Senin, 09 September 2019

Wujudkan Desa Bersinar Di Pidie, BNNP Aceh dan BNNK Gelar Implementasi Inpres No 6


Pidie- Dalam rangka mewujudkan Desa Bersinar di Kabupaten Pidie, BNNP Aceh bersama dengan BNNK Pidie Menggelar Kegiatan Implementasi Inpres no.6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional P4GN dengan tema "Bersinergi Antar Instansi Dalam Mewujudkan Desa Bersih Narkoba (BERSINAR)". Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Darul Husada Sigli, Senin, (9/9/2019) 

Peserta pada kegiatan ini adalah Bhabinkamtibmas, Babinsa, Geuchik dan para pemangku kebijakan lainnya, yang berjumlah 100 orang. 

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH saat menjadi Narasumber pada Kegiatan ini menyampaikan bahwa upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat terlaksana apabila ada upaya bersama, bersinergi dari setiap elemen bangsa dan masyarakat, begitu juga dalam mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di Kabupaten Pidie, perlu adanya partisipasi aktif dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Geuchik dan para pemangku kebijakan lainnya. 

"Presiden sudah mengeluarkan Inpres no 6 tahun 2018, salah satu tindak lanjutnya adalah Desa Bersinar". 

Menurut Brigjen Pol. Fasial, dalam menghadapi situasi Darurat Narkoba di Aceh saat ini perlulah di respon dengan serius dari semua pihak, terlebih lagi para Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Perangkat Desa dalam mewujudkan Desa Bersinar di Kabupaten Pidie. 

"Saat ini Aceh sudah Lampu Merah Narkoba, banyak pintu / jalur tikus untuk diselundupkan narkoba di Aceh ini" jelas Jenderal Bintang Satu ini. 

Selain Kepala BNNP Aceh, Kepala BNNK Pidie AKBP. Werdha Susetyo, SE juga Narasumber pada kegiatan tersebut, yang dalam materinya menyampaikan, Kejahatan Narkoba merupakan kejahatan extraordinary yang sangat sistematis dan terstruktur, Dimana narkoba sudah menyentuh ke segala umur, tanpa melihat latar belakang pendidikan dan pekerjaan. 

Menurut Werdha, apabila seorang generasi sudah menjadi pecandu narkoba, maka dia akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari jeratan narkoba. Untuk itu, jangan dianggap masalah narkoba ini hanya urusan BNN saja, tidak, ini masalah kita semua, jangan kita berpangku tangan. Jelasnya. 

"Mari kita fokuskan dalam upaya penyelamatan generasi muda yang sudah menjadi pecandu penyalahguna narkoba" ajak Kepala BNNK Pidie ini. 

Upaya kita dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini merupakan ibadah bagi kita. Begitu juga saya, saya jadikan upaya ini menjadi ladang amal ibadah bagi saya. 

"Maka dari itu mari kita jadikan upaya Implementasi Inpres no.6 Tahun 2018 tentang rencana aksi Nasional P4GN mewujudkan Desa Bersinar untuk menyelamatkan generasi muda kita dari pengaruh bahaya narkoba dan kita jadikan ladang amal ibadah kita, untuk bekal di akhirat" imbuhnya seraya menambahkan apabila ada penyalahguna narkoba di Lingkungan Gampong, segera laporankan ke BNNK Pidie untuk direhabilitasi, karena pentingnya program Rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba.

Label: ,

Minggu, 08 September 2019

Kapolsek Ulee Kareng Raih Anugrah Insan Pendidikan Tahun 2019 di Aceh Besar

Aceh Besar- Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menggelar malam Anugerah Insan Pendidikan Tahun 2019 di Aula SMK Al Mubarkeya, Sabtu malam (7/9/2019) yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar.

Malam penganugerahan Insan Pendidikan tersebut, menobatkan tujuh tokoh peduli dan telah berkontribusi memajukan pendidikan Aceh Besar, antara lain Sulaiman SE mantan ketua DPRK Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar AKBP Ayie Satria, Dandim 0101 BS Hasandi Lubis, Dan Lanud SIM Hendro Arief H, Kajari Mardani, mantan Kasatlantas Aceh Besar, Kapolsek Ulee Kareng AKP Vifa Febriana Sari, SH, SIK serta Bunda PAUD Aceh Besar, Rahmah Abdullah.

AKP Vifa Febriana Sari, SH, SIK saat mendapatkan Anugerah Insan Pendidikan tersebut menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Aceh Besar. Hal ini membuktikan bahwa sesosok Vifa masih diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam kinerjanya untuk memajukan pendidikan keselamatan berlalu lintas, namun ianya sudah pindah tugas ke Polresta Banda Aceh.

