Rabu, 31 Oktober 2018

Karo Humas Aceh Janji Teruskan Aspirasi Para Guru Honorer K2 ke Plt Gubernur


Daily Mail Indonesia Net, Banda Aceh – Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Rahmad Raden, menyebutkan dirinya akan meneruskan seluruh aspirasi para guru honorer K2 yang berunjuk rasa ke Kantor Gubernur, Banda Aceh, Selasa (30/10).

"Plt Gubernur sedang berada di Korea Selatan untuk mendampingi para guru yang mengikuti program pemagangan. Nanti saya akan sampaikan aspirasi bapak/ibu semua ke Pak Plt Gubernur," kata Rahmad Raden saat menerima perwakilan demonstran.

Dalam audiensi yang berlangsung di ruang rapat Setda Aceh itu, para demonstran menyampaikan keluh kesahnya. Mereka meminta pemerintah memberikan peluang pengangkatan mereka dari pegawai honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Namun demikian, Rahmad meminta agar para pegawai honorer itu tidak terpengaruh dengan calo-calo yang mengimin-ngimingi dapat memperjuangan pengangkatan mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil.

"Baru- baru ini begitu marak penipuan yang terjadi dengan iming-iming bisa meloloskan PNS, hingga tertipu ratusan juta," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Aceh, Abdul Qahar, mengatakan bahwa Badan Kepegawaian Aceh hampir tiap tahun selalu menyurati kepada kementerian terkait nasib honorer K2.

Pemerintah Aceh, kata Abdul Qahar, tidak memandang sebelah mata terhadap tenaga kerja honorer. Hanya saja yang mempunyai wewenang untuk mengangkat PNS adalah Pemerintah Pusat.(red)

Label:

Hari Ke Dua Operasi Zebra Rencong 2018, Satlantas Aceh Utara Lakukan hal Unik, Kesadaran Berlalu Lintas


Daily Mail Indonesia Net, Lhoksukon – Satlantas Polres Aceh Utara di hari kedua Operasi Zebra Rencong 2018 melakukan hal unik lagi, Pemandangan unik dan tak biasa terjadi di kota Lhoksukon pada Rabu (31/10), Nampak Puluhan Polantas bersepeda beramai-ramai menyambangi masyarakat yang sedang beraktifitas di kota tersebut.

Sepeda dengan seragam corak putih, helm, pelindung tangan dan kaki, serta tongkat dipinggang menunjukan Polantas yang sigap dan bersemangat dalam melaksanakan operasi Zebra Rencong 2018. Tidak sedikit masyarakat yang melihat berlarian keluar rumah dan penasaran dengan aksi para Polantas tersebut.

Tiba di simpang empat kota Lhoksukon, Polantas segera turun dari sepeda dan mengatur Lalulintas.

Beberapa petugas menegur dan memberikan tindakan kepada masyarakat yang masih belum tertib dalam mengendarai Kendaraan. Dijumpai juga mobil angkutan umum dan becak motor yang berhenti sembarangan di rambu dilarang berhenti langsung di tegur dan ditertibkan oleh Polantas bersepeda.

Dalam pers rilisnya kepada media ini, Kasatlantas Polres Aceh Utara Iptu Sandy Titah Nugraha SIK mengatakan, bahwasanya jajaranya ingin berbenah diri dan lebih dekat dengan masyarakat dengan tampilan humanis.

"Saya ingin anggota saya sehat, kuat, serta memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwasanya saat ini kita harus mengurangi efek buruk polusi udara yang disebabkan oleh sisa pembakaran gas kendaraan bermotor."ujar Sandy.

"Di kota besar saja sudah mulai menerapkan kembali bersepeda, terus kita yang dikota kecil, kenapa malah harus menambah polusi, lagi pula dengan bersepeda, selain sehat kita juga bisa meminimalisir fatalitas kecelakaan." terang Sandy.

Jajaran Satuan Lalulintas Se-Indonesia saat ini sedang melaksanakan Operasi Zebra secara serentak dari tanggal 30 Oktober hingga 12 November 2018.

"Diharapkan masyarakat untuk bisa tertib, melengkapi surat-surat kendaraan dan mematuhi segara aturan berlalulintas di jalan raya sehingga bisa mengurangi kecelakaan." tutupnya. (red)

Label:

DPR Aceh Kecam Pembakaran Bendera Tauhid oleh Oknum Banser


Daily Mail Indonesia Net.| BANDA ACEH — Wakil Ketua Komisi VII DPR Aceh Tgk. H. Musannif, SE menyampaikan sangat menyesalkan aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid, yang dibakar oleh tiga oknum anggota Banser pada saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat (22/10/2018).
Pasalnya, aksi barbar tersebut telah mencederai hari peringatan HSN ke IV yang masih seumur jagung, ditambah lagi juga diketahui oknum Banser pembakar bendera itu masih berstatus santri.

"Kami dari DPR Aceh Komisi VII bidang Agama dan Kebudayaan wajib mengontrol insiden ini, karena sejauh amatan kami, masalah ini sudah viral dan hangat diperbincangkan di berbagai group media sosial Aceh," tulis Musannif, Rabu (24/10/2018).

Lebih dari itu kata Musannif, parahnya efek dari aksi itu sudah berimbas sampai ke Aceh. Ada pemuda asal Aceh bertato berinisial TF berani membuat kalimah tauhid di Bra untuk diperjual beli pada salah satu situs belanja berbasis online.

"Semestinya santri tidak dilibatkan dalam hal-hal yang bersifat akan menuai kecaman. Apalagi ini di tahun politik, semua hal bisa saja 'digoreng'," ungkapnya.

"Mestinya kita ciptakan suasana yang kondusif bukan malah membuat hal-hal yang aneh sampai heboh se-Nusantara," jelas Musannif yang juga selaku Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee.

Musannif menyarankan agar para santri kembali ke khittah dan habitatnya, yakni tetap fokus pada 'tafaqquh fiddin', karena menurutnya nanti semuanya ada masanya.

Sebagai shock therapy (efek jera) dan edukasi, mestinya mereka yang sudah terlibat diproses sesuai hukum yang berlaku, karena menurut Musannif itu penting, agar tidak terulang dikemudian hari.

"Dengan alasan apapun, tindakan pembakaran bendera kalimah tauhid itu tidak dibenarkan, walaupun bendera itu memang milik Hizbur Tahrir Indonesie (HTI), apalagi jika jelas-jelas bendara tertulis kalimah syahadatain," tegasnya.

Musannif menegaskan, Banser tidak memiliki kewenangan dalam melakukan razia, karena itu merupakan tugas dari aparat penegak hukum untuk melakukan sweeping dan pemusnahan barang bukti. [Klik satu]

Label:

Selasa, 30 Oktober 2018

PT PLN (Persero) Wilayah Aceh Mengadakan Kegiatan Multi Stakeholder Forum 2018


Daily Mail Indonesia Net | BANDA ACEH — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh mengadakan kegiatan Multi Stakeholder Forum 2018 dengan tema "Pengembangan Sektor Ketenagalistrikan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan Ekonomi Aceh". Acara tersebut diadakan pada hari Selasa, (30/10/2018), di Hotel Hermace Place.

Dalam kegiatan Multi Stakeholder Forum 2018 turut dihadiri perwakilan Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, jajaran TNI dan Polri, Perbankan, Rumah Sakit, Perhotelan, Perusahaan BUMN dan  BUMD Swasta serta Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Provinsi Aceh.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan pelanggan potensial MoU & SPJBTL Pelanggan Premium dan Reguler.

General Manager PLN UIW Aceh Jefri Rosiadi menyampaikan kegiatan Multi Stakeholder Forum 2018 dilaksanakan sebagai salah satu upaya memaksimalkan kinerja PT PLN. Adapun isu diangkat adalah pengembangan sektor ketenagalistrikan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi Aceh.

"Investor silahkan masuk ke Aceh, tidak ada lagi keragu-raguan lagi listrik tidak cukup," kata Jefri Rosiadi.

Dirinya menyampaikan bahwa PLN sangat mendukung program dicanangkan pemerintah untuk mendatangkan investasi sebanyak-banyaknya ke Aceh. Dukungan itu, kata Jefri, diberikan PLN dalam bentuk menjamin ketersediaan energi listrik yang sudah memang sudah sangat aman. Bahkan saat ini, PLN sedang membangun sejumlah pembangkit baru seperti PLTMG Krung Raya sebesar 150 Mw dan PLTMG Lhokseumawe 250 Mw.

"PLN siap memenuhi berapapun kebutuhan listrik, kedepan akan ada tambahan 400 Mw," kata Jefri.

Melalui kegiatan Multi Stakeholder Forum 2018, kata Jefri, PLN membutuhkan masukan dan saran dari seluruh pihak untuk meningkatkan partisipasi stakeholder dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan PLN serta sinergi untuk menghadapi tantangan dan usaha yang dilakukan agar dapat lebih baik lagi.

Saat ini, PLN Aceh memang masih mendapat tambahan 100 MW dari sistem sumatera bagian utara, diharapkan akhir 2019 dan 2020 ada tambahan sekitar 400 Mw.

"Sejauh ini kondisi kelistrikan Aceh sudah sangat baik, rasio elektrifikasi sudah mencapai 98 persen, masih 2 persen lagi yang belum terlistriki. Kemudian ratio desa itu sudah mencapai 99,8 persen masih 12 desa lagi yang akan kita selesaikan akhir tahun ini. Artinya pada 2018 100 persen desa di Aceh terlistriki, ini desa ya bukan dusun," demikian ujar Jefri. [•]

Label:

Polda Aceh Gelar Operasi Zebra Rencong, Ini Perioritas Pelanggannya


Daily Mail Indonesia Net -Banda Aceh, Kepolisian Daerah Aceh, Selasa (30/10) pagi menggelar Operasi Zebra Rencong Tahun 2018 yang ditandai dengan apel gelar pasukan di halaman Mapolda Aceh.

