Minggu, 30 Desember 2018

Cegah Masuknya Narkoba Ke Aceh, BNNP Aceh Razia Sejumlah Jasa Pengiriman Paket



HN-Banda Aceh - Tim Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh Bersama BNN Kota Banda Aceh melakukan razia terhadap barang atau paket kiriman di sejumlah lokasi seperti perusahaan jasa pengiriman barang dan terminal, Sabtu (29/12/2018) malam.

Razia malam ini dilakukan di salah satu perusahaan jasa pengiriman barang dan terminal angkutan umum yang berada dalam kawasan kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.

Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Faisal Abdul Naser melalui Kabid Berantas, Amanto yang memimpin langsung kegiatan ini mengatakan, razia dilakukan untuk mengantisipasi dan mempersempit ruang gerak peredaran gelap narkoba di Aceh, khususnya di Banda Aceh.

"Kegiatan ini dilakukan sesuai intruksi dari Deputi Pemberantasan BNN Pusat, Irjen Pol. Arman Depari," ujar Amanto didampingi Kepala BNN Kota Banda Aceh, Hasnanda Putra.

Dijelaskannya, razia yang dilakukan ini difokuskan ke seluruh barang bawaan atau barang kiriman yang keluar masuk dari Banda Aceh dan luar Banda Aceh, baik di terminal angkutan umum maupun di perusahaan jasa pengiriman barang.

"Razia ini juga melibatkan dua ekor anjing pelacak (K-9 Unit) yang memang disediakan dan dikirim langsung oleh pusat untuk membantu kita melacak adanya barang atau paket yang berisi narkoba atau obat-obatan terlarang. Kita razia di beberapa titik yang dianggap perlu," jelasnya.

Meski tak ditemukan adanya barang atau paket kiriman yang berisi narkoba, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan rutin hingga kedepan. Amanto mengaku, biasanya setiap akhir tahun atau menjelang tahun baru biasanya permintaan narkoba meningkat.

"Sejumlah lokasi yang kita razia ini merupakan tempat yang dicurigai bahkan terkadang kerap ditemukan adanya pengiriman barang haram, biasanya kiriman yang semacam itu dilakukan pada malam hari," tambahnya[]

Label: , ,

Rabu, 19 Desember 2018

Sahidal Kastri: Perlu Adanya Kursus Bagi Yang Akan Menikah Mengenai Tentang Kesehatan Reproduksi.



Banda Aceh | Angka kekerasan seksual terhadap anak di Kota Banda Aceh terus meningkat.

Hingga pertengahan bulan Desember 2018, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Aceh (P2TP2A) telah menerima sekitar 62 laporan.

Data dari P2TP2A tersebut cukup mengejutkan jika menilik jumlah kasus pada tahun 2017 lalu yang hanya terdapat 50 kasus.

"Fenomena kekerasa seksual pada anak semakin sering terjadi, sehingga perlu mendapat perhatian khusus," kata Pisikolog Anak, Wida Yulia Viridanda, dalam Seminar Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak yang dilaksanakan BkkbN Perwakilan Aceh, Selasa (18/12/2018).

Kata Wida, 80 persen kekerasan seksual pada anak dilakukan oleh orang terdekat, dan 10 persen terdapat saat pendidikan yang dilakukan oleh guru. Sisanya atau 10 persen lagi dilakukan oleh orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan data, kata dia, usia 3 samapai 6 tahun sering menjadi sasaran kekerasan seksual.

"Anak-anak yang terlibat atau menjadi korban rata-rata mengalami trauma yang berkepanjangan, sehingga mereka cenderung menyendiri dan tidak ingin diganggu bahkan oleh orang terdekat sekalipun," kata Wida.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Provinsi Aceh Sahidal Kastri, mengatakan, guna menekan angka kekerasan terhadap anak dibutuhkan pengawasan ketat dari orang tua pada anak-anak. Sebab pelaku yang berada di lingkungan terdekat dengan korban dapat merayu anak-anak untuk memuaskan niat jahat mereka.

