Selasa, 31 Juli 2018

BNNP Aceh Sosialisasi Bahaya Narkoba dengan media Video Magic


Banda Aceh - Sebagai salah satu bentuk sosialisasi tentang bahaya narkoba ke masyarakat, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh memasangkan sebuah video magic box di salah satu warung kopi yang berada di Jalan T Daud yang, kawasan Gampong Lampriet, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Hal ini dikatakan Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Faisal Abdul Nasir, Selasa (31/7/2018) malam. "Itu salah satu bentuk sosialisasi kita di bidang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) kepada masyarakat," ujarnya.

Faisal menjelaskan, video magic box ini sengaja ditaruh di warung kopi agar pesan pesan bahaya narkoba serta ajakan untuk menjauhi dan berhenti dari narkoba dapat langsung dibaca oleh masyarakat, khususnya yang sedang menikmati kopi.

"Isinya video slide tentang pesan-pesan bahaya narkoba dan ajakan untuk menjauhi narkoba kepada masyarakat. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan BNNP Aceh ini diharapkan langsung dapat menyentuh dan menyadari masyarakat kita," jelas jenderal bintang satu ini.

Hal ini, sambungnya, juga merupakan salah satu program Quick Wins BNNP Aceh yakni Saweu Keude Kupi melalui videotron ini. Sebelumnya, juga ada petugas BNNP yang menjelaskan secara singkat tentang kegunaan video magic box ini kepada masyarakat.

"Mengenai batas waktu belum kita tentukan, kemungkinan hingga satu atau dua bulan kedepan dan nanti kita pindahkan ke warkop lainnya yang ramai pengunjungnya, ini bergilir nantinya," tambah Brigjen Pol Faisal Abdul Nasir()

Label: ,

Proyek Jembatan Seruway Aceh Tamiang APBA 2017 BERKASUS

Dailymailindonesia. Com- Aceh Tamiang (Aceh)

Pembangunan Jembatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang yang dikerjakan oleh PT. TPG  berdasarkan kontrak nomor 45 - AC /BANG/PUPR/APBA/2017 tanggal 5 mei 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 18.601.440.000,00  dan telah mengalami addendum  dengan batas batas waktu penyelesaian 3 desember 2017  pada dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Provinsi Aceh  sumber dana APBA TA 2017,  berkasus dan menjadi temuan Badan Pemeriksaan Keuangan RI Perwakilan Aceh.

Dalam temuan BPK RI Perwakilan Aceh ditemukan berbagai kejanggalan yang merugikan keuangan Negara diantaranya terhadap kekurangan volume pekerjaan Rp. 827.538.801,49  dan terdapat kelebihan pembayaran atas pekerjaan penyediaan tiang pancang  beton yang merugikan  Negara Rp.169.236.007,59

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)  Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Aceh  menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak sesuai dengan SSUK masing-masing Kontrak, seharusnya pembayaran terhadap pekerjaan proyek oleh Penyedia Jasa tidak melebihi nilai pekerjaan yang sudah dilakukan.

Rekemandasi BPK RI Perwakilan Aceh menegaskan kesalahan tersebut terjadi karena :
a. PPTK dan PPK tidak cermat dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan tidak cermat dalam melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan.
c. Kepala Dinas PUPR Aceh selaku Pengguna Anggaran belum optimal dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian pada unit kerja yang dipimpinnya.

"Perbuatan Korupsi itu tentunya berawal dari perencanaan,   rekanan bisa jadi kerepotan  bekerja sesuai spek teknis karena hampir semua proyek diduga ada pungutan fee oleh pelaku sistim pengadaan  dan lelang proyek,  karena uang nilai paket sudah menguap kemana-mana, maka dampak buruknya adalah fisik pekerjaan asal jadi saja, ini adalah akibat lemahnya pengawasan dan penindakan hukum oleh KPK RI, kami siap bekerjasama dan dokumen-dokumen penting, diantara hasil Pemeriksan BPK RI ada pada kami"  ungkap pegiat Ormas anti korupsi bidang pulbaket LPAP RI Aceh kepada wartawan (31/7/2018)

Sunardi menambahkan untuk tidak semakin larut  para oknum koruptor yang diduga telah merencanakan dan memperkaya diri pat gulipat   melakukan dugaan Korupsi, Kolusi dan Nipotisme  dengan bermacam modus  diantarnya perbuatan pidana pengutipan liar fee proyek,  maka KPK harus  fokus  dan konsisten melakukan pemberantasan korupsi di Bumi Aceh, kasihan kepada masyarakat Aceh yang menjadi korban Korupsi oknum pejabat Pemerintahnya, tutup Sunardi  (M. IRWAN)

Label: ,

Minggu, 29 Juli 2018

Torch Relay Asian Games XVIII akan berlangsung di Aceh


BANDA ACEH -Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Darmansyah S Pd MM menyampaikan, Torch Relay Asian Games 2018 ini tentunya merupakan ajang sosialisasi bagi masyarakat Indonesia dan diliput oleh Media Luar Negeri.

"Daerah perlu menangkap peluang untuk mempromosikan destinasi pariwisata, seni budaya serta potensi - potensi lainnya bagi masyarakat Indonesia di mata dunia sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi," Ungkapnya didampingi oleh Sekdispora Aceh, Azhari S Ag MSi.

Disampaikan seusai rapat, Sabtu (28/7/2018) membahas rencana persiapan kegiatan pelepasan dan pengarakan iringan kirab obor (Touch Relay) Asian Games XVIII di Provinsi Aceh yang akan berlangsung pada tanggal 31 Juli 2018 di Provinsi Aceh.

Ketua Penyelenggara yang juga selaku Plt Kabid P3O, Ir Syaifullah M Si mengatakan, rombongan Tourch Relay saat akan tiba di Lanud SIM dari Kalsel Pukul 09.00 Wib, yang akan disambut oleh Bupati Aceh Besar, Ketua DPRK Aceh Besar dan DANLANUD SIM beserta jajaran Pemerintah lainnya.

Selanjutnya, rombongan saat tiba di Museum Aceh yang akan disambut oleh Walikota Banda Aceh sebagai tanda dimulainya Torch Relay mengelilingi Kota Banda Aceh sejauh 10 Km.

"Sesuai rute titik akhir, proses pengarakan Api Obor Asian Games akan disambut oleh, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Gubernur Aceh dan unsur Forkopimda untuk didirikan selama kegiatan berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Aceh," katanya.

Disela - sela kegiatan tersebut, penampilan Tari Saman dan Atraksi Bela Diri Pencak Silat akan ditampilkan, selanjutnya penyerahan Mokub Debit Asian Games oleh Komisaris Bank BNI kepada Plt Gubernur Aceh dan pembagian hadiah Doorprize.

Sementara itu, Kasi Pembinaan Olahraga Prestasi, Muksalmina S Pd menambahkan, kesiapan sudah mencapai 90 persen untuk persiapan rangkaian kegiatan dan jadwal gladi dimulai hari senin (30/7/2018).

"Tamu yang akan hadir dari pusat diperkirakan mencapai 70 orang terdiri dari Pelari Nasional, Perwakilan INASGOC, Sponsor dan Media Nasional," ujarnya.

Muksalmina juga menyampaikan, saat memulai koordinasi kecil awal tahap penyusunan poin rangkaian sebelumnya di Rumah Aceh, untuk kesiapan pengamanan juga sangat didukung penuh oleh Polda Aceh, Kodam IM, BINDA Aceh dan lainnya.

"Kita berharap adanya antusias para pengunjung baik dari kalangan Mahasiswa, pelaku Olahraga maupun masyarakat luas dapat hadir berpartisipasi menyaksikan secara bersama - sama," katanya.(rilis)

Label:

Aceh Selatan Ada Masjid Berusia 666 Tahun: Mesjid Yuo Pulo Kambing



DailyMail Indonesia Net.Aceh Selatan Sepintas, masjid ini tak seperti bangunan berusia 666 tahun. Pondasinya begitu kokoh, dinding kayu, dan besinya pun masih sama seperti pertama kali masjid ini dibangun pada tanggal 8 Agustus tahun 1351 Masehi.
masjid yang terletak di Kampung Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan ini  dikenal dengan nama Masjid Tuo Pulo Kambing.

Sampai kini, warga setempat masih memanfaatkan masjid ini untuk salat dan mengaji. Pemrakarsa pembangunan masjid ini adalah seorang ulama bernama Syeh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Muhammad Al Fajri Kautsar, murid seorang ulama sufi asal Persia.

