Jumat, 31 Agustus 2018

Camat Rantau Selamat Lantik Pj. Keuchik Seuneubok Dalam

            Camat Rantau Selamat Lantik Pj. Keuchik                                    Seuneubok Dalam (30/8)

Dailymailindonesia.Net- Aceh Timur (News) 

Pelantikan Pj. Keuchik Seuneubok Dalam Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur berlangsung sukses,   prosesi pelantikan oleh Camat Rantau Selamat Rudy Saputra, S.STP, M.MAP   di Aula Kantor Camat (30/8/2018)


T. Zulkifli  selaku Keuchik  Seuneubok Dalam  mengundurkan diri dari Jabatan Keuchik karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan masa jabatannya, untuk mengisi kekosongan masa jabatan, maka perlu diisi oleh Pj. Keuchik yang bertugas untuk mensukseskan pemilihan Keuchik baru dan menjalankan roda Kepemerintahan Gampong.

Pelantikan Pj Keuchik Seuneubok Dalam  dihadiri oleh  Kapolsek Rantau Selamat Muliadi, SE,   unsur Danramil, Kepala Urusan Agama Akmalul Hamdi, S.Ag,  Imum Mukim Rantau Panjang M. Yakub Rani dan para  tamu undangan serta tokoh masyarakat.

" Sdr. Zubir sudah saya lantik sebagai Pj Keuchik,  saya  berpesan  untuk
 dapat bekerja secara maksikmal sesuai dengan tupoksi jabatan dan mempersiapkan  P2K guna terlaksananya pemilihan Keuchik  defenitif dan harus bersifat netral"  penyampaian Camat Rantau Selamat Rudy Saputra  menanggapi pertayaan wartawan usai pelantikan.

Rudy Saputra menambahkan bahwa Pemerintah Gampong merupakan bagian dari pusat pelayanan masyarakat yang majemuk,  jangan sampai  kelompok masyarakat terpecah-pecah atas perbedaan pe ndapat karena Pemilihan Keuchik defenitif nantinya [M.Irwan]

Label: ,

Pisah sambut Kalapas kelas IIB kuala simpang : disaksikan Kadivpas Provinsi Aceh Drs. Meurah Budiman, SH. MH.



              Kalapas Lama Masudi, Bc. IP, S. S.Pd 
    Mengucapkan selamat Kepada Davy Bartian, Bc.       IP. S. Sos Telah menjadi kalapas baru kelas IIB                                    kuala simpang (31/8)

Dailymailindonesia.Net - Aceh Tamiang (News


Serah terima jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB kuala simpang dari Masudi,Bc. IP, S. Pd kepada Davy Bartian, Bc.IP, S.Sos, M.M disaksikan langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Aceh Drs. Meurah Budiman, SH. MH, (31/8/2018) Jum'at pagi.


Pelaksanaan sertijab Kalapas kelas IIB kuala simpang berlangsung pada pukul 11.00 WIB, diawali dengan Pembacaan ayat suci Al-Qur'an.

Kata sambutan kepada Kalapas baru Davy Bartian di dampingi istri ' saya selaku Kalapas baru kelas IIB kuala simpang. sangat mengharapkan dan meminta kepada saudara selaku warga binaan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam Lapas ini, tidak memprovikasi sesama wbp dan tidak mudah diprovokasi oleh wbp lainnya sehingga menimbulkan keributan dan kerusuhan yang mengakibatkan kerugian bagi wbp itu sendiri maupun kerugian bagi keluarga, istri dan anak saudara, seperti tidak diperolehnya hak-hak dalam pembinaan "Harapnya Davy Bartian selaku Kalapas baru

Acara sertijab Kalapas kelas IIB kuala simpang dihadiri oleh Ketua MPU Aceh Tamiang Tgk Haji Ilyas Mustawa,  Kepala Lapas Kelas III Narkotika Langsa  Yusrizal, SH, dan para Insan Pers

Dalam sambutannya Kepala Divisi Pemasyarakatan Aceh Meurah Budiman menyampaikan bahwa rotasi dan mutasi dalam tugas dan jabatan adalah amanah, oleh karena itu siapapun yang diberikan amanah oleh pimpinan wajib dilaksanakan dengan baik, dalam pelaksanaan tugas selaku Kalapas pimpinan memberikan kepercayaan kepada saudara, oleh karena itu jaga dan pelihara kepercayaan pimpinan dengan baik dengan cara melaksanakan tugas penuh dengan integritas dan tanggung jawab, jauhkan segala bentuk kebijakan yang bertentangan dengan SOP yang berlaku, tegas Meurah.

Lebih lanjut Kepala Divisi Pemasyarakatan menekankan pada seluruh Ka. UPT Pas dan pejabat yang hadir untuk menghindari pengeluaran narapidana diluar prosedur yang berlaku, laksanakan tugas dengan baik dan hindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tusi saudara, harap Meurah

Para Narapidana dan Pegawai Lapas kelas IIB kuala simpang merasa kehilangan bapak Kalapas Masudi, salah satu Narapidana memberikan Cendera Mata kepada Kalapas Masudi berbentuk Rumah terbuat dari Stick Es Krim hasil Karya narapidana yang selama ini di Bimbing bapak Kalapas Masudi untuk kenang-kenangan 'Hal ini disampaikan Narapidana Hadi kepada awak media

Masih Hadi, Terimakasih banyak kepada bapak Kalapas Masudi yang telah membimbing kami, membuat Pesantren dan lain lain. Yang tidak bisa kami Lupakan, dari kami tidak bisa mengaji sampai bisa mengaji.' ucap Hadi kepada wartawan [M.Irwan]

Label: ,

IKAMAT Kunjungi Kantor Walikota Banda Aceh, Dalam Rangka Persiapan Expo Pendidikan

dailymailindonesia.net, Banda Aceh | Dalam rangka persiapan acara Seminar dan Expo pendidikan budaya Aceh-Turki, Ikatan Masyarakat Aceh-Turki (Ikamat) mengunjungi kantor Walikota Banda Aceh, Kamis (30/8/2018) pagi.

Rombongan Ikamat turut dihadiri oleh ketua Ikamat Darlis Azis, Sekjend Ikamat Taufiq Kurniawan, dan beberapa pengurus Ikamat lainnya. Dalam kunjungan ini disambut langsung oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman SE, Ak.

Pada kesempatan ini Ikamat mendapatkan masukan berharga dari walikota agar dalam rangka menyukseskan acara Seminar dan Expo pendidikan tersebut melibatkan generasi muda pelajar.

"Lebih banyak lagi pelajar-pelajar kita bisa menuntut ilmu di negeri dua benua tersebut” ujarnya.

Selain ekspo pada tanggal 2 september, IKAMAT juga akan melaksanakan Napak Tilas Sejarah bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada di seputaran Banda Aceh dan sekitarnya. Napak tilas tersebut akan menjelajahi jejak Turki Utsmani di Bumi Serambi Mekkah tersebut.

Aminullah Usman sangat mengapresiasi acara ini karena dengan berkat program ini, bisa menjadi nilai edukasi bagi generasi muda Banda Aceh dan bisa menjaga peninggalan sejarah di Bumi Serambi Mekkah ini. Bapak Walikota sangat senang dan sangat mendukung akan kesuksesan acara yang di buat oleh Ikamat ini.

Pada hari yang sama Ikamat juga melaksanakan rapat akhir dengan pihak Internasional Office UIN arraniry.

Dalam rapat ini, Darlis Azis mengungkapkan bahwa pihak Ikamat telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyukseskan kedua even tersebut.

"Pihak Internasional Office UIN arraniry  pun juga sangat mensupport akan kesuksesan event ini," imbuh Darlis Aziz, mantan Ketua KAMMI Aceh tersebut.(rel)

Label: ,

Kamis, 30 Agustus 2018

Ajang Aceh Internasional Surfing Kelas Dunia Hadir Mewarnai Kabaputan Semeulue Pro 2018

Parawisata

Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Aceh International Surfing Championship – Simeulue Pro 2018 kembali menyapa surfer dunia, perhelatan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh digelar secara resmi oleh World Surf League (WSL) dan Asian Surfing Championship (ASC).

Kabupaten Simeulue merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang kini begitu serius untuk menjadi destinasi wisata surfing dunia, terlebih lagi saban tahun daerah yang terkenal dengan Ate Fulawan ini selalu menggelar olahraga adu adrenalin selancar.

Kegiatan yang akan digelar 31 Agustus hingga 4 September 2018 ini akan berlangsung di Pantai Matanurung tepatnya di Desa Matan Urung, Kecamatan Teupah Tengah yang berada di ujung barat Pulau Simuelue.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyebutkan, adanya kegiatan sport tourism ini di Simeulue diharapkan jadi bagian untuk untuk memprosikan Aceh kepada wisatawan mancanegara khususnya penikmat selancar.

"Selain terkenal dengan keindahan alam, Simeulue juga memiliki potensi besar di sport toursim khususnya untuk olahraga surfing yang banyak dilirik oleh surfer dunia, kita harapkan kegiatan ini bisa menjadikan Simeulue sebagai destinasi wisata surfing dunia," ungkapnya, Kamis (29/8/2018).

Sejumlah peselancar internasional dalam kegiatan Simeulue Pro 2018 telah mendaftar diri untuk ikut pada kompetisi, bahkan beberapa resort di kawasan Pantai Matanurung sudah full di pesan oleh para peselancar dan tamu-tamu mancanegara sejak beberapa minggu lalu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Simeulue, Abdul Karim menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Simeulue akan terus mengembangkan wisata surfing di daerahnya, serta menjadi sektor pariwisata dan kebudayaan sebagai salah satu sektor prioritas disamping sektor lainnya.

"Kita berharap dengan adanya even ini, Kabupaten Simeulue dengan pantai-pantainya yang mempesona dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia, dan akan menambah tingkat kunjungan wisatawan," sebut Karim.

Khususnya bagi penggemar wisata olahraga selancar, ungkap Karim, banyak dari para pemburu ombak ini selalu mencari tantangan ombak besar untuk ditaklukkan.

"Ombak dipantai Matanurung ini punya ketinggian hingga 5 meter dan dikenal dengan gulungan Long Tube Barrels, hampir semua peselancar memburu ombak ini baik saat laga kompetisi bahkan waktu liburan," demikian sebut Karim*[ril]

Kadivpas Aceh saksikan Sertijab Kalapas Narkotika Langsa



            Kadivpas Aceh saksikan Sertijab Kalapas                                      Narkotika Langsa (30/8)

Dailymailindonesia. Net - Langsa (News) 

Serah terima jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Narkotika Langsa dari Agus Mulyono, Bc.IP, SH kepada Yusrizal, SH disaksikan langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Aceh Drs. Meurah Budiman, SH. MH, kamis (30/8/2018).