Para Insan Pendidikan tersebut telah berkontribusi dalam dukungan anggaran program pendidikan, pendidikan keselamatan berlalu lintas, pendidikan karakter dan pengembangan PAUD.

Penyerahan anugerah penghargaan insan pendidikan tersebut diberikan oleh Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali kepada AKP Vifa Febriana Sari, SH, SIK.

Dikutib dari tribratanewsrestabandaaceh.com, Kapolsek Ulee Kareng tersebut mengatakan dirinya walaupun tidak menjabat lagi sebagai Kasat Lantas, tetap akan memajukan pendidikan keselamatan berlalu lintas.

"Saya akan berkontribusi pengetahuan yang saya miliki untuk memberikan wawasan pendidikan keselamatan berlalu lintas di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, terutama bagi anak-anak PAUD atau TK serta para kaula muda" ungkap Vifa.[]

Label: , ,

Senin, 02 September 2019

Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN Bimtek Stakeholder


Banda Aceh- Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Pemberdayaan Masyarkat BNN RI bersama BNNP Aceh menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Stakeholder Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba Pedesaan Di Kabupaten Aceh Besar, yang berlangsung di Hermes Hotel, Banda Aceh. Senin 2 September 2019.

Direktur Pemberdayaan Alternativ BNN RI Brigjen Pol. Drs. Anjar Dewanto, SH, MBA, dalam pembukaan kegiatan tersebut membacakan sambutan Deputi Pemberdayaan Masyarkat BNN RI Irjen Pol. Dunan Ismail Isja, yang dalam sambutan tersebut menyampaikan bahwa Bimtek Rencana Aksi Bersama Dalam Implementasi Grand Design Alternative Development Tahun 2019-2025 di Provinsi Aceh, yang berlangsung hari ini bertujuan untuk melibatkan peran semua elemen bangsa dan masyarakat dalam upaya P4GN melalui Program Alternatif Development ini.

"Tujuan hari ini adalah bagaimana kita semua dapat mengambil peran serta aktif melalui tugas pokok dan fungsi kita dapat mensukseskan program Alternatif Development khususnya Kabupaten Aceh Besar", imbuhnya.

Ancaman narkoba khususnya sabu dan kultivasi ganja di Aceh sudah nyata di depan mata. Seolah Aceh mengalami tsunami narkoba yang sangat dahsyat berpotensi merusak sumberdaya manusia Aceh yang unggul dan terus meningkat derajat indeks pembangunan manusianya.

"Tidak hanya itu, ancaman narkoba di Aceh seakan menghancurkan semua potensi pembangunan yang tengah kita galakkan". Jelas Anjar.

Menjadi Narasumber pada kegiatan ini, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH dalam materinya menyampaikan bahwa Aceh saat ini sudah sangat darurat narkoba, dimana sudah ada penyalahguna narkoba di setiap Gampong, maka dari itu, pihaknya terus gencar melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba melalui Kearifan Lokal dan upaya lainnya seperti Alternatif Development.

Menurut Brigjen Pol Faisal, "Alternatif Development ini merupakan salah satu solusi untuk kita dapat keluar dari permasalahan darurat narkoba saat ini" jelasnya yang didampingi moderator Kabid P2M BNNP Aceh Masduki, SH.

Brigjen Pol. Faisal juga mengatakan, permasalahan penyalahgunaan narkoba ini harus direspon oleh semua pihak, tidak bisa hanya BNN saja, begitu juga dengan masyarakat nya.

"Kita harus yakin, jangan nanti menanam ganja lagi, kita sudah jalin kerjasama dengan FK-BUMN (sebanyak 47 BUMN), nanti mereka ikut bantu pelaksanaan Alternatif Development ini dan Program P4GN lainnya" imbuhnya.

Pada kegiatan ini diundang juga pengurus Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh, yakni Ketua Ediwardo Ritonga, Sekretaris Ferry Hariawan, Kabid Hukum Jhoni Yusran serta Kabid Humas dan media Azhari, dimana kehadiran pengurus FK-BUMN pada kegiatan ini adalah sebagai wujud keseriusan BUMN Hadir Untuk Negeri, melalui FK-BUMN bersinergi dengan BNNP Aceh dalam upaya mengentaskan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Aceh Serambi Mekah.