Keunikan masjid ini terlihat dari 4 tiang dengan ukiran kaligrafi yang mengisahkan riwayat kebesaran kerajaan-kerajaan Islam di Aceh. 1 dari 4 tiang, ada 1 tiang yang kerap mengeluarkan air sehingga warga membuatkan sejenis tempat penampungan. Sebagian besar warga meyakini bahwa air itu mengandung keberkahan.
Menurut cerita pembangunan mesjid. Setelah tiang pertama dipancangkan selesai shalat subuh 8 agustus 1351 Masehi, baru bersama masyarakat secara bergotong-royong masjid itu dibangun dibawah komando Syeh Muhammad Husen Al Fanjari dengan menyembelih sati ekor kerbau, satu ekor kambing dan satu ayam jantan putih.

Terdiri dari 3 lantai, Masjid Tuo Pulo Kambing ini juga menjadi tempat perlindungan saat musibah terjadi seperti pada saat banjir, dan juga sempat menjadi tempat perlindungan saat musibah gempa dan tsunami yang melanda kawasan Aceh pada tahun 2004 lalu.

Disekitar masjid, bangunan yang berusia lebih tua pun masih kokoh berdiri. Salah satunya adalah rumah keluarga kerajaan di era Kerajaan Aceh Darussalam. Masjid tua dan rumah tua di wilayah Kluet Utara ini tentu menjadi bagian sejarah kebesaran Islam di Aceh pada masa silam yang sudah sepatutnya dijaga generasi saat ini.

Label: ,

Nggak Perlu Jauh Ke Grand Canyon, Cukup Ke Lingkok Kuwieng,Pidie

Pariwisata



Daily Mail Indonesia Net.Pidie. Sulit melupakan tempat-tempat wisata yang sudah terkenal di Aceh seperti Sabang, Pantai Lampuuk, Lhoknga, Danau Laut Tawar, Pulau Banyak, dan tempat-tempat lainya yang sudah banyak orang tahu. Tempat-tempat itu sudah menjadi tempat wisata favorit yang sudah diakui keindahannya.

 Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke sana.
Sebenarnya Aceh masih banyak memiliki destinasi wisata alam  yang tersembunyi. Salah satunya adalah Lingkok Kuwieng atau Uruek Meuh yang terletak di pedalaman hutan Gampong Pulo Hagu di Padang Tijie, sebuah kecamatan yang berjarak sekitar 12 Km dari Kota Sigli, Kabupaten Pidie.
Lingkok Kuwieng merupakan objek wisata berbentuk lembah dengan dinding batu sedimen layaknya sebuah situs kuno. Di tengah-tengah sisi dinding terdapat aliran sungai yang sangat jernih.

Sepintas mata, lembah itu bagaikan sebuah situs kuno yang memiliki riwayat hidup ribuan tahun. Bebatuan sedimen membuat kita berpikir apakah ini sebuah kerajaan, sebuah candi purbakala, atau ini buatan manusia. Panorama yang disuguhkan pun sangat indah dengan udara sejuk, kicauan burung, hutan yang masih asri sehingga memberi kesan istimewa. Jalan menuju ke Lingkok Kuwieng pun terbilang berat. Sehingga tempat ini jarang dikunjungi wisatawan yang membawa keluarga.

Kebanyakan dikunjungi wisatawan komunitas pecinta alam.
Bisa dikatakan belum banyak yang mengetahui letak Lingkok Kuwieng. Ditambah pula belum ada petunjuk arah untuk menuju kawasan itu. Bagi anda yang belum pernah kesana, penunjuk arahnya adalah bertanya pada warga sekitar. Mereka dengan senang hati akan memberi  petunjuk. Terlebih lagi warga di sekitar pun sangat ramah. Atau mengajak seseorang yang sudah pernah ke tempat wisata tersebut.

Dibutuhkan waktu dua jam menuju ke Lingkok Kuwieng dari Padang Tijie. Jalanan dapat dilalui dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Disarankan gunakan kendaraan berbasis medan berat sebab jalanannya masih tanah dan bebatuan tidak rata. 


Saat mendekati lokasi wisata, anda juga harus berjalan kaki sebab rutenya tidak dapat dilalui kendaraan.
Berpetualang adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan menuju Lingkok Kuwieng. Kondisi jalanan yang belum diaspal, berbatu serta berbukit, melewati pohon rindang dan lebat, menjadikan perjalanan sebagai tantangan penguji kesabaran.

 Di sepanjang perjalanan pengunjung akan disambut dengan pemandangan bukit-bukit nan hijau yang menyejukkan mata saat memandang. Ditambah lagi sejuk semilir angin yang membelai lembut para pengunjung sehingga menghilangkan rasa lelah saat berjalan.

Sesampai dilokasi semua kelelahan selama perjalanan seakan terbayar dengan segala keindahan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. [fer]


Label: ,

Sejarah dan Makna Taman Putroe Phang Aceh


Pariwisata




DailyMail Indonesia NetBandaAceh.Aceh selaku daerah yang penuh akan pesona kekayaan budaya dan sejarahnya menjadi sasaran yang layak untuk dikunjungi. Selain merupakan provinsi yang kental akan nilai syariat Islam, Aceh juga memiliki beragam peninggalan masa lalu yang unik dan menarik bila diteliti seperti Taman Putroe Phang.

Sejarahnya, Taman Putroe Phang dibangun oleh salah seorang tokoh terkemuka di Aceh yakni Sultan Iskandar Muda (1608-1636). Taman Putroe Phang atau disebut juga dengan Gunongan merupakan buah karya yang khusus dibuat untuk permaisurinya tercinta, Putri Pahang

Sebagian literatur menjelaskan bahwa Putri Pahang yang juga bernama Putri Kamaliah tersebut senantiasa merasa rindu akan daerah asalnya yaitu, Pahang di Malaysia. Sultan Iskandar Muda yang memahami fenomena tersebut membangun taman yang secara dekoratif berupaya menyerupai bentuk dan bukit-bukit yang terdapat di Pahang Malaysia pada saat itu.

Sebagai permaisuri Sultan, Putroe Phang tidak hanya cantik semata, Ia juga merupakan sosok perempuan yang cerdas dan bijaksana bahkan berperan aktif sebagai penasehat suami selaku salah satu raja Aceh yang pernah menempuh masa kejayaannya. Bahkan, Putroe Phang jugalah yang mengispirasi terbentuknya hukum tentang perlindungan anak dan perempuan di Aceh.

Seiring berjalannya waktu, hukum tersebut semakin populer dan diwujudkan oleh putri beliau sendiri, Ratu Safiatuddin. Hukum ini juga yang menjadi landasan mengapa hukum mewaris di Aceh khususnya Aceh Pidie dan Aceh Besar tidak hanya melihat ketentuan ajaran Islam semata, namun juga mempertimbangkan adat dan budaya. Salah satunya adalah munculnya istilah 

peureumoh/porumoh (pemilik rumah) untuk istri dalam masyarakat Aceh, dimana merupakan sebuah keniscayaan bahwa hak waris rumah diberikan ke pada anak perempuan.

Label: ,

Indonesia Menjadi Tuan Rumah IMT GT Working Group On Tourism Ke -11


Daily Mail Indonesia Net-Banda Aceh, (27-7-2018) Kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia dan Thailand tidak hanya dilakukan dalam forum bilateral namun juga dalam kerangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) yang mulai dibentuk pada tahun 1993 dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan pembangunan di provinsi-provinsi yang masuk dalam kerja sama IMT-GT. Memasuki 25 tahun kerjasama IMT-GT sejumlah capaian penting berhasil diraih ketiga negara, mulai dari pertumbuhan IMT- GT pada tahun 2016 yang mencapai angka 4,4 persen hingga GDP per kapita penduduk di wilayah IMT-GT yang mencatatkan nilai USD 14.557 pada tahun 2016 dari sebelumnya USD 11.508 pada tahun 2011.

IMT-GT merupakan kelompok subregional ASEAN yang bertujuan meningkatkan perkembangan ekonomi di 32 wilayah di tiga negara, yakni 10 provinsi di Indonesia, delapan negara bagian di wilayah utara Malaysia, dan 14 provinsi di wilayah selatan Thailand.