Pelaksanaan sertijab Kalapas Narkotika langsa berlangsung sejak pukul 11.00 wib diawali dengan melakukan penghitungan penghuni Lapas Narkotika yang berjumlah 503 orang. Apel penghuni Lapas dilaksanakan di dalam kamar masing-masing disaksikan langsung oleh Kadivpas, Kabid Keamanan, Plt Kalapas Narkotika yang lama dan Kalapas Narkotika Langsa yang baru, namun setiap selesai penghitungan per empat kamar warga binaan tersebut dikumpulkan dihalaman kamar untuk diberikan pengarahan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan. Dalam setiap pengarahannya kepada wbp Kadivpas meminta pada warga binaan untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban Lapas Narkotika Langsa, tidak melakukan pelanggaran selama menjalani pidana, wbp wajib mengikuti program pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setiap wbp berhak atas hak-haknya seperti remisi, PB, CB dan CMB dengan memenuhi syarat administrastif dan substantif.


Kami sangat mengharapkan dan meminta kepada saudara selaku warga binaan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam Lapas ini, tidak memprovikasi sesama wbp dan tidak mudah diprovokasi oleh wbp lainnya sehingga menimbulkan keributan dan kerusuhan yang mengakibatkan kerugian bagi wbp itu sendiri maupun kerugian bagi keluarga, istri dan anak saudara, seperti tidak diperolehnya hak-hak dalam pembinaan, wbp dipindahkan ke UPT Pemasyarakatan lainnya baik dalam wilayah Aceh maupun keluar Aceh seperti ke Lapas dalam wilayah Sumatera Utara, kata Meurah Budiman yang didampingi Kabid Keamanan Kantor Wilayah Jefri Purnama.


Selesai penghitungan seluruh penghuni, dilanjutkan dengan acara serah terima jabatan dan pisah sambut Kalapas Kelas III Narkotika Langsa dari Plt Pejabat Lama Agus Mulyono kepada Yusrizal selaku Kalapas definitif yang telah dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh tanggal 28 Agustus 2018.


Acara sertijab Kalapas Narkotika Langsa dihadiri oleh Kepala UPT Pemasyarakatan wilayah timur Aceh seperti Kepala Lapas Kelas II B Langsa Said Mahdar, Kalapas Kelas II B Kualasimpang Mashudi, Kacab Rutan Idi Efendi, Kacab Rutan Lhoksukon Yusnal, Kalapas Kualasimpang yang baru dilantik Davy Bartian, mantan Kalapas Narkotika Langsa Amiruddin yang sudah purna bhakti sejak 30 Juni 2018, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lapas dan seluruh staf Lapas Narkotika Langsa serta sejumlah awak media cetak dan elektronik di Langsa.

Dalam sambutannya Kepala Divisi Pemasyarakatan Aceh Meurah Budiman menyampaikan bahwa rotasi dan mutasi dalam tugas dan jabatan adalah amanah, oleh karena itu siapapun yang diberikan amanah oleh pimpinan wajib dilaksanakan dengan baik, dalam pelaksanaan tugas selaku Kalapas pimpinan memberikan kepercayaan kepada saudara, oleh karena itu jaga dan pelihara kepercayaan pimpinan dengan baik dengan cara melaksanakan tugas penuh dengan integritas dan tanggung jawab, jauhkan segala bentuk kebijakan yang bertentangan dengan SOP yang berlaku, tegas Meurah.

Lebih lanjut Kepala Divisi Pemasyarakatan menekankan pada seluruh Ka. UPT Pas dan pejabat yang hadir untuk menghindari pengeluaran narapidana diluar prosedur yang berlaku, laksanakan tugas dengan baik dan hindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tusi saudara, harap Meurah.


Sebagaimana diketahui Yusrizal, SH sebelumnya menjabat sebagai Kasubbid Pembinaan, Bimbingan Pemasyarakatan dan Pengentasan Anak pada Divisi Pemasyarakatan Kanwil Aceh, sedangkan Agus Mulyono Bc.IP, SH setelah serah terima jabatan Kalapas Narkotika Langsa kembali bertugas sebagai Kepala Bidang Pembinaan pada Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Aceh [M.Irwan]

Label: ,

Menjadi Narasumber. Ini yang disampaikan Kepala BNNP Aceh pada kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter


Banda Aceh, Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh Brigjen Pol Drs. Faisal Abdul Naser, M.H, yang didampingi Kabid Pemberantasan BNNP Aceh, Kabid Rehabilitasi BNNP Aceh menjadi Narasumber pada kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter dalam rangka bagian dari kegiatan nasional FLS2N (Festival & Lomba Seni Siswa Nasional) di Hotel Grand Nangroe Banda Aceh. Kamis, (30/09).

Dihadapan peserta FLS2N yang berasal dari seluruh Indonesia sebanyak 550 orang, Brigjen Pol. Faisal AN menjelaskan, saat ini Indonesia sudah masuk kategori darurat narkoba termasuk di Propinsi Aceh. Untuk itu, BNNP Aceh telah gencar-gencarnya menggalakkan kampanye bahaya narkoba dan berharap dapat membentengi generasi muda Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya dari pengaruh bahaya narkotika.

Selama ini, BNNP Aceh sudah melakukan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), ke berbagai elemen, baik; sekolah, pesantren, kampus-kampus, termasuk ke desa-desa.

Dihadapan siswa/i ini Brigjen Pol. Faisal AN juga menyampaikan, bahwa dirinya berupaya Aceh ini dapat memberantaskan narkoba hingga ke akar-akarnya, berbagai carapun akan dilakukan demi menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, untuk Propinsi Aceh juga di lakukan dengan pemanfaatan Kearifan Lokal Aceh.

Dengan kearifan lokal ini, pencegahan narkoba diharapkan dapat dilakukan melalui agama, budaya dan sejarah. Dimana pada kegiatan keagamaan, BNN hadir melalui ceramah-ceramah agama, khutbah jumat, pesantren-pesantren dan sebagainya, yang mana agama itu sakral bahwa narkoba itu haram hukumnya, baik itu alamai, maupun sintetik. 

Dengan budaya, pihaknya mengangkat nilai-nilai budaya Aceh yang sangat tinggi nilai historisnya. Dengan nilai budaya ini diharapkan masyarakat dapat menjauhi serta memerangi narkoba.

Tambahnya lagi, bagi pengedar narkoba, pelajar adalah sasaran empuk baginya, karena pelajar ini masih dalam masa transisi dan maunya mencoba hal-hal yang dianggap baru namun seringkali membahayakan. 

“Pelajar sebagai generasi muda, juga harus lebih aktif dari sejak dini mengetahui bahaya narkoba baik melalui penyuluhan maupun dengan membaca-baca referensi tentang bahaya narkoba” ujar Brigjen Pol. Faisal.

Lanjutnya lagi, Banyak faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba, yang pertama adalah rasa keingintahuan yang besar untuk mencoba, bersenang-senang serta agar bisa diterima dalam satu komunitas, katanya.

Tidak lupa Brigjen Pol. Faisal AN mengharapkan kepada peserta FLS2N agar dapat menjauhi Narkoba, jangan kan untuk mencoba, mendekati saja tidak, serta meminta kepada siswa-siswi untuk dapat terus berkarya, inovatif, kreatif dalam meraih prestasi dan yang paling penting adalah tanpa narkoba. “Raihlah Prestasi tanpa Narkoba,” Ujarnya dengan tegas.

Diakhir materinya Brigjen Pol. Faisal AN membacakan Puisi Karyanya di hadapan peserta FLS2N yang berjudul "Tidak Pada Narkoba" sontak disambut meriah oleh seluruh siswa siswi FLS2N dan para pendamping berhadir.

Sementara itu, Kasubdit Kesiswaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Sukharlan mengatakan, dengan adanya seminar dan sosialisasi bahaya narkoba ini siswa-siswi dapat memahami bahwa narkoba ini sangat berbahaya bagi kehidupannya. 

Pihaknya setiap ada event nasional, selalu melakukan sosialisasikan bahaya narkoba kepada peserta didik, dengan harapan bahwa generasi Jaman Now tidak terjerumus pada narkoba.

 “Kita ingin generasi muda akan datang, Generasi Zaman Now kritis, kreatif dan Anti Narkoba,” Harapnya.

Label: ,

Layanan Masyarakat, Pengadilan Negeri Jantho Klas II

Sumber Humas

Pelayanan terpadu satu pintu dipadati oleh pengunjung yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon legislatif Aceh Besar


Pelayanan terpadu satu pintu dipadati oleh pengunjung yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon legislatif Aceh Besar.

Setelah libur panjang cuti bersama idul fitri, PTSP Pengadilan Negeri Jantho dipadati oleh pengunjung yang ingin membuat surat keterangan tidak pernah terpidana untuk dijadikan sebagai syarat calon legislatif Aceh Besar.

Label: ,


Sumber Humas Andri

Pelayanan terpadu satu pintu dipadati oleh pengunjung yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon legislatif Aceh Besar


Pelayanan terpadu satu pintu dipadati oleh pengunjung yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon legislatif Aceh Besar.

Setelah libur panjang cuti bersama idul fitri, PTSP Pengadilan Negeri Jantho dipadati oleh pengunjung yang ingin membuat surat keterangan tidak pernah terpidana untuk dijadikan sebagai syarat calon legislatif Aceh Besar.

Ir. H. Musa Bintang MM: Silaturrahmi Dapat Memudahkan Rezeki dan Berkah Umur

Daily Mail Indonesia, Aceh Besar - Beberapa perkumpulan Komunitas Banda Aceh dan Aceh Besar menggelar acara halalbihalal dalam rangka silaturrahmi Hari Raya Iduladha 1439 H ke kediaman Tokoh Masyarakat Aceh Besar, Ir. H. Musa Bintang, M.M, di Limpok, Aceh Besar, Rabu (29/8/2018) malam.

Beberapa Komunitas pemuda dan mahasiswa yang hadir di antaranya Forum Aceh Menulis (FAMe Banda Aceh), Korda Pemuda Dewan Dakwah (PDDA Banda Aceh), Aliansi Juragan Muda (AJM Banda Aceh), Usaha Kecil dan Menengah (UKM Aceh Besar), dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI Banda Aceh).

Adapun Camat Peukan Bada, dan Leupung juga terlihat dalam acara halalbihalal yang diadakan di sebuah jambo "Peuniyoh Musa Bintang" tersebut.

Ir. H. Musa Bintang MM yang dikenal ramah, dermawan, dan bersahaja oleh kalangan masyarakat Aceh Besar tersebut merupakan tokoh masyarakat Aceh Besar, juga menjabat sebagai Wakil Ketua Koni Aceh Besar.

Dalam memberikan wejangan dan peuneutoh kepada pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam komunitas tersebut, ia mengatakan, ada beberapa dampak positif dalam menjalin hubungan silaturahmi sesama putra daerah.

"Dengan adanya silaturahmi, bisa menambah atau memperpanjang umur, memudahkan rezeki, dan berkah dalam memperluas jalinan kekerabatan dan persaudaraan," ujarnya.

