktur organisasi yang berjenjang, dari tingkat provinsi sampai dengan gampong, itu semua bertugas menjalankan program pokok PKK di masyarakat,” kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, saat menjadi narasumber pada Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) Program Kependudukan, Keluarga berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang digelar BKKBN Aceh di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Selasa (8/10).

Menurut Dyah, program kampung KB penting sekali didukung karena tidak hanya mengatur perencanaan keluarga tapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat agar terciptanya keluarga berkualitas dan sehat.

Selain itu, jika keluarga berkualitas terwujud, lanjut Dyah, maka program PKK juga ikut sukses, termasuk dalam pencegahan stunting terhadap balita.

“Di wilayah kampung KB saya sarankan pencegahan stunting harus dilihat, di 500 kampung KB juga harus ada rumoh gizi dan rumoh gizi dari PKK juga harus jalankan program kampung KB,” tutur Dyah.

Dalam mendukung pelaksanaan kampung KB, kata Dyah, PKK juga bertugas sebagai penggerak untuk memperhatikan setiap keluarga di masyarakat. Terutama ibu hamil dan anak-anak, agar menjaga pola hidup sehat dan bersih.

Sebagai penyuluh, tutur Dyah, Kader PKK Aceh menyampaikan informasi penting pada keluarga dan masyarakat terkait pentingnya mendewasakan usia perkawinan atau menunda hamil pada usia 21-35 tahun dan manfaat ber KB untuk mengatur kehamilan.

“Selain itu, kita juga melakukan penyuluhan mengenai pentingnya gizi dan imunisasi pada ibu hamil, kesehatan waktu hamil dan ketika melahirkan,” ujar Dyah.

Untuk di ketahui, Aceh saat ini memiliki 583 kampung KB. Pemerintah pusat memberikan dukungan dana untuk kampung tersebut dalam menjalankan program keluarga berencana.

Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) tersebut diikuti oleh unsur  TNI, PKK, dan mitra lainnya.

Label:

Kamis, 10 Oktober 2019

PPID Kejari Langsa digugat, diduga tidak patuh UU KIP

Banda Aceh - Pendaftaran Penyelesaian Sengketa Informasi antara Praktisi Muhammad Irwan melawan PPID Kejari Kota Langsa telah diterima oleh Pihak Komisi Informasi Aceh, rabu 9/10/2019 atas perkara tidak diberikan informasi publik secara keseluruhan sesuai yang diminta, patut diduga PPID Kejari Langsa tidak patuh terhadap UU KIP.

"Kami melaksanakan fungsi sosial kontrol dan pengawasan sesuai amanat UU Tipikor nomor 31 tahun 1999 padal 41,   sebagai bentuk perjuangan melawan dugaan  Praktik Korupsi yang sangat membahayakan negara, untuk itulah kami perlu mengakses informasi publik SP3 yang telah dikeluarkan oleh pihak Kejari Langsa terhadap perkara dugaan tipikor pengadaan tanah kampung kapa untuk perumahan nelayan kota langsa  otsus APBA tahun anggaran 2013, tetapi sampai batas waktu yang ditentukan UU KIP,  ternyata pihak PPID Kejari Langsa tidak menunjukkan sikap patuh terhadap UU"  ungkap Praktisi Keterbukaan Informasi Publik Muhammad Irwan kepada wartawan (10/10/2019)

Muhammad Irwan menambahkan bahwa pihaknya telah beberapa kali datang ke Kantor PPID Kejaksaan Negeri Langsa untuk meminta informasi Publik yang telah dimohon sesuai SOP  UU KIP,   tetapi belum diberikan secara keseluruhan sesuai yang diminta, maka kami melakukan upaya hukum menggugat ke Komisi Informasi Aceh dan Upaya hukum Pidana nantinya,  apabila PPID Kejari Langsa bertahan tidak patuh kepada UU Keterbukaan Informasi Publik.