Apel gelar pasukan itu dipimpin langsung Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Rio S. Djambak dan dihadiri Wakapolda Aceh, Para Pejabat Utama, Dan Pomdam IM, Kadishub Kominfotel Provinsi Aceh, Kasatpol PP Provinsi Aceh, Kepala PT. Jasa Raharja Provinsi Aceh, Ketua Organda Provinsi Aceh, Dandim 0101 BS, Pamen, Perwira Polresta Banda Aceh, Kadishub Kominfotel Kota Banda Aceh, Pama, Bintara dan PNS Polda Aceh.

Kemudian dalam amanat tertulisnya Kapolda menyampaikan diantaranya,  apel gelar pasukan ini dilaksanakan dalam rangka mengawali pelaksanaan Operasi Zebra Rencong tahun 2018 yang akan digelar mulai tanggal 30 Oktober sampai dengan 12 November 2018 secara serentak dl seluruh Polda.


Pada pelaksanaan Operasi Zebra Rencong tahun 2018 kali ini, ada beberapa Prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran operasi karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain,  yaitu pengemudi menggunakan handphone, pengemudi melawan arus, pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu, pengemudi di bawah umur, pengemudi  dan  penumpang sepeda motor tidak menggunakan Helm SNI, pengemudi kendaraan bermotor menggunakan Narkoba/mabuk dan pengemudi     berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan, kata Kapolda.

Kapolda Juga menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas nantinya, yaitu tingkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai media kontrol pribadi dalam bersikap dan berperilaku serta menjadi landasan utama dalam melaksanakan tugas sehari-hari, jaga keselamatan anda dalam bertugas dan siapkan serta pelihara kondisi fisik dan mental saudara untuk dapat melaksanakan operasi kepolisian dengan sebaik-baiknya, sebut Kapolda.

Bertindaklah secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamseltibcarlantas, siapkan peralatan, sarana dan prasarana untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas operasi, lakukan komunikasi, koordinasi dan kedepankan kerjasama yang sinergis serta harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat dalam rangka keberhasilan operasi ini, hindari tindakan yang dapat mencoreng nama baik institusi, kata Kapoda lagi.

Apel gelar pasukan itu juga ditandai penyematan pita Operasi Zebra Rencong oleh Kapolda Aceh kepada perwakilan personil TNI, Polri dan Dishub Kominfotel.()

Label:

Hari Pertama Operasi Zebra Rencong 2018, Beberapa Polisi di Aceh Utara Kena Razia


Daily Mail Indonesia Net Lhoksukon – Ada hal unik dan berbeda yang dilakukan Satlantas Polres Aceh Utara di Halaman, Mapolres Aceh Utara pada hari selasa pagi (30/10). Jajaran petugas Polisi berompi Hijau berdiri tegak memeriksa kendaraan seluruh petugas kepolisian yang hendak memasuki Area Kantor Polres Aceh Utara.

Terlihat kendaraan baik roda dua dan roda empat berbaris mengantri untuk diperiksa oleh petugas Polantas. Tanpa canggung para petugas Polantas didampingi anggota Propam memeriksa surat-surat kendaraan, surat izin mengemudi (SIM), helm, sabuk keselamatan, kenalpot, blong dan spion.

Tidak sedikit juga petugas polisi yang masih belum tertib, sehingga Satlantas Polres Aceh Utara tidak segan-segan mengeluarkan surat tilang dan dilakukan pembinaan oleh petugas propam.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, SIK melalui Kasatlantas Polres Aceh Utara Iptu. Sandy Titah Nugraha, SIK mengatakan, bahwasanya Operasi Zebra 2018 dilaksanakan diseluruh Indonesia secara serentak dimulai hari ini Selasa 30 Oktober.

Sandy menjelaskan semua ini dimulai dengan menertibkan terlebih dahulu personel kepolisian, baru menertibkan masyarakat yang melanggar, kita harus menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.

"Operasi Zebra Rencong 2018 dimulai hari ini tanggal 30 oktober hingga 12 november 2018, diharapkan seluruh masyarakat melengkapi surat kendaraan dan mentaati peraturan berlalulintas dijalan raya." Tutup Sandy. (red)

Label:

23 Negara Ikuti Sabang International Freediving Competition 2018


Daily Mail Indonesia Net BANDA ACEH – Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 kembali digelar di Balohan, Sabang. Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 3 hingga 8 November mendatang.

Even yang paling ditunggu oleh penyelam Nasional dan Internasional ini diharapkan bisa menciptakan lebih banyak kesuksesan dan kesenangan, terutama bagi mereka yang mencari tempat menyelam yang lebih menantang dan eksotis.

"Disini tidak hanya untuk menikmati keindahan dan kesunyian laut dengan napas tunggal saja, tetapi juga untuk menjelajahi kehidupan laut yang indah dengan kapal karam dan kapal masa lalu, belum lagi gelembung air panas yang akan membuat pengalaman laut anda tak terlupakan," kata Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.

Kejuaraan selam internasional tersebut digelar untuk menarik minat wisatawan khusus penyelam luar negeri berkunjung ke Indonesia, khususnya ke Sabang.

Sabang memang dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata bahari dunia dan destinasi bagi kapal layar serta kapal pesiar. Dengan demikian, Sabang mampu menjadi tuan rumah menyelenggarakan kejuaraan selam berskala internasional tersebut.

SIFC 2018 ini akan diikuti 40 penyelam dari 23 negara. Dan akan mengeksplorasi keindahan bawah laut Sabang.

"Ada 40 penyelam dari 23 kebangsaan akan berpartisipasi dalam acara SIFC dan akan menjadi saksi bagi freedivers untuk bersaksi, bahwa Sabang adalah tempat yang sangat bagus untuk dikunjungi dan kembali untuk keindahan tempat menyelamnya," ujarnya.

Kejuaraan itu akan mempertandingkan 3 kategori utama seperti, Constant Weight (CWT) (3-4 November), Free Immersion (FIM) (5-6 November) dan Constant Weight No Fins (CNF) 7-8 November). []

Sambut Operasi Zebra Rencong 2018, Satlantas Polres Aceh Utara Lakukan Hal Unik Ini


Daily Mail Indonesia Net Aceh Utara – Menyambut Operasi Zebra Rencong 2018 yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 30 oktober sampai 12 november 2018.

Satlantas Polres Aceh Utara memiliki Cara sendiri dalam mensosialikan dan mengedukasi masyarakat agar tertib berlalulintas di jalan raya. Satlantas Polres Aceh Utara membuat  video Parody dengan 4 Macam Modus Pelanggar Menghadapi Razia yang sukses diproduksi pada tahun- tahun sebelumnya, kini kembali viral dan menjadi pembahasan warganet  selama sepekan ini.

Pasalnya di masa sekarang ini sering kali kita jumpai pelanggar dengan 4 macam modus pelanggaran saat menghadapi razia petugas.

Video garapan Satlantas Polres Aceh Utara, kenyataanya sangat sering dijumpai oleh masyarakat dan petugas Polantas saat adanya pemeriksaan kendaraan dilapangan.

Video 4 modus Pelanggar Menghadapi razia yang digarap oleh Satlantas Aceh Utara tahun ini diantaranya adalah Pura-pura jadi turis, Pura-pura Sok Kenal Sok Dekat (SKSD), Pura-Pura masuk rumah warga dan pura-pura ganti pengemudi saat pelanggar tidak memiliki SIM.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, SIK melalui Kasatlantas Polres Aceh Utara Iptu. Sandy Titah Nugraha, SIK mengatakan, bahwasanya masyarakat tidak perlu takut dalam menghadapi operasi Zebra Rencong 2018 tahun ini.

"Caranya adalah dengan melengkapi surat-surat kendaraan, dan mematuhi peraturan Undang-Undang Lalu-Lintas yang mayoritas masyarakat seharusnya sudah mengetahui."ujarnya.

Seperti diketahui 4 modus pelanggar menghadapi Razia yang diproduksi oleh kasatlantas Polres Aceh Utara Iptu. Sandy Titah Nugraha, SIK ini telah sempat mencuri perhatian dari bapak Kapolri pada tahun 2017 dan mendapatkan penghargaan dari bapak Kakorlantas Polri pada tahun lalu.

"Ya, tahun kemarin dihadapan ribuan peserta rakernis dan ratusan Kasatlantas se-Indonesia, Kapolri menyampaikan apresiasinya dan memotivasi kepada seluruh kasatlantas se-Indonesia agar mampu mengikuti jejak kami, dan mampu merubah citra Polri untuk semakin Humanis dan dekat dengan masyarakat dengan cara yang tidak biasa dan unik serta mengedukasi masyarakat." ujar Iptu.Sandy Titah Nugraha, SIK.

Video Parody 4 Modus Pelanggar Menghadapi Razia juga sempat ditayangkan di siaran televisi-televisi Nasional.