Musa Bintang menyambut positif silaturrahmi dan kedatangan awak komunitas Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Terima kasih atas kedatangan adik-adik semua. Kalau kita sering silaturahmi, jelas kita semakin akrab dan dekat. Kemudian secara otomatis bisa memudahkan dalam mendatangkan rezeki serta berkahnya umur," terang Musa Bintang.

Adik dari saudagar kaya Aceh, Rusli Bintang tersebut menyebutkan makna aplikatif dari silaturahmi yang banyak dipraktikkan di masyarakat di antaranya adalah dengan saling mengunjungi, bertandang, bersama-sama dalam berbagai momentum, bertegur sapa, ataupun dengan saling tolong menolong.

"Betapa pentingnya peran dalam menyambung tali silaturrahmi, apalagi momen lebaran seperti ini menjadi ajang kembali dalam memperkuat semangat solidaritas dan gotong royong sesama putra daerah dalam bingkai kekeluargaan," tutup Musa Bintang.(red)

Label: ,

Bupati Aceh Besar Lantik 12 Penjabat Eselon II b


Daily Mail Indonesia Net KOTA JANTHO – Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali melantik 12 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.b) di lingkungan Pemkab Aceh Besar di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Rabu (29/8/2018) siang. Kegiatan tersebut turut dihadiri Wabup Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi, unsur Forkopimda, para staf ahli bupati, asisten Setdakab, Kepala SKPK, dan para PNS jajaran Pemkab Aceh Besar.


Para pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik yaitu Jakfar SP (Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan), Bahrul Jamil SSos MSi sebagai Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Rahmawati SPd MM (Kadisnakertrans), Carbaini SAg (Kadis Syariat Islam), Adi Darma SPd MPd (Kadis Pendidikan Dayah), Alyadi SPi MM (Kadis Pertanahan), Dr Silahuddin MAg (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan), Farhan AP (Kaban BPBD), Arifin Shi MSi (Kaban Pengelolaan Keuangan Daerah), Dr Azhar MSc (Kadis Pertanian), Ir Fuadi Ahmad (Kadis Pangan), dan M Rusli SSos (Kasatpol PP dan WH). Usai dilantik, para pejabat baru tersebut langsung menandatangani pakta integritas.


Dalam arahannya, Bupati Mawardi Ali mengharapkan kepada para pejabat yang baru dilantik agar bekerja secara baik dan sungguh-sungguh untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Aceh Besar. "Jabatan ini merupakan amanah yang harus dibarengi dengan kerja dan loyalitas yang tinggi untuk kemajuan daerah. Karenanya, saya minta para pejabat ini mesti selalu amanah dan komit dalam menyukseskan pembangunan di Aceh Besar," harapnya.

Pada bagian lain, Bupati Aceh Besar mengajak semua pejabat yang dilantik supaya membangun suasana kerja yang baik di lingkungan kerja masing-masing. Di samping itu, harus selalu menjunjung tinggi penerapan syariat Islam dan jangan pernah berbuat amoral. Jika tidak komit dengan pakta integritas yang sudah ditangani tersebut, maka pejabat yang bersangkutan akan dievaluasi kembali.


teks foto:

LANTIK PEJABAT - Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali melantik 12 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.b) di lingkungan Pemkab Aceh Besar di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Rabu (29/8/2018) siang.

Label: ,

Rabu, 29 Agustus 2018

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke VII Kominfo

PKA VII Kominfo 


KEBUDAYAAN manusia di dunia berjalan dinamis. Diperlukan sebuah ruang untuk mempresentasikan kebudayaan tersebut secara berkala, sehingga mempunyai kesempatan untuk menegaskan atau menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Provinsi Aceh telah meresponnya semenjak tahun 1958 dengan menggelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA).

Tahun ini, akan menjadi helatan ketujuh yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 15 Agustus 2018 di Kota Banda Aceh.

Pelaksanaan PKA kali ini akan mengangkat kembali seluruh khazanah kebudayaan masyarakat Aceh dari berbagai etnis yang ada di Aceh, baik dalam bentuk adat-istiadat, seni budaya, khazanah peninggalan sejarah Aceh, hingga berbagai produk kerajinan dari berbagai daerah di Aceh. Tujuannya agar masyarakat dan generasi muda Aceh dapat mengetahui kekayaan dan keaslian budayanya sendiri, di samping memperkuat status Aceh sebagai destinasi wisata budaya kepada mancanegara.

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi turut mempengaruhi unsur-unsur kebudayaan suatu daerah hingga mengalami perubahan, bahkan bisa menggeser nilai dari keaslian budaya itu sendiri. Sebagai upaya pelestarian dan penguatan kembali unsur-unsur kebudayaan Aceh, maka PKA VII mengangkat tema "Aceh Hebat dengan Adat Budaya Bersyariat".

Tema ini menjadi penting karena kebudayaan Aceh sangat identik dengan nilai-nilai syariat. Religi telah menjadi fokus kebudayaan Aceh sejak islam pertama kali masuk ke Nusantara melalui daerah Aceh. Syiar islam kemudian memberi banyak pengaruh dalam perjalanan dan perkembangan kebudayaan Aceh itu sendiri. Sehingga religi menjadi unsur dominan dalam kebudayaan Aceh dibandingkan dengan enam unsur kebudayaan universal lainnya. Maka sudah sepantasnya budaya Aceh yang islami digaungkan ke dunia internasional sebagai daya tarik pariwisata Aceh yang tidak ada di daerah lain.

Sejalan dengan hal itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, mempersembahkan PKA 2018 dalam tujuh rangkaian kegiatan utama. Dimulai dari kegiatan Pembukaan Resmi yang rencananya dilakukan oleh Presiden RI disertai dengan pawai budaya; Pameran & Eksebisi menampilkan pameran kebudayaan, sejarah, kuliner, produk kreatif, dan bisnis kepariwisataan; Festival Seni & Budaya serta Lomba Atraksi Budaya yang keduanya bertujuan untuk memperkenalkan ragam adat-istiadat, seni, dan budaya Aceh; Seminar Kebudayaan & Kemaritiman untuk mengemukakan potensi kebudayaan dan kemaritiman Aceh; Anugerah Budaya untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat Aceh yang telah berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan daerahnya; dan diakhiri dengan Penutupan PKA VII secara resmi.

Program Unggulan Gubernur Aceh 2017 -2022

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh

Kategori : Pemerintah Jumat, 11 Agustus 2017 - Oleh admin


Dalam periode 2017-2022, Pemerintah Aceh  akan menjalankan 15 program unggulan sebagai berikut:

Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh-'Aceh Seujahtra (JKA Plus)
JKA Plus merupakan singkatan dari Jaminan Kesejahteraan Aceh yang meliputi:

Pemenuhan akses layanan kesehatan gratisyang lebih mudah, berkualitas dan terintegrasi bagi seluruh rakyat;
Pemberian santunan untuk kalangan masyarakat usia lanjut;
Pembangunan Rumah Sakit Regional tanpa menggunakan hutang luar negeri (Loan);
Mengembalikan ruh JKA yang pernah dirasakan oleh rakyat Aceh
 

AcehSIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu)
SIAT merupakan pengembangan sistem informasi dan database Aceh yang terpadu yang akan digunakan untuk semua sektor pembangunan dan pelayanan masyarakat. Dengan adanya SIAT seluruh informasi yang berguna untuk pembangunan dan pelayanan akan terupdate dengan cepat, dapat diakses oleh semua stakeholder melalui satu pintu, serta menjadi acuan bersama dalam perencanaan pembangunan pada setiap tingkat pemerintahan. Sistem ini perlu dibangun untuk menghindari perencanaan pembangunan yang tidak efektif, tidak efisien, dan tidak tepat sasaran akibat  dari ketiadaan data yang valid dan terintegrasi.

 

Aceh Caròng
Anak Aceh cerdas (caròng) yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional dapat dicapai melalui pendidikan yang berkualitas.Program-program yang akan dijalankan untuk tujuan tersebut antara lain:

Penguatan keterampilan bagi generasi muda melalui pendidikan vokasional baik formal dan non formal;
Penyediaan fasilitas pendidikan dan pemberian keterampilan bagi peserta didik di dayah-dayah;
Pemerataan rasio guru untuk seluruh bidang studi di seluruh penjuru Acehkhususnya daerah terpencil;
Peningkatan kompetensi guru dalam bidang studi yang diajarkan secara merata di seluruh Aceh;
Penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan anak orang miskin mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri;
Pengiriman putra-putri terbaik Aceh untuk mendapatkan pendidikan di universitas-universitas yang bergengsi di tingkat international dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan ke depan saat kembali ke Aceh.4. Aceh Energi
Pemenuhanenergi listrik bagi rakyat Aceh dan industri yang berasal dari energi bersih-terbarukan.Agenda-agendastrategis yang akan dilakukan untuk mendukung program ini adalah sebagai berikut:

Penyiapan Master Plan Energi Aceh yang komprehensif dan terintegrasi (validasi data primer dan rencana pengembangan);
PenerapanPublic Private Partnership untuk utilisasi sumber daya energi skala menengah dan besarkhususnya panas bumi dan tenaga air tanpa menggunakan hutang luar negeri;
Memastikan komitmen PLN untuk memperbaiki sistem transmisi sehingga tidak sering terjadi pemadaman listrik di Aceh;
Percepatan realisasi pembangkit listrik Geothermal Seulawah dan pembangkit listrik tenaga air (mini dan mikrohidro) dengan kapasitas menengah;
Pemberian kemudahan perizinan bagi pihak swasta yang berminat berinvestasi dalam sektor energi bersih dan terbarukan.
Memperkuat eksistensi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sebagai perwujudan amanat yang telah ditetapkan dalam UUPA.5. Aceh Meugoë dan Meulaôt
Pembangunan pertanian dan ekonomi maritim melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi

Penuntasan penyediaan irigasi yang dapat mengaliri seluruh lahan pertanian rakyatdan pencetakan sawah baru;
Modernisasi teknologi bagi sektor pertanian termasuk teknologi pengolahan pasca panen;
Memperbaiki fasilitas dan teknologi perikanan serta jaringan pemasarannya;
Kemandirian rantai pasok (supply chain) di berbagai tingkatan dalam sektor peternakan rakyat;
Penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan perikanan
 

  AcèhTroë
Pemenuhan bahan pangan dan gizibagi seluruh rakyat Aceh secara mandirimelalui:

Peningkatan produktifitas pertanian dan kemudahan akses terhadap bahan pangan;
Penertiban distribusi bibit, pupuk dan obat di bagi pertanian rakyat;
Membangun kemandirian pangan melalui penurunan ketergantungan terhadap provinsi tetangga;
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian.
 