Secara terpisah wartawan meminta tanggapan Ketua DPD Kibar Aceh Muslim, SE   menyampaikan bahwa kekecewaan rakyat yang sangat dalam  atas diterbitnya Surat Perintah Penghentian Penyelidikan (SP3) yang telah dikeluarkan oleh Kejaksaan Negeri Langsa terhadap dugaan korupsi, Kolusi dan Nipotisme mark up pengadaan tanah Kapa Kota Langsa tang diduga melibatkan oknum mantan Kakanwil BPN Provinsi Aceh yang berperan sebagai Ketua Penetapan harga tanah diduga mempengaruhi indepensi KJPP dalam membuat opini harga tanah dan oknum walikota Langsa selaku penguasa Penetapan lokasi tanah secara jajaran terkait secara tersistim dan terencana yang berpotensi merugikan negara milyaran rupiah.

"Perkara Korupsi, Kolusi dan Nipotisme  di Kota Langsa patut diduga semakin tumbuh subur, jarang sekali perkara tipikor diproses oleh kejaksaan Negeri Langsa yang sampai ke Pengadilan, salah satunya kasus tanah kapa, malah dihentikan dengan SP3 dengan alasan tidak cukup bukti, ini sangat menyedihkan dan kemunduran atas penegakan hukum,  kami menghimbau khususnya kepada para mahasiswa fakultas hukum dan masyarakat umum perlu melakukan penelitian hukum atas perkara yang telah menjadi perhatian publik ini  dan kami akan mempertanyakan secara resmi kepada KPK selaku  fungsi koordinasi supervisi, apakah di ikutkan untuk terlibat dalam telaah untuk SP3 kasus"  papar Ketua DPD Kibar Aceh Muslim, SE

Pantauan awak media, terhadap kinerja Kejaksaan Negeri Langsa dalam beberapa tahun terakhir,  terbukti  sangat jarang perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana Pemerintah yang penuntutannya  sampai ke Pengadilan, patut dipertanyakan keseriusan Pejabat Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Aceh dalam mengawasi kinerja Kejari Langsa.

Reporter : Ibnu Hajar
Editor      : Syamsul

Label:

Selasa, 08 Oktober 2019

Melalui Pameran Foto, BNNP Aceh Sosialisasi P4GN


DMI.com, Banda Aceh - Dalam upaya penyampaian Informasi dan Edukasi bahaya narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh melakukan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada masyarakat melalui Pameran.

Dimana, pada pameran ini, BNNP Aceh menampilkan Foto-foto kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Narkosin dan contoh-contoh narkoba kepada masyarakat atau pengunjung. Tidak hanya sekedar memamerkan foto-foto dan contoh-contoh narkoba.

Untuk meningkatkan upaya sosialisasi ini, BNNP Aceh juga menghadirkan Penyuluh Narkoba pada pameran tersebut, yang bertugas menjelaskan terkait apa yang dipajang serta mensosialisasikan bahaya narkoba bagi pengunjung sambil menampilkan langsung bentuk atau contoh-contoh narkoba.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH saat dimintai keterangan dilokasi pelaksanaan pameran Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba menjelaskan bahwa upaya tersebut sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat dengan cara yang berbeda dan lebih menarik.

"Tujuan dari pameran ini adalah untuk menyampaikan pesan bahaya narkoba kepada masyarakat dengan menampilkan gambar dan contoh-contoh narkoba dalam bentuk yang tidak asli namun menyerupai dengan bentuk aslinya, sehingga mempermudah masyarakat untuk mengerti" jelas, Kepala BNNP Aceh ini.

Faisla melanjutkan, Selain itu, pada pameran ini juga untuk memperkenalkan BNN kepada masyarakat melalui foto-foto kegiatan yang kita pamerkan, terkait tugas dan fungsi dari BNN serta apa apa saja yang dilakukan oleh BNNP Aceh di lapangan. Hal ini sangat menarik perhatian masyarakat.

"Setiap pameran yang kita buat selalu menarik masyarakat, ramai dikunjungi, karena mungkin menurut mereka lebih menarik dan mudah untuk dimengerti, karena mereka bisa melihat langsung" imbuhnya.

Kegiatan pameran ini berlangsung di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh pada acara Deklarasi Desa Bersinar Kota Banda Aceh, yang dilakukan langsung oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Drs Heru Winarko SH, Selasa 8 Oktober 2019.

Label: , ,