Working Group on Tourism (WGT) merupakan kelompok kerja yang bertugas untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan kesepakatan kerja sama sektor pariwisata di wilayah IMT-GT. Untuk tahun 2018 ini, Indonesia telah ditetapkan menjadi tuan rumah dari pertemuan ke-11 IMT-GT WG on Tourism yang diadakan tanggal 27-30 Juli 2018 di Banda Aceh – Provinsi Aceh. Tujuan mengadakan pertemuan WGT di Banda Aceh Provinsi Banda Aceh menjadi sangat penting dalam mempromosikan pariwisata halal di Aceh dan Sabang sebagai destinasi Kapal Pesiar Internasional dimana paket wisata kapal cruise Sabang-Phuket-Langkawi sebagai salah satu upaya peningkatan konektivitas dalam kawasan kerja sama disamping usulan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Phukhet-Krabi (Thailand) ke Sabang, Aceh dan kapal roro dengan rute Ranong-Phuket(Thailand) - Sabang, dan Krueng Geukueh (Aceh) - Penang/Port Klang (Malaysia) serta usulan pembukaan rute pariwisata Langkawi-Krabi-Sabang.

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah beserta jajarannya hadir untuk membuka secara resmi pertemuan IMT-GT ini. Delegasi Indonesia diketuai oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata RI, Edy Wardoyo. Sedangkan delegasi dari Malaysia dipimpin oleh Sekretaris Jendral Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, H.E. Dato' Haslina Abdul Hamid  dan delegasi Thailand dipimpin Direktur Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Olah Raga Thailand,  Dr. Jiraporn Prommaha. Hadir pula representative dari CIMT (Center for Indonesia – Malaysia – Thailand), JBC (Joint Business Council) dan ADB (Asian Development Bank). Penampilan Tari Tarek Pukat dan Penabuhan Rapai turut menyemarakkan pembukaan pertemuan ini.

Topik utama pembahasan dalam pertemuan ini adalah Implementation Blueprint (IB) 2017-2021 yang merupakan panduan kerja sama IMT-GT untuk 5 tahun kedepan sebagai kelanjutan dari IMT-GT Roadmap 2011-2016 yang telah berakhir pada tahun 2016 lalu. Untuk sektor pariwisata, tourism strategic framework sebagai panduan program yang telah disepakati yaitu mempromosikan pariwisata lintas batas melalui paket destinasi wisata tunggal yang berkelanjutan, inklusif, serta kompetitif.

Sebagai implementasi dari program tersebut, para negara anggota IMT-GT menyambut baik inisiatif Indonesia untuk mengembangkan jalur Samudera Cheng Ho menjadi sebuah destinasi wisata sejarah sebagai sebuah paket wisata.

Sebagai bentuk promosi dan dalam rangka meningkatkan saling kunjung antar negara anggota IMT-GT, masing-masing delegasi saling bertukar informasi mengenai event-event yang diselenggarakan masing-masing Negara anggota untuk tahun 2018. Turut dipromosikan juga kegiatan ASIAN GAMES 2018 di Jakarta dan Palembang serta penyampian perisiapan pelaksaanan Sabang Business Forum di Sabang pada tanggal 21 – 22 November di Sabang.

Kegaiatan yang difasilitasi Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh ini juga turut memperkenalkan delegasi dan peserta yang hadir dengan Potensi Pariwisata di Aceh melalui kegiatan City Tour ke Desa Wisata Gampong Nusa, yang merupakan tujuan wisata community based tourism terpopuler baru yang masuk dalam nominasi kompetisi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2018 Kementerian Pariwisata RI dan kunjungan ke Pantai Lampuuk, Museum Tsunami Aceh,  Kapal PLTD Apung, Masjid Raya Baiturrahman dan berwisata belanja di Pasar Aceh()





Label: ,

2 Dari 100 Pelajar Aceh Konsumsi Narkoba


Banda Aceh, Pemerintah Aceh bersama Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh gelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 yang di selenggarakan di halaman kantor gubernur Aceh, Kamis, (26/7/2018).

Kepala BNNP Aceh Brigjen pol Drs Faisal Abdul Naser MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada di posisi darurat narkoba, Hal ini disebabkan karena penyalahgunaan dan Peredaran narkotika merupakan kejahatan yang luar biasa.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BNN pada tahun 2017 di diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna narkoba Provinsi Aceh pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 0,5% atau 2 dari 100 pelajar dan mahasiswa.

Lebih lanjut Faisal An menyampaikan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba sudah menjalar ke berbagai lini kehidupan, mulai dari sekolah SD, SMP, SMA bahkan ke kampus bahkan juga sudah masuk ke pesantren-pesantren.

Faisal juga mengharapkan perhatian semua pihak, terutama pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten kota dalam hal mencegah peredaran narkoba ini, yaitu dengan melaksanakan kearifan lokal baik segi agama, budaya dan sejarah.

Faisal juga menyampaikan pencapaian kinerja BNNP Aceh selama 2017 - 2018 BNNP Aceh dengan BNN Pusat dalam upaya P4GN yaitu melakukan pemberantasan dan pemutusan jaringan sindikat narkoba di Aceh, Sabu Sebanyak  552,48 kilogram, ganja 1,87 ton, Ladang Ganja seluas 20 Ha, Ektasi sebanyak 51311 butir, pil Afifat 10000 butir, operasi bersama aparat polda aceh dan terungkap hampir kurang lebih 240 kg.

Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah kepada media menyebutkan upaya pemberantasan narkoba di Aceh sudah sangat masif dan maksimal, akan tetapi narkoba yang masuk ke Indonesia luar biasa masif, kita tidak bisa mengetahui berapa persis barang yang masuk, tetapi upaya pemberantasan yang begini masif. sudah cukup untuk mengantisipasi begitu besarnya narkoba masuk masuk, karena memang Indonesia menjadi pasar empuk bagi-bagi pelaku pengedar narkoba internasional.

Lanjutnya lagi, untuk memberantas narkoba ini tidak memiliki cara lain, selain pemberantasan narkoba menjadi pekerjaan kita semua elemen seluruh lapisan masyarakat dan benteng terakhir itu ada di di rumah tangga.

Menanggapi pernyataan Plt Gubernur Aceh, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Faisal AN menyampaikan, pihaknya dalam upaya pemberantasan narkoba masih cukup masih. "kalau permasalahan masih banyak, menurutnya narkoba ini tidak hanya beredar di perkotaan saja, juga beredar daerah lain perdalama di kampung-kampung,"jelasnya.

Dalam hal ini, kepala BNNK, kabid berantasnya, melakukan pemberantasan juga di lakukan secara masif hingga habis narkoba, hal itu tidak mungkin dilakukan, akan tetapi barang yang masuk kesini bahwa narkoba berasal dari tempat lain, jelas faisal AN.

Label: ,

Sabtu, 28 Juli 2018

BNNP Aceh Peusijuk Pegawai yang Hendak Naik Haji



Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh melaksanakan Kegiatan Kearifan Lokal dengan melakukan Peusijuek Haji terhadap 3 orang yang terdiri 2 orang PNS BNNP Aceh yang aktif yaitu Kabid Rehabilitasi BNNP Aceh Sayuti, M.Kes dan Seorang staf BNNP Aceh Nrs. Rosdiana, S.Kep serta satu orang mantan Kabid P2M BNNP Aceh yang sudah Pensiun yaitu Ir. Mulyati. Peusijuk Haji ini dilaksanakan di Kantor BNNP Aceh, Jum'at (27/07).

Adapun Yang melakukan Peusijuek Haji bagi ke 3 Calon Jama'ah Haji tersebut adalah Waled Bukhari yang sekaligus bertindak sebagai Penceramah dan Kepala BNNP Aceh beserta Ibu.

Peusijuk Haji ini dihadiri oleh Para Pejabat Eselon III & IV beserta seluruh Staf BNNP Aceh.

Dalam sambutannya Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal AN mengucapkan selamat kepada calon jema'ah haji yang akan segera berangkat ke tanah suci dalam waktu dekat ini untuk menunaikan ibadah haji. Brigjen Pol. Faisal AN juga berpesan agar dapat melaksanakan semua rukun dan wajib haji dengan sempurna sembari Brigjen Faisal AN juga mendo'akan ke calon jama'ah haji semoga selama melaksanakan ibadah haji selalu dalam keadaan sehat juga kuat dan sepulangnya dari Mekah menjadi Haji yang Mabrur. Yang di Aamiin kan oleh semua yyang berhadir.