AcèhKreatif
Mendorong tumbuhnya industri sesuai dengan potensi sumberdaya daerah dan memproteksi produk yang dihasilkannya;

Program ini dilaksanakan melalui:

Penyediaan sentra produksi yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal;
Perlindungan produk-produk yang dihasilkanoleh industri lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar Aceh;
Merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial terutama di sektor jasa;
 

AcèhKaya
Merangsang tumbuhnya entrepreneur yang ditunjang dengan kemudahan akses terhadap modal, keterampilan dan pasar.

Program ini dilaksanakan melalui:

Peningkatan peran serta lembaga keuangan dan pembiayan lokal untuk terlibat aktif dalam pembinaan dan dukungan modal usaha bagi wirausahawan muda;
Memastikan partisipasi sektor swasta dan BUMN untuk menggunakan dana CSR secara terkoordinir dan satu pintu untuk meningkatkan sumber pembiayaan bagi entrepreneur;
Pelibatan perguruan tinggi dalam pembinaan manajemen bagi wirausaha muda.
 

AcèhPeumulia
Pemenuhan layanan pemerintahan yang mudah, cepat, berkualitas dan bebas pungutan liar (pungli) akan dijalankan dengan;

Pengembangan sistem pengawasandan penilaiankinerja aparatur berbasis e-kinerja
Penetapan limit waktu pelayanan aparatur untuk setiap jenis dan fungsi layanan
Penempatan pimpinan SKPA yang berkualitas melalui uji kelayakan dan kepatutan
 

AcèhDamê
Penguatan pelaksanaan UUPA sesuai prinsip-prinsip MoU Helsinki secara konsisten dan komprehensif;

Menjadikan seluruh program pembangunan Aceh berbasis pengarusutamaan damai;
Penuntasan aturan turunan UUPA sehingga dapat diimplementasikan dalam pembangunan dan kehidupan masyarakat;
Penguatan kapasitas Komite Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh;
Memasukkan pendidikan damai (peace education) dalam kurikulum sekolah
 

AcèhMeuadab
Mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari;

Penguatan pendidikan yang berbasis nilai-nilai moral dalam setiap tingkatan pendidikan;
Melakukan penguatan budaya masyarakat adat yang berdampak kepada peningkatan kepekaan sosial;
Penguatan eksistensi kelembagaan institusi keislaman dalam menyebarluaskan nilai-nilai keislaman;
Mendorong sifat ketauladanan yang positif dari pimpinan masyarakat di setiap tingkatan;
 

Acèh Teuga
Mengembalikan dan meningkatkan prestasi olahraga Aceh di tingkat nasional dan regional;

Membangun kerjasama bidang sepak bola dengan klub-klub/pelatih ternama luar negeri untuk membina bibit-bibit pesepak bola dari Aceh
Peningkatan intensitas dan kualitas pembinaan olahraga bagi usia dini
Penyediaan sarana dan prasarana olah raga serta insentif yang mendukung peningkatan prestasi olahragawan;
Meningkatkan frekuensi event kompetisi olahraga untuk menjaring bibit-bibit unggul.
 

Acèh Green
Menegaskan kembali pembangunan aceh berwawasan lingkungan dan berkelanjutanyang sensitif terhadap resiko bencana alam;

Mendesain rencana pertumbuhan hijau Aceh (Green growthplan)sebagai bagian dari implementasi azas berkelanjutan dalam pembangunan Aceh;
Melakukan langkah-langkah strategis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
Menerapkan strategi mitigasi dan manajemen resiko bencana melalui penguatan kapasitas tim tanggap darurat dan penyadartahuan masyarakat
Membangun rencana pemulihan spesies kunci yang kritis terancam punah;
Membangun manufaktur bagi penyediaan kayu alternatif (wood polymer composite) dalam rangka mengantisipasi lonjakan kebutuhan kayu dunia untukpencegahan degradasi hutan .
 

AcèhSeuninya
Penyediaan perumahan bagi masyarakat miskin dan pasangan muda. Pendekatan program ini dilakukan melalui:

a. Pembangunan rumah gratis untuk masyarakat miskin secara bertahap;

b. Penyediaan skema perumahan murah bagi pasangan muda yang kurang mampu;

 

AcèhSeumeugot
Memastikan tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur)secara cerdasdan berkelanjutan untuk mendukung pencapaian tujuan semua program unggulanterutama yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi;

Makam Sultan Iskandar Muda

MAKAM SULTAN ISKANDAR MUDA
Banda Aceh
Home Destinasi Cultural Makam Sultan Iskandar Muda
Gallery

❮❯

Description
Makam Iskandar Muda berada di dekat Krueng Daroy, bersebelahan dengan Meuligoe Aceh, kediaman resmi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, berdampingan dengan Museum Aceh. Makam ini sempat dihilangkan jejaknya oleh Belanda ketika berlangsung perang Aceh.

Baru pada 19 Desember 1952 lokasi Makam Sultan Iskandar Muda itu bisa ditemukan kembali, berkat petunjuk yang diberikan oleh bekas permaisuri salah seorang Sultan Aceh yang bermana Pocut Meurah.

Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1607-1636, dan membawanya pada puncak kejayaan. Pada abad ke-17 itu, Kerajaan Aceh berada di peringkat terbesar kelima di antara kerajaan-kerajaan Islam di dunia. Banda Aceh ketika itu telah menjadi bandar perniagaan internasional, disinggahi kapal-kapal asing yang mengangkut hasil bumi dari kawasan Asia ke benua Eropa.

Sultan Iskandar Muda juga dikenal sebagai raja yang adil, termasuk kepada keluarganya sendiri. Salah satu puteranya yang bernama Meurah Pupok dipancungnya di depan umum karena melakukan kesalahan yang berat. Makam Murah Pupok berada di dalam kompleks KerKhoff Peutjoet.

Peristiwa itu memunculkan ucapan kebanggaan orang Aceh: Adat bak Po Temeuruhoom, Hukom bak Syiah Kuala, yang artinya "Adat dipelihara Sultan, hukum ada pada Syiah Kuala". Syiah Kuala adalah nama lain dari Tengku Abdul Rauf As Singkili, seorang ulama besar Aceh abad ke-17 yang terkenal ahli di bidang ilmu hukum dan keagaaman

.

===



Iskandar Muda's grave is located near Krueng Daroy, adjacent to Meuligoe Aceh, the official residence of the Governor of Nanggroe Aceh Darussalam, adjacent to the Aceh Museum. This tomb was eliminated by the Dutch during the war in Aceh.

Then on December 19th 1952, the location of the grave can be rediscovered, because of the command given by the former queen of an Aceh Sultan named Pocut Meurah.

Sultan Iskandar Muda ruled the Kingdom of Aceh Darussalam in 1607-1636, and brought it to its peak. In the 17th century, the Kingdom of Aceh was ranked fifth largest among the Islamic kingdoms in the world. At that time, Banda Aceh has become an international trade city, stop by foreign ships carrying crops from Asia to the European continent.

Sultan Iskandar Muda is also known as a just king, especially to his own family. One of his sons named Meurah Pupok was beheaded in public for making a big mistake. The grave of Meurah Pupok is inside KerKhoff Peutjoet complex.

The incident raised the pride of the Acehnese: Adat bak Po Temeuruhoom, Hukom bak Syiah Kuala, which means "Tradition kept by the Sultan, the law is in Syiah Kuala". Syiah Kuala is another name for Tengku Abdul Rauf As Singkili, an Acehnese scholar (Imam) of 17th-century scholar who is renowned expert in jurisprudence and civility.

Kepala BNNP Aceh Kampanye Stop Narkoba dihadapan 6700 Mahasiswa Baru


Banda Aceh, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H menjadi Narasumber pada kegiatan Pengantar Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU) Tahun 2018. Yang bertempat di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Selasa, (28/08).

Hadir pada Kegiatan ini Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. DR. Syamsu Rizal, M. Eng. Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda yang juga sebagai Alumni UNSYIAH, Para Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala, Para Dekan Universitas Syiah Kuala serta Para Mahasiswa/i Baru berjumlah 6700 orang, dimana sangkin banyaknya Mahasiswa Baru tersebut, tidak cukup hanya di dalam gedung Utama AAC Dayan Dawood namun hingga keluar gedung utama bahkan sampai halaman luar gedung Utama AAC Dayan Dawood UNSYIAH, kemudian di Pasang TV Paralel bagi Mahasiswa yang diluar Gedung Utama yang tidak dapat melihat langsung narasumber serta dipasangkan sound/ pengeras suara agar dapat didengar oleh semua mahasiswa baik yang didalam maupun yang diluar gedung.

Kegiatan PAKARMARU ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof. DR. Ir. Marwan  pada tanggal 27/08 di Gedung AAC Dayan Dawood, dimana Pakarmaru ini dilaksanakan selama 5 hari sejak tanggal 27 s.d 31 Agustus 2018.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Faisal AN dihadapan 6700 mahasiswa baru menjelaskan mengenai bahaya narkoba bagi otak manusia dimana narkoba dapat merusak otak manusia secara permanen atau tidak dapat kembali seperti semula, selanjutnya Brigjen Pol. Faisal AN juga menjelaskan dampak narkoba bagi masa depan generasi penerus bangsa.

"Narkoba tidak saja berdampak pada rusaknya Otak dan Fisik kita, namun juga merusak masa depan adik adik semua" pungkasnya.

Dikatakannya lagi, "Saya mencintai Aceh ini, dan saya  mencintai Generasi nya, Saya sudah diamanahkan Jabatan ini, jadi saya tidak ingin berdosa kepada generasi muda yang rusak karena narkoba. Perjuangan Ini adalah ibadah saya untuk Akhirat nanti" tegas Brigjen Pol. Faisal AN.

Ia melanjutkan, bahwa apabila sudah rusak karena narkoba maka rusaklah masa depannya, rusaklah dengan keluarganya, rusaklah dengan lingkungannya.

"Narkoba merusak semuanya, mulai diri sendiri, keluarga dan lingkungan" pungkasnya.

Selanjutnya dikesempatan tersebut, tidak lupa Brigjen Pol. Drs. Faisal AN mengajak kepada seluruh Mahasiswa/i yang berhadir untuk menjauhi narkoba dan tidak terlibat dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Mari belajar yang baik, mari raih prestasi, mari raih cita-cita dengan Tanpa Narkoba" ajaknya.

Diakhir materinya Brigjen Pol. Faisal AN membacakan Puisi Karyanya di hadapan mahasiswa baru yang berjudul "Tidak Pada Narkoba" sontak disambut meriah oleh seluruh mahasiswa dan para Wakil Rektor dan Para Dekan.

Adapun Pemateri lain selain Kepala BNNP Aceh dihari tersebut adalah, Kajati Aceh, Rektor UNSYIAH dan Wakil Ketua DPRA yang mewakili Alumni UNSYIAH.

Sebelumnya pada pukul 08.00 Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Faisal AN juga menjadi pemateri dalam kegiatan Workshop Festival & Lomba Seni Siswa Nasional di Gedung Auditorium SMK Lhong Raya Banda Aceh, dimana yang menjadi peserta nya adalah Siswa/i SMK Negeri 1, 2 dan 3 Banda Aceh uang berjumlah 600 orang.