"Secara tidak langsung telah membantu mengedukasi dan menyebarkan sosialisasi bahwasanya masyarakat harus tertib, dan mematuhi arahan petugas saat operasi zebra berlangsung dengan cara melengkapi surat-surat kendaraan bermotor dan mematuhi tata tertib lalulintas." tutupnya.(red)

Label:

Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh (BPKA) Akan Mengadakan Kegiatan Out Bound


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh - Demi Menjaga kekompakkan dan mempererat tali persaudaran sangatlah penting di dalam satu kelompok unit kerja atau Intansi. Itulah yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh ( BPKA ). Akan Mengadakan Out Bound Selama Satu hari, yang Bertempat di Tahuta Pocut Merah Intan Sare, Kawasan UPTD 7 Tahura Dinas Kehutanan Aceh, Minggu 04/11/2018


Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh Jamaluddin SE MSi.Ak Melalui Kasubbag Umum T Mochammad Iephone, S.STP.,  Saat Di wancarai Media daily mail indonesia net, menuturkan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan ikatan kerja sama dan kekompakkan seluruh  23 UPTD Samsat  Seluruh Aceh, Baik Pegawai  PNS Maupun Kontrak Dalam Lingkungan BPKA serta sebagai bentuk pengenalan satu sama lain agar tidak ada kecanggungan. unjar Lulusan IPDN ini

Ia, menambahkan event Out Bound ini di Ikuti oleh 500 Pegawai/ Kontrak di Lingkungan BPKA dan Seluruh UPTD Samsat, mengikuti permainan outbound ini bisa menjadi hiburan agar tidak ada kebosanan atau Jenuh / Stres  Apalagi Semua Pegawai Butuh repleksing  Sehingga dengan ada ."kegiatan ini sangatlah perlu, bukan hanya untuk bermain saja akan tetapi menjaga kekompakkan dan Silaturrahmi bersama,"ujar kepala subbag Umum

Serangkaian kegiatan Nanti Banyak event yang di meriahkan, Salah Satu nya Tidak Kalah Seru Ada  Kuah Belangong Khas Aceh, Daging Gluh.  dan Pun Permainan-permainan yang disuguhkan pihak panitia sangat menarik sehingga satu sama lain bisa membaur untuk bekerjasama.pungkasnya Iephone [jol]

Label:

Pelaksanaan Imunisasi MR diperpanjang hingga 31 Oktober


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh,– Dua bulan pasca pencanangan kampanye imunisasi campak rubella (MR) fase 2 pada Agustus 2018, realisasi pencapaian imunisasi measles rubella (MR) di Provinsi Aceh masih paling rendah di antara seluruh wilayah diluar pulau Jawa yang mengikuti kampanye nasional ini. Pemerintah Provinsi Aceh melakukan langkah-langkah segera untuk mengejar ketertinggalan pencapaian cakupan. Dinas Kesehatan pada Rabu (26/09) mengadakan rapat koordinasi untuk menyusun langkah-langkah berikutnya untuk memastikan semua anak diimunisasi sesuai harapan.

Realisasi imunisasi MR untuk sasaran anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun untuk Provinsi Aceh sebanyak 76.461 atau 4.94 persen. Target kampanye MR di Provinsi Aceh adalah sebesar 1.5 juta anak. Selain provinsi Aceh, provinsi lain yang hinga kini realisasi imunisasi masih jauh dibawah target adalah provinsi Riau di 26.7 persen, provinsi Sumatera Barat di 27.3 persen dan di Nusa Tenggara Barat di 37.4 persen.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, dengan meminta dukungan dan bantuan semua pihak untuk bersama mensosialisasikan imunisasi dan diikuti dengan testimoni dari enam orangtua anak dengan cacat bawaan akibat rubella (congenital rubella syndrome) dari berbagai daerah di Aceh. Mereka menceritakan bagaimana membesarkan anak dengan CRS dan berharap tidak ada lagi anak yang lahir dengan kecacatan akibat rubella.

Hadir dari Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Dr. Slamet Basir, MPH; Kementerian Dalam Negeri, Zamhir Islamie, S.sos, MPA; Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Bimo Wijayanto; DR. Abd. Rahman Dahlan, M.A dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, dan Iwan Setiawan dari PT. Biofarma.

Perwakilan dari Kantor Staf Presiden mengajak semua pihak untuk mendukung, di tingkat nasional surat dukungan telah dikeluarkan oleh berbagai kementerian. Kemendagri menjelaskan bahwa imunisasi termasuk dalam Standar Pelayanan Minimal yang wajib disediakan pemerintah daerah.

Tujuan imunisasi MR ini adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit campak dan rubella secara cepat; memutuskan transmisi (penularan) virus campak dan rubella; menurunkan angka kesakitan akibat penyakit campak dan rubella; serta menurunkan angka kejadian sindrom rubella kongenital atau CRS (Congenital Rubella Syndrome).

Kecacatan yang timbul ini bisa berupa penyakit jantung bawaan (bocor jantung), kerusakan jaringan otak yang bisa menyebabkan kelumpuhan ataupun retardasi mental, katarak kongenital (terdapat selaput putih di lensa mata), dan gangguan pendengaran atau tuli.

Vaksin MR ini merupakan vaksin yang baru digunakan di Indonesia dan disubsidi oleh pemerintah, yang berarti diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, disertai batuk dan pilek, juga mata memerah. Selanjutnya diikuti dengan munculnya ruam kemerahan mulai dari leher dan wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Gejala penyakit Rubella hampir sama dengan campak, akan tetapi jauh lebih ringan.

"Apabila virus rubella ini menyerang ibu hamil, maka efeknya sangat berat. Si Ibu bisa mengalami keguguran ataupun bayi yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan," sebut Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif. "Imunisasi efektif memberikan kekebalan pada anak dan jika tercapai 95 persen maka akan tercapai kekebalan kelompok (herd immunity). Ini sangat penting Karena penularan campak dan rubella sangat mudah yaitu melalui udara," tuturnya.

Dukungan terhadap kampanye imunisasi MR juga diberikan penuh oleh Majelis Ulama Indonesia. Turut hadir pula perwakilan dari MPU seluruh kab/kota di Aceh. "Imunisasi memiliki manfaat yang sangat besar dan bisa menyelamatkan jiwa. MUI memiliki kewajiban untuk membantu semua program yang memiliki tujuan mulia, apalagi imunisasi adalah salah satu kunci kesehatan masyarakat. MUI telah mengeluarkan fatwa No.33 Tahun 2018 yang menyebutkan bahwa penggunaan vaksin MR untuk saat ini boleh (mubah)" ujar DR. Abd. Rahman. Beliau juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Darurat ada dua, yaitu darurat saat ini dan darurat yang terjadi di masa yang akan datang berdasarkan prediksi dari para ahli yang kompeten, misalnya kita akan memanen musibah besar apabila tindakan tidak dilakukan sekarang.

"Saya melihat langsung Ibu muda yang bayinya terkena cacat empat-empatnya; tuli, buta Karena katarak, jantung bocor, dan otak mengecil, dan saya tidak berani bertanggungjawab di hadapan Allah apabila saya masih mengatakan belum darurat dan tidak melakukan apapun untuk mencegahnya", tambah DR. Abd. Rahman pada akhir sesi diskusi.

Selain MPU, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, dan Dinas Kesehatan dari 23 kab/kota pun turut hadir di sosialisasi tersebut.

Pemerintah pusat telah memperpanjang masa layanan program hingga tanggal 31 Oktober. Seyogyanya, imunisasi MR tahap kedua di seluruh wilayah diluar pulau Jawa berlangsung dari 1 Agustus hingga 30 September 2018. Secara nasional, cakupan imunisasi masih jauh dari target 95 persen, yaitu di angka 50.09 persen, atau sekitar 16 juta anak dari target 31.9 juta anak. Untuk Aceh cakupan baru mencapai sekitar 7%

Label:

Partai Aceh Berhentikan Muharuddin dari Ketua DPRA


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh - Ketua DPRA Muharuddin
Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh secara resmi mengajukan pemberhentian ketua DPR Aceh Muharuddin. Selanjutnya DPA PA juga mengajukan Sulaiman sebagai penggantinya.

Hal itu diketahui melalui surat yang dikirimkan oleh DPA PA tertanggal 2 Oktober 2018 ke DPR Aceh.

Surat itu ditandatangani oleh Ketua DPA PA Muzakir Manaf dan Sekjen DPA PA Kamaruddin Abubakar atau Abu Radak.

Surat itu selanjutnya diserahkan langsung oleh Sulaiman kepada Fraksi Partai Aceh DPR Aceh, yang diterima oleh Ketua Fraksi Partai Aceh Iskandar Usman dan Sekretaris Fraksi PA Azhari Cagee, Senin (29/10).

Isu pergantian Muharuddin dari Ketua DPR Aceh sebenarnya sudah berhembus cukup lama, bahkan sejak akhir tahun 2017, dimana saat itu DPW PA Aceh Utara sudah mengusulkan pergantian Muharuddin.

Seperti diketahui, Muharuddin merupakan anggota DPR Aceh yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) V yang meliputi Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Sementara penggantinya juga bersal dari Dapil yang sama.

Selanjutnya pada Pemilu Legislatif 2019 mendatang Muharuddin diketahui mencalonkan diri menjadi caleg DPR RI melalui Partai Nasdem, daerah pemilihan Aceh dua.

Label:

Medya Hus Bekali Peserta Kemah Seniman Ke-3 DKA Aceh Besar


Daily Mail Indonesia Net Kota Jantho – Seniman Tradisi Aceh Medya Hus membekali peserta Kemah Seniman Ke – 3 Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Aceh Besar di Lhoknga. Seniman yang populer dengan syair spontanitasnya ini disambut antusias peserta di hari terakhir pelaksanaan Kemah Seniman ini, Minggu (28/10/2018) sore.

Sebagai pemateri, Medya Hus dalam paparannya mengajak para peserta untuk mencintai seni tradisi dan mengenalnya lebih jauh seni dan budaya Aceh.

Menurut dia, seni tradisi merupakan identitas seni Aceh yang hampir punah di makan zaman, sebab itu perlu digalakkan kembali kepada para generasi muda terutama di gampong-gampong yang ada di Aceh Besar.

"Apalagi di Aceh Besar ada kesenian khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh kabupaten lain di Aceh. Contohnya tari Likok Pulo dan Ratoh Taloe ini perlu diajarkan agar tidak punah," ujar Syeh yang juga bisa membawakan syair spontanitas dalam bahasa Indonesia ini.

Syeh Medya menjelaskan melalui sanggar Seueng Samlakoe yang ia pimpin selama ini fokus pelestarian seni tradisi Aceh seperti Ca'e Aceh, Seumapa, Ratoh, Nazam dan Hikayat. Selain pengembangan seni tradisi grupnya juga punya anggota yang bisa mementaskan Cagok (lawak-red) Aceh yang sudah tampil di berbagai pementasan di seluruh Aceh.