Waled Bukhari selaku penceramah dalam tausyiahnya menjelaskan mengenai segala sesuatu yang dapat membatalkan haji, menjelaskan bahwa tidak semua orang dapat terpanggil hatinya untuk memenuhi panggilan Allah dengan menunaikan ibadah haji. Banyak orang kaya/mampu untuk naik haji, namun tidak  melaksanakan ibadah haji. Waled Bukhari juga mendo'akan kepada calon jema'ah haji untuk menjadi Haji yang Mabrur. Kemudian Waled Bukhari mengakhiri tausyiahnya nya dengan do'a Bersama yang diteruskan dengan mengucapkan selakat dan saling bersalaman kepada calon jama'ah haji()

Label: , ,

Ikamat Turki Audiensi ke Disbudpar Aceh


Daily Mail Indonesia, Banda Aceh - Pengurus dan Panitia Seminar Ekspo Ikatan Mahasiswa Aceh-Turki (Ikamat) berkunjung ke kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbudpar Aceh) dalam rangka audiensi untuk menyampaikan beberapa konsep acara dan agenda kegiatan Ikamat di Aceh, Kamis (26/7/2018) di Kantor Disbudpar Aceh.

Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya, Dra Irmayani meyambut baik kedatangan mahasiswa Ikamat. Irma memberi apresiasi terkait konsep dan agenda kegiatan Ikamat yang disampaikan oleh Darlis Aziz selaku Ketua Ikamat.

"Harapannya Ikamat sebagai perekat antara Mahasiswa Aceh dan Turki. Ikamat bisa menjaga image Aceh untuk Mahasiswa Aceh dan Turki sekaligus mempromosikan World Halal Tour Aceh ke dalam event nasional mauupun internasional," ujar Irma.

Sementara Ketua Panitia Seminar Ekspo Pendidikan dan Budaya Aceh-Turki, Dedi Irwanda mengatakan salah satu tujuan dari audiensi ini adalah ingin merajut kembali hubungan antara Aceh dan Turki. 

"Konsep acara kita terbagi ke dalam dua program yaitu tapak tilas, mengajak Sejarawan dan Masyarakat Aceh untuk mengunjungi Situs dan Cagar Budaya Aceh. Kedua adalah Seminar Ekspo Pendidikan dan Budaya yang diisi oleh Sejarawan dan Budayawan," kata Dedi.

Menurut Dedi, Masyarakat Aceh harus tahu hubungan yang berhasil dibangun oleh indatu terdahulu (Aceh dan Turki).

Dedi menambahkan, masyarakat dan generasi muda bisa ikut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan ini. Tujuan dan manfaat kegiatannya adalah dengan memberikan informasi yang edukatif, wawasan sejarah, dan cagar budaya kepada mahasiswa yang ingin belajar secara langsung ke Turki.

"Dalam hal ini kita ingin mempromosikan relevansi Budaya Aceh dan Turki kepada masyarakat agar mereka mengenal wawasan Budaya Aceh di Turki, maupun sebaliknya," kata Dedi Ketua Panitia yang berasal dari Ulhee Kareng.(Najmi)


Label: ,

Wakil Ketua DPRA Irwan Djohan Temukan Tenaga Kontrak Digaji Tidak Sesuai UMP



Home News Politik Irwan Djohan Temukan Tenaga Kontrak Digaji Tidak Sesuai UMP







  


Dailymail Indonesia. BANDA ACEH - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Teuku Irwan Djohan, S.T., mengharapkan kepada anggota DPRK di seluruh kabupaten/kota mengawasi realisasi gaji tenaga kontrak di pemerintahan daerah masing masing. Gaji tenaga kontrak harus sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh 2018.

Harapan itu disampaikan Irwan Djohan usai inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, 26 Juli 2018. Menurut politikus Partai NasDem itu, berdasarkan pantauannya hingga kini masih banyak tenaga kontrak di pemerintahan kabupaten/kota yang belum diberikan gaji sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 67 Tahun 2017 tentang UMP 2018. Dia mensinyalir hal itu juga masih terjadi pada tenaga kontrak di tingkat provinsi.

Irwan Djohan menjelaskan, Pergub UMP itu dibuat berdasarkan kesepakatan antara tiga pihak, yaitu Pemerintah Aceh, Asosiasi Pengusaha, serta Serikat Pekerja di Aceh, dengan upah minimum untuk seluruh pekerja di Aceh Rp2,7 juta per bulan.

"UMP Aceh 2018 itu tidak hanya berlaku bagi pegawai kontrak di pemerintahan provinsi, tetapi juga berlaku di lingkup pemerintahan kabupaten dan kota serta perusahaan swasta dan BUMD di seluruh Aceh, sepanjang belum ada penetapan Upah Minimum Kabupaten atau Kota (UMK) di daerah masing-masing," kata Irwan Djohan.

Saat sidak, Irwan Djohan mewawancarai pekerja cleaning sevice di Pelabuhan Ulee Lheue, setelah ia membaca berita tentang kondisi toilet pelabuhan yang jorok. Hal itu mendapat perhatian khusus dari Wakil Ketua DPR Aceh, mengingat dalam waktu dekat Kota Banda Aceh akan menjadi tuan rumah even Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7, di mana akan banyak tamu yang datang ke Banda Aceh dari berbagai daerah hingga dari luar negeri.

Irwan Djohan juga sidak ke Terminal Bus Batoh, Masjid Raya Baiturrahman dan Taman Sri Ratu Safiatuddin yang menjadi pusat arena PKA ke-7, yang akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada 5 Agustus 2018.

Di Pelabuhan Ulee Lheue, Irwan Djohan menemukan fakta bahwa pekerja kontrak hanya diberikan gaji Rp1,5 juta per bulan dengan beban 9 jam kerja per hari tanpa libur satu hari pun setahun penuh. Angka itu masih jauh dari UMP Aceh 2018 yang Rp2,7 juta per bulan.

"Bagaimana mungkin kita harapkan tenaga kontrak dapat bekerja secara maksimal, sementara gaji minimal mereka saja tidak dipenuhi sesuai aturan," kata Irwan Djohan.

Irwan mengatakan, para anggota dewan memiliki hak dan kewenangan untuk mengalokasikan anggaran serta mengawasi pelaksanaannya. Karena itu ia mengharapkan para wakil rakyat di DPRK untuk mengalokasikan anggaran gaji tenaga kontrak sesuai UMP pada saat pembahasan anggaran.

"Khusus untuk kabupaten dan kota, sepanjang belum ada ketetapan UMK di daerah masing-masing, maka seluruh tenaga kerja yang ada harus digaji sesuai UMP. Ini berlaku untuk instansi pemerintah dan swasta. Kalau masih ada yang digaji di bawah UMP supaya melapor ke Dinas Tenaga Kerja di daerah masing-masing," kata Irwan.[](rel)

Label: ,

Jumat, 27 Juli 2018

Fadli SE Harap Turnamen Ini Sebagai Ajang Perekat Silaturrahmi

Daily Mail Indonesia, Aceh Selatan - Camat Sawang, Kabupaten Aceh Selatan Fadli SE, telah resmi membuka Turnamen Volly Ball Andesva Cup 1 Gampong Desa Panton Luas, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Kamis (27/7/2018).

Fadli SE mengucapkan terima kasih banyak atas kerja  kpd kapolsek, koramil dan mewakili, setcam, keucik dan perangkat Desa baik pemain maupun penonton yg sudah hadir di tempat berbahagia ini.

"Saya berharap kepada panitia turnamen untuk menjaga keamanan dan ketertiban demi terwujudnya dalam menyukseskan pertandingan hari ini," ucap Camat Sawang asal Triengmeuduro.

Adapun kegiatan tujuan turnamen tersebut untuk mencari bibit dan generasi penerus pemain voli khususnya Desa Panton Luas Kecamatan Sawang.

"Jadikan turnamen ini sebagai ajang Silaturrahmi dan menguatkan hubungan baik antar pemain dan juga Masyarakat Panton Luas. Dalam pertandingan nanti harapannya, jaga spirit sportifitas dan kenyamanan antar pemain sehingga ke depan penyelenggaraan turnamen ini bisa sukses dan aman," harap Fadli SE Camat yang dikenal ramah dan bersahaja oleh Masyarakat Sawang.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kapolsek Sawang Iptu Zulkiram, Danramil Sawang diwakili Kopda Heri, Setcam Sawang Syarwani, S. Ag, Keucik Panton Luas sdr. Dastur, Bhabin Kamtibmas Gp. Panton Luas Bripka Julianto, Kanit Intel Bripka Syahruman (PAM), Bhabinkamtibmas Bripka Suriatno dan seluruh Seluruh Perangkat Desa Panton Luas, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan.(Najmi)


Label: ,

PDDA Harap Parpol Selektif Memilih Caleg

Daily Mail Indonesia, Banda Aceh - Wakil Ketua Pemuda Dewan Da'wah Aceh (PDDA), Riri Isthafa Najmi mengungkapkan keprihatinan terhadap kegagalan puluhan Bacaleg dalam tes membaca Alquran di hadapan tim bentukan Komite Indipenden Pemilihan Aceh (KIP Aceh). Bukan hanya di tingkat Provinsi, tapi di sejumlah Kabupaten/Kota (Bacaleg DPRK) yang juga gagal tes baca Alquran. Seperti dilansir dailymailindonesia.net Jumat (27/7/2018).