Label: ,

Kakanwil Kemenkumham Lantik Kalapas dan Karutan Aceh



            kanwil KEMENKUMHAM Lantik Kalapas                                    dan KARUTAN Aceh (28/8).

Dailymailindonesia.Net - Banda Aceh (News) 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh H. Agus Toyib, Bc.IP, SH. MH melakukan pelantikan dan sumpah jabatan Kepala UPT Pemasyarakatan Aceh dan pejabat administrasi bertempat di Aula Kantor Wilayah Aceh, selasa (28/8/2018).

Pejabat yang dilantik tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : SEK-27.KP.03.03 Tahun 2018 tanggal 16 Agustus 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari Dan Dalam Jabatan Administrasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI. Adapun 7 (tujuh) pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya antara lain Davy Bahctiar sebagai Kalapas Kelas II B Kuala simpang, Fahyudi sebagai Kalapas Kelas II B Kutacane, Yusrizal sebagai Kalapas Kelas III Narkotika Langsa, Baharuddin sebagai Karutan Kelas II B Bener Meriah, serta tiga pejabat administrasi yaitu Baharuddin sebagai Kasubbid Pembinaan Bimbingan Pemasyarakatan dan Pengentasan Anak pada Kantor Wilayah,  Yossi Yulia sebagai Kasi Adm Kamtib Lapas Banda Aceh dan Sulaiman Kasubbag Umum pada LPKA Banda Aceh.

Kepala Kantor Wilayah H. Agus Toyib dalam sambutannya meminta kepada para Kalapas dan Karutan yang baru dilantik agar melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mengelola SDM yang ada dengan baik, dan tenaga CPNS yang ada bisa dimaksimalkan untuk menutupi kekurangan SDM yang ada di UPT, oleh karena itu Kakanwil minta agar bina mereka dengan baik. HaraP Kakanwil.

Lebih lanjut Kakanwil menyampaikan bahwa pimpinan kementerian bapak Menteri Hukum dan HAM dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan menginginkan di Lapas dan Rutan tidak ada lagi penyimpangan karena hal tersebut berdampak pada institusi Kementerian dan Kantor Wilayah secara umum. Lepaskan kepentingan-kepentingan dalam tugas, kita harus bangun pemasyarakatan yang lebih baik, tegas Kakanwil H. Agus Toyib.

Menurut Kakanwil, selama ini banyak masyarakat yang belum paham SOP dan regulasi yang berlaku di UPT, oleh karena itu tugas Ka UPT utk melakukan sosialisasi, merenspon masalah dengan baik, melakukan komunikasi dengan baik agar masyarakat memahami ketentuan dan SOP yang berlaku di UPT Pemasyarakatan.

Kakanwil minta pada seluruh pejabat yang baru dilantik agar terus belajar dan meningkatkan pengetahuan, tidak ada lagi pelanggaran yang sengaja dilakukan dalam tugas. Selama ini masih ada kesalahan dalam pelaksanaan asimilasi terutama narapidana narkoba tidak boleh diberikan asimilasi. Jangan memberikan kesempatan asimilasi pada narapidana narkoba. Banyak prasangka buruk pada jajaran Pemasyarakatan selama ini. Ka UPT agar membina bawahannya untuk bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kita harus bekerja sesuai aturan dan tidak memberikan toleransi pada kasus narkoba, tambah Kakanwil.

Kakanwil sangat mengharapkan agar pada Lapas dan Rutan yang diganti kepemimpinannya agar ada angin segar dalam membenahi UPT nya. Pelajari karakteristik ditempat kita bekerja baik narapidananya, pegawai maupun masyarakat lingkungannya, segera beradaptasi dengan lingkungan kerja kita.

Kakanwil menyampaikan ada 2 hal yg harus dilakukan oleh Ka UPT yang dilantik dalam waktu 10 hari yaitu arahkan pegawai dan arahkan narapidana agar mereka tau kebijakan pimpinan, dalam menghadapi masalah Ka UPT harus quickrenspon, ada kejadian seketika dan laporkan seketika juga, sering kontrol, berani menghadapi resiko, buang image negatif, pertahankan dan jaga yang sudah bagus selama ini. Diharapkan Ka UPT harus amanah dan tidak berkhianat pada kepercayaan pimpinan. Tegas Kakanwil dalam sambutannya.

Kakanwil Aceh H. Agus Toyib dalam sambutannya menyampaikan bahwa dinamika perubahan dan dampaknya pasti ada di UPT. Kalau ada intervensi dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran laporkan dengan cepat pada pimpinan di Kantor Wilayah baik pada Kakanwil maupun Kadivpas. Bila menghadapi masalah selesaikan masalah tersebut cepat dan tepat, bangun koordinasi dengan baik dengan Forkopimda, laksanakan kewajiban dengan baik dalam tugas kita, tegas Kakanwil.

Khusus kepada ibu-ibu Dharma Wanita Kakanwil mengharapkan agar memberikan dukungan pada tugas suami karena tugas para suami sangat berat, harapnya.

Selesai pelantikan dilaksanakan serah terima jabatan dari Plt. Kalapas Kelas III Narkotika Langsa Agus Mulyono kepada Yusrizal dan dari Plt. Karutan Bener Meriah Sayed Misran kepada Baharuddin. Sedangkan serah terima jabatan Kalapas Kualasimpang dan Kalapas Kutacane yang baru dilantik dilaksanakan di UPT masing-masing dalam waktu dekat.

Hadir pada acara pelantikan dan sumpah jabatan pejabat administrasi tersebut Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kepala Divisi Administrasi, Ketua Dharma Wanita Pengayoman Kanwil Kemenkumham Aceh, para Kalapas dan Karutan Banda Aceh sekitarnya serta pejabat administrasi dan pelaksana pada Kantor Wilayah Aceh [M.Irwan]

Label: ,

Duta GenRe Aceh Ikuti Masa Karantina


KEPALA Perwakilan BkkbN Aceh, Sahidal Kastri menyematkantanda peserta secarasimbolis kepada finalis Pemilihan Duta GenRe Aceh 2018 yang mengikuti karantina di Hotel Kumala, Banda Aceh, Jumat (17/8)



Daily Mail Indonesia Net BANDA ACEH - Sebanyak 20 finalis Pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2018, 17-21 Agustus 2018, mengikuti masa karantina di Hotel Kumala, Banda Aceh. Kegiatan pembekalan tersebut dibuka Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd, Jumat (17/8) sore.

Finalis itu merupakan peserta dari pusat informasi konseling (PIK) jalur Pendidikan dan masyarakat yang lulus wawancara beberapa waktu lalu. Duta dari Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Besar, dan Banda Aceh itu nanti akan mengikuti puncak Pemilihan Duta GenRe Tingkat Provinsi Aceh 2018, Senin (20/8) malam ini.

Dalam sambutannya, Sahidal menekankan pentingnya Duta GenRe Aceh ini memiliki wawasan tentang program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Sebab, Duta GenRe merupakan corong terdepan dan perwakilan BkkbN dalam menyampaikan tiga pilar program kerja BkkbN khususnya program GenRe kepada masyarakat di daerah masing-masing.

Sahidal juga menitip pesan kepada 20 finalis agar bisa menjadi duta Aceh di tingkat nasional dengan kembali meraih juara, seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurut Sahidal, anak-anak Aceh mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional, asal segalanya dipersiapkan jauh-jauh hari. "Tak saja wawasan tapi juga mental. Anak-anakku harus yakin dan percaya diri, berikan yang terbaik untuk Aceh," pesannya.


Kasubbid Remaja Perwakilan BkkbN Aceh, Fahmi SE dalam laporannya menyampaikan, pemilihan Duta GenRe Tingkat Provinsi Aceh sudah memasuki tahun ke-9. Tujuan dari ajang ini untuk menyiapkan remaja yang menjadi role model bagi remaja lain dalam rangka mensosialisasikan program GenRe di kalangannya, serta dapat berprilaku sehat dan berakhlak mulia.

Ditambahkan, pemilihan Duta GenRe Aceh sudah melewati beberapa tahapan, mulai dari seleksi berkas, wawancara awal, hingga terpilih 20 finalis yang mengikuti karantina. Finalis, sebutnya, terdiri atas 10 pasangan (5 putri dan 5 putra) dari PIK R Jalur Pendidikan dan 10 pasangan dari Jalur Masyarakat.(rel/zul)

Label: ,

Kepala Perwakilan BkkbN Aceh Berharap Duta GenRe 2018'Bisa Mengharumkan Aceh Ke Tingkat Nasional

DUTA GenRe Aceh Tahun 2018 foto bersama usai penobatan di Hotel Kumala, Banda Aceh, Senin (20/8) lalu. 



Daily Mail Indonesia Net BANDA ACEH - Malam penganugerahan Duta Generasi Berencana (GenRe) Aceh Tahun 2018 sudah digelar di Hotel Kumala, Banda Aceh, Senin (20/8) malam. Hasilnya, Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) dari jalur pendidikan maupun jalur masyarakat sudah ditetapkan berdasarkan keputusan dewan juri.

Untuk PIK R jalur pendidikan, juara I diraih Ahmad Razaq (SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh) dan As Shifa Salsabil (SMA Arun, Lhokseumawe). Sementara untuk PIK R jalur masyarakat, juara pertama diraih Teuku Awis Aulia (Saka Kencana) dan Izzatul Muna (PIK R Musdiga).

Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd di Banda Aceh, Minggu (26/8) mengatakan, duta genRe itu akan mewakili Aceh ke evan yang sama tingkat nasional di Jakarta, Oktober mendatang. Ia berharap duta GenRe tersebut dapat mengharumkan kembali nama Aceh di level nasional seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Minimal juara favorit bisa diraih. Saya rasa anak-anak kita mampu meraihnya. Untuk itu harus mempersiapkan diri dengan baik dari sekarang dalam hal wawasan maupun mental," kata Sahidal.


Ditambahkan, Duta GenRe Aceh 2018 merupakan mitra kerja BkkbN yang bertugas sebagai panutan di kalangan remaja lain, agar mampu bersikap positif serta dapat menyebarluaskan program GenRe dan Triad KKR kepada masyarakat terutama kepada remaja.

Kabid KS-PK Perwakilan BkkbN Aceh, Ir Nur Zikra Hayati mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mempersiapkan sosok remaja yang menjadi role model bagi remaja lain dalam rangka mensosialisasikan program GenRe di kalangan remaja, serta sikap dan prilaku remaja untuk berprilaku sehat dan berakhlak mulia.

"Konsep pemilihan Duta GenRe tahun ini sangat berbeda dari sebelumnya karena mengedepankan aspek jati diri remaja dan kiprahnya dalam Program GenRe melalui PIK R," ujar Nur Zikra.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KS-PK) BkkbN, Dr dr M Yani MKes PKK mengatakan, remaja harus merencanakan masa depannya dengan baik, pendidikan, karir, dan berkeluarga. "Remaja juga kita harapkan terhindar dari risiko Triad KRR (menghindari menikah pada usia muda, tidak melakukan seks pra nikah, dan jauhi narkoba)," jelas M Yani.