Seni tradisi ini sebutnya perlu diregenerasi secara terus menerus, terutama kepada para anak muda supaya jangan salah kaprah. Jika hal ini tidak dilakukan, para generasi Aceh selanjutnya tidak akan mengenal lagi mana seni tradisi dan mana kreasi baru. Sebab itu, ia mengajak para peserta Kemah Seniman bisa mengenalkan kembali seni ini secara menyeluruh kepada masyarakat di gampong-gampong yang ada di Aceh Besar.

"Ketua sanggar kecamatan yang baru terpilih dalam kegiatan kemah seniman harus bisa menghidupkan kembali seni tradisi ini dan kami siap menfasilitasi nya," tegas Medya Hus.

Dalam kesempatan itu, Medya Hus mengungkapkan bahwa masyarkat Aceh saat ini harus bisa menempatkan seni yang dipentaskan sesuai dengan kebutuhannya.

"Jangan ketika ada orang meninggal kita menyanyikan syair bahagia dan ketika ada orang pesta kita menyanyikan syair kesedihan. Sesuaikan dengan tempat dan kondisinya," ujar Medya Hus lagi.

Di samping itu dialek bahasa Aceh yang benar juga perlu dikenalkan kembali kepada para generasi muda. Ia berharap pemuda dan pemudi Aceh tidak malu berbahasa Aceh, karena sebutnya bahasa menunjukkan bangsa. Selama ini, Ia merasa bangga bisa melestarikan seni budaya ini bagi masyarakat luas.

"Saya sebagai salah satu pemangku adat di Aceh juga terus berupaya mensosialisasikan hal ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap adat istiadat dan kebudayaan Aceh ini" sebutnya.

Dirinya menyebutkan Aceh Besar memiliki banyak sumber daya seni yang bisa dikembangkan. Terlebih Aceh Besar punya Dewan Kesenian yang selalu aktif menggelar kemah seniman ini tiap tahun sebagai bentuk pelestarian seni budaya. Ia berharap pengurus DKA Aceh Besar ke depan bisa terus menggali potensi-potensi yang ada di gampong-gampong, termasuk dalam hal pembinaan sanggar kecamatan.

Ketua Panpel Kemah Seniman Ke 3 DKAB, Mariadi ST MM, mengatakan Kemah Seniman 2018 ini diikuti 100 peserta utusan dari 23 kecamatan yang berlangsung selama 3 hari di Lhoknga mulai 26 hingga 28 Oktober 2018 dan dibuka oleh Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, Jumat (26/10/2018) malam.

"Pemateri selain Medya Hus juga kami hadirkan dari unsur Forkopimda Aceh Besar, Ketua DKA Provinsi Aceh, dan sejumlah pakar seni," demikian Mariadi.(red)

Senin, 29 Oktober 2018

BNNP Aceh gelar Kegiatan Pengembangan Kapasitas P4GN (workshop) di Instansi Pemerintah


Banda Aceh, Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh Gelar Kegiatan Pengembangan Kapasitas P4GN (workshop) di Instansi Pemerintah yang berlangsung di Sultan Hotel, Banda Aceh, Senin (29/10/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri para perwakilan Instansi Pemerintah dari instansi vertikal dan instansi pemerintah daerah Propinsi Aceh.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh peserta untuk peduli terhadap pemasalahan narkoba dilingkungan kerja instansi pemerintah, mesinergikan program pemberdayaan masyarakat anti narkoba, memetakan calon penggiat anti narkoba yang akan dibekali untuk pengembangan kapasitas P4GN serta mewujudkan kepedulian kementerian/lembaga untuk berperan aktif dalam membangun lingkungann kerja barsih & bebas narkoba.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs. Faisal Abdul Naser, MH yang didampingi oleh Kabid P2M BNNP Aceh Ismardi, SE, MA dan Kasi Dayamas BNNP Aceh Dedi Andria, M.Kes dalam sambutannya menjelaskan mengenai Inpres No. 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekursor Narkotika. Ia melanjutkan, saat ini narkoba di propinsi Aceh sudah sangat mengkhawatirkan.

"Di Aceh 1 dari 100 pelajar sudah menggunakan Narkoba, untuk itu di perlukan peran semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda ini dari bahaya narkoba" jelas Brigjen Faisal.

Faisal menambahkan, berdasar survey dari Universitas Indonesia (UI) bahwa Propinsi Aceh saat ini sudah masuk peringkat ke 7 sebagai daerah peredaran narkoba di Indonesia.

“Permasalahan narkoba tidak bisa dilaksanakan hanya oleh BNN sendiri, perlu adanya kolaborasi, sinergitas dari berbagai macam multi elemen terutama dari para pegawai pemerintahan yang notabene sebagai ujung tombak pemerintah sehingga mampu membantu pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba” ujar Jendral bintang satu itu.

Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk sama-sama menjalankan Inpres No. 6 Tahun 2018 tersebut serta memikirkan rencana aksi dalam rangka melakukan Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di instansi masing-masing.

"Berdasarkan inpres no 6 tahun 2018 ini, mari memikirkan apa rencana aksi pemerintah tantang P4GN kepada generasi kita, kita harus sama-sama melakukan itu," seru Brigjen Pol. Faisal AN.

Tidak lupa Kepala BNNP Aceh ini juga menyampaikan harapannya, kepada semua peserta diminta untuk membentuk tim anti narkoba di kantor masing-masing, sehingga masing-masing kantor pemerintah memiliki tim pencegahan/ anti narkoba.

Label: , ,

Peringati HSP Ke - 90, ADO Galang Darah di Aceh Besar


Puluhan PNS dijajaran Pemkab Aceh Besar antusias menyumbang darah pada momen peringatan HSP ke 90 yang digalang Oleh Ormas ADO bekerjasama dengan Pemkab Aceh Besar dan KNPI setempat, Senin, 29 Oktober 2018 di Lapangan Bungong jeumpa Kota Jantho Aceh Besar. 


Daily Mail Indonesia Net Kota Jantho - Komunitas kemanusian Awak Droe Only (ADO) gelar aksi sosial donor darah di kota Jantho, Senin 29 Oktober 2018 di Lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho Aceh Besar.

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah kepala SKPK dan pegawai negeri di lingkungan pemerintah kabupaten Aceh Besar dan Organisasi KNPI setempat.

Ketua panitia ADO, Muhammad Ali menyebutkan, kegiatan donor darah tersebut bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda tahun 2018 dan mendapat dukungan penuh dari pemkab Aceh Besar.

"Donor darah ini adalah kegiatan rutin ADO bersama Palang Merah Indonesia (PMI) yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali , ini yang ke delapan, kita ambil momentum sumpah pemuda," ujar Ali.

Pada kegiatan yang mengambil tema 'Peringatan sumpah pemuda dan kegiatan sosial donor darah" itu ADO berhasil mengumpulkan 34 kantung darah.

Jumlah itu lebih sedikit dibanding jumlah pendonor yang ingin mendonorkan darahnya. Yang lainnya tidak dapat mendonor dengan alasan kesehatan dan tidak cukup Hb.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, mengapresiasi kegiatan ADO, dan diharapkan kegiatan serupa tidak cuma dilaksanakan pada hari ini saja, tapi dapat dilanjutkan pada momen lainnya, supaya dapat membantu saudara saudara yang sedang membutuhkan darah yang disumbang pendonor.

" Hendaknya kegiatan ini tidak cuma dilaksanakan hari ini, tapi dapat dilanjutkan dimomen momen lain, semoga apa yang disumbangkan oleh pendonor dapat dimanfaatkan oleh yang membutuhkannya," demikian harap Bupati Mawardi Ali.(ADC)

Momentum HSP Ke -90, 4 Pemuda Inspiratif Aceh Besar Mendapat penghargaan Bupati Ir Mawardi


Daily Mail Indonesia Net Kota Jantho - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Pariwisata.(Disparpora) menggelar kegiatan tahunan memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober.

Kegiatan tahunan ini  dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda Ke - 90 ini, Pemerintah Aceh Besar menggelar sejumlah agenda diantaranya, Jambore (Kemah Pemuda) Aceh Besar, dimana dalam kemah tersebut diharapkan dapat menjadi media bersama untuk bisa saling berkomunikasi mengeluarkan ide-ide dan gagasan untuk kemajuan Aceh Besar kedepan, ungkap Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.


Agenda Peringatan Hari Sumpah pemuda ke 90 tersebut digelar di Kota Jantho, Ibu Kota kabupaten Aceh Besar yang berlangsung mulai hari Jumat 26 Oktober 2018 sampai dengan 29 Oktober 2018.

Selain kemah, juga ada agenda Pertandingan Futsal antar OKP/Paguyuban Se-Aceh Besar, Temu ramah dan dialog Pemuda bersama Bupati yang  digelar di Aula ISBI Jantho, dan Malam apresiasi pemuda inspiratif. Empat (4) pemuda Aceh besar mendapatkan penghargaan dari bupati aceh besar yaitu Takdir Feriza, S.Pd.I sebagai pemuda inspiratif bidang keagamaan, Edi Fadhil, SH sebagai pemuda inspiratif bidamg Sosial, Awir Nazar bidang Pendidikan dan Hurairah di bidang Olah Raga.


Kabag Humas dan Protokoler Setda  Aceh Besar  Muhammad Basir SSTP MM,  Saat Mengatakan Di Media Daily Mail Indonesia Net Menjelaskan, Agenda selanjutnya dalam rangka hari sumpah pemuda tersebut yaitu Upacara Bendera Hari Sumpah Pemuda dan Donor Darah dan Pentas seni serta kreatifitas pemuda  yang akan digelar pada hari Senin 29 Oktober 2018 di lapangan Kota Jantho.


Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari hingga hari Senin (29/10/2018) dan diikuti puluhan peserta yang berasal dari organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Aceh Besar seperti organisasi keagamaan, organisasi sosial dan sebagainya, tutup M. Basir.[red]

Pemkab Aceh Besar Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke- 90 Bupati: Menjadi Pemuda Indonesia Hebat


Daily Mail Indonesia Net KOTA JANTHO – Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali mengajak para pemuda untuk menjadi generasi yang hebat dan berkualitas. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing.  Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat.