Aceh yang mayoritas penduduknya muslim serta menerapkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, wajib mampu membaca Alquran merupakan persyaratan yang sangat penting.

"Saya pikir kalau Masyarakat Aceh tidak bisa mengaji, Anda tak boleh jadi anggota DPRK, DPRA, DPRI, bahkan jadi Bupati dan Gubernur," tegas Pemuda Aceh Selatan tersebut.

Konsekuensi dari kegagalan dalam uji kemampuan membaca Alquran adalah si Bacaleg tidak dapat menjadi calon anggota legsilatif karena tidak memenuhi persyaratan.

Sedangkan Bacaleg yang sudah dinyatakan lulus tes mengaji juga belum berarti sudah bisa menjadi Caleg. Mereka masih harus menunggu hasil seleksi tahapan-tahapan berikutnya oleh KIP. Antara lain seleksi administrasi.

"Ada dua keprihatinan kita terkait Bacaleg yang tidak bisa mengaji. Pertama, sebagai masyarakat Aceh yang islami dan daerah Syariat Islam, kita mempersoalkan kenapa mereka tidak bisa mengaji. Kemudian, kita mempertanyakan kepada Parpol yang meloloskan orang-orang tak punya kemampuan baca Alquran untuk masuk daftar Bacalegnya," kata Riri yang bekerja sebagai Wirausaha.

Riri melanjutkan, menurutnya kalau sudah diakui sah menjadi hak warga Aceh, jangan persoalkan lagi mengenai syarat mampu membaca Al-Qur’an. Apalagi bagi Caleg DPRA dan DPRK, baik asal partai nasional atau partai lokal. Karena mampu membaca Alquran itu bertaut erat dengan adat dan Syariat Islam serta Kebudayaan Aceh sebagai induknya.

Salah satu ungkapan Adat Aceh yang menyebutkan bahwa agama ngon adat lagee dzat ngon sifeut (artinya agama dengan adat seperti zat dengan sifat). Dalam hal ini, mampu membaca Alquran sudah mentradisi di Aceh, yakni setiap anak dari kecil sudah “diadatkan” membaca Alquran.

Disamping petuah lama sudah punah digilas globalisasi yang mendorong Anak-anak Aceh rajin belajar ngaji, Riri mengatakan indikasi Parpol yang bekerja gegabah dalam proses seleksi internal, yaitu tidak selektif dalam memilih orang-orang yang masuk daftar Bacaleg.

Sebaliknya, Masyarakat Aceh harus memberi apresiasi kepada Parpol-parpol yang sudah lebih dulu mengadakan tes baca Alquran bagi orang-orang yang ingin masuk daftar bacaleg.

"Apresiasi itu kita berikan karena Parpol yang sudah menunjukkan salah satu tanggungjawab moralnya dalam menyeleksi Bacaleg.

Yang lebih penting katanya, kepada tim penilai kemampuan Bacaleg membaca Alquran harus bersikap terbuka dan tentu saja harus sangat jujur dan kredibel. Sebab, dengan tidak terbukanya panitia tentang siapa-siapa saja Caleg yang gagal itu, memungkinkan munculnya “permainan” alias adanya caleg yang masuk lewat “pintu balakang”.

"Jika hal ini terjadi, maka demokrasi tercederai dan kerusakan moral bagi calon wakil rakyat pun dimulai dari situ," tutupnya.(r)

Label: ,

Penyaluran Dana Bos, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Tamiang Sesuai prosedur

Dailymailindonesia. Com : Aceh Tamiang

Dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang terdapat 7  UPTD   yang akan mengikuti sosialisasi penggunaan dana BOS   akan diadakan oleh Panitia dari Tim Dinas Pendidikan dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Aset pada akhir juli 2018 di Gedung Pertemuan Umum Karang Baru Aceh Tamiang Pemeritah Kabupaten Aceh Tamiang.

"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,  penyaluran dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah sesuai prosedur untuk tujuh Unit Pengelolaan Teknis Dinas  sehingga tidak ada kendala teknis dilapangan" ungkap Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter  Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang  Amir, SPd  kepada Wartawan diruang kerjanya (27/7/2018)

Amir menambahkan, tujuh UPTD dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  yaitu  UPTD I membawahi Kecamatan Tamiang Hulu dan Bandar Pusaka, UPTD II membawahi Kecamatan Kejuruan Muda dan Tenggulun, UPTD III membawahi Kecamatan Kuala Simpang dan Rantau, UPTD IV membawahi Kecamatan Karang Baru dan Sekrak, UPTD V membawahi Kecamatan Manyak Payed dan Bandar Mulia, UPTD VI membawahi Kecamatan Bendahara dan Seruway dan UPTD VII  untuk jenjang SMP.

Pihaknya berharap agar para Kepala Sekolah dapat terus meningkatkan prestasi untuk memajukan dunia pendidikan di Aceh Tamiang.
Peyaluran dana BOS untuk tingkat SMA dikelola oleh Pemerintah Provinsi   (M. IRWAN)

Label:

Kamis, 26 Juli 2018

Banyak Mimik Mimik Lucu Buat Bupati Aceh Tamiang

Dailymailindonesia. Com : Aceh Tamiang

Berita informasi Indonesia nasional terkini

ratusan mantan karyawan PT. Parasawita yang bergabung dalam DPC Serikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI) Kabupaten Aceh Tamiang. melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Aceh Tamiang, Rabu (25/7/2018).kemarin

Aksi unjuk rasa tersebut dipicu atas kekesalan mantan karyawan PT. Parasawita yang hingga kini masih ada 304 karyawan yang belum dibayar gaji nya selama tiga bulan setengah oleh pihak perusahaan.

Ratusan mantan karyawan PT. Parasawita minta Pemkab Aceh Tamiang tutup PT. Tersebut

Unjuk rasa ini menjadi perbincangan, beberapa masyarakat Aceh tamiang yang mengikuti unjuk rasa tersebut membuat suatu kekecewaan nya di kertas berwarna putih dengan tulisan "Mursil Menjadi Calo Penjualan PT Parasawita"

Hal ini menjadi bahan pembicaraan media massa dan juga warganet. Bupati Aceh Tamiang yang selalu di Bangga kan diperjuangkan disaat kampanye. Mengaku akan membantu masyarakat kecil, tetapi semua hanyalah Murka (**)




Label:

Senin, 23 Juli 2018

Brionesia Segarkan Organisasi, Ini Ketua Baru Terpilih



HN-Banda Aceh, Khairul Fuad (Om Khafu) terpilih menjadi Ketua BRIOnesia Aceh Periode 2018-2019 menggantikan posisi Mahlil sebagai Ketua BRIOnesia Aceh Periode 2017-2018 dalam pemilihan yang berlangsung pada kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 3 Komunitas BRIOnesia Aceh yang diselenggarakan di Pantai Penyu, Leupung Aceh besar, Minggu (22/7/2018).

Khairul Fuad yang di komunitas tersebut akrab disapa Om Khafu, sebagai Ketua terpilih mengatakan pergantian ketua sekaligus pengurus baru dilakukan setiap setahun sekali dalam rangka penyegaran organisasi. "Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada anggota komunitas berorganisasi dan mengembangkan kreativitas serta agar Komunitas dapat memberikan kontribusi bagi anggota dan masyarakat" pungkas Khafu.

Saat ini anggota Komunitas BRIOnesia Chapter Aceh cukup banyak. Yang terdaftar lebih dari 60 orang, kata Fuad yang juga sebelum nya menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua BRIOnesia Aceh. Menurut dia, saat pemilihan dihadiri ketua lama, yakni Mahlil. Fuad melanjutkan Salah satu program BRIOnesia yang terus dilakukan adalah melakukan aksi sosial di berbagai bidang serta pertemuan rutin untuk mempererat tali persaudaraan setiap minggunya di sekretariat BRIOnesia Aceh di jalan Batoh Banda Aceh.