"Agar kekerasan seksual pada anak tidak terjadi lagi, perlu adanya kursus bagi yang akan menikah mengenai tentang kesehatan reproduksi. Tentunya kursus tersebut disesuaikan dengan kearifan lokal di Aceh, sehingga dapat mewujudkan sebuah keluarga," katanya

Label:

Rabu, 12 Desember 2018

BKKBN Aceh Gagas Program Sekolah Siaga Kependudukan, Ini Kata Sahidal Kastri


Sigli - BKKBN Provinsi Aceh memilih SMA Sukma Bangsa Kabupaten Pidie sebagai Mitra Strategisnya dalam program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). 

Kegiatan launching SSK dan Pojok Baca Kependudukan ini dibuka oleh Bupati Pidie yang diwakili oleh Bapak Barul Walidin selaku Asisten 1 Bupati Pidie.11 Desember 2018,  

Dalam sambutan tertulisnya Bupati mengapresiasi program Sekolah Siaga Kependudukan yang digagas kantor BKKBN. Beliau menyampaikan kegelisahannya terhadap kondisi keluarga-keluarga yg tidak memikirkan kualitas dan kesejahteraan dari efek berumah tangga.


Selain itu, Kepala SMA Sukma Bangsa Pidie, Muchlisan Putra dalam laporannya menyampaikan betapa kerjasama ini merupakan  suatu kepercayaan yang diberikan kepada SMA Sukma Bangsa Pidie.

 "Kami akan berupaya mengintegrasikan nilai-nilai kependudukan dalam setiap mata pelajaran di SMA, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami lebih luas hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan dan keluarga seperti dampak pernikahan di usia muda. Memang idealnya menikah itu di usia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki," ujarnya.


Sementara itu, Bapak Drs. Sahidal Kastri, M.Pd. sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh menyampaikan betapa penduduk dunia ini semakin hari semakin bertambah, sedangkan kondisi bumi semakin sempit. 

"Penduduk dunia saat ini sudah mencapai sekitar 7,4 miliar jiwa, sedangkan jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 250 juta jiwa berdasarkan Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015. 

Besaran jumlah penduduk tersebut tentunya dapat menjadi peluang dan ancaman dalam pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu Implikasi dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia adalah meningkatnya persaingan antar bangsa guna pencapaian tujuan nasional negara tersebut," ujarnya.

Kegiatan Launching SSK dan Pojok Baca Kependudukan di SMA Sukma Bangsa Pidie tersebut berakhir dengan sesi sosialisasi kepada guru-guru tentang teknis penerapan dan pengintegrasian nilai-nilai kependudukan dalam setiap mata pelajaran. Sesi ini diisi oleh Bapak Drs. Thaharuddin, M.A. dari perwakilan kantor Kemenag Provinsi Aceh.[red]

Label:

Selasa, 11 Desember 2018

Terkait berakhirnya masa jabatan Wali Nanggroe Aceh, Ini Tanggapan Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Dailymailindonesia.net, Banda Aceh - Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Wali Nanggroe Aceh pada tanggal 16 Desember 2018. Merujuk pada qanun aceh no 8 tahun 2012, tentang lembaga wali Nanggroe yang tertuang dalam bab V yang membahas mekanisme pemilihan.

"Oleh sebab itu kami dari lembaga mahasiswa UIN Ar-Raniry menginisiasi akan adanya pergerakan dalam menanggapi polemik yang terjadi dalam lingkungan Wali Nanggroe Aceh."hal tersebut disampaikan Dedi Saputra Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, di Banda Aceh, Selasa (11/12).

Ia menambahkan adapun yang ingin kami sampaikan adalah mendesak pembentukan Komisi Pemilihan Wali Nanggroe Aceh yang ke X mengingat 16 Desember 2018  SK Wali Nanggroe sudah selesai oleh sebab itu pihak terkait agar sesegera mungkin menginisiasi dan membentuk komisi pemilihan.