Duta GenRe Aceh 2018, Ahmad Razaq mengatakan, mereka akan mempersiapkan diri dengan baik untuk bertarung di tingkat Nasional. "Doakan kami agar bisa mengharumkan nama Aceh pada pemilihan duta GenRe tingkat Nasional," ujar Ahmad Razaq didampingi teman-temannya As Shifa Salsabil, Teuku Awis Aulia, dan Izzatul Muna.(rel/zul)

Label: ,

Selasa, 28 Agustus 2018

KadinKes Aceh dr Hanif: Inovasi Nakes Teladan Harus Mampu Menongkrak Capaian Indikator Jadi Lebih Baik



Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Kadinkes Aceh dr. Hanif foto bersama dengan para nakes teladan terpilih mewakili Aceh ke Istana. Kadinkes Aceh mengharapkan Inovasi dari para nakes teladan ini harus mampu mendongkrak capaian indikator kesehatan agar menjadi lebih baik.
Kadinkes Aceh dr. Hanif mengucapkan selamat kepada para nakes teladan yang terpilih untuk mewakili Aceh ke Istana. Kadinkes Aceh mengharapkan Inovasi dari para nakes teladan ini harus mampu mendongkrak capaian indikator kesehatan agar menjadi lebih baik.

Dalam arahan khusus yang ditujukan kepada para nakes teladan di ruang Task Force, Dinas kesehatan Aceh, (Selasa, 14/08/2018), sehari sebelum mereka bertolak ke Jakarta untuk memenuhi undangan mengikuti upacara HUT RI di istana negara. Kadinkes memberikan apresiasi yang tinggi kepada nakes terpilih  karena sudah bekerja dengan baik dalam melahirkan inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Harapannya inovasi ini harus tetap dilaksanakan secara berkelanjutan, dan bisa diterapkan secara lebih luas dilapangan agar bisa mendongkrak capaian indikator kesehatan agar menjadi lebik baik", harap dr. Hanif.

"Inovasi yang sudah ada bisa diperluas, dimodifikasi, melibatkan lebih banyak lagi kader, guru, tokoh masyarakat, kader posbindu, kader posyandu dan juga partisipasi aktif masyarakat dalam deteksi dini penyakit. Inovasi yang sudah dilakukan ini juga sangat perlu untuk diintegrasikan dengan UKS, Posbindu, Posyandu, program dokter kecil di sekolah. Inovasi yang sudah ada juga perlu diperluas keluar wilayah kerjanya agar manfaat yang ada lebih banyak lagi bisa dirasakan oleh semua pihak", tambah Kadinkes.

Salah satu inovasi program kesehatan tersebut adalah seperti yang dilakonkan oleh dr. Marhamah, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Puskesmas Ujong Rimba, Kabupaten Pidie. Marhamah menerapkan program Juru Pemantauan Batuk (Jumantuk) Cilik diwilayah kerja puskesmasnya dalam menemukan kasus TBC. Kader jumantuk cilik ini adalah mereka berusia 9-12 yang sudah dilatih dibekali dengan ilmu-ilmu dasar tentang penyakit TBC. Mereka bertugas untuk mendata dan mendeteksi dini gejala-gejala khas TBC yang ada di masyarakat.

Hasil deteksi dini ini akan mampu meningkatkan jumlah kasus TBC yang bisa terdeteksi oleh Puskesmas. Nantinya begitu mendapat laporan dari hasil deteksi dini kasus ini maka akan ditindaklanjuti dengan kunjungan rumah dan segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga temuan kasus TBC bisa lebih cepat terdeteksi di masyarakat.

Nakes teladan yang terpilih untuk diberangkat ke istana negara adalah mereka yang meraih juara pertama dari tiap tiap kategori, diantaranya adalah dr. Marhamah dari puskesmas ujong rimba, Kabupaten Pidie untuk kategori tenaga dokter; sementara untuk kategori tenaga dokter gigi, diraih oleh drg. Dedi Junaidi dari Puskesmas Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang; Untuk tenaga keperawatan, juara pertama diraih oleh Ruhaida, Amd Kep, yang bersal dari puskesmas Mesidah, Kabupaten Bener Meriah; dan dari tenaga bidan terpilih  Desy Riskawati, Amd. keb, Dari Puskesmas Bandar kabupaten Bener Meriah. Dari tenaga Gizi terpilih Nurainun, AM. KG dari Puskesmas Langsa Timur, Kota Langsa.

Label: ,

Kadis Pendidikan Aceh: Aceh Target Juara Umum FLS2N 2018


   
Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syaridin menyebutkan, dua ribu lebih siswa tersebut berasal dari perwakilan siswa SMA/SMK di 34 provinsi akn mengikuti 15 mata lomba, masing-masing 6 mata lomba untuk SMK dan 9 mata lomba untuk SMA.

Menurutnya, FLS2N merupakan agenda tahunan yang pada tahun ini dilaksanakan di dua provinsi, masing-masing Aceh untuk tingkat SMA/SMK dan Bangka Belitung untuk tingkat SD dan SMP.

"Kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk menunjukkan bakatnya di bidang seni," kata Syaridin disela-sela pembukaan kegiatan yang berlangsung di pelataran Stadion Harapan Bangsa, Senin (27/08).

Syaridin menambahkan, FLS2N dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, nasional bahkan ada tingkat internasional.

"Sebagai tuan rumah, kami bertekad untuk menjadi tuan rumah yang baik, dan sebagai tuan rumah kami juga bertekad untuk menjadi yang terbaik pada FLS2N tahun 2018 ini dengan menjadi juara umum," ujar Syaridin.

Sementara itu Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap agar kesempatan FSL2N ini agar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendorong para pelajar SMA dan SMK di Aceh agar mampu menampilkan bakat seni dan karyakarya kreatifnya di ruang publik.

"Kehadiran para pelajar SMA dan SMK dari berbagai wilayah di Indonesia tentu saja akan sangat membanggakan bagi kami, sehingga ruang berbagi pengetahuan dan berkompetisi akan terbuka dengan lebar. Dengan demikian, proses transformasi pengetahuan akan dapat berjalan dengan baik, sehingga semangat berkarya akan lebih menggebu-gebu di kalangan generasi muda kita," ujar Nova.

Label: , ,

Plt Gubernur Buka Festival dan Lomba Seni Siswa SMA / SMK Nasional


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh– Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah membuka Festival dan Lomba Seni Siswa tingkat SMA/SMK Nasional (FLS2N) di halaman Stadion Harapan Bangsa, Senin (27/08/2018).

Pembukaan ditandai dengan pemukulan rapai pase oleh Nova Iriansyah bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad serta sejumlah pejabat lainnya.
Penampilan defile kontingen dari seluruh provinsi dan berbagai tarian tradisional juga ikut memeriahkan pembukaan festival tersebut.

"Kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dewan guru dan para pelajar SMA/SMK dari berbagai wilayah di Indonesia yang telah hadir menyemarakkan Festival Lomba Seni Siswa Nasional tahun 2018," ujar Nova menyambut kedatangan peserta dari seluruh provinsi.

Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa tingkat nasional (FLS2N) kata Nova, bertujuan untuk memberi ruang kepada bakat dan karya kreativitas pelajar.
FLS2N lanjut Nova, telah banyak menghasilkan peserta didik yang memiliki bakat-bakat mengagumkan yang mampu berprestasi dari tingkat nasional dan internasional.

Nova mengatakan, Aceh sebagai tuan rumah FLS2N tahun 2018 harus memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin untuk mendorong para pelajar SMA dan SMK di Aceh agar mampu menampilkan bakat seni dan karya-karya kreatifnya di ruang publik.
"Kehadiran para pelajar SMA dan SMK dari berbagai wilayah di Indonesia tentu saja akan sangat membanggakan bagi kami,sehingga ruang berbagi pengetahuan dan berkompetisi akan terbuka dengan lebar," ujar Nova.

Hal tersebut kata Nova sesuai dengan misi Pemerintah Aceh untuk melahirkan generasi yang cerdas, ber-IPTEK dan ber-IMTAQ (Aceh Carong dan Aceh Meuadab).
Sebagai tuan rumah lanjut Nova, Pemerintah Aceh akan berupaya memberikan yang terbaik untuk kesuksesan festival dan lomba seni tersebut.

"Kami percaya, semua yang tampil di ajang ini pastilah merupakan bakat dan karya siswa pilihan yang telah memenangkan berbagai penghargaan di daerahnya masing-masing. Jadi bisa dipastikan, event ini akan berjalan ketat, karena menampilkan karya dan bakat siswa yang telah terseleksi," kata Nova.

Nova berharap, para pelajar yang berpartipasi pada festival tersebut menjadi motor bagi pendidikan karakter, sehingga bakat dan karya yang ditampillkan tidak hanya mengundang pujian, tapi dapat menjadi teladan bagi semua orang untuk menciptakan karya yang berguna.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad menyampaikan, FLS2N bertujuan untuk merawat, melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang begitu banyak di seluruh Indonesia.

Selain itu lanjut Hamid, FLS2N juga untuk menghimpun potensi-potensi siswa dari berbagai daerah di Indoensia untuk diperlombakan dan menjaring yang terbaik untuk mewakili Indonesia di tingkat internasional.
"Melalui festival ini, kita juga merajut tali kebangsaan dan nasionalisme siswa-siswi dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Mereka adalah wakil-wakil terbaik dan calon pemimpin masa depan," ujar Hamid.
FLS2N tahun 2018 memperlombakan bidang seni pertunjukan dan seni penciptaan. Pada bidang seni pertunjukan yaitu vokal solo, gitar solo, baca puisi, tari kreasi dan teater monolog. Sedangkan untuk bidang seni penciptaan yaitu desain poster, kriya, cipta puisi dan film pendek. (Red)

Label: , ,

Ribuan Siswa SMK Ikut FLS2N



Para penari siswa SMA dari Banda Aceh dan Aceh Besar bersiap sebelum tampil pada pembukaan Festival dan Lomba Seni Siswa SMA/SMK Tingkat Nasional (FLS2N) 2018 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Senin (27/8). 


Daily Mail Indonesia Net BANDA ACEH - Sedikitnya 2.000 orang yang terdiri atas peserta, pendamping, dan ofisial dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SMA dan SMK Tahun 2018 di Aceh, 27 Agustus-1 September 2018.

Kompetisi seni siswa SMA terakbar di Tanah Air ini dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT di pelataran Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Senin (27/8).

Pembukaan event tersebut ditandai dengan pemukulan rapa-i oleh Nova Iriansyah, disaksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad MSc PhD, sejumlah pejabat tinggi Kemendikbud RI, Ketua Panitia FLS2N Tingkat SMA yang juga Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin MPd, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman MM, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh lainnya.