Ketua Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh Ediwardo Ritonga yang turut hadir pada kegiatan tersebut juga memberi sambutan, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa FK-BUMN siap bersinergi dengan BNNP Aceh dalam upaya menopang, membantu atau mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Aceh yang kita cintai bersama.

"Mudah-mudahan dengan hadirnya kami dapat memberikan yang terbaik khususnya untuk masyarakat Aceh", kata Ediwardo dihadapan Kepala BNNP Aceh, Dir. Dayatif BNN RI, Asisten Pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, Para Forkopimda Aceh Besar, Mukim, Geuchik dan Para Petani.

Ediwardo juga mengatakan bahwa permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini bukanlah urusan BNN saja, ini juga menjadi tugas semua elemen, mulai dari pemerintah, BUMN, Swasta dan masyarakat semuanya serta dibutuhkan keseriusan dan keberlanjutan.

"Kita sama-sama, mudah-mudahan ini akan kita dukung, tapi proses ini bukan langsung, tapi ini bertahap dan terus menerus bukan sekali ini saja, karena masalah ini sudah ribuan orang menjadi korban" imbuh Ediwardo yang didampingi oleh pengurus FK-BUMN.

Label: , ,

Minggu, 01 September 2019

BNNP Aceh Ajak BUMN Bersinergi Cegah Narkoba Di Aceh


Banda Aceh - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menggandeng Forum Komunikasi Badan Usaha Milik Negara (FK-BUMN) untuk melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan dan rehabilitasi korban narkoba.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Faisal Abdul Naser, mengatakan dengan dukungan BUMN tersebut, maka program pencegahan dan rehabilitasi korban narkoba tersebut akan lebih maksimal. 

"Pencegahan narkoba bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab BNN, tetapi juga semua elemen bangsa, termasuk BUMN. Dengan adanya dukungan BUMN, kami optimistis program pencegahan narkoba akan lebih optimal lagi," kata Faisal Abdul Naser.

Pernyataan tersebut dikemukakan Faisal Abdul Naser dalam pertemuan BNNP Aceh dengan Forum Komunikasi BUMN Aceh yang diketuai Ediwardo Ritonga di Aula Kantor BNNP Aceh, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Dia mengatakan, Aceh sudah berstatus darurat narkoba. Selain dikenal sebagai penghasil ganja, Aceh juga sudah menjadi daerah tujuan peredaran sabu-sabu dari luar negeri.

"Kalau dulu, Aceh sebagai daerah transit sabu-sabu dari luar negeri. Selanjutnya diedarkan ke sejumlah daerah di Indonesia. Kini, berubah menjadi daerah tujuan peredaran sabu-sabu," jelas Brigjen Pol. Faisal dihadapan Peserta FK-BUMN Aceh.

Selain itu, kata dia lagi, korban pengguna narkoba yang membutuhkan penyembuhan dan rehabilitasi di Aceh mencapai 73 ribu orang. Jika, persoalan ini ditangani sendiri, jelas BNNP Aceh tidak mampu.

"Karena itu, kami mengajak BUMN bersinergi dengan BNNP Aceh dan semua para pemangku kebijakan berpartisipasi aktif mendukung program pencegahan narkoba serta rehabilitasi korban penyalahgunaannya," kata Faisal Abdul Naser.

Ketua FK BUMN Ediwardo Ritonga menyambut baik sinergi BNNP Aceh dengan pihaknya dalam mendukung program pencegahan penyalahgunaan narkoba. Dukungan yang diberikan semata-mata untuk menyelamatkan masyarakat dan generasi muda Aceh dari bahaya narkoba.

"Kami tentu mendukung upaya-upaya BNNP Aceh mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba. Dukungan ini juga bagian dari BUMN hadir untuk negeri," ujar Ediwardo Ritonga.

Ediwardo menyebutkan, dukungan yang diberikan bisa dalam bentuk program CSR, sosialisasi pencegahan narkoba, atau dalam bentuk lainnya. Dukungan ini untuk mempercepat Aceh bebas narkoba.

"Dukungan ini bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat Aceh dengan mendukung program pencegahan serta rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba," kata Ediwardo Ritonga yang juga Senior Agensi Manajer PT Asuransi Jiwasraya Aceh.

Sekretaris FK BUMN Ferry Hariawan mengatakan, dukungan yang diberikan yakni sosialisasi pencegahan, rehabilitasi korban narkoba, serta program alternatif development, menggantikan penanaman ganja ke tanaman produktif lainnya.

