Jumat, 30 Maret 2018

Wali Kota Banda Aceh : CAR FREE DAY Ruang Publik yang Sangat di Butuhkan Masyarakat


Daily Mail Indonesia Net.  Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh menyebutkan area car free day yang dibuka saban Minggu pagi mulai jam 06.30 hingga 10.00 WIB di Jalan Tgk Daud Beureueh merupakan ruang publik yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Di sini warga dapat melakukan beragam aktivitas mulai dari berolahraga, unjuk bakat, hingga berkumpul dengan keluarga sambil ngopi tanpa terkena polusi asap kendaraan bermotor,” kata Aminullah dalam sambutannya pada acara Banda Aceh Car Free Day, Minggu (25/3/2018).


 “Tentunya dengan adanya ajang rutin seperti ini dapat mempererat silaturahmi antara kita semua, dan yang tak kalah penting dapat menghidupkan perekonomian masyarakat karena banyak pengusaha UMKM dan home industry yang terlibat,” katanya Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komunitas yang telah memeriahkan area car free day dengan beragam kegiatan positifnya sehingga dapat menghibur masyarakat. “Jangan lupa minggu depan kita kedatangan tim sepakbola kebanggaan Aceh Persiraja yang akan memberikan coaching clinic, dan bakal ada hadiah bolanya juga.” Tak ketinggalan, 


Wali kota mengucapkan terima kasih kepada BNI 46 yang telah menjadi sponsor acara car free day minggu ini. “Selamat juga saya ucapkan atas peluncuran aplikasi YAP (Your All Payment) oleh BNI 46. Tentu dengan aplikasi ini pembayaran apapun yang dibutuhkan masyarakat akan menjadi lebih mudah.” Aminullah juga mengapresiasi kehadiran Ketua TP-PKK Aceh Darwati A Gani pada acara yang dirangkai dengan kampanye Indonesia Bebas Tuberculosis tersebut. 


Kami berharap Ibu dapat setiap minggu hadir di sini untuk bersama-sama warga kota memeriahkan Banda Aceh Car Free Day,” ungkapnya. Turut hadir bersama wali kota pada acara tadi antara lain Kapolresta Banda Aceh Trisno Riyanto, Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Sekda Bahagia, Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty AR, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh. 

Label: ,

WaliKota Sambut Baik Rencana Chairul Tanjung Inventasi di Banda Aceh


Daily Mail Insonesia Net. Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM menyambut baik keinginan Chairul Tanjung menanamkan investasinya di Banda Aceh.    Hal ini disampaikan Aminullah, Minggu (25/3/2018) saat menerima kedatangan pemilik Trans TV tersebut di pendopo Wali Kota. 



Kedatangan mantan Menko Perekonomian era Presiden SBY disambut Wali Kota bersama Wakil Wali Kota, Drs H Zainal Arifin, Sekdakota, Ir Bahagia DiplSE, dan sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemko Banda Aceh.   Kata Aminullah, Pemko menyambut baik keinginan Chairul Tanjung menanamkan investasi dengan rencana membangun Transmart di Banda Aceh.    Katanya, Banda Aceh belum memiliki pusat perbelanjaan yang lengkap dengan wahana bermain anak, restoran/cafe yang mampu menampung banyak pengunjung.    "Saat libur atau akhir pekan, masyarakat Banda Aceh banyak memilih keluar daerah dan membelanjakan banyak uang di luar Banda Aceh. Kalau sudah ada di Banda Aceh hal ini tentu tidak akan terjadi lagi. Dan uang yang peredaran uang pun tentunya tidak diluar Banda Aceh lagi," kata Aminullah.  


Kepada Chairul Tanjung, Aminullah menyampaikan Banda Aceh merupakan daerah yang tidak memiliki sumber daya alam seperti daerah lainnya. Kota yang dipimpinnya mengandalkan sektor jasa, pendidikan dan pariwisata.   “Tentunya kami menyambut baik keinginan Pak Chairul menanamkan investasi. Ini sangat kami syukuri karena akan berdampak pada pergerakan ekonomi. Kami masih memiliki sejumlah persoalan sosial, seperti kemiskinan 7 %, pengangguran 12%. Semoga kehadiran Bapak di Banda Aceh akan memberi banyak manfaat bagi kota ini,” kata Aminullah. 


Taipan lokal, Chairul Tanjung sengaja terbang ke Banda Aceh menggunakan pesawat pribadinya untuk membahas kemungkinan menanamkan investasinya di Kutaraja.   “Sudah tiga tahun lebih Saya tidak ke Aceh, terakhir saat masih menjabat sebagai Menteri Saya kesini. Alhamdulillah Banda Aceh sudah banyak perubahan,” ujarnya mengawali pembicaraan dengan Aminullah.    Katanya, kedatangan dirinya bersama sejumlah orang kepercayaan ingin membicarakan langsung kemungkinan investasi dengan Wali Kota.   


“Tadinya Saya pikir bertemu Pak Wali saja, tapi ini sudah lengkap dengan Kepala SKPK dikumpulkan semua sama Pak Wali, luar biasa,” kata Chairul Tanjung.   Sosok yang sering disapa CT ini mengaku tertarik menanamkan investasi di ibukota Provinsi Aceh ini karena dari sisi perekonomian sudah berkembang.    “Tadi dari Bandara kesini Saya tanya ke Pak Lukman, bagaimana ekonomi di Banda Aceh, katanya perkembangannya bagus,” kata Chairul Tanjung

.   Sebagai Ibukota Provinsi, tentunya Banda Aceh butuh daya tarik yang tidak dimiliki daerah lain, agar masyarakat tidak keluar daerah saat hari libur dan membelanjakan banyak uang di luar daerah. Apalagi di era generasi milenial yang menginginkan hal-hal baru.    “Ini generasi milenial, sebentar-sebentar selfie, lagi makan selfie, lagi shoping juga selfie. Kita tentu harus mampu menjawab tantangan ini,” tambah CT

Melihat perkembangan generasi muda saat ini, sudah saatnya Banda Aceh memiliki sebuah hypermart yang memiliki fasilitas lengkap, mulai dari wahana studio mini, taman bermain, tempat makan atau restoran, tempat belanja, dan lainnya. Katanya juga, Transmart akan menampung kuliner lokal yang akan digabungkan satu lokasi dengan makanan yang telah terkenal di dunia.   “Pengunjung ingin kopi, nanti ada kopi Aceh dan coffee bean ada juga. Makanan juga seperti itu, ada Mie Aceh ada makanan luar juga, jadi pengunjung punya pilihan,” ungkapnya.   


Wali Kota Ajak Chairul Tanjung Keliling Kota Lihat Lahan dan Nikmati Kuliner Aceh   Usai melakukan pertemuan di Pendopo, Wali Kota mengajak salah-satu orang terkaya di Indonesia ini keliling Banda Aceh untuk melihat lahan yang mungkin digunakan untuk membangun Transmart. CT juga sempat melihat pusat perbelanjaan yang ada di Banda Aceh.   


Chairul Tanjung memilih menaiki mobil Wali Kota agar bisa berkomunikasi lebih banyak dengan Aminullah.   Setelah melihat-lihat sejumlah lokasi, Chairul Tanjung dan Aminullah menuju Masjid Raya Baiturrahman untuk menunaikan shalat Zuhur.   

Kemudian Wali Kota mengajak Chairul Tanjung dan rombongan menikmati kuliner Aceh, Kuah Beulangong dan Ayam Tangkap disalah-satu Rumah Makan Aceh di kawasan Kecamatan Ulee Kareng. 

Label: ,

Banda Aceh akan tiru Mal pelayanan Publik Banyuwangi


Daily Mail Indonesia Net. Walikota Banda Aceh Aminullah Usman melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi. Kedatangan Walikota Serambi Mekkah ini ingin berbagai progress pembanguan Mal Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi. “Kami mendapatkan petunjuk langsung dari Menpan RB untuk datang kesini agar bisa melihat bagaimana proses dan pelaksanaan pelayanan kepada warga yang berlangsung di Mal Pelayanan Publik ini. Ternyata perijinan yang diintegrasikan di Mal ini sangat banyak dan pelayanannya berlangsung dengan baik. Kami sudah mendapatkan ilmunya dan akan kami implementasikan di Banda Aceh,” kata Aminullah, Selasa (27/3/2018). 


Mal Pelayanan Publik Banyuwangi mengintegrasikan 143 layanan perijinan dengan menggunakan teknologi informasi. Di tempat ini warga bisa mengurus semua keperluan perijinannya mulai dokumen kependudukan, ijin investasi, ijin usaha, surat pencari kerja dan dokumen lainnya dalam satu tempat. “Setelah melihat proses yang berjalan di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi kami pusa dan memahami apa yang harus kami lakukan. Setelah pulang ke Banda Aceh, akan segera kami implementasikan program sebagaimana Mal Pelayanan Publik Banyuwangi,” ujarnya. 


Selain melihat program MPP, kedatangan Aminullah secara khusus juga ingin berbagi ilmu tentang pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Baginya Banyuwangi dinilai sukses menjadikan memajukan pariwisata daerah yang memberi dampak nyata pada perekonomian warga. “Selain itu kami juga ingin menimba wawasan pengembangan daerah melalui sektor pariwisata. Kami juga punya potensi pariwisata tapi selama ini belum fokus, karena itu kami ingin belajar langsung dari Banyuwangi yang sudah lebih dulu bergerak maju,” Kata Aminullah. 