Harapan tersebut diungkapkannya ketika membaca sambutan tertulis Menpora Imam Nahrawi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 di Lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho, Senin (29/10/2018). Hadir dalam kesempatan tersebut Wabup Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, Forkopimda, para kepala SKPD, OKP se-Aceh Besar, dan tokoh-tokoh masyarakat.


Menurutnya, revolusi mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Pemuda-pemuda hebat Indonesia telah lahir dan mampu berkompetisi di kancah Asia. Perhelatan Asian Games  2018, atlet-atlet muda Indonesia berhasil bersaing dengan bangsa-bangsa Asia, dan berasil menduduki peringkat ke-4, serta di ajang Asian Para Games 2018 para atlet kita berhasil menduduki peringkat ke-5. Ini adalah sejarah baru kebangkitan olahraga Indonesia. Serta harus dijadikan momentum untuk terus membangun optimisme pemuda indonesia dengan bekerja keras mewujudkan prestasi di berbagai bidangnya.


Dikatakannya, tahun 2019 bangsa Indonesia akan menggelar hajat besar pesta demokrasi untuk memilih dan menentukan pimpinan nasional dan daerah yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota legisatif, baik DPR RI, DPD RI, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II. Untuk itu, peran dan tanggung jawab pemuda dalam menyukseskan proses pemilihan umum nanti, amat sangat dibutuhkan. Partisipasi aktif pemuda dalam Pemilu 2019 perlu ditingkatkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas. "Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras, dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik," ungkapnya.


Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar, Muhammad Basir SSTP MSi menambahkan, kegiatan Sumpah Pemuda tahun 2018 di Aceh Besar juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan seperti jambore pemuda Aceh Besar, turnamen futsal antar OKP/paguyuban, penyerahan penghargaan untuk pemuda inspiratif dan berprestasi, donor darah, serta pemeriksaan kesehatan gratis.[red]
TEKS FOTO - Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali menyerahkan hadiah kepada pemenang aneka lomba pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho, Senin (29/10/2018). FOTO-HUMAS PEMKAB ACEH BESAR

Pesawat Lion Air Hilang




Daily Mail Indonesia Net– Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak sejak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.00 WIB, Senin (29/10/2018).

"Benar kami kehilangan kontak sejak terbang jam 6.00 WIB dari Cengkareng," ujar Direktur Umum Lion Air Grup Edward Sirait.

Edward menyatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan keberadaan pesawat Lion Air tersebut.

"Kita lagi cek. Informasi masih simpang siur," imbuh Edward.

Sumber : LIPUTAN6.COM

Label:

Ketua Kadin Aceh Firmandez di Pecat, Ini Kata M. Iqbal


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh – Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal, M Mada dkk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian/pemecatan terhadap Ketua Kadin Aceh Firmandez.

Surat dengan nomor Skep/ist/Kdn/ Aceh/X/2018 itu tentang pemecatan Firmandez sebagai Ketua Kadin Aceh periode 2013-2018 itu dikeluarkan pada Jum'at 26 Oktober 2018 itu.

Dalam surat ini disampaikan beberapa pertimbangan atas SK tersebut diantaranya bahwa selama kepengurusan Firmandez dinilai mempersulit proses pengeluaran Kartu Tanda Anggota (KTA) Kadin.

Kemudian dalam pengambilan keputusan Firmandez selalu bertindak otoriter atau tidak pernah melakukan musyawarah membawa dalam rapat dewan pengurus, membayar gaji karyawan diluar ketentuan Upah Minimum Provinsi (UMP), serta dinilai telah menyalahgunakan kantor Kadin Aceh.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut serta memperhatikan beberapa hal lain, maka mereka memutuskan memberhentikan Firmandez selaku Ketua Kadin Aceh sisa masa jabatan periode 2013-2018. Yang bersangkutan tidak punya hak dan kewenangan apapun lagi bertindak sebagai Ketua atau pengurus Kadin Aceh.

M Iqbal saat dihubungi AJNN membenarkan keabsahan surat tersebut, bahwa surat itu memang mereka yang mengeluarkannya.

"Iya betul surat itu," kata M Iqbal.

Surat ini dibuat atas nama Dewan Pengurus Kadin dan Komite Penyelamat Kadin Aceh. Ditandatangani oleh Muhammad Iqbal, T Jailani Yacob, Rahmad Rasyid, Indra Azmi dan Muhammad Mada.

Dan diketahui atau disetujui oleh Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Aceh, H Syamsunan Mahmud. Surat ini juga ditembuskan ke Kadin Indonesia, Gubernur Aceh, Ketua DPR Aceh, Kapolda Aceh, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Aceh, etua Dewan Penasehat Kadin Aceh dan para Ketua Kadin Kabupaten/kota.

Sumber : AJNN

Label:

Aceh Marathon 2018 Resmi Dibatalkan


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh menyatakan Aceh Marathon 2018 yang rencananya digelar pada tahun ini batal dilaksanakan.

"Aceh Marathon 2018 batal dilaksanakan. Kegiatan tersebut tidak mungkin dilaksanakan pada tahun ini," kata Kepala Dispora Provinsi Aceh Darmansyah di Banda Aceh, Senin.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh melalui Dispora berencana menggelar Aceh Marathon pada Juli 2018. Kegiatan direncanakan digelar di Sabang, Pulau Weh.

Namun karena sesuatu hal, Dispora menunda Aceh Marathon 2018 untuk waktu tidak ditentukan. Padahal, pengadaan kaos, medali, dan lainnya sudah ditenderkan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Aceh.

Darmansyah menyebutkan, pembatalan lomba lari ini karena waktu pelaksanaannya tidak memungkinkan. Namun, begitu pihaknya akan duduk kembali membahas apakah kegiatan tersebut akan dilaksanakan tahun depan atau tidak.

"Kami akan duduk kembali, apakah Aceh Marathon dilanjutkan dan dilaksanakan pada 2019 atau tidak. Jika Aceh Marathon jadi terlaksana, tentu menjadi ajang promosi Aceh karena kegiatan ini berskala internasional," sebut dia.

Terkait dengan uang pendaftaran yang dibayarkan peserta, Darmansyah mengatakan uang tersebut dibayarkan kepada tim ahli Aceh Marathon, maka mereka yang mengembalikannya.

"Kalau itu, karena mereka membayarkannya melalui tim ahli, kami minta untuk dikembalikan. Yang jelas, Aceh Marathon tidak mungkin dilaksanakan dalam tahun ini," pungkas Darmansyah

Label:

Satuan Lalu Lintas Aceh Utara Rilis Video Kocak Empat Modus Pelanggaran


Daily Mail Indonesia Net Aceh Utara – Satuan Lalu Lintas Polres Aceh Utara kembali membuat video kocak dengan judul 'Empat Modus Pelanggaran Menghadapi Razia 2018'. Video itu dibuat dalam rangka pelaksanaan Operasi Zebra yang akan digelar serentak pada 30 Oktober hingga 12 November 2018 mendatang.

"Empat modus pelanggaran yang kita tonjolkan di dalam video ini, yaitu pura-pura jadi turis, pura-pura sok kenal, pura-pura masuk rumah warga dan pura-pura ganti sopir. Videonya akan kita share lengkap di YouTube, Senin nanti," ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kasat Lantas Iptu Sandy Titah Nugraha  26 Oktober 2018.

Sandy menyebutkan, empat modus pelanggaran saat razia itu dibuat karena terinspirasi pengalaman anggota Satlantas di lapangan. Selain untuk menghibur masyarakat, video itu juga bertujuan sebagai pengingat bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan Operasi Zebra.

"Masyarakat tidak perlu takut menghadapi pemeriksaan atau razia Operasi Zebra, cukup mematuhi segala peraturan berlalu lintas di jalan raya. Misalkan, bagi pengendara roda dua memakai helm depan dan belakang, memasang spion kendaraan lengkap, membawa SIM dan STNK. Sementara bagi pengemudi diharapkan selalu memasang sabuk keselamatan (seat belt) saat berkendara, tentunya juga membawa SIM dan STNK," kata Sandy.

Label:

Minggu, 28 Oktober 2018

Seratusan Seniman Ramaikan Kemah Seni di Lhoknga


Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali menyematkan tanda peserta kepada sesorang seniman yang ikut serta memeriahkan pergelaran kemah seniman ke 3 tahun 2018 di lhoknga Aceh Besar,


Daily Mail Indonesia Net Kota Jantho - Sebanyak 100 peserta mengikuti kemah seniman ke 3 yang digelar Dewan Kesenian Aceh (DKA) Aceh Besar berlangsung selama 3 hari di Lhoknga mulai 26 hingga 28 Oktober 2018. Kegiatan kemah seniman ke 3 dibuka oleh Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali dan sekaligus memberikan santunan bagi 20 anak yatim, Jumat, 26 Oktober 2018, malam.

Turut dihadiri Kajari Aceh Besar Mardani SH, unsur Forkopimda Aceh Besar, Kepala SKPK, para camat, mantan Bupati Aceh Besar Dr Bukhari Daud MEd, Ketua DKA Provinsi Aceh Nurmaida Atmaja, anggota DPRK Aceh Besar, Muspika Lhoknga dan tokoh-tokoh masyarakat.

Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, mengatakan pemerintah sangat mendukung kegiatan Kemah Seniman ini dilaksanakan, dirinya juga berencana pada hari ulang tahun Kota Jantho pada tahun depan akan mengelar Festival Seni Budaya yang pertama yang nantinya akan memperebutkan piala Bupati Aceh Besar. "Pada perebutan piala Bupati Aceh Besar, nanti akan diikuti oleh sanggar kecamatan," ujar Mawardi Ali.