Sementara Muhammad Hulaimi Koordinator Pelaksana mengatakan, kami menuntut transparansi mekanisme dan teknis dalam pemilihan wali Nanggroe oleh pihak terkait mengingat bahwa lembaga wali Nanggroe bukan merupakan kepemilikan sepihak melainkan milik masyarakat aceh bersama.

"Termasuk yang harus disampaikan oleh pihak terkait mengenai transparansi penggunaan dana pemilihan wali Nanggroe yang mencapai 1,7 miliar rupiah."pungkasnya.

Ia menjelaskan pelaporan kinerja wali Nanggroe IX Dalam kurun waktu 5 tahun silam yang berlandaskan pada quo vopis wali Nanggroe.(red)

Label:

Grup WhatsApp Pemuda Kecamatan Lueng Bata - Baiturahman Gelar Coffe Morning, Ini Yang dibahas

Daily Mail Indonesia.net, Banda Aceh - Sejumlah isu hangat dibahas saat acara ngopi bersama grup WhatsApp (WA) 'Pemuda Kecamatan Lueng Bata dan Baiturahman' bersama Camat Lueng Bata, Banda Aceh di Fariz Kopi, AMD Gampong LamDom, Senin (10/12).

Pertemuan yang digagas oleh Aditya selaku admin grup WA tersebut bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi sesama anggota grup, yang juga didalam grup tersebut ada para Camat, Keuchik, Anggota DPRK Banda Aceh, Beberapa SKPK Banda Aceh dan para tokoh pemuda di Kecamatan Lueng Bata dan Baiturahman.

Berbagai persoalan dibahas dalam diskusi sembari menyeruput kopi, dan ide-ide serta gagasan gemilang pun lahir dipagi hari tersebut. Kata Aditya, pada media.

Mulai dari masalah rawan genangan air di beberapa titik Gampong-gampong di Kecamatan Lueng Bata dan Baiturahman, lalu wacana pasar ekonomi kreatif di Kecamatan Lueng Bata, dimana dipasar ini nantinya akan diperuntukkan untuk para pelaku usaha ekonomi kreatif dapat berjualan produk-produk unggulan nya, serta sebagai tempat ajang penyaluran bakat SDM muda kreatif. Terang Aditya.

"Lalu kita juga membahas beberapa persoalan seputar pembangunan IPAL, antisipasi pengedaran narkoba dan penguatan penegakan syariat Islam di Gampong - gampong untuk mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Banda Aceh, yaitu 'Mewujudkan Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syariah'," ungkap Aditya yang juga profesional Magician Aceh ini.

Lanjutnya, Alhamdulillah seluruh ide, saran dan gagasan yang muncul saat diskusi tersebut sangat didukung oleh Mustafa, S.Sos Camat Lueng Bata dan juga Jalaluddin Kepala Dinas Perkim Kota Banda Aceh, yang juga hadir pada kegiatan tersebut.

Mustafa, S.Sos dikonfirmasi media ini mengatakan, "Saya sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, dan kita sangat mengapresiasi grup WhatsApp Pemuda Kecamatan Lueng Bata dan Baiturahman ini atas kontribusi aktifnya dalam berbagai hal untuk kemajuan Kecamatan kita,"

Terkait berbagai isi diskusi tadi, semuanya kita tampung dan akan kita dukung, seperti Gampong- gampong yang rawan genangan air saat hujan, itu Insya Allah akan kita cari solusi nya dan bereskan bersama Keuchik-keuchiknya. Kata Mustafa.

"Saya juga memohon dukungan penuh dari seluruh anggota grup terkait renovasi Masjid Jamik Lueng Bata, serta informasi apapun itu yang bertujuan untuk memajukan Kecamatan kita, dan mari kita sama-sama menjaga Kecamatan kita dari hal-hal yang merusak tatanan Syariat Islam serta pengedaran narkoba," tutup Camat Lueng Bata. (red)

Senin, 10 Desember 2018

Crosser Binaan BNNP Aceh Sabet 4 Juara di HUT KODAM IM



Banda Aceh - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menurunkan empat orang crosser binaan pada penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Grasstrack dan Motorcross IMI Aceh 2018. Alhasil, pihaknya berhasil menyabet tiga juara di sejumlah kelas berbeda.

Kejuaraan ini dilaksanakan atas kerjasama pihak Kodam Iskandar Muda (IM) dan IMI Aceh yang berlangsung di Sirkuit Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh sejak kemarin hingga hari ini dalam memperingati HUT Kodam Iskandar Muda (IM) ke 62. Minggu, (09/12).

Salah satu crosser binaan BNNP Aceh yang diturunkan bernama M Syuhada yang mana ia menyabet juara pertama di kelas eksekutif U40 150 cc hingga 250 cc, juara kedua di kelas eksekutif U40 250 cc hingga 450 cc dan juara pertama di kelas estafet 150 cc hingga 250 cc.

Ia pun mendapatkan hadiah berupa tropi serta sejumlah uang pembinaan dari juara yang diraih. Crosser binaan BNNP Aceh lainnya yang diturunkan yakni seperti Desdaputra akrab disapa Oki dan Munawar yang akrab disapa Nyak serta Munawir alias waled yang juga bertugas sebagai mekanik.

Sementara itu, Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Faisal Abdul Naser mengucapkan selamat dan berterima kasih atas prestasi yang diraih oleh crosser, termasuk kepada Kabid Pemberantasan BNNP Aceh dan para pelatih yang telah melatih para crosser ini.

"Harapan saya agar kita tidak hanya puas dengan prestasi yang sudah dicapai, hendaknya kita agar terus berlatih dan dapat berlomba di luar Aceh seperti Jawa dan lainnya (dari Aceh) untuk lebih meningkatkan prestasi," harapnya.

Jenderal bintang satu ini juga berpesan kepada para crosser agar selalu menjaga prestasi san kesehatannya, terutama berhubungan dengan narkoba. Pesan ini pun disampaikan secara umum kepada masyarakat Aceh.

"Jaga prestasi dan kesehatan serta jauhi narkoba, ini juga pesan bagi masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia umumnya. Kejar prestasi tanpa narkoba," seru Brigjen Pol. Faisal Abdul Naser.[]


Label: , ,

Jumat, 07 Desember 2018

Warga Desa Naga Beralih Ingin Ada Pembangunan Tower BTS

Kades Naga Beralih
Kampar,Dailymail Indonesia - Warga yang berada di Desa Naga Beralih, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, berharap ada pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di Wilayah Desa nya untuk jaringan komunikasi seperti daerah lain yang sudah dibangun dan digunakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, untuk di wilayah Kecamatan Kampar Utara masih banyak daerah yang belum bisa mengunakan sinyal handphone (HP) dan sinyal jaringan Internet. Sehingga masih sulit dalam komunikasi mengunakan jaringan Internet /HP, padahal seperti diketahui saat ini semua informasi melalui Jaringan Internet / HP.

“Untuk wilayah kami memang masih sulit dalam berkomunikasi mengunakan jaringan internet / HP, karena tidak semua daerah itu bisa menggunakannya. Hanya ada beberapa titik di Desa yang bisa masuk sinyal Jaringan Internet / HP,” ujar Kades Naga Beralih, Razali kepada awak media diruangan kerjanya pada Kamis (06/12/2018).

Maka dari itu dirinya berharap, segera ada pembangunan tower untuk sinyal jaringan internert / HP. Karena di jaman sekarang ini teknologi sudah canggih, dan semua komunikasi menggunakan HP dan sinyal internet. Bagi daerah yang tidak ada sinyal, tentu terlambat informasi.

“Sekarang semua informasi cepat, namun daerah kami terkendala sinyal. Kalau semua daerah sudah bisa menggunakan HP, dan informasi lancar tentu semua program dapat berjalan dengan lancar juga. Maka kami berharap ada pembangunan tower BTS itu,” jelasnya.

Diakuinya juga bahwa, dirinya selaku Kades selalu mendapat undangan melalui Jaringan Internet / HP. Biasanya kalau sudah ada rapat dari Kabupaten untuk Kades, selalu terlambat mendapat informasi. Sebab daerah tertentu yang bisa masuk sinyal jaringan internet / HP,” bebernya lagi.


Menurut Razali, jika untuk membangun tower di Desanya lokasi insya allah kita siapkan, dan tidak ada kendala dari masyarakat. Karena semua masyarakat sangat mendukung jika dibangun tower untuk komunikasi. Selama ini masyarakat merasa terhambat, tidak seperti daerah lain,” tutupnya.(Irfan)

Label: ,

Kamis, 06 Desember 2018

Aceh Besar Lakukan Peunilaian Gampong Bersyariah, Waled : Kita Meminta Bantuan Kepada Allah

Aceh Besar, Pemilihan Gampong Percontohan Bersyariat Islam di Kabupaten Aceh Besar dilakukan bertujuan untuk meminta bantuan Allah. "Kita meminta kekuatan kepada Allah supaya kita dapat menjalankan syariat islam, sehingga Aceh Besar ini kita harapkan jadi daerah yang penuh Ridha Ilahi sehingga kesatuan dan persatuan dapat terjalin sendiri," ujar Wakil Bupati Aceh Besar Waled Husaini A Wahab kepada media disela-sela pembukaan kegiatan penilaian gampong bersyariat islam di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Rabu (5/12/2018).

Waled Husaini menyampaikan gampong syariat yang akan dipilih nanti adalah gampong yang benar-benar menjalankan syariat Islam secara kaffah, yang benar-benar taat kepada Allah dan taat kepada aturan Negara Indonesia.

Ia mengatakan, kegiatan penilaian terhadap gampong percontohan Bersyariat Islam ini akan dilakukan setiap tahun, hal ini sesuai dengan dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali - Waled Husaini A Wahab yaitu Terwujudnya Aceh Besar yang Maju, Sejahtera dan Bermatabat dalam Syariat Islam dan Meningkatkan Pelaksanaan Syariat Islam di Kabupaten Aceh Besar.

"Kita menginginkan kampung ini jangan lagi kena kutukan Allah, mudah-mudahan kampung di Aceh Besar menjadi Gampong yang Ridha Ilahi, Kalau Gampong ini sudah ridha Ilahi, pemerintah sudah aman, baru namanya baidatun, thayyibatun warabbul ghafur," kata Waled

Penilaian yang dilakukan pemkab Aceh Besar ini tidak hanya menjalankan shalad 5 waktu secara berjamaah, akan tetapi juga terhadap pelaksanaan kegiatan fardhu ain dan fardhu kifayah, seperti pengajian rutin terhadap anak-anak, remaja, dewasa dan ibu-ibu. Kegiatan kegiatan keagaman hari-hari besar, pengajian ibu-ibu semua yang berkaitan dengan syariat islam, mudah-mudahan hal-hal yang menyimpang dengan syariat Islam hari demi hari akan semakin bisa dihilangkan, tambah Waled Husaini.

"Dengan adanya penilaian terhadap gampong percontohan bersyariat ini diharapkan masyarakat akan tergugah kembali untuk terikat dengan ibadah, terikat dengan jamaah, juga dengan ibadah-ibadah wajib nafakah dengan keluarga," sebutnya.

Waled Husaini juga berharap kepada seluruh gampong di Aceh Besar semoga jadi gampong aman, tentram dan damai. tapi baru tentram damai harus kita jalankan syariat, dengan menjalankan syariat aman damai ini akan di ikuti sendiri.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Carbaini SAg menyebutkan, Gampong meunasah krueng ini adalah gampong ke 7 dari 10 gampong terpilih untuk diverifikasi pihaknya, penilaian tersebut diawali dari gampong Lambaro Samahani pada hari (senin 3/12/2018) sampai dengan Kamis (6/12/2018).