Pemukulan rapa-i tersebut disambut tepuk tangan ribuan hadirin yang memenuhi pelataran stadion terbesar di Aceh itu. Potongan kertas berwarna-warni pun beterbangan di sekitar area panggung utama, makin menyemarakkan acara pembukaan itu.

Sebelumnya, ratusan peserta defile (parade) mewakili provinsinya masing-masing tampil apik dengan pakaian adat yang indah.

Dentuman Marching Band Gita Handayani mengawali aksi defile. Instrumentalia Bungong Jeumpa, Gugur Bunga, bahkan single yang sedang hits saat ini, 'Lagi Syantik', yang dipopulerkan Sibad alias Siti Badriah, ikut memeriahkan pembukaan defile budaya itu.

Kontingen Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan puluhan kontingen lainnya yang diakhiri oleh Provinsi Aceh, melakukan gerak jalan di hadapan para penonton, diselingi lagu daerahnya masing-masing.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, pendamping, dan ofisial dari berbagai wilayah di Indonesia yang telah hadir menyemarakkan FLS2N 2018 Tingkat SMA di Banda Aceh.

Nova mengaku bangga dan bersyukur bahwa Aceh dapat menjadi tuan rumah kali ini. "Kehadiran para siswa nasional di Aceh sangat membanggakan, sehingga ruang berbagi pengetahuan dan berkompetisi akan terbuka dengan lebar," ujarnya.

Sebagai tuan rumah, lanjut Nova, Pemerintah Aceh berupaya memberikan yang terbaik untuk kesuksesan festival dan lomba seni tersebut. "Kami percaya, semua yang tampil di ajang ini pastilah siswa pilihan yang telah memenangkan berbagai penghargaan di daerahnya masing-masing. Jadi, bisa dipastikan event ini akan berjalan ketat, karena menampilkan karya dan bakat siswa yang telah terseleksi," kata Nova.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh mewakili panitia FLS2N 2018 Aceh, Syaridin MPd mengatakan, ajang yang sudah sebelas kali digelar itu mempertandingkan 15 mata lomba. Lomba dalam bentuk pertunjukan yaitu vokal solo, gitar solo, baca puisi, tari kreasi, dan teater monolog. Sedangkan lomba dalam bentuk penciptaan meliputi desain poster, kriya, cipta puisi, dan film pendek.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad MSc PhD mengatakan, FLS2N bertujuan untuk merawat, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya yang begitu banyak di seluruh Indonesia. "Ini menjadi kewajiban kita untuk merawatnya. Seni tradisional dilestarikan, yang modern terus dikembangkan," kata Hamid.

Selain itu, lanjut Hamid, FLS2N juga untuk menghimpun potensi siswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk diperlombakan dan menjaring yang terbaik untuk mewakili Indonesia di tingkat internasional. "Melalui festival ini, kita merajut tali kebangsaan dan nasionalisme siswa-siswi dari 34 provinsi se-Indonesia," pungkasnya.

Label: , ,

Irmayani: Pengusaha SPA Di Aceh Harus Memiliki Standarisasi


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Kementerian Pariwisata melalui Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SPA Nasional menggelar uji kompetensi SPA di Vivi SPA, Pasar Lamnyong, Banda Aceh, sejak 27 hingga 29 Agustus 2018.

Kepala Bidang Standarisasi LSP SPA Nasional, drg Hermiati Atas Purwandari MM Dip Cidesco Dip SPA CIBTAC, Senin (27/8/2018) mengatakan, jumlah peserta uji kompetensi bidang SPA sebanyak 100 orang yang terdiri dari pekerja profesi terapis SPA yang tersebar di wilayah Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Bireuen, Takengon, dan sekitarnya. Peserta mewakili 10 industri SPA.

Sementara Tempat Uji Kompetensi (TUK) SPA di Provinsi Aceh di VIVI SPA Lamnyong Banda Aceh, yang sudah memiliki lisensi sehingga mampu melaksanakan uji kompetensi secara mandiri untuk para Terapis SPA di wilayah Aceh.

Ia mengatakan, bahwa daya saing industri pariwisata ditentukan oleh kualitas industri dan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM)-nya.

Oleh karena itu, katanya, tujuan dari Uji Kompetensi Sertifikasi Profesi Terapis SPA ini adalah untuk memberikan pengakuan atas kompetensi profesi yang dimiliki oleh tenaga kerja di bidang SPA sesuai skema okupasi yang diuji.

"Uji kompetensi ini untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja bidang SPA agar mereka memahami pentingnya profesionalisme dan legalitas, dalam rangka menyiapkan tenaga kerja profesional dalam rangka berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) agar tenaga kerja Aceh siap bersaing dengan tenaga kerja asing, dan mampu bekerja di mancanegara," ujar Hermiati.

Uji kompetensi ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan antara lain proses pendaftaran peserta, proses verifikasi kelengkapan berkas, proses asesmen mandiri.

Ketiga tahap ini disebut proses Pra-Asesmen yakni persiapan sebelum hari pengujian.

Jika sudah melalui proses Pra-Asesmen, maka masuk ke proses Asesmen yakni proses pengujian berupa pengumpulan bukti yang dilakukan dengan metode tes tertulis (untuk melihat pengetahuan) dan metode demonstrasi praktek (untuk melihat keterampilan dan sikap kerja).

Proses Asesmen di Aceh dilaksanakan selama tiga hari mulai 27 hingga 29 Agustus 2018.

Pemilik Vivi SPA, Vivi Sharmila mengharapkan agar para pekerja SPA di Aceh seluruhnya memperoleh sertifikasi.

Bukan hanya di Banda Aceh dan Aceh Besar, tapi seluruh pengelola SPA di seluruh Aceh harus memiliki standar kompetensi.

"Saya mengharapkan seluruh pengusaha SPA di Aceh memiliki sertifikasi profesi SPA," ujar Vivi Sharmila.

Kepala Bidang Sejarah dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Irmayani Ibrahim mengatakan, semua pengusaha SPA di Aceh harus memiliki standarisasi, sehingga masyarakat dan pelancong dari luar daerah lebih nyaman menggunakan layanan SPA di Aceh. Seperti profesi lain, katanya, pekerja SPA juga diwajibkan memliki sertifikasi terapis SPA.

Pada saat proses asesmen, lanjut Irmayani, para asesi (peserta uji) wajib mengikuti pengarahan dari para asesor yang bertugas kali ini di Provinsi Aceh, yakni Tenri Duppawati, Prescillia Fredrica, Sri Handayani dan Rita Natalia Tarigan, ada yang datang dari Jakarta dan Medan.

Para asesor akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan untuk setiap skema yang diujikan untuk menggali kompetensi yang dimiliki asesi dari 3 aspek yakni pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap kerja (attitude) sehingga dapat direkomendasikan berkompeten.

Dikatakan Irmayani Ibrahim, Terapis SPA di Aceh harus menyambut dengan semangat program ini.

Setelah memiliki sertifikat kompetensi siap untuk bersaing di dunia dengan tetap memperhatikan nilai budaya, agar wisatawan yang berkunjung ke Aceh dapat menikmati pelayanan SPA yang sudah memenuhi standar kompetensi.

"Saya berpesan, agar para Terapis SPA yang sudah memiliki sertifikat kompetensi tetap menjaga norma budaya bangsa, dan siap bekerja di SPA bertaraf internasional," pungkas Irmayani Ibrahim.

Pariwisata Aceh Singkil Punya Pasar Wisatawan Mancanegara

Parawisata

Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menilai Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil agar lebih banyak mempromosikan pariwisata. Sebab segmen pasarnya banyak menyentuh wisatawan mancanegara.

"Pariwisata Aceh Singkil dalam kajian analisis kami adalah sebuah sektor yang bisa meningkatkan pendapatan, karena daya tariknya banyak menyentuh wisatawan manca negara, sehingga skala pemasarannya harus ditingkatkan," kata peneliti UGM Jussac Maulana Masjoer SKEL MSC di Singkil, Senin (27/8/2018).

UGM bekerjasama dengan Pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil membidik pengembangan pemasaran pariwisata Aceh Singkil untuk masuk dalam prioritas unggulan yang tertuang Rencana induk pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Aceh Singkil.

Ia menyebutkan Aceh Singkil masuk dalam lingkaran Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) tiga serangkai kepulauan yakni termasuk Kepulauan Simeulu dan Kepulauan Nias (Sumut).

Selain itu, ujarnya, skala prioritasnya di bagi lagi, seperti zonasi unggulan, zonasi wisata wisatawan manca negara dan zonasi wisatawan domestik. "Aspek fasilitas, aspek kuliner juga mempengaruhi pemasaran pariwisata, sehingga hal-hal pemasarannya harus benar-benar menggunakan akses internet yang bertautan dengan media sosial di era ini," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali mengatakan, kerja sama ini sebagai bukti bahwa Pemkab Aceh Singkil sudah melaksanakan UU Kepariwisataan Nomor 10 tahun 2009, padal 8 ayat (1).

Aceh Singkil salah satu kabupaten daerah tujuan wisata di Provinsi Aceh, yang memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial yang dapat dijadikan wisata, yang mencakup wisata alam, seperti pulau-pulau, air terjun di pegunungan Kutabaharu dan Suro, Rawa Singkil, Danau Bungara dan pantai.

Tempat-tempat wisata tersebut akan menjadi prioritas konsep strategi pengembangan potensi wisata alam yang dimiliki Kabupaten Aceh Singkil dalam perencanaannya yang terintegrasi dan menyeluruh, sehingga sektor pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sebab, sambungnya, potensi hutan dan lahan Aceh Singkil dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas sumber daya alamnya. Dan potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan hutannya serta wilayah laut yang luas menyimpan kekayaan biodiversitas dan sumber gizi yang masih minim teknologi.

"Harapan kita semua agar melalui kegiatan ini, akan ada tindak lanjut sebagai promosi di tingkat pusat dan provinsi, sehingga bisa menggelontorkan dana ke Aceh Singkil sebagai kegiatan yang berkelanjutan yang bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat," katanya

GAMI Festival 2018 Momentum Tepat Promosikan Wisata Budaya


Oleh Rahmadhani (Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh)

Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh- Setelah dirilisnya Calendar of Event (CoE) Aceh 2018 bertema "Aceh Hebat Melalui Ragam Pesona Wisata" oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya bersama Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Jakarta beberapa waktu lalu, berbagai atraksi wisata dan budaya menarik lainnya terus digelar di Serambi Mekkah.

Sejumlah agenda dan even yang digelar tidak hanya heboh secara daring (offline), tapi juga ikut diviralkan kepada publik dan warganet dalam rangka memperkenalkan branding pariwisata Aceh sebagai salah satu destinasi wisata dengan ragam pesona alam, budaya, sejarah. Setelah suksesnya Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII awal Agustus lalu, kali ini wisatawan juga akan dimanjakan kembali dengan rangkaian Gayo Alas Mountain International (GAMI) Festival 2018.