"Untuk rehabilitasi, kami akan mendukung pembangunan panti rehabilitasi yang sudah dibangun pemerintah provinsi, namun belum rampung. Panti ini nantinya untuk korban narkoba yang belum terkena pidana," ujar Ferry Hariawan.

Untuk program alternatif development, kata dia, BNNP Aceh fokus di tiga kabupaten, yakni Aceh Besar, Bireuen, dan Gayo Lues. Program ini untuk mengajak mereka yang dulunya menanam ganja beralih ke tanaman lainnya.

"Misalnya menanam jagung maupun tanaman bernilai ekonomis lainnya, termasuk beternak ayam maupun lainnya. Tujuannya agar mereka tidak lagi menanam ganja," pungkas Ferry.

Label: , ,

Dilepas Wali Kota, Wisata Time Rally Dispora Aceh Resmi Dimulai


DMI.NET, Banda Aceh - Wisata Time Rally Dispora Aceh tahun 2019 resmi dimulai. Start rally ini dilepas Wali Kota Banda Aceh, Aminullah, Minggu (1/9/2019) di kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Banda Aceh.

Mewakili Plt Gubernur Aceh, Wali Kota dalam sambutannya mengatakan kegiatan rally wisata menjadi kegiatan penting sebagai wujud pelaksanaan visi dan misi Pemerintah Aceh melalui program 'Aceh Teuga'.

Karenanya, Dispora diharapkan terus berupaya menyelenggarakan event olahraga, baik yang bersifat pemassalan, prestasi maupun rekreasi.

Lanjutnya, event Wisata Time Rally Wisata juga memberi dampak lain yang dapat dirasakan langsung masyarakat, yakni peningkatan aktifitas ekonomi dimana para peserta yang hadir ke Banda Aceh tentunya akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan akomodasi, makan, penginapan, transportasi, souvenir dan kebutuhan lainnya.

Kedepan, Aminullah berharap event tersebut dapat digelar lebih besar lagi yang melibatkan peserta lebih banyak dari luar, baik dari daerah lain di Indonesia maupun manca negara.

“Karena lewat event ini kita bisa memperkenalkan potensi daerah kita yang akan dilalui para peserta, baik yang bersifat sport turism maupun potensi alam. Harapannya akan menarik minat wisatawan lebih banyak datang ke Aceh,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Aminullah juga mengingatkan kepada para peserta bahwa event rally wisata tersebut bukan sebagai ajang adu kecepatan kenderaan, tapi peserta dituntut untuk memecahkan soal dan rute yang diberikan panitia serta kedisiplinan para peserta dalam mematuhi aturan dan tata tertib lalu-lintas, termasuk rambu-rambu larangan dan petunjuk arah yang ada disetiap rute yang dilalui agar masyarakat tidak merasa terganggu dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Sementara itu Kadispora Aceh, Darmansyah mengatakan pihaknya akan menjadikan Wisata Time Rally Dispora sebagai event yang akan digelar setiap tahun.

Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, lanjut Darmansyah event tersebut memberikan dampak luas bagi masyarakat. Bukan hanya dari kebangkitan olahraga, tapi juga berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat.

Katanya juga, dari sisi kesiapan, Aceh sudah menunjukkan diri mampu menggar event-event besar, baik skala nasional maupun Internasional. Hal ini juga mendapat pengakuan dari Pemerintah Pusat.
Karenanya, sudah saatnya Aceh memperbanyak event yang berskala besar agar Aceh dan Banda Aceh semakin dikenal dan banyak dikunjungi wisatawan.

Laporan dari Ketua panitia pelaksana, Azlim kegiatan ini mendapat antusias tinggi para peserta. Dari kemarin peserta sudah berkumpul di Stadion Harapan Bangsa mengikuti scrutineering dan technical meeting yang digelar panitia.

Hari ini, seluruh peserta akan berusaha memecahkan kode-kode dan mengisi soal-soal yang telah disiapkan.
Pada event ini, para peserta diarahkan melewati sejumlah titik lokasi wisata yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya.

“Ada sekitar 70 Km rute yang akan dilewati peserta. Harapannya akan menarik minat peserta mempromosikan wisata karena mereka melewati sejumlah lokasi wisata di Banda Aceh dan sekitarnya,” ujar Azlim.
Pada seremonial pembukaan, event ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Provinsi Aceh, Ketua Harian IMI Aceh David JP, Kadiv Umum Bank Aceh Syariah Said Hambali, GM Hermes Hotel Syafrial Munas, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Banda Aceh, Bachtiar dan Sektretaris Dinas Perkim Kota Banda Aceh, Rosdi

Label: , ,