Sehari sebelum berlangsung Hari Ulang Tahun BRIOnesia Aceh Ke 3, Om Khafu beserta member BRIOnesia juga melakukan kegiatan bakti sosial yang merupakan rangkaian kegiatan HUT BRIOnesia ke 3 dengan menyerahkan bantuan yang bersumber dari Sponsor ke Dayah Darul Muarif Leupung, Aceh Besar. (21/7/2018).

Label: ,

Minggu, 22 Juli 2018

Muhiburrahman Terpilih sebagai Ketua KAMMI Aceh Selatan

Daily Mail Indonesia, Aceh Selatan - KAMMI Daerah Aceh Selatan (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) telah sukses melaksanakan MUSDA (Musyawarah Daerah), Sabtu, 21/07/2018 di tempat di Aula Losmen Jokja, Tapaktuan.

Acara yang berlangsung selama setengah hari iti dilakukan dengan pemilihan ketua umum melalui musyawarah. Calon yang diusulkan berjumlah 4 orang, yaitu Nora, Rahmat, Yurdanis dan Muhiburrahman.

Setelah musyawarah dilaksanakan, terpilihlah Muhiburrahman sebagai ketua KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Aceh Selatan periode 2018-2019.

Muhiburrahman akan mengemban amanah yang telah diberikan kepadanya selama 1 tahun.

Dalam sambutan singkatnya ia mengatakan amanah sebagai ketua yang diberikan kepadanya merupakan tanggung jawab yang sangat besar yang harus saya jalani.

"Amanah ini sangat besar. Butuh dukungan semua pihak," kata Rahman.

Rahman berharap kerjasama dari teman-teman OKP, LSM, Ormas, maupun Pemerintah Daerah Aceh Selatan dalam pelaksanaan kegiatan positif yang akan mendongkrak Aceh Selatan menjadi Kabupaten yang maju dalam segala bidang.(Najmi)

Label: ,

Sabtu, 21 Juli 2018

Sambut HUT ke 3, Komunitas BRIOnesia serahkan Bantuan Ke Dayah Darul Muarif


Aceh Besar, Dalam Rangka Anniversary ke 3, Brionesia Chapter Aceh gelar bakti sosial sekaligus menyerahkan bantuan sembako dan beberapa kebutuhan ke Dayah Baitul Muarif, Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu (21/7/2018).

Komunitas Brionesia menyerahkan bantuan kepada Pimpinan Dayah Baitul Muarif, Tgk. Ikhsan berupa satu buah tikar ukuran besar, beras, minyak goreng, sembako, dan Kitab Dalail Khairat.

Wakil ketua Brionesia Aceh Khairul Fuad yang juga sekaligus Ketua Panitia HUT Brionesia Aceh yang ke 3 dalam sambutannya saat serah terima Bantuan Sosial mengatakan, Komunitas Brionesia setiap tahun melakukan bakti sosial dalam rangka menyambut hari ulang tahunnya dengan mengisi kegiatan positif yang sifat baik, dimana kegiatan ini juga di bantu oleh para sponsor.

Tidak lupa Khairul Fuad juga menitip salam dari para sponsor Kepada pimpinan dayah dan santri dayah Baitul Muarif serta meminta doa semoga komunitas ini kedepan semakin kompak, dan usaha para sponsor semakin maju.

Khairul Fuad yang sering di Panggil Om Khafu di komunitas ini, berharap bantuan sosial ini dapat meringankan beban para korban pasca musibah yang menimpa dayah tersebut.

“Ini cobaan dari Allah. Kami berharap kepada pimpinan dan santri diberikan kekuatan atas musibah ini. Semoga cobaan ini menjadi iktibar bagi kita semua,” kata Fuad.

“Bantuan yang kami serahkan ini tentu tidak sebanding dengan kerugian akibat kebakaran tersebut, tetapi paling tidak bisa membantu meringankan musibah tersebut, semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kami," tambah Fuad.

Hadir dalam kesempatan baksos tersebut para anggota komunitas, perwakilan Honda Arista Banda Aceh Bapak Adi Marianto yang merupakan Kepala Bengkel Honda Arista Banda Aceh, dikesempatan tersebut mengatakan "walaupun bantuan ini tidak seberapa, tapi kami berharap ini dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar di pesantren ini" harap Adi.

Kegiatan Anniversary Brionesia Aceh ini di sponsori oleh Honda Arista Banda Aceh, Break Coffee Shop Batoh, Pegadaian, Page Grafika, CV. Nala mobil, CV. Zia Mobil, CV. Bait Mobil, CV. Rakan Mobil, Baruna Jaya Mobil, CV. Istana Mobil, CV. Qatar mobil, Budi Warkop, CV Cendana Mobil.

Seperti diketahui sebelumnya, Dayah Baitul Muarif, Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar terjadi musibah kebakaran pada Minggu siang (1/4/2018) yang menghanguskan  6 bilik penginapan santri, 1 balai pengajian.


Pimpinan Dayah Baitul Muarif  Tgk Ihsan  mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Brionesia Aceh yang telah memberikan bantuan kepada Dayah yang di pimpin nya, ini semoga berkah buat para santri disini. "ini merupakan kali kedua komunitas Brionesia menyerahkan bantuan ke Dayah ini, komunitas ini telah menyerahkan bantuan kepada tempat yang semestinya nya," ujar Tgk Ihsan.

Tgk Ihsan juga berharap, silaturahmi ini terus bersambung kedepan, serta semakin kompaknya para anggota dalam hal menyumbang dana ke tempat yang semestinya. "Semoga komunitas Brionesia ini juga semakin islami anggota nya, " sebutnya.

Beliau juga berdoa semoga Allah melapangkan rezeki dan melancarkan segala usaha, mudah-mudahan di ulang tahun ke 3 Brionesia ini anggotanya semakin islami dan bahagia dunia dan akhirat, tutup pimpinan Dayah darul Muarif(rilis)

Label: ,

Kamis, 19 Juli 2018

Iskandar Daod Maju Ke DPR-RI


Daily Mail Indonesia, Banda Aceh - Partai Demokrat sudah mengumumkan nama-nama yang lolos menjadi calon legislatif DPR-RI, untuk daerah pemilihan Aceh I dan Aceh II.

Diantara nama-nama yang diumumkan itu, terdapat satu nama yang familiar dikalangan masyarakat Aceh, khususnya masyarakat di kawasan Barat Selatan Aceh.

Pria yang akrab disapa Ampon Is itu adalah anggota DPR Aceh sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang, yang sebelumnya berkiprah sebagai anggota DPRK Aceh Barat periode 2004-2009.

Sekarang Iskandar Daod melalui Partai Demokrat mencoba berjuang ke jenjang yang lebih tinggi, menuju DPR-RI dari dapil I Aceh dalam pemilu tahun 2019 mendatang. 

Iskandar Daod kepada media ini menyampaikan alasannya maju ke DPR-RI iadalah dikarenakan keprihatinannya terhadap kondisi daerah tempat ia lahir yang kurang mendapat perhatian pusat. Kondisi seperti ini tentunya menjadi hambatan bagi pembangunan Aceh kedepan.

“Banyak program strategis nasional yang tak masuk, contohnya proyek terowongan Geurutee”. Ungkapnya.

Dirinya berjanji jika nantinya terpilih menjadi anggota DPR RI mewakili masyarakat Aceh di dapil I tentunya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dan memfokuskan kepada pendidikan, ekonomi, penyediaan lapangan kerja, penguatan agama Islam, dan pembangunan sector pertanian.

“Insya Allah jika saya terpilih saya akan membangun Aceh ini kedepan lebih baik lagi, mohon doa dan dukungannya”. Ungkap mantan ketua komisi VI DPR Aceh.(red)

Label: ,

DPW PPP Mendaftar bacaleg di KIP Aceh Besar




DailyMail Indonesia Net.| ACEH BESAR – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Aceh Besar, mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) PPP ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Besar, Selasa (17/7/2018).

Pengurus PPP Aceh Besar tiba ke Kantor KIP pada pukul 20.53 WIB, dipimpin langsung oleh Ketua DPC PPP Aceh Besar H. Musannif Sanusi, SE. Selain itu, PPP Aceh Besar juga membawa seluruh bacalegnya dan Satgas Angkatan Muda Ka'bah (AMK) Aceh Besar.



Adapun proses pendaftaran bacaleg PPP Aceh Besar diterima oleh anggota sekretariat KIP Aceh Besar.

Musannif mengatakan, PPP Aceh Besar mendaftarkan calegnya sebagaimana ketentuan KPU, untuk partai nasional dengan kouta 100 persen. Dan bacaleg perempuan dengan kouta 40 persen.