Banda Aceh telah ditetapkan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai salah satu dari 14 kabupaten/kota pilot project pelaksanaan Mal Pelayanan Publik (MPP). Kemenpan RB memberikan rekomendasi pada Walikota yang baru dilantik pada 7 Juli 2017 itu untuk melihat MPP yang telah dijalankan oleh Banyuwangi. 


Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan mal pelayanan publik yang merupakan wujud komitmen Banyuwangi memberikan pelayanan terbaik bagi warga. “Kami ingin memudahkan, warga tidak perlu ke berbagai instansi untuk mengurus satu keperluan. Ini juga bentuk transparansi. Dan jika memang ada biaya resmi, pembayarannya di loket bank yang telah disediakan,” ujar Bupati Anas.


Keberadaan MPP, kata Anas, juga untuk memberikan kepastian bagi investor yang masuk Banywuangi. “Investor cukup datang di Mal Pelayanan Publik, semua proses terbuka, bahkan advice planning juga di situ. Kalau dulu kan harus ke beberapa dinas. Pelayanan yang memudahkan rakyat seperti ini bisa direplikasi lebih banyak lagi,” ujarnya. 


Terkait pariwisata, kata Anas, Banyuwangi dan Banda Aceh pada dasarnya memiliki kesamaan kultur dimana mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal ini juga menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan wisata Banyuwangi namun di bingkai dalam segmentasi pariwisata. “Kami telah membuat segmentasi pariwisata yang jelas yakni menyasar wisatawan yang ingin menikmati alam dan budaya. Selama ini kami tidak mengijinkan dibukanya tempat-tempat hiburan malam karena memang segmentasi wisatawan kami bukan yang seperti itu. Ijin hotel yang kami keluarkan hanya bintang tiga ke atas otomatis konsumennya juga terseleksi. Kebijakan ini terbukti efektif dalam menyaring wisatawan yang datang bahkan wisatawan kami terus meningkat dari 500 ribu menjadi 4,8 juta per tahun,” terang Anas. 


Anas juga memberikan kunci untuk membuat wisatawan tertarik datang ke Banyuwangi, yaitu berinovasi membuat atraksi wisata yang menarik sambil menjaga kebersihan daerah dan memberikan sambutan ramah pada mereka. “Keterlibatan aparatur birokrasi turut menentukan kesuksesan program pariwisata yang telah kami rancang karena mereka adalah eksekutornya. Sebanyak 77 even wisata Banyuwangi Festival semuanya dilaksanakan oleh PNS daerah. Juga jangan lupa melibatkan segenap masyarakat ungtuk mendukung pariwisata, karena merekalah tuan rumah yang sebenarnya,” pungkas Bupati Anas. 



Label: ,

Permintaan Sederhana Zainal.Arifin ke Garuda Indonesia , Tapi Penting


Daily Mail Indonesia Net .Banda Aceh - Pihak Garuda Indonesia menggelar kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair 2018 di Banda Aceh. Kegiatan ini dihelat di salah-satu pusat perbelanjaan di kawasan Seutui, Jl Teuku Umar, Banda Aceh, Jum'at (30/3/2018). 


Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin ikut hadir pada acara ini dan menyampaikan tiga permintaan sederhana tapi sangat penting bagi kemajuan pariwisata Banda Aceh. Permintaan ini disampaikan Zainal Arifin langsung kepada Vice Presiden Sumatera Region PT Garuda Indonesia (Persero) TBK, Dian Ediono yang juga hadir pada kegiatan tersebut.  Kata Zainal Arifin


Aceh memiliki andil besar terhadap lahirnya Garuda Indonesia. Karenanya, tidak berlebihan warga Banda Aceh dan Aceh menyampaikan permintaan kepada maskapai tersebut.  "Mewakili warga Banda Aceh dan Aceh secara umum, kami minta kepada Garuda untuk membantu promosi wisata Banda Aceh dan Aceh kepada wisatawan luar, baik wisatawan lokal maupun manca Negara," pinta sosok yang akrab disapa Chek Zainal ini.  "Mungkin bisa dibantu promosi lewat tulisan atau artikel yang dimuat di majalah milik Garuda Indonesia. Karena kami punya destinasi wisata menarik yang tidak kalah dari wisata daerah lain di dunia. Kuliner juga sangat enak, salah-satunya kami punya kopi terbaik di dunia," tambah Wakil Wali Kota. Kata Zainal Arifin, 


sebagai kota yang mengandalkan jasa dan pariwisata, promosi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata ke Banda Aceh. Karenanya, Garuda sebabai salah-satu maskapai terbesar di Indonesia diminta ikut berkontribusi bagi pariwisata Banda Aceh dengan membantu promosi.  Selain itu, Chek Zainal juga meminta pihak Garuda Indonesia dapat menyampaikan kondisi Banda Aceh dan Aceh saat ini sangat aman dan nyaman bagi siapapun. Permintaan ketiga yang tak kalah penting adalah, Garuda diminta ikut menjelaskan bagaimana penerapan syari'at Islam di Aceh kepada dunia luar. Katanya


selama ini syariat Islam diluar sana dipahami sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Padahal Islam merupakan agama yang Rahmatan Lil 'Alamin.  "Tolong disampaikan syari'at Islam bukan hanya sebatas cambuk saja. Islam mengatur banyak hal dan bisa menerima siapapun," kata Zainal Arifin.   


Lanjut Zainal Arifin, ketika ada non muslim yang melanggar syari'at Islam di Aceh, mereka diberikan pilihan memilih menjalani hukum Nasional atau hukum Islam (Qanun Jinayah).  "Bahkan beberapa waktu yang lalu, ada non muslim yang memilih menjalani hukum cambuk. Karena setelah menjalani hukuman dia bisa langsung bebas dan menafkahi keluarga. Kalau memilih hukum Nasional, dia harus menjalani hukuman kurungan badan hingga beberapa tahun," ungkap Zainal Arifin. 

Label: ,

Aminullah Usman silaturahmi dengan Pangdam IM

Daily Mail Indonesia Net. Banda Aceh Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM melakukan silaturrahmi dengan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH. Silaturrahmi kedua tokoh ini berlangsung di rumah Dinas Pangdam, Jum'at (30/3/2018) di kawasan Blang Padang, Banda Aceh. 



Pada pertemuan ini, Aminullah dan Pangdam berkesempatan membahas penataan kota Banda Aceh ke depan "Tadi kita sempat bahas soal penataan Blang Padang. Pak Pangdam sepakat Blang Padang ditata lebih baik agar terlihat rapi dan indah. Ini kan ikon dan menjadi daya tarik Banda Aceh," ujar Aminullah.  


Selain itu, Wali Kota juga meminta Pangdan IM dan jajarannya ikut berkontribusi dalam pembangunan Kota Banda Aceh.  "Kita ingin Pak Pangdam dan jajarannya dapat melangkah bersama dengan Pemko dalam membangun kota. Dan Alhamdulillah Pak Pangdam memiliki semangat yang sama dengan kita," lanjut Aminullah.  



Pertemuan Wali Kota dan Pangdam IM berlangsung setelah menunaikan ibadah shalat Jum'at. Tampak pertemuan kedua tokoh asal pantai Barat Selatan Aceh ini berlangsung akrab. Sebagaimana diketahui, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman Se Ak MM merupakan putra kelahiran Woyla, Aceh Barat. Sedangkan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH dilahirkan di Aceh Selatan. Kedua putra terbaik pantai Barat Selatan ini kini dipertemukan dan bertekad membawa Banda Aceh dan Aceh secara umum menjadi lebih baik.

Label: ,

Disdukcapil Kota Datangi Sekolah


Daily Mail Indonesia BANDA ACEH - Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banda Aceh mulai April 2018 akan mendatangi sekolah-sekolah jenjang atas seperti SMA, MA, dan SMK yang ada di Banda Aceh. Pihak dinas akan melakukan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) untuk pelajar yang sudah berusia 17 tahun ke atas.


Kepala Disdukcapil Banda Aceh, Dra Emilia Sovayana, kepada Serambi, Selasa (27/3), mengatakan, setiap tahun terdapat ribuan warga Banda Aceh yang bertambah usia menjadi 17 tahun. Secara aturan mereka sudah diwajibkan memiliki KTP. Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 7.000 warga pemula di Banda Aceh yang belum memiliki KTP. Agar semua warga Banda Aceh memiliki KTP, terutama untuk warga di usia pemula, maka sejak awal April 2018 Disdukcapil akan mendatangi semua SMA/MA/SMK di Banda Aceh. “Agar pengurusan KTP tidak membludak dalam sekali waktu, maka kami jalankan program jemput bola dengan mendatangi sekolah,” ujar Emilia.



Ia menjelaskan, salah satu alasan ingin menjalankan program ‘jemput bola’ itu karena tahun 2019 akan berlangsung pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Sehingga warga yang usianya sudah mencapai 17 tahun dapat menggunakan hak pilih. Apalagi, lanjut Emilia, aturan terbaru bahwa untuk melakukan pemilihan harus menunjukkan KTP asli. Selain itu, katanya, 


selama ini di kantor Disdukcapil juga sering terjadi peningkatan warga yang mengurus KTP, jika sudah ada pembukaan calon polisi, PNS dan sebagainya. Akibatnya, ketika warga yang ingin dilayani meningkat, tentu rentang waktu untuk menyelesaikan KTP ikut bertambah. Maka dengan mendatangi sekolah, warga pemula tidak lagi mengurus KTP saat ada perlunya. “Bahkan sekarang bagi warga yang sudah berusia 16,5 tahun sudah diperbolehkan merekam KTP, tapi setelah dicetak nanti, KTP baru diserahkan saat dia berusia 17 tahun,” tandasnya. 