Agenda yang dibalut dengan atraksi wisata dan budaya ini akan mengambil lokasi di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 1500 mdpl yang membentang sepanjang Pulau Sumatera, meliputi dataran tinggi Gayo – Alas yang melewati empat kabupaten, yakni Aceh Tengah (Takengon), Bener Meriah (Redelong), Gayo Lues (Blang Kejeren) dan Aceh Tenggara (Kutacane).

Selain terkenal dengan daerah berhawa dingin, dataran tinggi Gayo – Alas juga dianugerahi dengan kondisi alam yang subur, dan sangat ideal sebagai lahan perkebunan kopi dan tanaman hortikultura.

Selain perkebunan kopi rakyat yang terhampar luas, salah satu unggulan daerah dataran tinggi yang ada di Aceh ini juga telah banyak melahirkan seniman yang berhasil mengharumkan nama Aceh dan Indonesia di mata dunia melalui pertunjukkan seni tradisinya, salah satunya tari Saman yang telah diakui dunia melalui UNESCO yang kini terdaftar sebagai khasanah budaya tak benda dunia yang perlu terus diperlihara dan dilestarikan oleh generasi muda.

GAMI Festival 2018 yang mengangkat tema "The Power of Nature" sendiri rencananya akan digelar mulai 14 September hingga 24 November 2018 di Lapangan Musara Alun, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah yang melibatkan 4 kabupaten lainnya, komunitas budaya dan pariwisata serta perwakilan dari Pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya).
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menaruh harapan besar kegiatan GAMI Festival 2018 ini akan menuai sukses pascagelaran PKA VII 2018 beberapa waktu yang lalu di Banda Aceh, sekaligus menjadi daya tarik dan pengalaman baru bagi setiap pengunjung untuk merasakan pesona alam dan budaya Gayo Alas.
"Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 bertujuan tidak hanya untuk mewujudkan dataran tinggi Gayo sebagai kawasan dynamic agro-ecology dan penggerak ekonomi hijau (Green Economy) di Aceh, tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan berbasis 3A (Agro Forestry, Agro Industry dan Agro Tourism) sesuai potensi daerah, dan mampu menempatkan dataran tinggi Gayo dalam peta destinasi pariwisata nasional," pungkasnya.

Tak hanya itu, kehadiran GAMI Festival 2018 sebut Nova, nantinya juga dapat mengembalikan citra dataran tinggi gayo khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke dataran tinggi Gayo – Alas.

"Kegiatan wisata budaya ini kita harapkan juga mampu mendorong pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan kepariwisataan, kebudayaan dan pertanian, khususnya agroindustri," ungkap Nova Iriansyah bersemangat.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyambut baik dengan terpilihnya Kabupaten Aceh Tengah sebagai tuan rumah pembukaan GAMI Festival 2018.

"Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah merasa bangga karena terpilih sebagai tuan rumah perdana penyelenggaraan pembukaan GAMI Festival 2018 sebagai pintu awal percepatan dan pengembangan kawasan dataran tinggi Gayo – Alas. Kami akan mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan ini di Takengon, bekerjasama dengan semua pihak, khususnya Pemerintah Aceh, Kemenpar RI dan Kemenko PMK RI, serta penutupannya nanti pada tanggal 24 November di Kabupaten Gayo Lues," sebut Shabela saat memimpin rapat persiapan GAMI Festivla 2018.

Ini Dia Rangkaian Agenda GAMI Festival 2018
Rentetan rangkaian atraksi wisata alam dan budaya akan digelar selama GAMI Festival 2018 kali ini, meliputi kegiatan launching, Destination Photo Contest, Opening Ceremony, Tarian Massal, Pawai Budaya Gayo Alas, Pentas Wonderful Gayo Alas, Handicraft and Photo Expo, Coffee and Culinary Festival, Lomba Perahu Tradisional, Jet Ski Exhibition, Paramotor Show, Camping 100 Tenda, Festival Panen Kopi, Expedisi Burni Telong, Takengon Rafting, Aceh Bike Cross Country, Gathering Pesona Indonesia, Pacu Kuda Tradisional, Aceh Trail Adventure, Festival Agara, Wisata Arung Jeuram, Pelatihan Pariwisata, Festival Budaya Saman dan atraksi menarik lainnya.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin mengungkapkan, penyelenggaraan GAMI Festival 2018 diharapkan menjadi atraksi wisata budaya yang bisa menarik minat setiap wisatawan, sekaligus memperkenalkan dataran tinggi Gayo – Alas sebagai destinasi wisata budaya dan petualang (adventure).

"Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 dengan ragam pesona alam dan seni budaya dataran tinggi Gayo – Alas tidak hanya menjadi Top Event Aceh, sebaliknya menjadi Top Event Nasional yang didukung dengan ragam pesona alam dan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara, seperti Pesona Danau Lut Tawar, Pesona TNG Leuser, Pacuan Kuda Tradisional, Arung Jeuram, Wisata Kebun Kopi, Air Terjun, Wisata Kuliner, dan seni tradisi unik lainnya," ungkap Amiruddin.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani juga ikut menambahkan, penyelenggaraan GAMI Festival 2018 tidak hanya akan berdampak positif dalam mempromosikan dataran tinggi Gayo – Alas khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata budaya dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, namun juga menjadi momen penting membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan industri pariwisata berbasis ekonomi kreatif.

"GAMI Festival 2018 menjadi hajatan perdana yang digelar di dataran tinggi Gayo – Alas. Kegiatan ini tentunya bisa menarik kunjungan wisatawan seiring makin dikenalnya Aceh melalui branding wisata "The Light of Aceh". Tahun 2017 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 2.944.169 orang terdiri 2.865.189 wisnus dan 78.980 wisman. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 2.154.249 terdiri dari 2.077.797 wisnus dan 76.452 wisman. Kunjungan wisatawan diprediksikan akan terus bergerak naik pascagelaran PKA VII dan GAMI Festival yang kita targetkan 4 juta orang (wisnus) dan lebih 150 ribu orang (wisman) pada tahun 2018," papar Rahmadhani.

Pujian GAMI Festival 2018 juga datang langsung dari Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dimana peluang untuk mempromosikan daerah dapat membantu branding pariwisata Aceh. "Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 tentu sangat bagus. Digelar dengan waktu panjang secara berurutan di empat kabupaten bisa berdampak pada branding pariwisata Aceh. Semua wilayah mendapatkan peluang sama untuk maju," tutup Menteri asal

Senin, 27 Agustus 2018

Inilah Event Wisata Terbaik di Aceh dan Riau Selama 2018

Parawisata



Daily Mail Indonesia Net Banda aceh- Aceh dan Riau merupakan dua destinasi yang mulai jadi primadona pariwisata sepanjang 2017 lalu. Seperti Sail Sabang di Aceh yang berhasil menyedot perhatian turis lokal dan mancanegara pada akhir tahun lalu.

Sedangkan, Riau berhasil menjadi juara umum dalam penghargaan Anugerah Pariwisata 2017 oleh Kementerian Pariwisata. Nah, sebelum melancong ke dua kota itu, sebaiknya kamu mencatat kalender event sepanjang 2018. Keduanya punya banyak  agenda menarik, lho.


1. Aceh Culinary Festival
acehterkini.com
Aceh terkenal dengan kulinernya. Katakanlah kopi dan mi. Keduanya menjadi andalan kota tersebut. Bahkan membawa nama Aceh hingga ke kancah internasional.

Namun, ternyata bukan cuma kedua makanan itu yang legendaris di Aceh. Untuk itu, pemerintah setempat menggelar Aceh Culinary Festival. Event bertaraf Internasional digelar untuk mendukung Aceh sebagai daerah tujuan wisata halal.

Ratusan menu makanan halal khas Aceh akan dipamerkan dalam gelaran tersebut. Catat, Aceh Culinary Festival dilaksanakan pada 4-6 Mei mendatang!

2. Aceh International Rapa'I Festival
pikiranmerdeka.co

Perhelatan ini merupakan event musik perkusi bertaraf internasional. Tujuannya untuk melestarikan kesenian tradisi Aceh, khususnya seni musik perkusi. Memang, kota tersebut terkenal dengan musiknya yang menghentak. Aceh International Rapa'I Festival akan digelar pada 12-15 Juli 2018.

3. Bakar Tongkang - Riau
balipost.com
Bakar tongkang merupakan upacara membakar replika kapal yang digelar rutin setiap tahun. Sejarahnya bermula dari sekelompok orang Fujian, Tiongkok, yang berlayar mengarungi laut. Mereka dihantam gelombang besar dan tersesat di tengah laut.

Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors' picks
Keunikan 6 Vila Air di Thailand yang Bikin Kamu Terpesona
12 Destinasi Ini Warna-warni bak Pelangi, Indahnya Kebangetan!
8 Tempat Instagramable di Semarang, Wajib Dikunjungi!
Semua orang dalam kapal itu berdoa kepada Dewa Kie Ong. Jika mereka menemui daratan, mereka akan membakar kapal itu dan tak akan kembali ke tanah asalnya. Benar saja, mereka selamat dan mendarat di Bagansiapiapi.

Lalu, orang Bagansiapiapi percaya kalau nenek moyang mereka adalah orang asli Fujian. Untuk mengenang sejarah itu, penduduk asli akan membakar replika kapal setiap tahunnya. Bakar tongkang digelar pada 28-30 Juni 2018.

Baca Juga: Wisata Ini Mirip Banget dengan Santorini Yunani, Lebih Murah Lho!


4.  Bono Surfing - Riau
indosurflife.com
Ini cuma ada segelintir di dunia: surfing di sungai. Fenomena alam di Sungai Kampar yang dinamakan gelombang bono. Sungai Kampar merupakan salah satu tempat yang menyediakan "wahana" surfing di sungai.



Lokasinya di Kabupaten Palawan, Riau. Dibutuhkan waktu sekitar 2-3 dari kota menuju tempat ini. Gelombang bono terjadi lantaran bertemunya arus pasang air laut dari Selat Malaka dan Laut China Selatan. Plus, angin dan tebing di sisi kanan dan kirinya.

Panjang gelombang mencapai 40 kilometer. Peselancar dunia menyebutnya The Seven Ghost. Karena itu, lomba surfing berkelas internasional menjadi acara tahunan di sini. Tahun ini akan digelar pada 12-15 November.

5. Festival Pacu Jalur - Riau
riaurealita.com
Festival Pacu Jalur digelar untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI. Pacu jalur adalah perlombaan mendayung di sungai menggunakan perahu sepanjang 25-40 meter. Sementara itu, lebarnya hanya sekitar 1,5 meter. Festival ini lantas menjadi agenda rutin Kabupaten Kuantan Singingi. Kamu bisa mengikutinya pada 29 Agustus-1 September mendatang

Wah, seru-seru nih agendanya. Kamu mau datang yang mana nih