Dia menjelaskan jumlah caleg yang didaftarkan di seluruh daerah pemilihan adalah 35 orang, terdiri dari 21 caleg laki-laki dan 14 caleg perempuan.

"DPC PPP Aceh Besar telah melakukan proses seleksi bacaleg dengan sebaik-baiknya, guna untuk membesarkan partai PPP kedepannya," kata Musannif yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Aceh, Selasa (17/7/2018).



Dirinya menambahkan, PPP Aceh Besar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 menargetkan satu dapil, satu kursi DPRK Aceh Besar. Namun dirinya tidak menutup kemungkinan adanya dapil yang berpotensi mendapatkan dua kursi DPRK Aceh Besar.

Hingga berita ini diturunkan baru ada tiga belas partai yang mendaftar di KIP Aceh Besar, yaitu 10 Parnas dan 3 Parlok

Label: ,

Minggu, 15 Juli 2018

Tuanku Siap Bertarung untuk DPRK 2019 Kota Banda Aceh

Daily Mail Indonesia,net, Banda  Aceh - Tuanku Muhammad melepaskan jabatannya sebagai ketua umum Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh hari ini, Sabtu (15/7/2017).

Tuanku melepaskan jabatan tersebut karena ingin mencalonkan diri sebagai salah satu Bacaleg DPRK Banda Aceh dapil III (Kecamatan Syiah Kuala-Ule Kareng) dari PKS.

Pengunduran diri ini disampaikan melalui surat pernyataan pengunduran diri yang diserahkan dalam acara halal bil halal sekaligus rapat presidium PW KAMMI Aceh di Mbak Moel Lamnyong.

"Saya mengundurkan diri dari Ketua Umum PW KAMMI Aceh karena ingin fokus dalam pencalonan saya sebagai BACALEG Banda Aceh. Hal ini juga terkait peraturan organisasi KAMMI yang tidak membolehkan seorang pengurus terlibat sebagai anggota partai politik. Tentu dengan mendaftar sebagai Bacaleg maka secara otomatis kita terdaftar sebagai anggota partai politik meskipun sebelumnya kita bukan pengurus maupun kader," kata Tuanku kepada Media dailymailindonesia.net.

Disamping itu, Tuanku menyebutkan bahwa keikut sertaan dirinya dalam pesta demokrasi tahun depan tidak terlepas dari dorongan masyarakat dan keluarga yang menginginkan dirinya maju sebagai calon anggota dewan kota Banda Aceh.

"Sudah saatnya pemuda kota Banda Aceh saat ini maju dan bangkit dalam garda terdepan untuk memperjuangkan suara rakyat kota Banda Aceh di parlemen." Tuanku mengulang ucapan salah satu masyarakat yang memintanya untuk menjadi anggota dewan.

Oleh karena itu, dalam pencalonan ini Tuanku mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat kecamatan Syiah Kuala dan Ule Kareng untuk bisa mengantarkan dirinya menjadi salah satu anggota dewan kota Banda Aceh.(Najmi)

Label: ,

Kamis, 12 Juli 2018

Aceh Nominasi API Award 2018



* Lewat 7 Atraksi dan Destinasi

DailyMail Indonesia Net.BANDA ACEH - Aceh kembali menjadi perhatian publik, melalui sejumlah destinasi dan atraksinya. Keduanya memberi peluang untuk mengangkat pariwisata Serambi Mekkah agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Peluang tersebut menyusul masuknya tujuh atraksi dan destinasi Aceh sebagai nominasi dalam kompetisi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2018 yang dirilis Juni lalu.

Ketujuh destinasi itu berada di beberapa kabupaten di Aceh sepeti Aceh Besar, Aceh Tengah, Gayo Lues, Banda Aceh, dan Aceh Tenggara. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin, dalam siaran pers yang diterima Serambi, Senin (9/7), menyebutkan, masuknya tujuh unggulan atraksi dan destinasi tersebut dalam kompetisi tingkat nasional menjadi momen mempromosikan Aceh secara luas kepada masyarakat dan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

"Tentunya kami sangat bersyukur, mengingat sejumlah objek dan tujuan wisata di Provinsi Aceh semakin diminati wisatawan. Kita sangat berharap masyarakat Aceh ikut mendukung dan mempromosikan tujuh destinasi dan atraksi itu, mengingat tahun 2017 hanya ada dua nominasi dari Aceh yakni kategori tempat berselancar terpopuler dan promosi pariwisata digital terpopuler," jelas Amiruddin.


Tujuh nominasi API Award 2018, sebut Amiruddin, terbilang bervariasi, mulai dari kategori wisata halal terpopuler Masjid Raya Baiturrahman (11G), dataran tinggi terpopuler Aceh Tengah (6C), cinderamata terpopuler Kupiah Meukeutop (7A), tujuan wisata baru terpopuler Gampong Nusa (17B), atraksi wisata terpopuler tari Saman Gayo Lues (8I), wisata air terpopuler diving Pulau Weh (4C), dan ekowisata terpopuler TN Gunung Leuser (5J).

"Kita berharap semua nominasi mampu juara. Untuk itu partisipasi masyarakat Aceh untuk API Award 2018 sangat diperlukan, baik melalui vote SMS dan vote lewat aplikasi android," harapnya.

PLT Kadisbudpar Aceh, Amiruddin, menambahkan, untuk mendukung atraksi dan destinasi Tanah Rencong dalam API Award 2018 yaitu dapat vote melalui SMS dengan format, ketik API (spasi) kode nominasi, seperti API 11G kirim ke 99386 atau lewat aplikasi android dengan cara mengunduh 'APIaward-Anugerah Pesona Indonesia Award' di Play Store khususnya android dan iOS.

API Award merupakan ajang pariwisata terpopuler Indonesia yang diadakan setiap tahun, dan didukung penuh Kementerian Pariwisata RI yang kegiatan dilakukan dalam bentuk pemberian penghargaan kepada obyek dan tujuan wisata terpopuler di Indonesia.

Ajang apresiasi melalui pilihan masyarakat (people choice) ini secara langsung mengajak, dan melibatkan peran serta seluruh elemen masyarakat daerah dari kabupaten/kota hingga provinsi untuk bekerja bersama-sama memberikan apresiasi, serta menjadikan pariwisata daerahnya menjadi yang terbaik dan terpopuler dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara serta mancanegara.

Label: ,

PKA Dipronosi dalam Festival Internasional





BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh turut berpartisipasi dalam even Borobudur International Art & Performance Festival di Taman Lumbini, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 6-8 Juli 2018. Dalam festival internasional memadukan pesona alam dan budaya ini, Disbudpar Aceh ikut mempromosikan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII yang akan digelar di Banda Aceh, 5-15 Agustus 2018.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Amiruddin melalui Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar, Nurlaila Hamjah, menyampaikan hal ini lewat siaran pers kepada Serambi kemarin. Menurutnya, berbagai promosi Aceh melalui branding pariwisata "The Light of Aceh" mewarnai aktivitas tim promosi di stan daerah ini. Setiap hari acara stan Aceh diramaikan pengunjung, apalagi lokasinya sangat strategis di depan mainstage.

"Kehadiran branding 'The Light of Aceh' menjadi bagian untuk memperkenalkan Aceh dengan segala ragam pesona wisata. Promosi itu mulai lewat cenderamata, Calendar of Event (CoE) Aceh 2018, promosi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2018 dari Aceh, dan penayangan TVC. PKA sebagai salah satu top even Aceh 2018 juga menjadi promosi utama yang ditayangkan di stan Aceh," kata Nurlaila.

Selain itu, kata Nurlaila, wisata Aceh juga dipromosikan melalui stan yang didekorasi khusus bernuansa budaya daerah ini. Menariknya lagi, pada even ini Aceh juga mengikutsertakan tim kesenian diwakili Sanggar Banda Beutari dari Dispaporabud Kota Langsa. Mereka menampilkan tarian Rampoe Aceh pada malam pembukaan, Jumat (6/7), sehingga membuat kagum undangan atas berbagai gerakan mereka yang atraktif dan dinamis.


Tarian Aceh yang menggabungkan Tari Ratoh Jaro, Rapai Geleng, Tarek Pukat, dan beberapa jenis tarian lainnya ini ini tampil setelah kolaborasi seniman etnik antara seniman Hongaria dan Sanggar Kinara Kinari Jateng serta penampilan Dora, seniman Hongaria dan Cristian delegasi Costa Rica.

Dalam even di Magelang, Jawa Tengah itu, Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, menambahkan pihaknya juga sangat senang karena tim daerah ini tak hanya tampil maksimal melalui tarian Rampoe Aceh, tetapi menurutnya yang tidak kalah menarik, pihaknya juga menghadirkan pelaku industri pariwisata Aceh untuk 'menjual' Aceh melalui ragam paket wisata.

"Dengan kehadiran pelaku pariwisata dari Aceh itu, para wisatawan mancanegara bisa lebih mengenal Aceh dan tertarik untuk berkunjung ke daerah Serambi Mekkah karena berbagai daya pikatnya itu," harap Nurlaila didampingi Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.

Label: , ,

Rabu, 11 Juli 2018

AKP Taufik, Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Segudang Prestasi




DailyMail Indonesia Net. BANDA ACEH - Polda Aceh memberikan piagam penghargaan kepada AKP Muhammad Taufiq, SIK karena keberhasilannya dalam mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. 

Piagam Penghargaan tersebut diterima Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh tersebut diserahkan langsung oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Rio Septianda Djambak di Aula Mapolda Aceh, Jalan T Nyak Arif, Jeulingke, Kecamatan Syah Kuala, Banda Aceh, Rabu (11/07/2018). 

AKP Muhammad Taufiq, SIK kepada DailyMail Indonesia.net usai menerima piagam penghargaan tersebut mengatakan, keberhasilan yang didapat ini merupakan berkat kerjasama anggota Polresta Banda Aceh serta dukungan dari masyarakat Aceh. 


"Saya ucapan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan Polresta Banda Aceh yang telah bersama-sama berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut, sehingga kita mendapatkan penghargaan ini," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Langsa yang dikenal ramah itu. 

Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu serta mendukung dalam menjalankan tugas sebagai pengayom, pelayan serta pelindung masyarakat. 

Perlu diketahui bahwa AKP Muhammad Taufiq, SIK ini merupakan salah satu anggota kepolisian yang banyak meraih penghargaan di setiap tempat tugasnya. Hal tersebut dikarenakan cara kepemimpinannya terhadap anggota serta selalu bersikap ramah kepada masyarakat ,dan media.dimanapun ia bertugas.[]

Label: ,

Selasa, 10 Juli 2018

BNN Aceh Dorong Terbentuknya Gampong Zero Narkoba di Banda Aceh

BANDA ACEH - Mendukung komitmen Walikota Banda Aceh mewujudkan Banda Aceh Gemilang Tanpa Narkoba, yang terus dikampanyakan intensif oleh BNN Kota Banda Aceh dan BNN Provinsi Aceh mendukung penuh sekaligus mendorong segera lahirnya Gampong Zero Narkoba di Kota Banda Aceh.

Dukungan itu disampaikan Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH, ketika melakukan kunjungan ke kantor BNNK Banda Aceh di Gampong Beurawe Kuta Alam, Selasa (10/7/2018).

Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, MH menyebutkan perlunya ditetapkan Gampong sebagai role model dalam pelaksanaan Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Sehingga seluruh stakeholder terkait dapat diarahkan untuk mendukung terwujudnya kawasan gampong sebagai 'Gampong Zero Narkoba' di Kota Banda Aceh. "Bukan kegiatan sensus ada tidaknya pemakai, tetapi bagaimana kita menangani yang sudah ada dan bekerja mencegah untuk tidak ada lagi dan upaya ini harus berani dilakukan agar kita mendapatkan gampong binaan yang tidak ada penyalahgunaan narkoba," katanya.

Kepala BNNK Banda Aceh, Hasnanda Putra menyambut baik dukungan dan dorongan Kepala BNNP Aceh, apalagi Banda Aceh sebagai ibukota yang harus mendapat perhatian bersama. "Alhamdulillah komitmen Walikota sangat mulia, kami akan bekerja keras bisa merealisasikan itu apalagi mendapat dukungan BNNP,"  katanya.

Direncanakan pencanangan "Gampong Zero Narkoba" di Kota Banda Aceh" diharapkan dapat disampaikan pada momentum peringatan Puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Aceh di Kota Banda Aceh.

Sementara itu, Keuchik Lamjabat Kecamatan Meuraxa Armia menyambut baik rencana tersebut dan mendukung penuh masuknya Lamjabat sebagai salah satu gampong yang diusulkan sebagai Gampong Zero Narkoba. "Kami mendukung penuh dan sangat berkeinginan Gampong Lamjabat dapat dipilih oleh BNN sebagai Gampong Zero Narkoba," kata Armia.

Keberhasilan pelaksanaan nantinya sangat tergantung partisipasi semua warga, disamping dukungan stakeholder terkait. "Selama ini belum ada yang berani menciptakan Gampong Zero Narkoba, kita harus siapkan konsep dan aksi agar Gampong yang kita pilih itu benar-benar tidak ada penyalahgunaan Narkoba," pungkas Faisal Abdul Naser. Giat kunjungan ke BNNK Banda Aceh ikut serta didampingi Kabag Umum BNNP Aceh Drs. Agussalim dan staf Humas BNNP Aceh()

Label: ,

Senin, 09 Juli 2018

Tgk Umran terpilih sebagai Ketua Partai Aceh Sago Leupung 2018-2023

Dailymail Indonesia net.Aceh Besar l Tgk. Umran terpilih sebagai Ketua Partai Aceh Sagoe Leupung 2018-2023. Terpilihnya Tgk. Umran diketahui setelah mendapatkan 22 suara dalam Musyawarah Sagoe, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Jumat (6/7/18).

Prosesi pemilihan diikuti empat nama calon yang dipilih oleh 51 suara sah. Namun, sejumlah mayoritas pemilik suara menyepakati Tgk. Umran sebagai ketua dengan perolehan 22 suara, diikuti Muhammad Djamil 15 suara, dan Darmi 8 suara serta Mawardi memperoleh 6 suara.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PA Aceh Besar, Saifuddin Yahya, SE  atau akrab disapa Pak Cek mengharapkan, proses pemilihan berjalan dengan adil, jujur dan bermartabat. Sehingga, proses pemilihannya menghasilkan pimpinan PA Sagoe Leupung yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat Leupung.

"Mari sama-sama kita membesarkan Partai Aceh. Semoga, kerja keras kita semua membuahkan hasil dan lebih mendapatkan kepercayaan masyarakat," harap Saifuddin Yahya dalam pidato politik saat membuka acara tersebut.

Dalam kesempatan itu, Saifuddin Yahya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Leupung, karena telah memilih dirinya sebagai calon Bupati Aceh Besar, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 lalu. Namun, katanya Allah SWT  berkehendak lain dan dirinya belum terpilih.

"Khususnya, saya mengucapkan terimakasih pada seluruh anggota KPA Sagoe Leupung, kader dan para simpatisan serta masyarakat yang telah berkerja tanpa mengharapkan pamrih. Hanya Allah SWT yang akan membalas semua," harapnya.

Pak Cek juga berharap selaruh pengurus Partai Aceh di tingkat Gampong untuk terus berkerja untuk mengembalikan suara Partai Aceh di Aceh Besar, sehingga dalam Pemilihan Legeslatif (Pemilu) 2019 mendatang mendapatkan suara terbanyak dan mendapatkan kursi mayoritas di DPRK Aceh Besar dan DPR Aceh.

"Saya juga mengharapkan, kader Partai Aceh tidak terlalu reaktif dalam menanggapi politik Aceh saat ini. Jangan sampai banyak berkomentar negatif di media sosial. Mari kita membangun komunikasi dengan masyarakat, tokoh agama dan teungku-teungku dayah, sehingga Partai Aceh menang dalam Pemilu 2019 tahun depan," harap Politisi Partai Aceh ini.

Sebelumnya, Ibnu Khatab menerangkan. Penerimaan calon telah dibuka Jumat 29 Juni 2019 pekan lalu, dan dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat umum. Setelah satu minggu berjalan, sebanyak empat calon mendaftar diri dengan syarat dapat menunjukkan kartu tanda anggota Partai Aceh.

Kata Ibnu Khatab, sesuai dengan AD/RT Partai Aceh, calon yang terpilih harus memiliki suara terbanyak dari para pemegang suara dan sah menjadi Ketua Sagoe. Selanjutnya, kata Ibnu Khatab, berita acara pemilihan akan dikirim pada DPW PA Aceh Besar, untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan dilantik sesuai jadwal yang ditentuka DPW PA Aceh Besar.

"Kita berharap, semua calon yang tidak terpilih dapat menerima keputusan pemilik suara, dan dapat saya pastikan pemilihan ini telah dilakukan secara demokratis," ungkap Ibnu Khatab sebagai panitia pelaksana.***

Label: , ,