Kepala Disdukcapil Banda Aceh, Dra Emilia Sovayana, menambahkan, saat ini ketersediaan blanko di dinasnya masih cukup hingga satu minggu ke depan. Namun jika persediaan menipis, maka petugas Disdukcapil akan mengambilnya ke Ditjen Adminduk Kementerian Dalam Negeri. 


Emilia menyebutkan, minggu lalu pihaknya baru saja membawa pulang sebanyak 6.000 blanko, namun kemarin yang tersisa sebanyak 3.400 blanko. Karena setiap hari yang mengurus KTP El berkisar dari 50-70 orang. “kalau nanti persediaan blanko tersisa 1.000 lembar lagi, maka segera kita buat surat dan petugas kami akan langsung menjemput blanko ke Kemendagri, kita terus menjaga supaya stok blanko selalu ada di Banda Aceh,” ujarnya.


Label: ,

BNNP Aceh Beureukah Bandar Narkoba, 1 Pengendali Tewas di tembak

Banda Aceh, Tim Personle Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)  Aceh berhasil mengamankan dua orang tersangka berstatus DPO BNN Pusat yang diduga sebagai pengendali narkoba wilayah Sumatera.


Kedua DPO tersebut di salah satu warung yang berada di Jln. Rama Setia Merduati , Gampong Lam Paseh Kota, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh. (29/3/2018) sekira pukul 16:40 WIB

Salah seorang DPO tewas ditembak di kawasan Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di Depan SD Unggul Lampeuneuruet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Kamis 29 Maret 2018 malam.

kedua DPO yangdiamankan tersebut, berinisial M (33) warga Pangkalan Masyhur, Medan, sedangkan RS (26) merupakan warga Gampong Lhok Bintang Hu, Kecamatan Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara dan juga mengamankan seorang teman DPO atas nama dengan Inisial M (35) yang merupakan warga Gampong Lam Lagang, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh

Informasi yang dihimpun media ini BNNP Aceh sebelumnya mendapat informasi dari Masyarakat bahwa kedua DPO sedang berada di Kota Banda Aceh tepatnya di Warung Mie Cek Nawi Gp. Merduati Kec. Kutaraja Kota Banda Aceh.

Tim BNNP Aceh melakukan penangkapan di warung dan mendapat keterangan bahwa MR adalah pengendali Barang Haram tersebut, kemudian melakukan pengembangan ke Kota Lhokseumawe.

Saat dalam perjalanan, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta depan SD Unggul Lampeuneurut Tersangka MR melakukan perlawanan dan melarikan diri dengan cara membuka pintu mobil dengan meloncat keluar dengan kondisi borgol terbuka.

Kemudian petugas BNNP Aceh melakukan tindakan tegas terukur terhadap tersangka yg melarikan diri sehingga dilumpuhkan dengan timah panas, selanjutnya mayat Tersangka tersebut di dievakuasi ke Rumah sakit Bhayangkara Polda Aceh. [rel]

Label: ,

KOORDINASI PROGRAM ALTETNATIF DEVELOPMENT DI KOTA BANDA ACEH


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh, Dalam rangka mendukung pelaksnaan Program Alternative Development BNN RI di Kota Banda Aceh, Pemko Banda Aceh menyambut baik rencana usulan kegiatan untuk dapat dilaksanakan di Kota Banda Aceh.  



Asisten Setda Kota Banda Aceh Bachtiar SSos menyebutkan dukungan penuh keberadaan BNNK dan pelaksanaan program yang menyentuh kewirausaan. Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan menyambut Tim BNN RI terkait kunjungan kerja Pemetaan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan/Rentan Narkoba di Prov.Aceh, Rabu 28/3 di Balaikota Banda Aceh. “Kita sambut baik, semoga bisa terlaksana sebagai bagian pencegahan narkoba karena lebih baik mencegak daripada memberantas,” ungkap Bachtiar.


Turut hadir sejumlah kepala SKPD, perwakilan BNNP dan BNNK Banda Aceh. Sebelumnya Tim BNN RI dan BNNP Aceh mengunjungi kantor sementara BNN Kota Banda Aceh di Gampong Beurawe, Kuta Alam Kota Banda Aceh. Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H melalui Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra menyebutkan kesiapan Kota Banda Aceh untuk melakukan program Alternatif Developmment BNN di beberapa gampong di Kota Banda Aceh. “Peningkatan skill warga dan membuka peluang usaha kecil adalah salah satu upaya menekan penyalahgunaan narkoba,” kata Hasnanda. 


Kasi Monitoring dan Evaluasi Subdit Masyarakat Perkotaan BNN RI Titik Tri Mulyani menyambut baik berbagai kemajuan Kota Banda Aceh dan mendukung penuh kegiatan alternative developmment BNN di Kota Banda Aceh dengan menyentuh usaha mikro kerajinan masyarakat. “Misal usaha blangong tanoh di kecamatan Baiturrahman dapat kita usulkan sebagai alternative development BNN,” ungkap Titik Tri Mulyani dari BNN RI. 



BNN Kota Banda Aceh pasca pelantikan 8 maret silam terus memperkuat konsolidasi internal dan membuka hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Banda Aceh. Diharapkan kehadiran BNN di Kota Banda Aceh dapat menjadi bagian pencegahan yang efektif, pemberdayaan yang produktif, rehabilitasi yang kreatif dan pemberantasan yang pro-aktif.[rel]

Label: ,

Pemko Banda Aceh Sambut Baik Rencana Program Alternative Development BNN


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh-Dalam rangka mendukung pelaksnaan Program Alternative Development BNN RI di Kota Banda Aceh, Pemko Banda Aceh menyambut baik rencana usulan kegiatan tersebut untuk dapat dilaksanakan di Kota Banda Aceh.  Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Banda Aceh Bachtiar SSos menyebutkan dukungan penuh keberadaan BNNK dan pelaksanaan program yang menyentuh kewirausaan. 


Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan menyambut Tim BNN RI terkait kunjungan kerja Pemetaan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan/Rentan Narkoba di Prov.Aceh, Rabu (28/3) di Balaikota Banda Aceh. ” Kita sambut baik, semoga bisa terlaksana sebagai bagian pencegahan narkoba karena lebih baik mencegak daripada memberantas,” ungkap Bachtiar. 


Turut hadir sejumlah kepala SKPD, perwakilan BNNP dan BNNK Banda Aceh. Sebelumnya Tim BNN RI dan BNNP Aceh mengunjungi kantor sementara BNN Kota Banda Aceh di Gampong Beurawe, Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Hasnanda Putra Kepala BNN Kota Banda Aceh menyebutkan kesiapan Kota Banda Aceh untuk melakukan program Alternatif Developmment BNN di beberapa gampong di Kota Banda Aceh. ” Peningkatan skill warga dan membuka peluang usaha kecil adalah salah satu upaya menekan penyalahgunaan narkoba,” kata Hasnanda. 

Kasi Monitoring dan Evaluasi Subdit Masyarakat Perkotaan BNN RI Titik Tri Mulyani menyambut baik berbagai kemajuan Kota Banda Aceh dan mendukung penuh kegiatan alternative developmment BNN di Kota Banda Aceh dengan menyentuh usaha mikro kerajinan masyarakat. “Misal usaha beulangong tanoh di kecamatan Baiturrahman dapat kita usulkan sebagai alternative development BNN,” ungkap Titik Tri Mulyani dari BNN RI. 


BNN Kota Banda Aceh pasca pelantikan 8 maret silam terus memperkuat konsolidasi internal dan membuka hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Banda Aceh. Diharapkan kehadiran BNN di Kota Banda Aceh dapat menjadi bagian pencegahan yang efektif, pemberdayaan yang produktif, rehabilitasi yang kreatif dan pemberantasan yang pro-aktif.[rel]

Label: ,

Kunjungi Bayuwangi,Walikota Banda Aceh di Sambut HangatAbdullah Azwar Anas


Daily Mail Indonesia Net Banyuwangi – Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, Selasa (27/3/2018) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Aminullah disambut langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Kantor Bupati Banyuwangi bersama Sekdakab Banyuwangi dan jajarannya. 


Pertemuan Aminullah dengan Abdullah Azwar Anas berlangsung hangat di sebuah ruangan khusus yang diperuntukkan untuk tamu, yakni Lounge Room. Abdullah Azwar Anas turun menjumpai Aminullah dan memeluk hangat orang nomor satu jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh ini. 

Aminullah mengapresiasi sambutan hangat dari Bupati Banyuwangi yang menyediakan Lounge Room untuk menerima tamu. Bukan hanya pejabat, setiap warga yang datang ke Kantor Bupati Banyuwangi dipersilakan masuk keruangan khusus tersebut dan akan dilayani langsung oleh pejabat yang diinginkan warga. “Kalau warga ingin jumpa Bupati, maka Bupati yang akan turun ke ruangan tersebut. Atau mau bertemu pejabat lain maka pejabat itu yang akan turun menemui warganya. Ini luar biasa sekali,” ujar Aminullah mengomentari. 