Ia menambahkan, festival ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan seni budaya di Aceh Besar yang selama ini sudah banyak yang hilang. Aceh Besar punya ciri khas seni tersendiri seperti likok pulo, ratoh talo dan alee bak jok. "Seni-seni Aceh Besar ini harus bisa berkembang dan menjadi budaya kita, selain juga di Aceh Besar memiliki Kampus Institut Seni Budaya Indonesia(ISBI) tentu ini dapat mengambil peran untuk mengembangkan seni," kata Mawardi Ali.

Ketua DKA Aceh Besar Drs Burhanuddin MA MM, menjelaskan DKA Aceh Besar ini dibentuk berdasarkan SK dari Bupati Aceh Besar, jadi sudah sewajarnya pihaknya mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Aceh Besar. Pada kesempatn tersebut, Burhanuddin juga menyampaikan bahwa, dalam kegaitan kemah seniman ke 3 ini juga akan dibentuk pengurus DKA dewan kesenian tingkat kecamatan.

"Insya Allah akan dilakukan pada saat musyawarah ," ujarnya.

Sementara itu Ketua DKA Provinsi Aceh, Nurmaida Atmaja, dalam sambutannya mengapresiasi DKA Aceh Besar yang telah berhasil melaksanakan kemah seniman ini setiap tahunnya. Dirinya menyimpulkan harmonisasi dan kekompakan DKA Aceh Besar dengan pemerintah serta pelaku seni telah berjalan dengan sangat baik di Aceh Besar.

"Harmonisasi seperti ini lah yang harus terjaga serta dipertahankan oleh kita semua dengan terbangunnya suasana yang baik seperti ini, insya Allah kedepan keberadaan keseinan akan menjadi lebih bergairah dan kokoh," paparnya.

Ketua Panpel Mariadi ST MM, menyebutkan Kemah seniman yang diikuti 100 peserta dari 23 Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar yang di pusatkan di kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Pada kemah seniman kali ini, selain ada pembekalan dengan berbagai teori dari sejumlah nara sumber pada malam hari juga digelar pentas seni dengan penampilan sanggar seni di Aceh Besar. Pada kemah seniman ini juga nanti akan digelar berbagai kegiatan lainnya juga termasuk membahas agenda untuk menentukan tuan rumah kemah seniman tahun depan. (ril)

Sabtu, 27 Oktober 2018

Malam ini, Penobatan Duta Wisata Aceh 2018


Daily Mail Indonesia Net BANDA ACEH - Sebanyak 46 Agam dan Inong, Duta Wisata dari 23 kabupaten/kota di Aceh Sabtu malam ini (27/10/2018), mengikuti malam Penobatan Duta Wisata Aceh 2018 yang digelar  di Gedung ACC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.

Sabtu pagi, sebelum malam  penobatan, Duta Wisata dari  masing-masing daerah bertemu Istri Plt. Gubernur Aceh yang juga merupakan Wakil  Ketua TP- PKK Aceh, Ny. Dyah Erti Idawati di Pendopo Wakil Gubernur.

Turut mendampingi, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan  Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Amiruddin yang didampingi pejabat dijajarannya. 

Dalam kata sambutannya, Amiruddin menyampaikan, bahwa 46 Agam dan Inong yang telah selesai mengikuti  berbagai tahapan seleksi dan pengujian akdemis yang diuji oleh tim dewan juri dari 24 hingga 26 Oktober 2018. 

"Hari ini, Sabtu, 27 Oktober , hari terakhir masa karantina. Pada hari ini pula, setelah bertemu Ibu,  adek-adek Duta Wisata mengikuti City Tour dan malam hari nya Penobatan Duta Wisata Aceh 2018. Kami berharap Ibu bisa hadir pada malam penobatan tersebut yang digelar di gedung ACC Dayan Dawood," kata Amiruddin.

Amiruddin  berharap, para duta wisata dari perwakilan daerah masing-masing dapat membantu mempromosikan pariwisata Aceh melalui media sosial.

"Kejayaan pariwisata ada ditangan adek-adek. Oleh karena itu adek-adek yang bertangungjawab mengembangkan pariwisata di Aceh maupun di daerah masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, Istri Plt. Gubernur Aceh, Ny. Diah dalam sambutannya mengatakan, semua peserta memiliki kelebihan dan potensi diri masing-masing, baik dari segi fisik  maupun kecerdasan intelektual.

"Kemampuan duta wisata dalam memperkenalkan potensi objek wisata yang ada di daerah masing-masing sangat membantu perkembangan pariwisata Aceh kedepannya. Cantik dan ganteng tidak cukup,  tapi kecerdasan intelektual yang dibutuhkan di bidang ini. Kalian adalah role model, bagi pemuda lain.  Jangan cover nya aja yang baik, tapi dalamnya juga harus baik. Adek-adek juga harus diingat bahwa pariwisata kita adalah wisata halal dan syariah, sebagaimana yang dikatakan Pak Amir tadi," pesan Ny. Diah.

Dosen Teknik Unsyiah ini juga berharap Duta Wisata Aceh bisa terus memberi kontribusi untuk kemajuan pariwisata Aceh yang akan mendongkrak peningkatan PAD (pendapatan asli daerah).

Serta memanfaatkan media sosial sebagai wadah mempromosikan objek wisata, kuliner, budaya, dan kesenian Aceh, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh.

 "Mulai lah dari hal-hal yang kecil, misal pengelolaan  sampah organik dan membangun industri kreatif lainnya di gampong yang berdampak pada peningkatan perekonomian. Serta membuka peluang lapangan pekerjaan baru," demikian pungkasnya. [Red]

BNNP Aceh Peduli Palu dan Donggala Lakukan Penggalangan Dana



Banda Aceh, Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh terus gelar sosial penggalangan dana bantuan untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami yang melanda kota di Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Penggalangan dana yang dilakukan BNNP Aceh kali ini digelar di cafee yang dikemas dengan cara melakukan kreativitas melalui panggung live musik yang dipersembahkan oleh BNNP Aceh kepada masyarakat khsususnya pengunjung cafee. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Berantas BNNP Aceh Amanto yang didampingi kasie pasca rehabilitasi Saiful, di Cafee chek yuke, Lampineung, Banda Aceh, Jumat (26/10/2018) malam.

Amanto mejelaskan, kegiatan penggalangan dana yang dilakukan pihaknya kali ini dengan memanfaatkan kreatifitas dari clien pasca rehabilitasi yang telah dibina oleh BNNP Aceh dengan cara bernyanyi-nyanyi dihadapan para penggunjung cafee.

Amanto menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan penggalangan dana sampai batas waktu yang belum ditentukan, sebelumnya secara internal BNNP Aceh juga sudah dilakukan penggalangan dana, begitu juga dengan BNNK disetiap kabupaten kota juga sudah melakukan hal yang sama.

"Setelah semua terkumpul, nantinya akan diserahkan kepada pimpinan yaitu Kepala BNNP Aceh yang kemudian akan diserahkan kepada korban bencana di palu dan donggala," Ujar Amanto lagi.
Selain penggalangan dana, pihaknya juga melakukan sosialisasi bahaya narkoba serta memperkenalkan BNN ini kepada masyarakat, bahwa BNNP yang selama ini dikenal mungkin seram, akan tetapi yang sebenarnya itu BNN lebih bermasyarakat.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya melalui petugas-petugas BNNP Aceh juga melakukan sesi tanya jawab dengan para penggung cafee dengan tujuan untuk menggali pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan BNN di Aceh, juga menggali pengetahuannya pada narkoba.
"Dengan cara-cara seperti ini akan lebih keberanian masyarakat itu muncul, karena kita ambil sisi humanis yang disisipkan dengan kreativitas," jelas Amanto.
Sementara itu, salah satu pengunjung cafee dari jambo komunitas yang sering mangkal di chek yuke ini mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BNNP Aceh hal ini sangat positif dan patut diapresiasi oleh semua pihak, ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh pengunjung yang lainnya, dirinya sudah lama mengetahui keberadaan BNN di Aceh, namun yang diketahui adalah sudah banyak melakukan pemberantasan narkoba di Aceh. pada kesempatan tersebut juga, dirinya meminta kepada BNNP Aceh untuk memperbanyak melakukan sosialisasi bahaya narkoba ini kepada masyarakat khsusunya pada kalangan muda, karena narkoba ini lebih dominan digunakan oleh para generasi muda.
Terkahir, amanto juga berpesan kepada seluruh masyarakt yang hadir di cek yuke khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk menjauhi narkoba, karena narkoba itu sangat berbahaya. selain itu juga aman nto juga menghimbau kepada masyarakat yang tau ada tetangga yang menggunakan narkoba atau keluarga yang menggunakan narkoba untuk dapat melaporkan diri kepada BNNP Aceh untuk segera diobati.
"Kalau dilapor, tentunya tidak akan dilakukan proses hukum, malah BNNP Aceh akan memfasilitas untuk direhabilitasi," pungkas Amanto.[]

Label: , ,

Ramalan Syiah Kuala Untuk Indonesia Dan Aceh di 2019

Sejarah

"Kejayaan Nusantara Akan Terwujud Setelah Terjadinya Hura Hara (Goro-Goro) Dengan Tumbangnya Kekuatan KUNING dan MERAH oleh Pemimpin Adil Bijaksana Yang Akan Hadir Pada Tahun 1440 H (2019 M)"

Syahdan, sebuah hikayat dalam Kitab Mandiyatul Badiyah yang terkenal di Negeri Aceh, menyebutkan bahwa Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala dan Sultan Iskandar Muda pernah mendapatkan wasiat dari Nabi Khidir AS. Hikayat inilah dipercaya oleh masyarakat Aceh dan sekitarnya sebagai Ramalan Syiah Kuala.

Sebenarnya ramalan seperti ini bukanlah hal yang asing di Nusantara. Dalam masyarakat Tanah Jawa dikenal dengan Jongko Joyoboyo atau Ramalan Jayabaya, beliau adalah salah seorang Raja yang diyakini memiliki kekuatan mistis mampu menerawang masa depan.