Ia mengatakan, setelah dilakukan penilaian nanti, maka akan dipilih 3 gampong yang akan menjadi juara 1, 2 dan 3. Khusus untuk juara 1 nantinya di tahun 2019 akan mendapatkan dana pembinaan lebih lanjut.

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar, M.Ali, para Tim Penilai Gampong Bersyariat Islam, para muspika Ingin Jaya, Keuchik dan perangkat gampong Meunasah Krueng.[]

Label: , ,

Rabu, 05 Desember 2018

Banda Aceh Jadi Kota Pertama yang Deklarasi Anti Narkoba, BNNP Aceh Beri Apresiasi

 

Banda Aceh, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH., mengapresiasi Walikota Banda Aceh yang telah melakukan deklarasi Banda Aceh Anti Narkoba 

"Kota Banda Aceh salah satu Kabupaten Kota di Aceh yang telah melakukan deklarasi anti narkoba, setelah selang beberapa hari usai Deklarasi bersama Bupati Walikota dalam rapat di Kota Langsa pada Minggu lalu" sebut Faisal AN kepada wartawan di taman sari Kota Banda Aceh, Selasa (4/12/2018).

Ia mengatakan, pihaknya bersama semua Bupati Walikota sudah melaksanakan rencana bersama terkait Inpres No 06 tahun 2018, tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor Narkotika tahun 2018-2019.

Ia mengatakan sangat bangga dan berterima kasih kepada Walikota Banda Aceh dan Jajarannya yang berusaha mewujudkan satu kota yang Anti Narkoba dengan mengajak seluruh lapisan masyarkat sampai ke perbankan, BUMN dan BUMD dalam upaya mensosialisasikan pencegahan dan peredaran gelap narkoba di Kota Banda Aceh.

Brigjen Pol. Faisal AN menambahkan, saat ini Aceh pringkat ke 7 di Indonesia dimana Rasio Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 1 dari 100 pelajar penyalahguna narkoba. Ia melanjutkan, saat ini penyalahgunaan Narkoba di Kota Banda Aceh sangat gemilang atau tingkat Penyalahgunaan narkoba di Banda Aceh menurun,  hal ini disebabkan pengungkapan terhadap penyalahgunaan narkoba itu lebih banyak yang ditangkap berasal di luar Banda Aceh.

 "Ini merupakan wujud nyata kerja BNN sebagai aparat penegak hukum bersinergi dengan yang lainnya sudah bekerja dan penyalahgunaan Narkoba di Banda Aceh sudah mulai berkurang" ujarnya.

Sementara itu Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman mengatakan tujuannya mendeklarasikan Anti Narkoba di Kota Banda Aceh ini adalah untuk menggerakkan seluruh masyarakat kota Banda Aceh untuk sama-sama menjaga dan mengawal agar Banda Aceh betul-betul bebas dari Narkoba.

Untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Zero Narkoba, menurut Aminullah yaitu dengan cara menguatkan keimanan para pemuda, pelajar dan juga pegawai di Kota Banda Aceh, hal itu bisa dilakukan dengan berzikir mengingat Allah. Selain itu juga upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Banda Aceh melalui pelatihan-pelatihan kepada para pemuda sehingga mempunyai keterampilan untuk bekerja.

Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk menolak narkoba, dan menciptakan lingkungan bebas narkoba, sehingga Banda Aceh Benar-benar terwujud Kota Gemilang Bebas Narkoba.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut  Wakil Walikota Banda Aceh, para Kabid BNNP Aceh, Kadispora Banda Aceh, Kepala BNNK Banda Aceh dan para jajarannya.()

Label: , ,

Senin, 03 Desember 2018

Cara Ikasmunjuh Rayakan Anniversary ke-1

dailymailindonesia.net, Banda Aceh - Dalam Rangka Anniversary Ikasmunjuh (Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 7) Banda Aceh yang ke-1, pada tanggal 26 November 2018 lalu, para pengurus dan koordinator angkatan Ikasmunjuh yang dipimpin oleh ketua umum IKA SMAN7 Banda Aceh Rudy Azhar Rangkuty beserta jajarannya, mengelar kegiatan sosial yang bertema “berbagi untuk sesama”.

Dimana para Alumni SMAN 7 Banda Aceh berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membawa berkah untuk masyarakat yang membutuhkan.

Pada tanggal 1 Desember 2018, Pengurus serta perwakilan koordinator masing-masing angkatan Ikasmunjuh langsung mendatangi lokasi yang dijadikan tempat untuk berbagi kebahagiaan, yaitu Dayah Mini Aceh yang terletak di Gampong Tibang, Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.

Kedatangan Ikasmunjuh disambut hangat oleh pimpinan sekaligus pendiri dari dayah tersebut dan adik-adik yang sedang menimba ilmu agama ditempat Dayah Mini Aceh. Kata Rudy Azhar Rangkuty.

Lanjutnya, Alhamdulillah, berlangsung nya kegiatan ini tentunya dengan dukungan langsung dari para alumni angkat 2001 – 2018, dan kegiatan sosial ini sangat didukung penuh oleh para alumni.

Adapun beberapa dana yang terkumpul digunakan untuk biaya pembangunan, pembelian bahan sembako, dan beberapa pakaian yang layak dipakai kembali.

Mengapa IKA SMAN7 Banda Aceh memilih Dayah Mini Aceh? “Karena kami berharap agar dayah tersebut dapat terus berkembang dan maju, karena pada saat ini Dayah tersebut sedang dalam proses pembangunan dan sudah seharusnya kita sesama elemen masyarakat harus lebih peka terhadap pendidikan, baik dayah pesantren maupun sekolah untuk dapat lebih membantu dalam aksi sosial yang nyata.” Terang Rudy Azhar Rangkuty.

Karena didalam Dayah Mini Aceh tersebut terdapat para generasi bangsa, cikal bakal pemimpin Da’i dan Ulama khususnya di Aceh. Sehingga dengan kegiatan ini mendapatkan berkah serta kebahagiaan bagi mereka yang menerimannya. Tutupnya. (red)

Label:

Minggu, 02 Desember 2018

IKAPTK Aceh Besar Tim Sajan FC Runner Up Liga Pamong Aceh


Tim Sajan FC IKAPTK Aceh Besar berhasil lolos ke Final Liga Pamong IV setelah berhasil mengalahkan juara Bertahan Tim Atim- Langsa dengan scor tipis 1-0 di babak semifinal yang berlangsung minggu pagi di lapangan Kelaping, Takengon. Sementara Tim Pase juga lolos ke final setelah menang melalui adu penalti dengan Tim Aceh Tamiang di lapngan Kung Minggu, 2/12/2018

Pun demikian, di babak Final Tim Sajan Fc Aceh Besar bertemu dengan Tim Pase pada minggu siang yang berlangsung di stadion Musara Alun yang ikut disaksikan oleh bupati Aceh tengah selaku tuan rumah penyelenggara Liga Pamong IV se-Aceh.

Pertandingan berlangsung Alot dan menegangkan, kedua tim saling memburu gol dengan melancarkan serangan demi serangan yang silih berganti dari kedua tim. Sajan FC di bawah pengawalan sang Kapten kiper M.basir beserta Ravie, Jamel, Abul,Indra, Firman Cs berhasil mengimbangi permainan apik dari tim pase yang dipromotori oleh pemain profesionalnya seperti Andri, munawir,Surya Ane, Yuda, Heri,Bogek Cs. Hingga usai babak pertama scor tanpa gol.

Di babak kedua Tim Pase semakin Agresif, beberapa kali peluang emasnya melalui kaki Heri dan Munawir namun dapat di mentahkan oleh penjaga gawang Sajan Fc Aceh Besar M.basir. hingga wasit meniupkan peluit panjang scor tanpa gol dan dilanjutkan laga Adu Pinalti yang dimenangkan oleh Tim Pase 2-0.

Ketua IKAPTK Aceh Besar yang juga selaku Manager Tim Bahrul Jamil merasa puas dan memberikan apresiasi kepada para pemain timnya yang telah berjuang keras dalam Liga ini. Baru Kali ini Tim Sajan Fc Aceh Besar masuk Ke Final dan memperoleh Runner Up dimana pada liga sebelumnya Sajan Fc selalu Kandas di perdelapan dan semifinal.

Selanjutnya Asisten Pelatih Sulaimi mengatakan Kita harus Tetap Optimis, walaupun kali ini kita hanya Runner Up namun untuk selanjutnya kita harus juara. Top score pada liga pamong IV ini adalah Pemain Tim Sajan FC Ravie Julistian dengan jumlah 4 Gol selama lima kali pertandingan. Saya bangga kepada para pemain yang telah memperjuangkan nama Aceh Besar diliga Pamong IV ini, Ujar Sulaimi Seusai pertandingan Final digelar".[**]

IKAPTK Aceh Besar melaju ke semifinal


Tim Sepak Bola IKAPTK Aceh Besar (Sajan FC) berhasil memperoleh tiket ke semifinal liga pamong IV Se-Aceh tahun 2018 yang berlangsung di lapangan Kelaping, Takengon, Sabtu 1/12/2018

Pertandingan yang berlangsung sejak pagi Sabtu tersebut Tim Aceh Besar berhasil menjadi juara Grup A setelah mengalahkan tim Agara 4-0 dan imbang melawan tuan Rumah 1-1.  Pada perdelapan final Aceh Besar menghadapi Runner Up Grup B dari Asel-Abdya. 

Dalam pertandingan yang keras dan sengit tersebut masing-masing tim mengerahkan para pemain terbaiknya. Kapten Tim Aceh Besar sang penjaga gawang M.Basir, serta didukung oleh pemain berpengalaman Ravi, indra, sulaimi, firman, abul, jamel cs berhasil menjinakkan permainan lawannya. Tim Asel-Abdya menurunkan para pemain seniornya masriadi, liza marpandi, meiza, dharma cs berusaha terus menyerang namun pertahanan Aceh Besar Tim Sajan FC masih sangat kokoh. Pun demikian, di akhir babak pertama indra berhasil mengoyak jaring tim Asel sehingga kedudukan 1-0 hingga babak pertama usai.

Pada babak kedua tim Asel meningkatkan irama permainannnya namun serangan yang bertubi - tubi ke arah pertahanan Aceh Besar dapat dijinakkan oleh penjaga gawang M.Basir, S.STP, M.Si yang juga Kabag Humas dan Aceh Besar.

 Serangan balik yang diluncurkan oleh tim Abes berbuah manis,  tendangan bebas dari kaki Ravie berhasil merobek jaring gawang Asel-Abdya sehingga scor berubah 2-0. 

Pertandingan keras dari kedua tim berlanggsung apik, serangan terus diluncurkan oleh tim Asel-Abdya namun sayangnya hingga akhir permainan scor tidak berubah dan kemenangan untuk Aceh Besar tim Sajan FC. 

Ketua IKAPTK Aceh Besar Bahrul Jamil yang langsung hadir pada saat pertandingan itu memberikan apresiasi kepada para pemainnya dan akan memberikan bonus uang pembinaan jika targetnya tercapai yaitu menjadi juara pada Liga Pamong IV Se Aceh yang di buka oleh Plt. Gubernur kemarin Sore. 

Besok sore pada pertandingan babak semifinal kami akan berhadapan dengan skuard hebat yaitu Tim Atim-Langsa dimana tahun sebelumnya mereka menjadi juara pada Liga Pamong III.[Kabag Humas Aceh Besar]