Usai bertemu Abdullah Azwar Anas, Wali Kota didampingi Kepala UPT Mall Pelayanan Publik Banyuwangi, Tri Setia langsung menuju gedung Mall Pelayanan Publik di Jalan Sri Tanjung. Terkait dengan kegiatan study banding yang dilakukan Aminullah ke Kabupaten tersebut, Aminullah menjelaskan, ingin melihat langsung konsep Mall Pelayanan Publik dimana akan dibangun juga di Banda Aceh. “Kita berkunjung ke Banyuwangi untuk melihat langsung seperti apa Mall Pelayanan Publik yang sudah beroperasi disini,” ujar Aminullah saat bertemu Abdullah Azwar Anas. Kata Aminullah, kegiatan study banding yang dilakukannya dalam rangka mempercepat hadirnya Mall Pelayanan Publik di Banda Aceh. Banyuwangi sendiri telah memiliki Mall yang mampu melayani seluruh kebutuhan dokumen administrasi masyarakatnya. Mall Pelayanan Publik di Banyuwangi diluncurkan pada Oktober 2017 lalu. “



Selaku ibukota Provinsi sudah saatnya Banda Aceh memiliki Mall Pelayanan Punlik. Setelah study banding ini kita harapkan cepat terealisasi karena kita telah memiliki gedungnya,” kata Wali Kota. Aminullah menargetkan, tahun ini Mall Pelayanan Publik akan hadir di Banda Aceh. Dengan adanya Mall ini, warga Banda Aceh dapat mengurus seluruh donumen di satu pintu, yakni di Mall Pelayanan Publik yang akan dibangun. Semua jenis dokumen akan dilayani, seperti dokumen yang berkaitan dengan suat izin usaha, dokumen yang berkaitan dengan kepolisian seperti SIM, SKCK, BPJS, dokumen paspor, bayar pajak, listrik, PDAM, urus surat nikah dan administari kependudukan seperti KK, KTP dan Akte kelahiran. “

Nanti akan ada 150 lebih jenis layanan, artinya kita ingin memberi kemudahan bagi warga mengurus seluruh kebutuhan dokumen yang dibutuhkan. Mulai mengurus surat kenderaan, SIM, SKCK, Paspor, mau bayar pajak, rekening listrik, PDAM dan lainnya. Nanti bisa urus KK, KTP, Akte kelahiran juga,” ungkap Aminullah. 

Kata Wali Kota, Mall Pelayanan Publik ini menjawab apa yang telah diamanahkan pada saat penandatanganan MoU dengan Menpan RB Asman Abnur pada tanggal 7 Februari lalu di Jakarta. Banda Aceh merupakan salah-satu kota dari 14 Kota di Indonesia yang ditunjuk sebagai pilot project Mall Pelayanan Publik[rel]

Label: ,

Zainal Arifin Serahkan LKPD UNAUDITED, Harap Pertahankan Opini WTP


Daily Mail Indonesia Net. Banda Aceh – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin menyerahkan Laporan Keungangan Pemerintah Daerah (LKPD) Unaudited Tahun Anggaran 2017 kepada BPK-RI Perwakilan Aceh. Dokumen LKPD Unaudited ini diserahkan Zainal Arifin kepada Kepala BPK-RI Perwakilan Aceh, Isman Rudy SE MM, Kamis (29/3/2018) di Aula BPK-RI Perwakilan Aceh, Jl P Nyak Makam, Lampineung, Banda Aceh. 


Bersama Pemerintah Kota Banda Aceh, ada 10 Entitas lain yang juga menyerahkan LKPD Anaudited, yakni Pemko Sabang, Pemko Langsa, Pemkab Aceh Besar, Pemkab Bireun, Pemkab Aceh Tengah, Pemkab Gayo Lues, Pemkab Nagan Raya, Pemkab Aceh Selatan, Pemkab Aceh Barat daya, dan Pemko Subulussalam. Mewakili 11 Kabupten/Kota,


Wakil Wali Kota Banda Aceh dalam sambutannya menyampaikan, sebelum penyerahan LKPD Unaudited ini, BPK-RI telah melakukan audit interim atas LKPD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017 lebih kurang satu bulan. “Beberapa masukan dari tim auditor telah kami tindaklanjuti untuk penyempurnaan penyusunan LKPD ini. Hari ini kami serahkan kembali untuk memenuhi ketentuan Undang-undang nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara, yang menyebutkan Pemda wajib menyerahkan Laporan Keuangan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan sebelum disampaikan kepada DPRD” ujar Zainal Arifin. 


Adapun laporan keuangan yang diserahkan Pemko Banda Aceh dan 10 Kab/Kota lainnya, terdiri atas, neraca per 31 Desember 2017, laporan operasional untuk tahun terakhir, yakni sampai dengan 31 Desember 2017, laporan perubahan ekuitas untuk tahun terakhir, yakni sampai dengan 31 Desember 2017, laporan realisasi anggaran untuk tahun terakhir, sampai dengan 31 Desember 2017, laporan perubahan SAL tahun terakhir, yakni hingga 31 Desember 2017 dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun terakhir, yakni sampai dengan 31 Desember 2017. 


Laporan tersebut dilengkapi dengan lampiran, surat pernyataan tanggungjawab Wali Kota/Bupati, hasil reviu Inspektorat kab/Kota, surat pernyataan LPKD telah direviu oleh Inspektorat Kab/Kota, laporan keuangan BUMD tahun 2017, laporan kinerja Pemerintah Kab/Kota tahun 2017, laporan realisasi anggaran pendapatan belanja Gampong tahun anggaran 2017 dan laporan barang daerah tahun 2017. “Laporan keuangan ini telah kami susun berdasarkan system pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)” tambah Zainal Arifin.

Mewakili 11 entitas, Wakil Wali Kota Banda Aceh berharap agar laporan keuangan yang disampaikan nantinya akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang terbaik, yakni opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Seluruh entitas yang menyerahkan LKPD tahun anggaran 2017, semuanya menadapatkan opini WTP untuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap LKPD tahun sebelumnya. Pemko Banda Aceh sendiri, sejauh ini telah berhasil meraih opini WTP sebanyak 9 kali berturut-turut.


Isman Rudy: 60 Hari Akan Terbitkan LHP Kepala BPK-RI Perwakilan Aceh, Isman Rudy mengatakan pihaknya akan langsung mengirimkan auditor ke seluruh entitas setelah menerima LKPD tersebut. Katanya, BPK memiliki waktu 60 hari untuk menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap LKPD yang telah diserahkan. Dalam kesempatan tersebut, Isman Rudy meminta kepada seluruh Kepala Daerah dapat memberikan dukungan kepada pihaknya agar dapat menjalankan tugas dengan lancar. “Karena tanpa koordinasi dan dukungan akan sulit bagi kami. Dimana nantinya kami akan menerbitkan tiga buku. Selain LHP, kami juga akan terbitkan buku berkaitan dengan system pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundang-undangan,” ujar Isman Rudy.


Terkait dengan jumlah entitas yang telah menyerahkan laporan keuangan, Isman Rudy mengungkapkan sejauh ini sudah 15 entitas di Aceh, dimana sebelumnya tiga Pemkab juga sudah menyerahkan, yakni Aceh Tamiang, Aceh Jaya dan Bener Meriah. “

Sebelumnya kami sudah terima LKPD Aceh Tamiang, Aceh Jaya dan Bener Meriah. Pemprov juga akan menyerahkan nanti siang, jadi tambah 11 entitas ini sudah ada 15 entitas,” ungkap Isman Rudy. Katanya, BPK masih akan menunggu LKPD dari 9 entitas lainnya di Aceh, karena waktu penyerahaan sudah memasuki babak akhir, atau disebut injury time[rel]

Label: ,

NURMIATY AJAK ORANGTUA LUANGKAN WAKTU LEBIH BANYAK DENGAN ANAK


Daily Mail Indonesia Net. Banda Aceh – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Banda Aceh Nurmiaty AR membuka secara resmi Pentas Seni dan Kreativitas PAUD 2018, Kamis (29/3/2018). Ajang yang melibatkan lebih dari 1.500 anak usia dini se-Banda Aceh ini akan berlangsung hingga Minggu (1/4) di Gedung ACC Sultan II Selim. 


Mengusung tema “Membentuk Anak Usia Dini dan GTK PAUD yang Kreatif, Berkarakter dan Memiliki Integritas Tinggi Menuju Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah, ajang tahunan kelima yang digagas HIMPAUDI ini juga mensosialisasikan Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku bagi anaknya.


Pada acara pembukaan yang turut dihadiri oleh Bunda PAUD Aceh Darwati A Gani tersebut, Nurmiaty didampingi Wakil Ketua TP-PKK Banda Aceh Fauziah dan sejumlah pejabat terkait juga ikut membacakan sebuah buku cerita untuk anak-anak yang hadir di sana. Dalam sambutannya, istri Wali Kota Banda Aceh ini mengajak para orangtua untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama putra-putrinya, salah satunya dengan membacakan buku.

“Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku sangat penting sebagai salah satu upaya mengurangi pemakaian gadget oleh anak-anak kita, yang jika tidak diawasi dengan baik akan berpengaruh buruk bagi tumbuh kembang anak.” Menurutnya, anak-anak masa kini sangat bergantung terhadap teknologi seperti laptop, smartphone, sehingga mereka semakin jarang bermain dan bersosialisai dengan teman-teman sebaya termasuk dengan orangtuanya. “Untuk itu, perlu ada pengawasan yang bijak terhadap anak dan meluangkan waktu lebih banyak dengan anak sehingga pertumbuhannya dapat optimal baik secara fisik maupun psikis.” 


Ia juga menekankan, usia nol sampai dengan enam tahun merupakan masa keemasan bagi seorang anak, karena pada masa ini melalui stimulasi yang efektif dapat mengembangkan pertumbuhan otak anak dengan optimal. “Peran kita sebagai orangtua dituntut untuk terus mendampingi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini, agar menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas,” katanya. 

Tak ketinggalan, Nurmiaty mengharapkan HIMPAUDI Banda Aceh untuk dapat terus membuat program-program serupa. Tidak hanya di bidang seni saja, namun juga di bidang keagamaan yang merupakan pondasi dasar dalam kehidupan. “Terutama dalam membentuk karakter anak, sehingga mereka kelak akan menjadi generasi yang mandiri dan beriman kepada Allah SWT dan mampu melanjutkan dan memimpin kota ini ke arah kegemilangan dalam bingkai Syariat Islam,” pungkasnya[rel]

Label: ,

GM Santika Indonesia : Banda Aceh Sangat Aman dan Nyaman bagi Investor


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menggelar pertemuan dengan General Manager Santika Indonesia Hotels and Resorts L Sudarsana di pendopo wali kota, Rabu (21/3/2018) siang.


Kedatangan pimpinan perusahaan yang berafiliasi dengan Kompas Gramedia Group ini dalam rangka penjajakan investasi di bidang perhotelan di Banda Aceh. “Kemarin kami sudah melihat dua lokasi yakni di Keudah dan Ulee Lheue. Nanti kami juga berencana melihat satu lokasi lagi di kawasan Batoh,†katanya kepada wali kota. “Kami serius untuk menanamkan investasi di Banda Aceh mengingat prospeknya yang sangat bagus. Asumsi dari luar bahwa Aceh itu seram langsung sirna setelah kami melihat langsung ke sini. Banda Aceh sangat aman dan nyaman bagi investor, apalagi pemerintahnya sangat open hands,†ujar Sudarsana yang datang bersama sejumlah koleganya. 



Soal hotel yang akan dibangun, ia memastikan pihaknya akan memprioritasnya konten lokal termasuk pekerjanya. “Mengenai keamanan kami sudah percaya tak ada masalah, tinggal business continuity-nya terutama soal risiko alam yang akan kami bicarakan dengan unsur manajemen lainnya di Jakarta,†ungkapnya.

Menyambut minat pihak Santika, Wali Kota Aminullah mengungkapkan niatnya untuk ‘menyulap’ Ulee Lheue menjadi kawasan paling ramai di Banda Aceh. “Selain pusat kuliner Aceh, di sana sudah kita plot untuk pembangunan islamic center, tempat zikir bertaraf internasional, hotel, museum, dan juga mall.€ “Kami tawarkan di situ karena view-nya sangat indah, dan akses ke Sabang pun dekat karena tak jauh dari pelabuhan,†katanya seraya mengungkapkan Pemko Banda Aceh memiliki lahan sekira 2.500 meter persegi di kawasan tersebut yang dapat digarap oleh investor. Sementara untuk lahan eks Terminal Labi-Labi di Keudah, ungkap Aminullah,

sebelumnya telah ada kesepakatan awal dengan investor lain. “April nanti akan kita kaji lagi sejauh mana sudah progresnya. Intinya kami sangat welcome dan ingin memudahkan investor, yang penting bagaimana agar bisa saling menghargai dan menguntungkan.†“Kami menyadari sepenuhnya bahwa untuk membangun dan menjadikan Banda Aceh hebat tidak mungkin cukup hanya dengan mengandalkan anggaran yang ada. Kami butuh investor, apalagi kami sedang menggenjot sektor pariwisata habis-habisan guna mendongkrak perekonomian masyarakat,†ungkapnya.


Terkait prasarana pendukung terutama listrik dan air bersih, wali kota memastikan sudah memadai dan akan terus ditingkatkan. “Listrik kita sudah cukup, bahkan saat ini juga tengah dibangun PLTG berkapasitas 50 megawatt khusus untuk kebutuhan Banda Aceh. Soal air bersih memang sudah menjadi komitmen kami agar selesai pada 2019. Kini pun sebenarnya sudah bagus cakupannya dibanding daerah lain,†tutup Aminullah yang pada kesempatan itu turut didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Iskandar dan Kepala Bappeda Gusmeri[rel]

Label: ,

Aminullah Usman Luncurkan Banda Aceh Indah dan Berimana


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meluncurkan program “Banda Aceh Indah dan Beriman†. Lewat program ini, Aminullah mengajak partisipasi masyarakat untuk memperindah kota guna menyongsong sejumlah event besar yang akan berlangsung di Banda Aceh. 


Program ini secara resmi diluncurkan wali kota pada ajang car free day di Jalan Tgk Daud Beureueh, Minggu (18/3/2018). “Pada tahun ini kita akan menggelar sejumlah event berskala nasional hingga internasional, di antaranya HUT Kota Banda Aceh ke-813, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII, HUT RI ke-73, dan Muzakarah Ulama Sedunia.†“Oleh karena itu, kami memohon partisipasi seluruh warga kota dan pengusaha untuk mengecat ulang rumah, tempat usaha maupun tokonya yang sudah mulai kelihatan kusam. Agar lebih meriah dan indah, warna catnya kita tentukan beda-beda untuk setiap jalan seperti putih, pink, biru, hijau, dan warna lainnya.


†Adapun kawasan yang telah ditentukan dalam program ini antara lain Peunayong, Gampong Laksana dan Gampong Mulia, Simpang Jambo Tape, Lamdingin, kawasan Masjid Raya, Kampung Baru, Merduati, Seutui, Lamteumen, Ulee Lheue, Lueng Bata, Darussalam, dan Lhong Raya. 



“Mari kita sukseskan event-event besar yang akan berlangsung di kota kita tercinta ini sehingga nama Banda Aceh akan semakin dikenal oleh dunia dan didatangi oleh banyak orang. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam program ini. Tentunya warna baru akan memberi nuansa baru bagi kota kita, dan semakin menarik minat wisatawan. Lingkungan kita juga akan semakin indah dipandang mata,†ungkapnya.[rel]

Label: ,

Investor asal Jepang berencana mengembangkan budidaya ikan tuna di perairan Banda Aceh


Hal itu disampaikan Direktur Presiden I-Fish, Yukio Seo, dalam pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Balai Kota, Selasa, 25 Juli 2017. I-Fish merupakan perusahan asal Jepang yang bergerak di sektor perikanan. Yukio Seo menyebutkan perairan laut Aceh sangat mendukung pengembangbiakan Tuna Yellowfin atau tuna sirip kuning. "Di dunia saat ini baru ditemukan dua lokasi yang cocok bagi ikan ini untuk bertelur yaitu di Panama dan Meksiko. Banda Aceh akan jadi lokasi ketiga di dunia. Ini sangat luar biasa,” kata Yukio seperti dilansir situs resmi Pemko Banda Aceh, bandaacehkota.

Pria yang pernah menetap di Aceh selama dua tahun ini mengungkapkan, rencana proyek budidaya ikan tuna di Banda Aceh telah disampaikan kepada Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia di Jakarta. “Hasil pertemuan dengan Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan RI), beliau merekomendasikan agar kami berkolaborasi dengan PT Perikanan Nusantara (Persero). Sebagai tahap awal, pada Agustus mendatang kami akan menandatangani MoU dengan mereka,” ujarnya.


Pada tahap pertama, kata Yukio, proyek ini akan mendapat bantuan dana dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Teknik budidaya yang diterapkan menggunakan sistem keramba dengan panjang 50 meter dan kedalaman 30 meter. “Teknologi yang kami gunakan aman bagi lingkungan. Hasil diskusi dengan Ibu Susi, konsep ini juga memungkinkan diterapkan di perairan lainnya di Indonesia seperti di Morotai dan Natuna,” ujarnya Selama ini, 


kata Yukio, sektor perikanan belum dikelola optimal. Seperti halnya ikan yang ditangkap nelayan, dijual dengan harga murah. “Kami berharap dengan adanya proyek budiadaya ini, bisa memberi nilai tambah bagi nelayan lokal, dan menggerakkan perekonomian Banda Aceh,” ujarnya.


Pemerintah Kota Banda Aceh menyambut baik rencana investor Jepang tersebut. “Dengan memberdayakan nelayan lokal, proyek tersebut diharapkan dapat menjadikan Banda Aceh sebagai pusat bisnis perikanan internasional,” ujarnya.


Wali Kota Aminullah Usman dalam pertemuan menginstruksikan dinas terkait untuk memanfaatkan peluang kerja sama tersebut. “Yang terpenting setelah dibudidayakan, ikan tuna ini mampu kita pasarkan. Untuk itu kita juga perlu informasi mengenai negara-negara mana yang butuh impor ikan tuna."



Wakil Wali Kota Zainal Arifin menambahkan, Banda Aceh merupakan pintu strategis‎ perdagangan ke luar negeri termasuk ke kawasan timur tengah. Menurutnya, Banda Aceh memiliki peluang besar di sektor perikanan dengan panjang garis pantai 17 kilometer dan wewenang pengelolaan potensi laut sejauh empat mil dari garis pantai. “Saat ini sejumlah pengusaha kita sudah mulai mengekspor komodoti unggulan seperti tuna, cakalang, tongkol, dan sarden ke luar negeri di antaranya Jepang dan Amerika Serikat,” ungkapnya. 

Label: ,

Walikota Santuni 60 Anak Yatim di Kota Banda Aceh


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh, Walikota Banda Aceh H. Aminullah Usman SE., Ak, MM serahkan Santunan kepada sejumlah anak yatim di kota Banda Aceh dalam rangka momentum memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW 1439 H, kegiatan tersebut di gelar di pendopo walikota Banda Aceh, (3/3/2018)


Bersama Majelis Zikir dan Pengajian Gemilang (MPG) Kota Banda Aceh Walikota Kota Banda Aceh menyalurkan santunan kepada 60 anak yatim di kota Banda Aceh, Santunan berupa kain sarung dan sejumlah uang itu diserahkan langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman didampingi sang istri Nurmiaty AR.


Aminullah dan istri juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bercengkrama dengan para anak yatim yang berasal dari beberapa gampong di Banda Aceh. 


Hadir pula di sana Ketua MPG Banda Aceh Ustaz Jumaris dan sejumlah pimpinan dayah di antaranya Ustaz Jol Arafah, Tgk Umar Rafsanjani, Tgk HM Syibral, dan Abati Lampaseh. 


Pada malam harinya di tempat yang sama, MPG Banda Aceh akan menggelar ceramah maulid dengan menghadirkan Tgk Samsul Bahri sebagai penceramah agama.[ril]

Label: ,

Pemko Banda Aceh Prioritaskan Pembangunan Kesehatan sangat Berpengaruh Ekonomi Masyarakat


Daily Mail Indonesia Net. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu prioritas Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini. Kunci sukses dalam pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh komitmen dari semua pihak, baik dari eksekutif, legislatif, maupun dari masyarakat termasuk swasta.


Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Banda Aceh dalam sambutan saat membuka seminar Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat di aula balai kota, Sabtu (3/3). Kegiatan ini digelar oleh Prodi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh.

Menurut Aminullah, tema yang diangkat dalam seminar ini yakni “Penyakit Tidak Menular (PTM): Ancaman Kesehatan dan Ekonomi Aceh” sangat penting mengingat ancaman PTM seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes melitus terhadap masyarakat di era modern sekarang ini semakin serius. “Gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, diet yang tidak sehat, maupun kurangnya aktivitas fisik merupakan beberapa faktor penyebab tingginya angka PTM di Indonesia termasuk di Aceh,” katanya, 

Minggu (4/3). Ia pun menjelaskan, kesehatan dan ekonomi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kondisi kesehatan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi. “Dengan kondisi kesehatan masyarakat yang baik sudah pasti juga akan mempengaruhi produktivitas kerja, dan produktivitas kerja yang baik juga akan mempengaruhi kondisi perekonomian suatu masyarakat,” jelasnya.

Maka, sambung Aminullah, sudah menjadi tugas semua pihak termasuk mahasiswa magister Kesehatan Masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap PTM sejak awal. “Pemko Banda Aceh melalui instansi terkait siap bermitra dengan teman-teman dari mahasiswa magister Kesehatan Masyarakat Unmuha Aceh untuk melakukan pendekatan preventif dan promotif sebagai upaya dalam membentuk kesadaran masyarakat untuk hidup sehat,” katanya.

Label: ,

Wali Kota Mutasi Delapan Kepala Dinas Bersama Puluhan Penjabat Lainnya


Daily Mail Indonesia Net. BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Kamis (1/3/2018) melantik sebanyak delapan pejabat eselon II untuk menduduki jabatan sebagai asisten pemerintahan dan kepala dinas di Aula Balai Kota Banda Aceh. Dalam pelantikan itu, seluruhnya terdapat 38 pejabat yang dilantik, mulai eselon II, III, hingga eselon VI. Delapan pejabat eselon II yang dilantik yaitu Drs Dwi Putrasyah, yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik, dilantik menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Banda Aceh.

Ir Zulkifli Syahbuddin MM yang sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas DPMG Banda Aceh dilantik menjadi Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Keluatan, dan Perikanan (DPPKP) Banda Aceh. Baca: Aminullah akan Jadikan Banda Aceh Daerah Tujuan Wisata Gemilang Bersyariat Selanjutnya, Ir T Iwan Kesuma yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala DPPKP Banda Aceh, dilantik menjadi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Banda Aceh.

Sedangkan Rizal Junaedi SE yang sebelumnya menjabat Kepala Diskop-UKMP Banda Aceh, dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia Pemko Banda Aceh. Drs Syahrullah yang sebelum Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banda Aceh, dilantik menjadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPPSDM) Banda Aceh. Sedangkan Dra Emila Sovayana yang sebelumnya Kepala BKPPSDM Banda Aceh dimutasi menjadi Kepala Disdukcapil Banda Aceh. 

M Nurdin S.sos yang sebelumnya merupakan Asisten Administrasi Umum pada Setdako Banda Aceh, dilantik menjadi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banda Aceh. Terakhir, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banda Aceh dimutasi menjadi Asisten Administrasi Umum pada Setdako Banda Aceh. Seluruhnya Walikota melantik 38 pejabat dengan rincian, Eselon II sebanyak 8 orang, Eselon III sebanyak 17 orang dan Eselon IV sebanyak 12 orang. 

Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan pelantikan merupakan hal biasa dan lumrah di dalam suatu organisasi guna revitalisasi kinerja pemerintahan. ”Pelantikan pejabat Eselon II, III dan IV kali ini dilakukan berpegang pada prinsip profesionalitas, prestasi kerja, jenjang pangkat dan loyalitas,” ujar Aminullah. (*) 

Label: ,

30 Pejabat Ekselon IV Di Lingkungan Pemko Banda Aceh Mengikuti DIKLATPIM di Gedung PKP2A LAN Aceh

Daily Mail Indonesia Net. Mulai hari ini, Senin (5/3/2018), 30 Pejabat Eselon IV di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) di Gedung PKP2A LAN Aceh. 

Selama 105 hari ke depan hingga 2 Juli mendatang, para peserta Diklatpim IV Angkatan I 2018 ini akan diberikan pembekalan dengan sistem on classdan off class. Materinya antara lain self mastery, diagnosa permasalahan, dan proyek perubahan. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, Sekdako Banda Aceh Bahagia menyampaikan Diklatpim bukan semata-mata digelar sebagai formalitas belaka, namun lebih menekankan pada peningkatan kualitas PNS.

Peningkatan kualitas juga diarahkan bukan hanya pada peningkatan kompetensi dari segi ilmu dan keahlian saja, tetapi yang lebih diutamakan adalah perubahan sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam.” Ia mengharapkan hasil dari Diklatpim menjadi salah satu tolok ukur dalam penentuan jenjang karir dan proses promosi PNS. “Kita berharap ke depan tidak ada lagi pejabat struktural yang diangkat pada jabatan struktural tertentu, tanpa mengikuti Diklat berjenjang seperti ini,” katanya. 

Sekda pun meminta para peserta untuk memanfaatkan Diklatpim ini sebagai wadah untuk meng-explore kemampuan agar nantinya dapat melahirkan inovasi pada instansi masing-masing, dan turut memimpin keberhasilan implementasi proyek perubahan tersebut secara teknis. “Dengan aparatur yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai akhlak yang baik, maka kota yang kita cintai ini akan dapat berkembang dengan cepat, dan cita-cita mewujudkan Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah akan dapat kita raih bersama,” pungkasnya.

Pada acara yang turut dihadiri oleh Kepala BPSDM Aceh Syahrul Badruddin dan Kepala BKPSDM Banda Aceh Syahrullah itu, Kepala PKP2A IV LAN Aceh Faizal Adriansyah ikut memberikan motivasi kepada para peserta Diklatpim IV. Menurutnya, kebangkitan suatu bangsa bukan ditentukan sejarah yang gemilang atau sumber daya alam yang melimpah. “Tetapi ditentukan oleh karakter dan akhlak masyarakatnya termasuk di dalamnya para aparatur pemerintahan,” ungkapnya. 

Ia mencontohkan beberapa negara seperti Jepang, Korea, dan Singapura yang kini menjelma menjadi negara maju di dunia. “Di Jepang, warganya malu memiliki apa yang bukan haknya, dan mereka sangat disiplin. Korea hanya berselang dua hari kemerdekaan dengan Indonesia, tapi lihat perbedaannya sekarang. Dan Singapura, walau wilayahnya sangat kecil tapi berhasil menjadi negara hebat. Kuncinya adalah kedisiplinan dan kejujuran.” “Sebenarnya, good government yang kita dengungkan selama ini telah terangkum dalam empat sifat nabi kita yakni shiddiq, amanah, fathanah, dantabligh. Tinggal sekarang komitmen kita dalam mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam bekerja,” ungkapnya seraya menyebutkan tujuan utama Diklatpim adalah untuk melahirkan pemimpin-pemimpin perubahan yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik pada masa mendatang. (ril)

Label: ,

Ini Kata WaliKota tentang perizinan Konser Dan Bioskop di Banda Aceh


Daily Mail Indonesia Net- Jumat (16/3/2018), Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman kembali menyapa warganya melalui program Wali Kota Menjawab yang disiarkan secara live oleh 10 radio di Banda Aceh. Bulan ini tema yang diangkat "Peran Ulama dalam Pembangunan Kota". Selain Aminullah, acara yang digelar di pendopo wali kota ini juga menghadirkan Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Kadis Syariat Islam Mairul Hazami, dan Tgk Syukri Daod Pango sebagai narasumber utama.


Di antara tamu undangan turut hadir Sekdako Banda Aceh Bahagia beserta para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh. Hadir pula sejumlah ulama seperti Tgk Umar Rafsanjani, Tgk Zainun, dan Ustaz Jol Arafah. Berdurasi satu setengah jam, program ini membuka kesempatan bagi warga kota untuk berdialog interaktif dengan wali kota dan narasumber yang hadir lewat sambungan telepon di nomor 08116888945, dan juga layanan Whatsapp. Pada satu sesi line telepon dibuka, seorang warga kota bertanya soal boleh tidaknya pergelaran konser musik terutama pada malam hari. Penelpon lainnya bertanya soal bioskop yang sudah lama tidak dibuka di Banda Aceh. Atas pertanyaan tersebut, wali kota menjawab setiap ada permohonan izin konser musik di Banda Aceh, pihaknya senantiasa meminta rekomendasi dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan pihak keamanan. “Jika sudah ada rekom dari keduanya tidak masalah, terutama rekomendasi dari ulama yang menjadi pertimbangan kami.” 

Ia menambahkan, beberapa waktu yang lalu pihaknya juga telah membahas hal tersebut dengan para ulama dan pihak terkait lainnya. “Kesimpulannya kami sepakat untuk melakukan studi banding bersama ulama kita ke Arab Saudi atau negara islam lainnya untuk mempelajari bagaimana pengaturan soal konser musik dan bioskop di sana.” “Sebagai perbandingan, baru-baru ini saya membaca berita di Arab Saudi baru digelar festival jazz. Nah, dari hasil studi banding nanti baru kita putuskan bersama ulama, dan kita akan sesuiakan dengan penerapan Syariat Islam dan adat istiadat serta budaya kita di sini.” Pada kesempatan itu Aminullah juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan Banda Aceh sebagai barometer pembangunan di Aceh dalam segala bidang termasuk agama. “Agama merupakan satu dari tiga pilar pembangunan Banda Aceh saat ini di samping ekonomi dan pendidikan.” “Untuk itu, peran ulama sangat kita butuhkan dalam penegakan Syariat Islam hingga pada saatnya nanti dapat kita wujudkannya secara kaffah. Saya dan Pak Zainal berkomitmen, ulama harus berada di garda depan dalam pembangunan kota di bidang agama.” “Dan salah satu misi konkrit dan sudah mulai berjalan adalah mewujudkan Banda Aceh sebagai kota zikir. Upaya ke arah tersebut sudah kita mulai dari tempat ini dengan membentuk Majelis Zikir dan Pengajian Gemilang. Lokasi zikir yang representatif dan bertaraf internasional juga tengah kita perjuangkan di Banda Aceh,” ungkap wali kota. 

“Dalam bidang-bidang lainnya kami juga membutuhkan bimbingan dan arahan dari para ulama, contonya pada sektor pariwisata bagaimana kita mengembangkan wisata islami dan wisata halal. Dan pastinya juga dengan dukungan penuh dari masyarakat, visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah akan dapat kita wujudkan bersama.” Wakil Wali Kota Zainal Arifin turut menambahkan, Pemko Banda Aceh sangat komit dalam penegakan Syariat Islam. “Tidak ada tawar-menawar soal Syariat Islam. Penegakannya tidak akan kita kendurkan sedikitpun. Kami juga selalu menggandeng para ulama dalam membangun kota ini.” “Soal bioskop, konser musik, dan hal-hal lainnya kami akan selalu bersandar pada keputusan ulama. Termasuk soal rencana pendirian Rumah Sakit Siloam. Insyaallah Pemko Banda Aceh tidak akan memberi izin jika tidak mudaratnya lebih besar dari pada manfaatnya bagi masyarakat,” tegasnya. “

Jika ada masukan, saran dan kritik, warga juga dapat langsung menyampaikannya kepada ulama, karena tidak ada hijab antara kami dengan ulama,” ungkap pria yang akrab disapa Cek Zainal ini. Sementara itu, Tgk Syukri Daod Pango menyebutkan sejatinya umara atau pemerintah memang harus dekat dengan ulama agar dapat mencapai kegemilangan. Sejarah telah mencatat kejayaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dapst digapai karena sang sultan dekat dengan para ulama. “Tugas awal ulama membimbing masyarakat menuju keimanan yang kamil dan ketakwaan kepada Allah SWT sehingga terbentuk masyarakat yang berkarakter islami. Untuk mencapai kegemilangan tidak ada jalan lain selain iman dan takwa. Iman yang dimaksud adalah iman yang kamil, bukan iman yang cuma sekedar percaya.” Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan, sambungnya, adalah dengan memperbanyak zikir. “Menuju tingkatan imam hakikat dari imam awam sama seperti perjalanan jauh yang membutuhkan kendaraan dan pilot yang tepat. Untuk itu kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah Pak Wali dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai kota zikir.” “Dan hal itu sudah dimulai dari pendopo wali kota ini dengan menggelar zikir rutin setiap minggunya. Ulama dan umara bersatu, Insyaallah Banda Aceh akan terwujud menjadi kota yang gemilang dalam bingkai syariah,” pungkasnya. 

Label: ,

2018' Pemko Banda Aceh targetkan kunjungan 500 ribu Wisatawan Wisata


Daily Mail Indonesia Net Banda Aceh - Pada tahun ini Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara dapat mencapai 500 ribu orang, dan pada 2019 angkanya diharapkan dapat menembus angka 1 juta.
Target tersebut disampaikan oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pada malam puncak Pemilihan Agam Inong-Duta Wisata Banda Aceh 2018, Sabtu (24/3/2018) malam di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam. “Jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Bali misalnya, kita masih tertinggal jauh soal jumlah kunjungan wisatawan.



Apalagi dengan Malaysia yang mencapai 14 juta wisatawan pertahunnya. Kami yakin dengan upaya semua pihak, dan promosi secara masif baik via Medsos maupun media lainnya, target tersebut dapat tercapai.” Menurutnya, target itu tidak muluk-muluk dan realistis mengingat begitu banyaknya potensi wisata Banda Aceh yang dapat ’dijual’ kepada dunia luar. “Mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, wisata edukasi tsunami, wisata kuliner hingga wisata bahari,” ujarnya. 

“Oleh karenanya, kita semua harus optimis dengan prospek pariwisata di kota ini. Kami mengajak kepada para pelaku jasa pariwisata dan segenap elemen kota untuk menyatukan misi dan saling bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata Banda Aceh. Ini juga menjadi salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” ajaknya. Terkait ajang pemilihan Agam Inong Duta Wisata, dirinya berharap akan mendapatkan figur yang tepat dan berperan optimal dalam mempromosikan pariwisataBanda Aceh. “Bekali diri dengan pengetahuan yang mumpuni soal segala kelebihan kota kita, dan juga bahasa asing,” pesannya. “Tolong ‘jual’ Banda Aceh ke dunia luar dengan berbagai kelebihannya mulai dari Masjid Raya Baiturrahman dan cagar budaya lainnya, termasuk kuliner Aceh yang telah saya beri label baru yakni 3E; enak, enak sekali, dan enaaak sekali,” katanya disambut applause hadirin.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Banda Aceh M Rizha mengatakan pemilihan Agam Inong Duta Wisata 2018 merupakan ajang ke-11 yang telah digelar pihaknya. ”Tahun ini kita mengangkat tema Preserving History and Culture through Technology.”  “Sejak dibuka pendaftaran pada Januari lalu, ada 82 orang yang mendaftar, dan setelah melewati serangkaian tes termasuk pengetahuan agama, terpilihlah 10 pasang finalis Agam Inong pada malam ini. Kita semua berharap mereka ini nantinya dapat menjadi pelopor dan ujung tombak promosi pariwisata Banda Aceh, serta memberi dampak yang signifikan terhadap kemajuan sektor pariwisata kita,” harapnya.

Pembukaan pemilihan Agam Inong Duta Wisata Banda Aceh 2018 ditandai dengan penabuhan Rapai oleh wali kota bersama sejumlah tamu undangan di antaranya Ketua DPRK Arif Fadillah, Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Sekda Bahagia, Ketua TP-PKK Aceh Darwati A Gani, dan Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty AR. (ril)

Label: ,

Kamis, 29 Maret 2018

Usman SE : Prostitusi Online Harus Ditindak Tegas

Daily Mail Indonesia.net, Banda Aceh - Tentunya kita sangat merasa prihatin atas munculnya bisnis prostitusi via online. Ini harus disikapi secara tegas. Kata Usman, SE Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Banda Aceh saat dikonfirmasi media, Rabu (28/3).

"Munculnya bisnis prostitusi secara online menunjukkan tingginya penyalahgunaan perkembangan teknologi di masyarakat, tentunya kita sangat berharap penegak hukum menindak tegas pelaku bisnis protitusi online," ungkap Bendahara DPD PAN Banda Aceh ini.

Kita memang harus sadari perkembangan teknologi saat ini, selain mendorong aktivitas yang positif, juga memudahkan oknum berbuat kejahatan, salah satunya bisnis prostitusi online ini, juga penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax," ujarnya.

Lanjut Usman, terkait hal tersebut. Khususnya prostitusi online harus segera diantisipasi dengan baik oleh pemerintah dan aparat penegak hukum.

Kita juga sangat mengapresiasi kerja dari Kepolisian yang berhasil kembali membongkar kasus prostitusi online. Tutup Usman.(Rel)

Label: ,

Rabu, 28 Maret 2018

Dukung Peningkatan Skill Warga, BNNP Aceh Gelar Rakor Program Alternative Development

Banda Aceh, Dalam rangka mendukung pelaksnaan Program Alternative Development BNN RI di Kota Banda Aceh, Pemko Banda Aceh menyambut baik rencana usulan kegiatan untuk dapat dilaksanakan di Kota Banda Aceh.

Asisten Setda Kota Banda Aceh Bachtiar SSos menyebutkan dukungan penuh keberadaan BNNK dan pelaksanaan program yang menyentuh kewirausaan.

Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan menyambut Tim BNN RI terkait kunjungan kerja Pemetaan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan/Rentan Narkoba di Prov.Aceh, Rabu 28/3 di Balaikota Banda Aceh.

"Kita sambut baik, semoga bisa terlaksana sebagai bagian pencegahan narkoba karena lebih baik mencegak daripada memberantas," ungkap Bachtiar.

Turut hadir sejumlah kepala SKPD, perwakilan BNNP dan BNNK Banda Aceh.

Sebelumnya Tim BNN RI dan BNNP Aceh mengunjungi kantor sementara BNN Kota Banda Aceh di Gampong Beurawe, Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H melalui Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra menyebutkan kesiapan Kota Banda Aceh untuk melakukan program Alternatif Developmment BNN di beberapa gampong di Kota Banda Aceh.

"Peningkatan skill warga dan membuka peluang usaha kecil adalah salah satu upaya menekan penyalahgunaan narkoba," kata Hasnanda.

Kasi Monitoring dan Evaluasi Subdit Masyarakat Perkotaan BNN RI Titik Tri Mulyani menyambut baik berbagai kemajuan Kota Banda Aceh dan mendukung penuh kegiatan alternative developmment BNN di Kota Banda Aceh dengan menyentuh usaha mikro kerajinan masyarakat.

"Misal usaha blangong tanoh di kecamatan Baiturrahman dapat kita usulkan sebagai alternative development BNN," ungkap Titik Tri Mulyani dari BNN RI.

BNN Kota Banda Aceh pasca pelantikan 8 maret silam terus memperkuat konsolidasi internal dan membuka hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Banda Aceh. Diharapkan kehadiran BNN di Kota Banda Aceh dapat menjadi bagian pencegahan yang efektif, pemberdayaan yang produktif, rehabilitasi yang kreatif dan pemberantasan yang pro-aktif.[rel]

Label: ,

Disparpora Aceh Besar Bersama KNPI Gelar Bakti Sosial di Montasik


Daily Mail Indonesia Net. JANTHO - Dalam upaya menumbuhkan semangat kegotongroyongan, Dewan Pengurus Daerah II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Besar bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), menggelar kegiatan aksi bakti sosial kepemudaan di Dusun Cot Sibatee, Gampong Piyeung Mon Ara Kecamatan Montasik, sejak tanggal 24 hingga 26 Maret 2018.


Kegiatan Baksos yang dibuka Bupati Aceh Besar dan diwakili Asisten II Setdakab Aceh Besar, M Ali SSos MSi dipusatkan di Meunasah gampong setempat. Turut hadiri Muspika Montasik, para keuchik, dan juga di hadiri oleh Muchlis Zulkifli ST (anggota DPRK Aceh Besar), Sekretaris Disparpora Yusri A SPd, Kabid Kepemudaan Dispora Abes , pimpinan 0KP dan pengurus KNPI Aceh Besar.

M Ali dalam kesempatan itu, mengatakan kegiatan bakti sosial kepemudaan ini perlu di galakkan untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan silaturrahmi pemuda dengan masyarakat. "Kami berharap aksi-aksi sosial seperti ini terus digalakkan, dan bisa dijadikan agenda tetap KNPI yang dilaksanakan digampong," tuturnya. 

Ketua DPD KNPI Aceh Besar, Rahmat Aulia SPdI dalam kesempatan ini juga meminta agar para pemuda lebih sering turun ke gampong-gampong bersama msyarakat untuk belajar dan berbagi ilmu sosial dan kepemimpinan.. Ia mengatakan, serangkaian kegiatan aksi bakti sosial meliputi gotong royong, pengecatan meunasah/tempat ibadah, festival aneka lomba Islami, pelatihan hidroponik, pembersihan lapangan bola, pemeriksaan kesehatan dan pemberian makanan bernutrisi bagi lansia.

"Juga dilakukan simulasi pola hidup sehat, pertandingan eksebisi bola KNPI dengan pemuda setempat dan pada akhir kegiatan Senin (26/3/2018) malam digelar ceramah agama yang sampaikan oleh ustad Umar Ismail dari Banda Aceh," demikian Rahmat Aulia.(Mariadi)

Label: ,

Selasa, 27 Maret 2018

Hadiri Rakor Para Pemangku Kebijakan di Pidie, BNNP Aceh Sinergisitas Program Rehabilitasi

Pidie, Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjend Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H yang diwakili oleh Kabid Rehabilitasi Sayuti, M.Kes menghadiri Rapat Koordinasi Para Pemangku Kepentingan Tingkat Kabupaten/Kota dengan Tema Sinergitas Program Rehabilitasi dengan Dinas Terkait di Kabupaten Pidie, Selasa, (27/3/2018).


Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Safira Blangpaseh Sigli, dimana peserta pada kegiatan Rapat Koordinasi ini adalah Camat dalam wilayah Kabupaten Pidie, Beberapa Kepala Dinas Terkait, dan Direktur RSUD Tgk. Chikditiro.

Kabid Rehabilitasi BNNP Aceh Sayuti, M.Kes, dalam materinya mengatakan Aceh untuk saat ini sudah menjadi perhatian dunia terkait dengan kasus narkoba. Mulai dari penangkapan-penangkapan besar di Aceh, Ganja Aceh yang sangat dikenal, serta upaya P4GN yang sangat serius dilakukan oleh BNNP Aceh hingga Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal AN membawa isu Grand Disign Alternatif Development (alih fungsi lahan) yang dilakukan oleh BNN di Provinsi Aceh untuk dibahas di Sidang Komisi Narkotika Dunia (CND) Sesi ke 61 di Wina Austria beberapa waktu lalu.

Sayuti melanjutkan di tahun 2014 jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang (2,18%) penduduk Indonesia, (usia 10-59) 56% pengguna adalah pekerja, yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan, narkoba menjadi doping untuk memenuhi tuntutan yang dihadapinya dalam pekerjaan. Lebih 25% pengguna adalah pelajar dengan pengguna laki-laki 74,5% dan 25,5% perempuan. Setiap harinya rakyat Indonesia meninggal sebanyak 50 orang.

Permasalahan penyalahgunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan di Provinsi Aceh. Dalam prosesnya, masyarakat masih memiliki rasa takut untuk direhabilitasi dengan menganggap rehabilitasi akan dituntut Pidana dan dianggap sebagai pelaku kriminal serta fasilitas Balai Rehabilitasi di Provinsi Aceh juga belum ada.

"Stigma di masyarakat bahwa pengguna narkoba adalah pelaku tindak kriminal sehingga para penyalahguna narkoba ini masih takut untuk direhabilitasi. Namun sebenarnya pecandu narkoba ini adalah korban, maka dari itu perlu kita maksimalkan bersama sama upaya sosialisasi kepada masyarakat sehingga penyalahguna narkoba dapat direhabilitasi tanpa ada rasa takut" Pungkas Sayuti.
Kepala BNNK Pidie AKBP. Wedha Susetyo, S.H yang juga bertindak sebagai narasumber menyampaikan bahwa proses rehabilitasi merupakan hal yang menjadi perhatian penting bagi kita semua, tidak hanya tugas BNNK PIDIE, melainkan ini adalah pekerjaan rumah bagi kita semua. "Mengingat kasus narkoba saat ini semakin meningkat pada bulan Maret 2018 saja, BNNK pidie sudah merawat 21 orang (penyalahguna/pecandu narkoba) dan kemungkinan jika sampai akhir tahun bisa mencapai 100 orang" katanya.

Werdha melanjutkan, narkoba dapat menjadikan manusia sebagai makhluk yang mengerikan, kejam dan sadis, karena efek dari penggunaan narkoba secara terus menerus dapat membuat otak manusia menjadi rusak.

"Semoga melalui rapat koordinasi ini dapat kita tingkatkan sinergitas program rehabilitasi terhadap Pemangku Kepentingan di Kabupaten Pidie dalam menyelamatkan generasi kita" Tutup Werdha.[rel]

Label: ,