Ramalan Syiah Kuala yang wafat pada tahun 1699 H ini memberikan gambaran tentang perjalanan Negeri Aceh (Bilad al Asyi) dulu dan masa yang akan datang.

Namun banyak orang yang berfikiran sempat dengan menganggap Negeri Aceh hanya sebatas provinsi ciptaan Belanda yang dilanjutkan oleh Soekarno.

Padahal menurut penelitian British Academy London sampai dengan tahun 1850 M batas wilayah Negeri Aceh yang mendapat perlindungan Khilafah Usmaniah di Turki terbentang dari Bandar Aceh Darussalam di Barat sampai dengan Bandar Naairah (Banda Neira) di Kepulauan Ambon di Timur.

Sementara dari Selatan terbentang dari Bandar Baali sampai Bandar Suulu dan Bandar Amanillah (Manila) di Utara.



Sebenarnya kurang tepat jika hal ini dikatakan sebagai ramalan. Dalam dunia spiritual Islami hal ini lebih tepat disebut sebagai Firasatul Mukmin yang sering dibahas dalam dunia sufisme.

Dalam bahasa kontemporer disebut dengan penampakan atau penghilahatan. Jika hal ini datangnya dari Ulama maka boleh dikatakan ini sebagai ilham basyirah kepada kaum muslimin.

Dalam kitab berhuruf Arab kuno Kitab Mandiyatul Badiyah, penampakan Syiah Kuala dinukilkan sebagai berikut:

1. Bahwa lebih kurang dalam tahun 1260 Hijriah Negeri Aceh akan ditimpa bala bencana.

2. Bahwa dalam tahun 1320 Hijriah Aceh akan dikalahkan oleh kerajaan Ba yang datangnya dari pihak Barat.

3. Bahwa beberapa lama kemudian (lebih kurang) 45 musim kerajaan Ba dikalahkan oleh kerajaan Jim yang datangnya dari pihak matahari terbit.

4. Bahwa lebih kurang Empat musim kerajaaan Jim menguasai Negeri Aceh tiba-tiba ia keluar secepat mata karena ia dikalahkan oleh Peuraja 'Ajam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa dan barang sebagainya.

5. Setelah kerajaan Jim keluar maka negeri Aceh dan negeri di bawah angin lainnya atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan negeri Aceh dan negeri di bawah angin lainnya bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif dan berakhir dengan huruf Jim.

6. Kerajaan itu akan berdiri sampai kuat, akan tetapi negerinya penuh huru-hara dan banyak pertumpahan darah. Rakyat melakukan banyak kemudlaratan dan kehidupan mereka susah, perdagangan mahal, pakaiaan dan makanan mahal, yang pandai malah tutup mulut, orang besar-besar banyak dusta, semua rakyat berpaling muka pada pembesar-pembesar itu, perampasan terjadi di tiap-tiap simpang, tidak bersenjata dan banyak orang pada masa itu sangat suka pada MERAH dan KUNING dengan menanti yang tidak mengaku Allah dan bermusuh dengan agama yang ada di atas bumi ini.

7. Bahwa pada waktu itu umat Islam banyak tersesat karena kurang ilmu, kurang amal, lemah iman, banyak dosa. Ketika itu banyak umat Islam meninggalkan mazhab yang lama dan membuat mazhab baru dan itulah tanda huru-hara serta kutuk dan bala.

8. Manusia pada waktu itu banyak membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad saw.Pada waktu itulah orang negeri banyak mengikut huruf Enam dan ada juga yang suka kepada huruf garis Fa, Kaf, Jim, atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbal 'Alamin.

9. Bahwa nanti akan datang pada suatu masa rakyat akan bangkit dengan amarahnya seperti api berbara, bermaksud membela negeri dan bermaksud hendak melepaskan diri dari KUNING dan MERAH, dan sebagainya.

Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam. Dan pada akhirnya yang mengalahkan KUNING dan MERAH itulah yang menang, yakni golongan yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta kokohlah ajaran Islam.Negeri aman, damai, adil, makmur seperti dahulu kala, yakni akan menang orang-orang yang beriman.

10. Pada tahun 1440 akan dipimpin oleh Pemimpin yang Adil dan Bijaksana, yang akan membawa kemakmuran negeri serta mengembalikan martabat agama.

Ulasan Penafsir

Jika kita perhatikan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, terutama sejak dideklarasikannya Kerajaan Islam Demak pada tahun 1487 M oleh para WALISONGO sebagai kelanjutan Kerajaan Majapahit dengan mengangkat Raden Fatah sebagi Sayyidin Khalifah Panatagama.

Dan selanjutnya di Sumatera dideklarasikan Kerajaan Bandar Aceh Darussalam pada tahun 1515 M atau setelah dikuasainya Malaka oleh Penjajah Portugis, maka jelaslah wilayah Kesultanan Islam Nusantara telah terbentuk sebagai sebuah konfederasi para Sultan yang berhubungan erat dengan Khilafah Islamiyah di Turki.

Kesultanan Islam dari Bandar Aceh di Barat sampai dengan Bandar Maluku di Ambon adalah satu kesatuan kekuasaan Islam.

Dimana orang Arab, Persia, India maupun Turki mengenalnya dengan Kesultanan ACEH Darussalam sebagai pusatnya.

Dan Aceh juga dikenal sebagai Serambi Mekkah karena peran sentralnya dalam penyebaran dan pengembangan Islam serta banyak membantu kemakmuran Mekkah. Salah satu bukti nyata peranan Aceh adalah banyaknya peninggalan waqaf Aceh di Mekkah, salah satunya adalah Waqaf Habib Bugak Aceh.

Sejak terbentuknya Kesultanan Aceh telah banyak terjadi peristiwa, sebagaimana disebutkan oleh Tengku Syiah Kuala dalam Kitab Mandiyatul Badiyah di atas.

Peristiwa bencana besar pada tahun 1260 H dihubungkan dengan peristiwa bencana alam seperti gempa dan tsunami. Selanjutnya pada tahun 1873 dimulai perang dengan penjajah Belanda serta kemasukan penjajah Jepang dalam waktu singkat yang berakhir dengan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Namun bencana perang saudara masih dialami oleh masyarakat Aceh dalam peristiwa Revolusi Sosial maupun Pemberontakan DI-TII dilanjutkan dengan GAM dan bencana tsunami tahun 2004.



Maka sejak tahun 2005 masyarakat mulai menjalankan kehidupan normal dan otonomi khusus setelah diadakannya perjanjian damai antara GAM dan Pemerintah RI. Perdamaian ternyata belum dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Dan di bawah kekuasaan KUNING dan MERAH negara bangsa yang telah bersepakat ini mulai terancam kedaulatan dan masa depannya. Itulah yang disebutkan sebagaimana dalam poin 6, 7 dan 8 di atas.

Kini kita sedang memasuki era yang disebut dalam poin ke 9. Perjuangan untuk mengalahkan KUNING dan MERAH sebagai jalan untuk kemenangan umat Islam.

Dan sejak orde baru rezim KUNING berkuasa dan di alam reformasi muncul MERAH  yang berkoalisi melahirkan pemerintahan yang ditengerai disponsori oleh KUNING (Cina) yang MERAH (Komunis). Maka Umat Islam harus mengalahkan Kuning dan Merah jika ingin menegakkan Islam di Indonesia.

Menurut firasat Syiah Kuala dalam kitabnya tersebut, akan terjadi huru hara dahsyat sebagaimana disebut dalam poin 9, persis sebagaimana disebutkan dalam Jongko Joyoboyo dengan bahasa akan adanya goro-goro atau kerusuhan masal rakyat.



Tentu sebagai bangsa yang demokratis, kita tidak menghendaki adanya huru hara dahsyat tersebut, namun jika demikian sudah digariskan oleh Allah Yang Maha Kuasa sebagai jalan kebebasan dan kemakmuran, maka bangsa Indonesia harus siap siaga menempuhnya, sebagaimana dahulu para pahlawan agung bangsa merebut kemerdekaan dengan pengorbanan darah dan harta.

Pada poin ke 10 disebutkan pada tahun 1440 (2019) perjuangan akan melahirkan pemimpin besar dan pemimpin adil yang akan membimbing bangsa menuju kemakmuran sejati.

Pemimpin ini akan diuji dengan kemampuannya untuk mengalahkan Kuning-Merah dalam setiap lini perjuangannya.

Pemimpin sejati ini tidak akan lahir dari sistem atau golongan Kuning-Merah dan antek-anteknya. Namun dia dengan golongannya akan berperang melawan Kuning-Merah sampai mendapatkan kemenangan sejati yang akan mengantarkan Indonesia Raya menuju Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Penutup

Tentang ramalan ataupun firasat Tengku Syiah Kuala di atas, kebenarannya sebagian telah dibuktikan oleh sejarah. Selanjutnya kita serahkan kepada Allah Yang Maha Tahu.

Sebagai Muslim kita mesti yakin pada janji Allah. Hal ini sesuai dengan beberapa firmah Allah yang menyatakan bahwa bumi ini pada akhirnya memang akan diwariskan kepada kaum beriman, mereka yang tertindas, orang-orang saleh dan mereka yang bertakwa.

Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al A'raf: 127-128)

"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)." (QS. Al Qashas:5)

"Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwarisi hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah)." (QS. Al Anbiya:105-106)

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." (QS. An-Nur:55).[jol]

Sumber: theglobal-review.com

Pemerintah Aceh Komit Implementasi Transansi Non - Tunai Maupun 23 Kabupaten / Kota Seluruh Aceh

Advertorial


Pemerintah Aceh Di Wakili  Asisten III Administrasi Umum, Kamaruddin Andalah menghadiri Lauching Amplikasi Cash Management System (CMS) PT. Bank Aceh Syariah kepada Kepala SKPA dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kab/Kota Se-Aceh, di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin, 01-10-2018.

Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Kamaruddin Andalah, mengatakan peluncuran aplikasi CMS pada Pemerintah Aceh dan seluruh Kabupaten/Kota merupakan salah satu bentuk dari komitmen Pemerintah Aceh dalam mendukung gerakan nasional non tunai dan menindaklanjuti surat edaran Menteri Dalam Negeri  tentang Implementasi Transaksi Non-tunai pada Pemerintah Daerah Provinsi. .

"Mulai tahun 2019, sesuai dengan Instrukti Plt. Gubernur semua transaksi belanja Pemerintah Aceh baik yang bersumber dari APBA maupun APBN akan dilakukan secara non tunai,"kata Kamaruddin.


Program CMS kata Kata Kamaruddin akan mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan juga sebagai upaya efesiensi dalam belanja Pemerintah daerah.

Pemerintah Aceh kata Kamaruddin, sudah melakukan pilot projek aplikasi CMS pada beberapa instansi Pemerintah Aceh dan tidak menunjukkan kendala apapun.

Karena itu, Kamaruddin berharap agar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah di seluruh Kabupaten/Kota agar segera mempelajari implementasi aplikasi CMS di semua instansi.

"Kalau ada permasalahan dalam implementasi aplikasi ini, Pemerintah Aceh melalui Badan Pengelolaan Keuangan Aceh dan Bank Aceh siap membantu menyelesaikannya," ujar Kamaruddin.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolan Keuangan Aceh, Jamaluddin menyampaikan, dengan aplikasi CMS, transkasi keuangan diseluruh instansi pemerintah dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Selain Keamanan dan Kenyamanan, SMS juga menawarkan kecepatan transaksi karena bersifat online dan dapat diakses melalui, tablet, HP, Laptop yang memiliki akses internet.

"Jadi tidak ada lagi alasan tidak ada ditempat, uang tidak cair, karena sudah bisa dilakukan secara online," ujar Djamaluddin.

Implementasi CMS kata Jamaluddin akan memudahkan pekerjaan bendahara, pengeluaran dan penerimaan menjadi lebih ringan, penyusunan keuangan tepat waktu dan efesiensi penggunaan anggaran yang signifikan.


Gerakan Nasional Non Tunai
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)



dicanangkan pada 14 Agustus 2014 melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, pemerintah daerah, serta Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pembayaran nontunai lebih praktis, efisien, dan aman. Jika komunitas dan gaya hidup nontunai ini sudah meluas, maka beban bank sentral dalam mencetak serta mengendalikan peredaran uang di masyarakat akan berkurang.

Uang Elektronik

Demi mempermudah layanan keuangan nontunai bagi masyarakat, pemerintah telah mengenalkan dua tipe uang elektronik. Satu kartu berbasis chip (e-money),  dan yang lainnya adalah uang elektronik terdaftar berbasis server dengan nomor telepon genggam. Dua jenis uang elektronik ini dibuat untuk menjangkau masyarakat yang belum tersentuh jasa sistem pembayaran dan keuangan formal, maupun yang telah menabung namun belum optimal memanfaatkan layanan keuangan lainnya.

Dalam peredaran uang elektronik, bank bekerja sama dengan agen Layanan Keuangan Digital. Lembaga Keuangan Digital adalah layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerja sama dengan pihak ketiga, menggunakan sarana dan teknologi berbasis mobile maupun web dalam rangka keuangan inklusif.

Perkembangan LKD di seluruh Indonesia sangat signifikan. Menurut catatan Bank Indonesia, saat ini ada 27 penerbit uang elektronik. Jumlah uang elektronik yang teregistrasi dengan nomor telepon seluler ada 1,25 juta kartu, sedangkan instrumen e-money mencapai 113,7 juta kartu. Akumulasi transaksi dengan uang elektronik ini senilai Rp 8,76 triliun. Jumlah agen LKD yang tercatat sebanyak 195.605 agen.

Tren positif penggunaan uang elektronik nontunai ini diharapkan terus berlanjut. Sehingga, masyarakat menjadi terbiasa bertransaksi nontunai untuk kegiatan sehari-hari. Selanjutnya, mereka mulai menabung dan memanfaatkan layanan keuangan lainnya seperti kredit atau asuransi.

Implementasi GNNT


Gerakan Nasional Non Tunai telah diimplementasikan pada sejumlah program yang diprakarsai pemerintah antara lain :

Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
Gerakan nontunai diterapkan dalam semua proses pembayaran transaksi oleh pemerintah seperti : pembayaran gaji, pajak, retribusi, dan lain-lain.

Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai
Penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai dilakukan melalui kerja sama dengan bank umum milik negara.

Ikut serta dalam proses pengembangan smart city di beberapa kota besar di Indonesia.
Pembayaran di sektor transportasi, seperti: jalan tol, kereta komuter, bus Transjakarta, fasilitas parkir, dan lain-lain
Smart City

Smart City adalah suatu konsep kota cerdas yang memberi rasa aman dan nyaman bagi warga, dengan memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi kunci utama. Pada smart city, integrasi dan interoperabilitas sistem dan data pemerintahan maupun perorangan sangat diperlukan. Data kependudukan, transaksi, dan sejumlah data penting lain yang terkait  dikelola secara elektronik. Karena itu, uang elektronik menjadi salah satu kunci dalam Smart city, yang memudahkan masyarakat dengan transaksi lebih cepat, efisien dan aman.

Gerbang Pembayaran Nasional

Gerbang Pembayaran Nasional diluncurkan Bank Indonesia pada 4 Desember 2017 untuk meningkatkan interkoneksitas dan interoperabilitas dalam sistem pembayaran. Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan nontunai secara lebih mudah dan murah di bank manapun, dengan instrumen dan kanal pembayaran apapun. 

BADAN KEUANGAN ACEH SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL NON TUNAI (GNNT)


Badan Pengelola Keuangan Aceh menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Langkah-langkah Menghadapi Akhir Tahun 2017 di Gedung Amel Convention Hall, Kamis (26/10).

Drs. Abdul Karim M.Si Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerjasama membuka sosialisasi tersebut mewakili Wakil Gubernur Nova Iriansyah.

Dalam sambutannya Nova Iriansyah mengatakan bahwa pelaksaan sosialisasi ini merupakan langkah tindak lanjut dari agenda kerja pemerintah Aceh sehubungan dengan adanya surat edaran Menteri Dalam Negeri no. 910/1866/SB tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai Pada Pemerintah Daerah Provinsi, yang dalam hal ini telah ditindak lanjuti dengan intruksi Gubernur no. 02/intruksi/2017 tentang pelaksanaan transaksi non tunai dan kaitan dengan langkah-langkah menghadapi akhir tahun 2017.

Ia juga menjelaskan bahwa acara ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai.

"Hal ini disebabkan karena masyarakat masih terbiasa melakukan transaksi tunai dalam kegiatan perekonomian sehari-hari" jelasnya.

Gerakan nasional dinilai memberikan pengalaman bagi masyarakat untuk menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran, sehingga dapat menimbulkan kebiasaan dalam bertransaksi secara rutin.

Gerakan ini juga ditujukan kepada pemerintah daerah, agar bendahara pengeluaran pada Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk menggunakan fasilitas Cash Management System yang difasilitasi oleh PT. Bank Aceh Syariah selaku bank daerah.

Beberapa manfaat yang dirasakan dari GNNT ini yaitu, adanya kepraktisan dalam transaksi dan keamanan dalam membawa dokumen non tunai dari pada uang tunai, pencatatan transaksi secara otomatis sehingga memudahkan dalam mengitung aktivitas ekonomi, memperkuat Good Goverment dengan menciptakan transparansi dan efisiensi, serta mendorong perluasan akses perbankan atau lembaga keuangan bagi masyarakat, jelas Abdul Karim.


Ia berharap para peserta dapat mempedomani beberapa hal yang ditetapkan dalam surat edaran tentang langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran, menyatukan langkah dan menyamakan persepsi dalam melaksanakan kewajiban selaku pengelola anggaran daerah, yaitu antara Badan Pengelola Keuangan selaku bendahara umum Aceh, SKPA selaku pengguna anggaran serta Bank Aceh sebagai mitra kerja utama agar terciptanya sinergi yang baik supaya pelaksanaan akhir tahun anggaran dapat berjan sesuai dengan yang diharapkan

Acara itu dilaksanakan selama dua hari  dari tanggal 26 sampai 27 Oktober yang menghadirkan narasumber dari Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta yaitu Iwan Kurniawan dan Leni Novita selaku perwakilan dari Bank Indonesia cabang Banda Aceh dan diikuti oleh sejumlah SKPA

BI Dukung Jokowi Gencarkan Transaksi Nontunai

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo 



Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyambut baik instruksi Presiden Joko Widodo untuk menggiatkan transaksi nontunai, terutama di kalangan pemerintah pusat dan daerah.

"Kami sambut baik hal itu. Kemarin di sidang kabinet terbatas (25/4/2016), presiden menginstruksikan agar pemerintah pusat dan daerah, BI dan OJK berkomitmen untuk menggunakan pembayaran nontunai," kata Agus Marto di Gedung BI, Jakarta, Kamis (28/04/2016).

Menurut Agus Marto, jika transaksi nontunai bisa diterapkan maka akan sangat bermanfaat. Terutama karena pendapatan sektor pajak bakal mengalami kenaikan.

"Akibatnya penerimaan pajak naik. Semua Kementerian dan Lembaga perlu lakukan itu. Kalau Indonesia punya kekuatan fiskal untuk take care 65 juta masyarakat yang hidup di bawah kecukupan ekonomi, itupun bisa dilakukan nontunai," paparnya.

Saat ini, lanjut mantan menteri keuangan era Presiden SBY ini, seluruh pihak terkait perlu mensosialisasikan transaksi nontunai secara masif. Sehingga, masyarakat semakin tergerak untuk memilih bertransaksi nontunai yang cenderung lebih mudah, cepat dan aman. Ke depan, masyarakat perlu diberikan pencerahan tentang pembayaran nontunai serta layanan keuangan digital.[ADV]

Label: